OLEH :
KELOMPOK 1
PENDAHULUAN
(Ganiswara,1995).
Teofilin dan teobromin merupakan asam lemah dengan pKa 8,6 dan 9,9.
Kafein tidak bersifat asm karena mempunyai atom hydrogen yang dapat
garamnya mudah terurai oleh air, karenanya kafein dapat disari dari larutan
asam atau basa dengan kloroform. Tetapi kafein mudah terurai oleh basa kuat,
dan teobromin, dan turunan-turunan lainnya yang lebih aman lagi. Setelah
dalam khemoterapi maka kita perlu mengetahui lebih lanjut tentang cara
TINJAUAN PUSTAKA
tumbuhan ini digunakan sebagai minuman. Kofein terdapat dalam kopi yang
didapat dari biji Coffea arabica. Teh dari daun Thea sinensismengandung
xantin yang mengandung gugus metil. Xantin sendiri ialah dioksipurin yang
merupakan basa lemah dengan pKb antara 13 – 14. Teofilin dan teobromin
merupakan asam lemah dengan pKa 8,6 dan 9,9. Kofein tidak bersifat asam
kofein merupakan basa sangat lemah dan garamnya mudah terurai oleh air,
karenanya kofein dapat disari dari larutan asam atau basa ( lebih mudah dari
larutan basa ) dengan kloroform. Tetapi kofein mudah terurai oleh basa
kuat, maka ;arutan dalam basa harus segera di sari. (Tim Asisten. Penuntun
otot polos, terutama otot polos bronkus, merangsang SSP, otot jantung, dan
diberikan dalam bentuk basa bebas atau bentuk garam, sedangkan untuk
Kofein, disebut juga tein, merupakan Kristal putih yang larut dalam
air dengan perbandingan 1:46. Teofilin berbentuk Kristal putih, pahit dan
sampai 14. Teofilin dan teobromin merupakan asam lemah dengan pKa 8,6
dan 9,9. Kofein tidak bersifat asam karena tidak mempunyai atom hidrogen
yang dapat dilepaskan sehingga kofein merupakan basa yang sangat lemah
dan garamnya mudah terurai oleh air, karenanya kofein dapat disari dari
larutan asam atau basa (lebih mudah dari larutan basa) dengan kloroform.
Tetapi kofein mudah terurai oleh basa kuat, sehingga larutan dalam basa
dipakai dalam bidang farmasi terutama dalam menentukan kadar dan mutu
formularium (Anonim,2008).
1. Analisis gravimetri.
3. Analisis gasometri.
3. Reaksi pengendapan
4. Reaksi oksidasi-reduksi.
dalam suasana basa. Sementara itu, kofein tidak bereaksi dengan perak
penyusun,2013).
Titrasi pengendapan didasarkan atas terjadinya penendapan
akhir titrasi tercapai bila semua bagian titran sudah membentuk endapan
(Surjadi,2007).
dari amina. Garam-garam asam halida dapat ditirasi dalam asam cuka atau
anhidrida asam cuka setelah penambahan raksa (II) asetat yang dapat
mengubah ion halida menjadi raksa (II) halida yang tidak terdisosiasi.
dengan suatu larutan iod standar. Metode titrasi iodometri tak langsung
(iodometri) adalah berkenaan dengan titrasi dari iod yang dibebaskan dalam
sebagai titran dimana akan terbentuk garam perak yang sukar larut. Jika
larutan perak nitrat ditambahkan pada larutan kalium sianida maka mula-
mula akan terbentuk endapan putih yang pada pengadukan akan larut
Jika reaksi telah sempurna maka reaksi akan berlangsung lebih lanjut
permanent. salah satu kesulitan dalam menentukan titik akhir ini terletak
pada fakta dimana perak sianida yang diendapkan oleh adanya kelebihan ion
perak yang agak lebih awal dari titik ekuivalen, sangat lambat larut kembali
dan titrasi ini makan waktu yang lama. Dalam menentukan titik akhir titrasi
Pada titik akhir titrasi ion kromat akan terikat oleh ion perak membentuk
senyawa yang sukar larut berwarna merah. Titrasi ini harus dilangsungkan
dalam suasana netral atau sedikit alkali lemah, dengan PH 6,5-9, karena
pada suasana asam akan terjadi reaksi pembentukan senyawa dikromat
(Anonim,2008).
titik akhir dengan ditandai oleh pembentukan senyawa berwarna yang larut.
digunakan adalah besi (III) nitrat atau besi (III) ammonium sulfat.
klorida dimana larutan tersebut dititrasi dengan larutan perak dengan adanya
penimbunan beberapa tetes suatu larutan pada larutan yang lain yang
menandakan titik akhir belum tercapai. Titrasi dilanjutkan hingga tidak ada
kekeruhan lagi.(Anonim,2008).
II.2. Uraian Bahan (Dirjen Pom,1979)
1. Aquadest
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling
RM/BM : H2O / 18.02
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai pelarut.
2. AgNO3
Nama Resmi : ARGENTI NITRAS
Nama Lain : Perak nitrat, Nitrat argenticus,Cytallae bulnae.
RM/BM : AgNO3/168,87.
Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur
berwarna putih, tidak berbau dan menjadi gelap
jika kena cahaya.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan ethanol (95%).
Kegunaan : Sebagai larutan baku.
3. Fenol Merah
Nama Resmi : FENOL SULFAKTALEN
Nama Lain : Fenol merah
RM/BM : C6H14O3/318,32
Pemerian : Serbuk hablur; bermacam-macam merah
tuah sampai merah.
Kelarutan. : Larut dalam air; mudah larut dalam kloroform;
dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai indikator.
4. Natrium Hidroksida
Nama Resmi : NATRII HIDROCIDUM
Nama Lain : Natrium Hidroksida
RM/BM : NaOH/40
Pemerian : Bentuk batang massa hablur air keeping-
keping, keras dan rapuh dan menunjukkan susunan
hablur putih mudah meleleh basah sangat katalis
dan korosi segera menyerap karbon dioksida.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air.
Kegunaan : Sebagai Zat tambahan.
5. Teofilin
Nama Resmi : THEOPHYLLINUM
Nama Lain : Teofilin
RM/BM : C7H8N4O2/198,18
Pemerian : Serbuk hablur; putih, tidak berbau; pahit;
mantap diudara.
Kelarutan : Larut dalam kurang 180 bagian air; lebih
mudah larut dalam air panas; larut dalam lebih
kurang 120 bagian etanol (95%) P., mudah larut
dalam laruta alkali hidroksida dan dalam
ammonium encer P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai sampel.
6. Asma Soho
Komposisi : Tiap tablet mengandung teophylline 130 mg
dan efedrin HCl 12,5 mg.
Aturan Pemakain : Dewasa; 3 x sehari 1 tablet
Anak-anak: 6-12 thn: 3 x sehari ½ atau
menurut petunjuk dokter.
Farmakologi : Asma soho mengandung kombinasi
theophylline dan efedrin HCl. Theophylline
merupakan turunan metil xanthin yang mempunyai
efek antara lain, merangsang SSP dan melemaskan
otot polos, terutama bronkus. Efedrin HCl
bekerja mempengaruhi system saraf Adrenergik
secara langsung dan tidak langsung. Efedrin HCl
dan Theophylline keduanya merupakan
bronkodilator yang bekerja meringankan sesak
nafas.
Indikasi : Untuk meringankan dan mengatasi penyakit
asma bronkial.
Efek samping : - Sakit kepala, maag, pusing, mual, diare,
jantung berdebar dan sukar tidur.
- Kelebihan dosis pada anak dapat
mengakibatkan hematemesis simulasi SSP,
dieresis dan demam.
Kontra Indikasi : - Penderita hipersensitif terhadap theopylline
dan efedrin HCl.
- Penderita hipertensi, penyakit jantung,
kencing manis atau diabetes militus, tukak
lambung dan hiper tiroid.
BAB III
METODE KERJA
HASIL PENGAMATAN
No Perlakuan Hasil
1. Asma soho,diambil sebanyak 10 Volume titran Volume titran
tab, digerus higga awal akhir
homogen,ditimbang bobot rata-rata 50 ml 3 ml
diperoleh sebanyak 250 mg,
dilarutkan menggunakan Aquadest
100 ml + AgNo3 0,1 N sebanyak 20
Menghasilkan warna biru
ml,+ Indikator merah fenol 1
keunguan
ml,setelah itu dititrasi dengan NaoH
0,1 N.
IV.2. Perhitungan
𝑉 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛.𝑁 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛.𝐵𝑆
% Kadar = 𝑥 100%
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 0,1 𝑁
3 𝑚𝑙 𝑥 0,1 𝑁 𝑥 18,02 𝑚𝑔
% Kadar = 𝑥 100%
250 𝑚𝑔 𝑥 0,1 𝑁
= 21,62 %.
BAB V
PEMBAHASAN
PENUTUP
VI.1. Kesimpulan