Jawaban : Cara seseorang untuk memilih makanan yang dikonsumsinya yang dipengaruhi oleh fisiologis, psikologis, budaya dan social
2. Sebutkan faktor intrinsik yang mempengaruhi pola konsumsi pangan?
Jawaban : 1. Keadaan Emosional Pengalaman masa lalu, seperti trauma, suka tidak suka pada makanan Perasaan sedih/gembira, seperti selera makan 2. Keadaan Kesehatan jasmani/jiwa Sakit menyebabkan nafsu makan turun Stress menyebabkan nafsu makan naik atau turun 3. Penilaian yang berlebihan terhadap makanan tertentu Beras dianggap makanan pokok yang terbaik walaupun lauknya hanya kerupuk dan kecap. Telur mentah dan madu dianggap makanan berkhasiat.
3. Apa yang dimaksud dengan pola pangan harapan?
Jawaban : Pola Pangan Harapan adalah suatu komposisi pangan yang seimbang untuk dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi penduduk
4. Sebutkan dan jelaskan fungsi sosial pangan?
Jawaban : 1. Fungsi Gastronomik Pangan berfungsi sebagai pengisi perut yang kosong. Biasanya pangan yang dipilih dan dikonsumsi seseorang hanya untuk memenuhi kesukaannya dan setiap individu melakukannya dengan cara yang tidak sama. Contohnya orang Eropa menyukai pangan yang lunak dan orang Asia menyukai rasa tertentu dari pangan tertentu seperti beras. 2. Pangan sebagai Identitas Budaya Jenis pangan yang biasa dikonsumsi seseorang atau komunitas tertentu dapat dijadikan indikator asal budaya mereka. Contohnya seseorang/komunitas tertentu yang berasal dari Jawa menyukai rasa manis. 3. Fungsi Religi dan Magis Pangan dikaitkan dengan upacara khusus. Contohnya kambing untuk aqiqah atau khitan bagi pemeluk agama Islam. 4. Fungsi Komunikasi Pangan berperan sebagai sarana komunikasi non verbal dalam peristiwa tertentu. Contohnya pada hari raya Idul Fitri terdapat kebiasaan mengirim pangan dalam bentuk parsel atau paket. 5. Pangan sebagai Lambang Status Ekonomi Semakin tinggi status ekonomi seseorang pemilihan pangan yang dikonsumsi juga semakin baik berbeda dengan orang yang berstatus ekonomi rendah. 6. Pangan sebagai Simbol Kekuasaan Pangan digunakan dalam rangka perdagangan dan politik antar negara
5. Jelaskan faktor faktor pengaruh pola hidangan makanan?
Jawaban : Faktor Ekonomi dan Harga Keadaan ekonomi keluarga cukup dominan dalam mempengaruhi konsumsi pangan. Meningkatnya pendapatan juga akan meningkatkan peluang untuk membeli pangan dengan kualitas yang lebih baik dan kuantitas yang lebih banyak. Selain pendapatan, perubahan harga pangan dapat berpengaruh terhadap besarnya peminatan dalam pembelian pangan. Faktor Sosio Budaya Kebudayaan suatu masyarakat mempunyai kekuatan yang berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan yang digunakan untuk konsumsi. Kebudayaan menentukan kapan seorang boleh atau tidak boleh memakan suatu makanan (tabu), walapun tidak semua tabu. Kebiasaan makan keluarga dan susunan hidangannya merupakan salah satu manifestasi kebudayaan keluarga tersebut (life style). Gaya hidup merupakan hasil dari interaksi antar berbagai faktor sosial dan lingkungan hidup. Oleh karena itu, faktor sosio-budaya sangat berperan dalam proses konsumsi pangan serta kebudayaan mempengaruhi seseorang dalam pemilihan jenis pangan, pengolahan, serta persiapan dan penyajiannya. Faktor Religi Pantangan yang didasari agama juga mempengaruhi sesorang dalam pemilihan pangan untuk dikonsumsi. Suatu pantangan yang berdasarkan agama (Islam) disebut haram hukumnya, hal ini disebabkan makanan dan minuman yang dipantangkan mengganggu kesehatan dan jasmani atau rohani bagi pengkonsumsi. Faktor Pendidikan Pendidikan juga mempengaruhi seseorang dalam pmeilihan pola pangan dalam hidupnya. Orang yang memiliki pengetahuan yang lebih dan mendapatkan ilmu tentang gizi dari kandungan makanan tersebut tentunya akan lebih selektif dalam memilih makanan. Mereka akan cenderung memilih makanan yang bergzi lebih tinggi dibanding orang yang tidak tahu tentang kandungan dari makanan tersebut.
6. Jelaskan hubungan antara pola makan dan status gizi!
Jawaban : Pola makan mempengaruhi status gizi seseorang. Pola makan yang seimbang, yaitu sesuai dengan kebutuhan gizi disertai pemilihan bahan makanan yang tepat akan melahirkan status gizi yang baik. Pola makan yang melebihi kebutuhan gizi akan menyebabkan kelebihan berat badan dan menimbulkan penyakit lain yang disebabkan oleh kelebihan zat gizi. Sedangkan pola makan yang kandungan gizinya tidak terpenuhi akan menyebabkan tubuh menjadi kurus dan rentan terhadap penyakit. Pola makan yang seimbang dan pemilihan yang tepat merupakan hal yang harus dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan gizi juga untuk menghindari hal-hal negatif yang masuk kedalam tubuh.
7. Apa yang Anda ketahui tentang tabu makanan?
Jawaban : Tabu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang dianggap suci (tidak boleh disentuh, diucapkan, dsb); pantangan; larangan. Tabu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang dianggap suci (tidak boleh disentuh, diucapkan, dsb); pantangan; larangan. Tabu makanan adalah suatu larangan untuk mengonsumsi suatu jenis makanan tertentu berdasarkan penjelasan sebab akibat yang diliat dari berbagai aspek.
8. Jelaskan mengapa aspek gengsi sosial dapat mempengaruhi kelebihan dan
kekurangan makanan? Jawaban : Aspek gengsi sosial adalah aspek dimana seseorang mementingkan materi untuk bergaya atau modif dibandingkan untuk mengonsumsi makan–makanan yang bergizi dan beragam. Kelebihan makanan: Seseorang lebih sering menghabiskan uangnya untuk makan – makanan di restoran mahal (junk food) yang tidak jelas kandungan gizinya karena hanya ingin dipandang sebagai orang kaya Sikap perasaan bangga atas perilakunya walaupun perilakunya tidak sesuai dengan konsep kesehatan Kekurangan Makanan: Seseorang yang memiliki ekonomi cukup untuk makan, lebih mementingan membeli berpakaian yang bermotif mahal dibanding membeli makanan yang beragam kandungan gizi yang harganya lebih terjangkau