Anda di halaman 1dari 3

2.3.

Analisis Kasus

Hasil penelitian diperoleh melalui observasi dan wawancara. Data

yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari informan yang

berjumlah lima orang. Informan tersebut adalah mahasiswa dan mahasiswi

yang sedang menimba ilmu di Politeknik Negeri Bandung. Adapun profil

objek penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Profil Subyek yang Terlibat Gaya Hidup Hedonisme

No. Keterangan I II III IV V

1 Nama A.R. R.N. M.H. R.G. N.A.

2 JK L L P L P

3 Usia 20thn 19thn 20thn 19thn 20thn

4 Alamat Bandung Garut Bandung Cimahi Bandung

Analisis data A.R., A.R. merasa bahwa keadaan orang tuanya mampu

untuk memberikan kebutuhan materi, A.R. lebih merasa percaya diri dengan

barang – barang branded yang dikenakan maupun yang telah dibelinya,

A.R. tertarik bergaya hidup hedonisme karena adanya dorongan dalam

dirinya untuk merasa bebas, kurang mendapatkan perhatian dari orang tua

mengakibatkan A.R. tidak merasa bahagia, dan memutuskan untuk

hedonisme sebagai upaya melepaskan rasa penat. A.R. merasa dengan


bergaya hidup hedonisme membuat dirinya senang dan dapat melupakan

segala masalah yang sedang dihadapi.

Analisis data R.N., R.N. senang membeli barang-barang yang mahal-

mahal dan branded, kontrol orang tua yang kurang tegas dan sanksi yang

tidak pernah diberikan kepada anak membuat R.N. merasa bebas bergaya

hedonisme, R.N. berasal dari keluarga yang terbilang mampu dalam hal

finansial, dan orang tua yang tidak menuntut terhadap anak.

Analisis data M.H., M.H. tumbuh dalam keluarga yang tidak

harmonis, orang tua M.H. tergolong orang tua yang over protective kepada

anak sehingga kebebasannya seolah – olah telah direnggut, gaya hedonisme

M.H. dengan senang membeli barang – barang produk terbaru, serta

mengikuti trend agar tidak dibilang jadul (jaman dulu), M.H. merasa bebas

jika tidak dirumah, dan lebih menikmati tinggal di kos.

Analisis data R.G., R.G. tidak senang dengan keluarganya yang terlalu

menuntut untuk seperti kakak – kakaknya, R.G. mendapatkan uang saku

sebesar Rp 1.500.000,- tiap bulan, R.G. tinggal kos di Ciwaruga dan tidak

pulang ke rumah meski dekat karena merasa tidak nyaman berada dirumah,

R.G. tidak suka jika dibanding – bandingkan dengan kakak – kakaknya.

Analisis Data N.A., N.A. termasuk anak yang manja, segala yang

diinginkan selalu dituruti oleh orang tuanya, meskipun demikian N.A.

menggunakan uang sakunya untuk bergaya hidup hedonisme, N.A. senang

sekali shopping, jalan – jalan, keluar malam, ke club, N.A. lebih memilih
mengontrak tempat tinggal dari pada di kos yang dirasa sempit dan tidak

leluasa.

Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan, maka hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa setiap individu berpotensi untuk bergaya hidup

hedonisme, terutama mahasiswa yang lingkup pergaulannya lebih

berkembang dan persaingan antara individu satu dengan yang lain untuk

mendapatkan status sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup

hedonisme mahasiswa Politeknik Negeri Bandung dipengaruhi oleh faktor

internal yaitu keinginan untuk dipandang lebih modis dan tidak ketinggalan

zaman, sedangkan faktor eksternal yaitu kurang memiliki kesadaran akan

bahaya gaya hidup hedonisme di kalangan mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai