Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PERAN PERENCANAAN BISNIS DAN

MENGEMBANGKAN PERENCANAAN PEMASARAN

Disusun oleh:

1. Ragil Wibowo / 31161008


2. Rani Darmawati / 31161010
3. Isnu / 31161012
4. Refsi Essa Puspita / 31161014

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


POLITEKNIK SAWUNGGALIH AJI
PURWOREJO
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, perekonomian Indonesia semakin membaik. Hal ini
didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia. Perkembangan
bisnis ini dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan baik bidang teknologi,
sistem informasi, komunikasi maupun bidang ilmu manajemen, dengan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai kemudahan disegala bidang membuat
masyarakat tertarik untuk memulai sebuah bisnis baik yang menghasilkan barang
maupun jasa. Perencanaan dalam memulai sebuah bisnis mutlak diperlukan karena dari
perencanaan inilah dapat diketahui bagaimana perkembangan bisnis di tahun yang akan
datang.
Rencana merupakan garisan tentang kegiatan yang akan dilakukan di masa akan
datang, rencana dirumuskan untuk menggambarkan apa yang ingin kita capai dan
bagaimana mencapai tujuan tersebut. Banyak orang mengabaikan rencana dan selalu
hanya dibuat dikepala atau mengawang-awang, padahal dalam proses manajemen
rencana merupakan awal kegiatan yang mutlak ada agar kita dapat melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen lainnya seperti dalam hal : fungsi pengorganisasian, fungsi
staffing, fungsi pengarahan, fungsi pengawasan.
Rencana usaha harus dibuat karena perencanaan merupakan titik awal dari suatu
kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang
sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya
sehingga tidak mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan
resiko usaha.
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana itu
sebaiknya harus secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang
tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut
karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam
pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan
antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana
lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha/bisnisnya selalu menyusun
rencana kegiatan yang akan dilakukannya dalam rangka pencapaian tujuan usaha yang
diharapkan. Rencana yang disusun memberi arah terhadap kegiatan yang akan
dijalankan untuk pencapain tujuan. Rencana kegiatan perusahaan yang menyeluruh
harus didukung dengan rencana pelaksanaan yang lebih rinci dalam bidang-bidang
kegiatan yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Dalam hal ini, sering ditemui adanya
recana produksi, rencana keuangan, dan rencana pemasaran. Rencana pemasaran yang
disusun suatu perusahaan tidak lepas dari rencana kegiatan perusahaan secara
menyeluruh, baik untuk jangka pendek atau jangka panjang.
Setiap aktifitas pemasaran sangat membutuhkan manajemen dengan baik dan
sebagai salah satu fungsi dalam manajemen, peranan perencanaan sangat menentukan
keberhasilan mekanisme kerja dalam setiap aktifitas pemasaran hasil produksi
perusahaan. Dalam proses/ fungsi manajemen dikenal perencanaan, fungsi ini sangat
penting sebagai langkah awal setiap pelaksanaan kegiatan. Kita akan mengetahui hal-
hal yang perlu dikerjakan jika sebelumnya telah direncanakan sebaik-baiknya,
sebaliknya pekerjaan kita akan terhambat atau bahkan terbengkalai jika tidak
dipersiapkan sebelumnya. Begitu pula halnya dengan pemasaran, perencanaan
pemasaran adalah sebagai penentu penentu awal proses pemasaran yang kemudian akan
berlanjut pada efektifitasnya pemasaran hasil produksi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan asalah ini
yaitu “Bagaimana peran perencanaan bisnis dan mengembangkan perencanaan
pemasaran ?”
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui peran perencanaan bisnis dan
mengembangkan perencanaan pemasaran.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah dapat mengetahui peran perencanaan bisnis dan
mengembangkan perencanaan pemasaran, dan juga dapat menambah ilmu dan wawasan
tentang pentingnya perencanaan bisnis dan menembangkan perencanaan pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Bisnis


Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan
pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Perencanaan bisnis merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana
yang diharapkan, karena di dalam perencanaan bisnis ini dapat diketahui posisi
perusahaan saat ini, arah dan tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin
dicapai. Atau juga perencanaan bisnis dapat didefinisikan sebagai dokumen tertulis
yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan
baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memualai suatu usaha. Isi
dari perencanaan bisnis yaitu perencanaan terpadu yang menyangkut pemasaran,
permodalan, manufacturing dan sumber daya manusia.
Ada beberapa alasan penting mengapa orang harus menyusun Perencanaan Bisnis
(Business Plan) yaitu:
1. Membuat rencana bisnis sebagai petunjuk arah
Salah satu tujuan utama membuat rencana bisnis adalah sebagai petunjuk arah
bagi kelancaran jalannya usaha. Sebagai petunjuk arah, rencana bisnis harus disusun
secara terperinci, saling berurutan dan berkesinambungan. Semakin detil dan terperinci
dalam membuat rencana bisnis, maka akan semakin baik, ini bisa menjadi bukti bahwa
bisnis yang akan dirintis adalah bisnis yang serius dan memiliki arah.
2. Sebagai alat untuk mencari modal
Tak dapat dipungkiri, salah satu tujuan seseorang membuat rencana bisnis adalah
untuk mencari modal usaha. Baik melalui cara kerjasama usaha maupun dengan
mengajukan pinjaman ke lembaga perbankan, karena rencana bisnis, bisa menjadi
sebuah proposal dan/atau pelengkap proposal yang bisa membantu pengusaha dalam
mendapatkan investor. Apabila rencana bisnis ini disusun dengan baik, lengkap,
terperinci dan terarah tujuannya, maka biasanya pemodal akan lebih mudah tertarik.
3. Rencana bisnis dapat meminimalisir kegagalan usaha
Ada banyak orang yang mengalami kegagalan saat memulai usaha baru. Salah
satu sebab terjadinya kegagalan ini bisa jadi karena tidak adanya perencanaan usaha
yang dibuat dengan baik. Rencana bisnis memang perlu dibuat secara tertulis untuk
meminimalisir kegagalan. Dengan perencanaan yang tertulis maka pengusaha dapat
merancang berbagai strategi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin
akan muncul dalam perjalanannya.
4. Rencana bisnis bisa sebagai bahan evaluasi
Dalam menjalankan usaha, seringkali wirausaha akan mengalami masa-masa trial and
error. Biasanya mereka hanya akan menyimpan rencana usahanya di dalam pikirannya. Meski
menyimpan rencana usaha dalam pikiran bukanlah sesuatu yang buruk, namun akan lebih baik
jika semua rencana tersebut dituangkan dalam tulisan. Dengan tulisan inilah rencana bisnis bisa
dijadikan sebagai bahan evaluasi.
5. Rencana bisnis berguna untuk mengkaji berbagai strategi usaha
Rencana bisnis yang matang tak akan lepas dari berbagai strategi usaha yang
diperoleh dari berbagai pengalaman maupun penelitian. Dengan adanya rencana bisnis
maka seorang pengusaha bisa mengkaji berbagai strategi usahanya, bisa memperbaiki
berbagai kekeliruan yang mungkin terjadi, dan bisa menyempurnakan rencana bisnisnya
dengan menggunakan informasi untuk menguji kebenaran pendapatnya.
6. Dengan rencana bisnis yang baik, kegiatan usaha bisa berjalan lebih fokus
Membuat rencana bisnis secara tertulis dalam bentuk proposal bisa dijadikan
sebagai alat untuk memegang laju kendali perusahaan. Dengan rencana binis ini,
pengusaha juga dapat menjaga pergerakan usahanya agar selalu berjalam dengan benar
sehingga bisa sampai tujuan dengan tepat waktu.

Perencaan bisnis yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan di kemudian hari
karena beberapa faktor:
1. Tujuan yang ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal, pengusaha kurang memiliki
tanggung jawab.
2. Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis.
3. Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri.
4. Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan tersebut.
B. Kerangka Perencanaan Bisnis
Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang
mencakup antara lain:
1. Nama Perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena
nama perusahaan ini akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu, nama yang
diberikan jangan hanya berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang hangat pada masa
kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya.
2. Lokasi
a. Lokasi Perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu:
1) Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan
2) Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman
Tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola
perusahaan yang berada di tempat lain. Tempat kediaman berarti tempat perusahaan
beroperasi.
b. Lokasi Pertokoan
Lokasi pertokoan ditentukan dengan melihat ketertarikan dari konsumen. Konsumen
umumnya tertarik untuk belanja ke toko atau lokasi yang mempunyai banyak jenis
dan persediaan barang dagangan dan memiliki reputasi sebagai lokasi yang
memiliki barang bermutu dengan harga bersaing. Letak toko terakumulasi pada
daerah terminal bis, pusat perbelanjaan di sekitar alun-alun.
c. Lokasi Pabrik/Industri
Untuk menetapkan lokasi pabrik yang perlu diperhatikan ialah:
1) Dekat dengan sumber material
2) Dekat dengan pasar
3) Mudah mendapat tenaga kerja
4) Mudah fasilitas transportasi
5) Mudah memperoleh bahan bakar
6) Mudah memperoleh air
7) Sikap pemerintah setempat serta masyarakatnya
Jadi, dapat disimpulkan bahwa, ada dua hal utama yang harus diperhatikan dalam
memilih lokasi :
1. Backward linkage, berarti pertalian ke belakang, yaitu bagaimana sumber daya
(resourches) yang akan digunakan, termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan
kondisi masyarakat setempat.
2. Forward linkage, berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi.
Melihat tersedia atau tidaknya konsumen yang cukup untuk menyerap hasil
produksi
3. Komoditi yang Akan Diusahakan
Pemilik usaha tertarik dengan suatu komoditi karena dia memperoleh informasi
dari lingkungannya atau dia mempunyai pengalaman dengan komoditi tersebut atau dia
mempunyai relasi khusus untuk mengusahakan komoditi tersebut. Misalnya seorang
penulis akan menerbitkan bukunya dan menemui kesulitan mencari penerbit yang
bersedia menerbitkan bukunya. Penulis itu kemudian membuka usaha penerbitan dan
percetakan sendiri.
4. Konsumen yang Dituju
Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis
usaha yang dijalankan berbentuk industri, tentu jangkauan konsumen yang akan dituju
lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan. Usaha bentuk pertokoan
sangat mengandalkan konsumen dari lingkungan toko.
5. Pasar yang Akan Dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya
sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut
pasar(market follower), atau perelung pasar (market nicher). Pemimpin pasar memiliki
pangsa pasar terbesar dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga,
membuat produk baru, menggunakan promosi secara gencar. Pemimpin pasar harus
berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Penantang pasar adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pemimpin
pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampaui pemimpin pasar. Para
penantang ini berambisi besar menggunakan sumber daya secara lebih baik. Segala
macam taktik akan digunakan untuk mengatasi pemimpin pasar misalnya dengan
perang harga, layanan yang lebih memuaskan, dan sebagainya.
Pengikut pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan
yang sudah ada dan selalu mencari pelanggan baru. Mereka mencoba untuk
menonjolkan keunggulan produk dan memberikan servis yang istimewa kepada
pelanggannya. Pengikut pasar merupakan sasaran serangan balik dari kelompok
penantang pasar.
Perelung pasar berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi
pemimpin di pasar kecil atau memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan kecil
menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mereka melarikan diri untuk
memasuki relung pasar.
6. Partner yang Akan Diajak Kerjasama
Partnership adalah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk
menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Persekutuan dilakukan dalam bidang
usaha yang mencari laba maupun tidak. Ada dua macam bentuk partnership:
1) General partnership. Semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis dan
sama-sama bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas
terhadap utang-utang bisnis.
2) Limited partnership. Memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang
bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lain yang bertanggung jawab terbatas.
7. Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang Tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau
malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak diantara
wirausahawan mampu megumpulkan modal dari tabungan, menjual harta, atau
pinjaman dari orang tua dan famili lainnya. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan
kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya.
8. Peralatan Perusahaan yang Perlu Disediakan
Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepetingan usaha. Peralatan
usaha pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajiana dan industri. Untuk pertama kali
membuka usaha, pikirkan peralatan yang sangat diperlukan. Diluar itu, jangang dibeli,
sebabab akan menganggu uang kas.
9. Penyebaran Promosi
Sebagai usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyakarat. Oleh sebab itu harus
direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan atau dipromosikan atau tidak. Jika
akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media mempromosikan,
keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan menonjolkan harga murah,
kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainnya.
C. Pengertian dan Peranan Perencanaan Pemasaran
Setiap perusahaan atau badan usaha selalu melakukan kegiatan pemasaran, yang
merupakan ciri dari aktivitas usahanya. Tidak ada satu badan usahapun terlepas dari
kegiatan pemasaran ini. Baik perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT),
mapun Firma, CV dan perusahaan perseroan serta Koperasi dan badan-badan usaha
milik Negara lainnya, semua tidak terlepas dari kegiatan pemasaran. Kegiatan
pemasaran yang dilakukan kegiatan perusahaan perlu dikoordinasikan dan diarahkan
untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan tujuan bidang pemasaran khususnya.
Rencana pemasaran merupakan perumusan usaha yang akan dilakukan dalam
bidang pemasaran, dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu
perusahaan, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu dibidang pemasaran pada waktu
tertentu dimasa yang akan datang. Perencanaan strategi pemasaran adalah bagaiamana
cara untuk dapat menemukan berbagai peluang menarik dan menyusun strategi yang
menguntungkan. Kegiatan penyusunan rencana pemasaran inilah yang disebut dengan
perencanaan pemasaran.
Kegiatan pemasaran yang dilakukan setiap perusahaan perlu dikoordinasikan dan
diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan tujuan bdang pemasaran
khususnya. Alat koordinasi dan pengarahan kegiatan pemasaran tersebut adalah
rencana pemasaran. Yang dimaksud dengan pemasaran dalam hal ini adalah kegiatan
yang langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari produsen ke
konsumen dalam rangka memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan
masyarakat konsumen melalui pertukaran.
Sedangkan rencana pemasaran merupakan perumusan usaha yang akan dilakukan
dalam bidang pemasaran, dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu
perusahaan, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu di masa yang akan datang.
Perencanaan pemasaran merupakan kegiatan merumuskan usaha-usaha yang akan
datang, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang diharapkan di bidang
pemasaran.
Perencanaan pemasaran suatu perusahaan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Usaha untuk mendorong cara berpikir jauh ke depan.
2. Usaha mengkoordinasi kegiatan pemasaran secara lebih baik.
3. Usaha mengawasi kegiatan pemasaran yang telah dilakukan yang didasarkan atas
standar prestasi kerja yang ditetapkan dalam rencana.
4. Perumusan tentang tujuan yang ingin dicapai dan kebijakan operasional yang dapat
dilakukan secara lebih mantap.
5. Usaha untuk menggairahkan partisipasi dan mempertebal rasa tanggung jawab para
pelaksana.

Dengan demikian dapat dikatakan, perencanaan pemasaran bertujuan memberikan


pendekatan yang sistematik dan teratur bagi usaha:

1. Menyeimbangkan dan menyelaraskan kegiatan pemasaran yang dapat menjamin


tercapainya tujuan dan sasaran.
2. Menggunakan cara-cara berusaha di bidang pemasaran secara intensif dan optimal.
3. Menjamin keselarasan dan keserasian antara bagian yang terdapat dalam perusahaan
dalam usaha pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.
4. Pengendalian yang cepat, tepat, dan teratur atas catatan, gagasan atau pemikiran dan
usaha-usaha atau kegiatan pemasaran dalam perusahaan.

Manfaat rencana pemasaran adalah:


1. Mencapai koordinasi aktivitas yang lebih baik.
2. Mengidentifikasi perkembangan yang diharapkan.
3. Meningkatkan kesiapan organisasi untuk berubah.
4. Meminimalkan respon tak rasional samapi respon yang tak diharapkan.
5. Mengurangi konflik tentang ke mana seharusnya organisasi bergerak.
6. Meningkatkan komunikasi.
7. Mendesak manajemen untuk berpikir ke depan secara sistematis.
8. Memperluas penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk mendapatkan peluang
pilihan.

Masalah masalah yang muncul akibat kurangnya perencanaan pemasaran adalah:


1. Peluang-peluang yang hilang untuk mendapatkan laba.
2. Angka-angka yang tak berarti dalam rencana jangka panjang.
3. Tujuan yang tidak realistis.
4. Kurangnya informasi pasar yang dapat dilakukan.
5. Perselisihan antar fungsional.
6. Frustasi manajemen.
7. Perkembangbiakan produk dan pasar.
8. Pengeluaran promosi yang sia-sia
D. Macam-macam Perencanaan Pemasaran
1. Perencanaan pasar yang strategis (strategic market planning)
Perencanaan ini berkaitan dengan perencanaan usaha perusahaan, kearah mana
usaha perusahaan akan dikembangkan. Dalam perencanaan ini akan dicakup penetapan
pasar yang mana akan dilayani dan produk apa yang harus dihasilkan dan dipasarkan.
Untuk melakukan perencanaan pasar yang strategis perlu dikaji:
a. Langganan (customers) yang akan dilayani.
b. Pesaing (competitiors) yang harus dihadapi.
c. Trend lingkungan (environmental trends) yang ada, meliputi sosial ekonomi, politik,
dan teknologi yang mempengaruhi pasar yang diramalkan.
d. Ciri pasar yang ada untuk mengetahui perubahan yang terdapat dan interaksinya.
e. Ciri perusahaan (internal company characteristions), bagi penilaian kemampuan
sumber daya yang ada dalam perusahaan.
2. Perencanaan strategis pemasaran perusahaan (corporate marketing planning)
Perencanaan ini merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat
menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok
dibidang pemasaran perusahaan, yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam suatu jangka waktu tertentu. Dalam melakukan perencanaan ini,
dilaksanakan:
a. Analisis sumber daya dan lingkungan perusahaan.
b. Analisis situasi yang mencakup: analisis pasar dan segmentasinya.
c. Penetapan strategi perusahaan dengan mempertimbangkan pasar dan produk, yang
dapat berupa:
 Strategi penetrasi pasar, untuk jenis produk yang lama dan pasar yang lama.
 Strategi pengembangan produk, untuk jenis produk yang baru dana pasar yang lama.
 Strategi pengembangan pasar, untuk jenis produk yang lama dan pasar yang baru.
 Strategi diversifikasi, untuk jenis produk yang baru dan pasar yang baru.
 Perencanaan pemasaran yang operasional (operational marketing planning).
3. Perencanaan pemasaran yang strategis (strategic marketing planning).
Perencanaan ini berkaitan dengan usaha untuk memasarkan produk perusahaan.
Perencanaan ini mencakup strategi pemasaran yang terpadu. Yang dimaksud dengan
acuan pemasaran (marketing mix), yaitu strategi produk, strategi harga, strategi
distribusi, dan strategi promosi.
4. Perencanaan Pemasaran yang Operasional (Operational Marketing Planning).
Perencanaan ini meupakan perencanan kegiatan pelaksanaan kegiatan pelaksanaan
di bidang pemasaran yang rinci atas daerah/wilayah niaga, produk, dan waktu yang
lebih pendek. Dalam perencanaan ini akan dicakup:
a. Rencana penjualan per daerah, per produk, per bulan.
b. Rencana penyaluran atau distribusi.
c. Rencana promosi per produksi, per daerah dan per bulan.
d. Rencana pendidikan dan pengembangan tenaga penjulan.
e. Rencana penelitian dan pengembangan pasar.
f. Rencana penelitan dan pengembangan pasar.
g. Rencana kunjungan dan pembinaan langganan.

Untuk penyusunan rencana pemasaran yang oprasional perlu didahului dengan


analisis atas:
a. Kemampuan masing-masing unit pelaksanaan pemasaran.
b. Target penjualan per unit pelaksana pemasaran.
c. Situasi dan kondisi pasar dari unit plaksana pemasaran tersebut.
d. Besarnya dana anggran yang disediakan untuk unit perlaksanaan pemasaran
tersebut.
e. Perencanaan Pemasaran Produk Baru (Planning Of Launching of New Product).
Perencanaan ini merupakan perencanaan kegiatan pelaksanaan memasarkan produk
baru. dalam perencanaan ini tercakup sasaran pasar yang dituju, kegiatan pengujian
pasar (market test), meramalkan potensi pasar dan mmemperkirakan target
penjualan, serta penetapan sumber daya yang dibutuhkan.

Didalam praktik, sering ditemui empat macam bentuk hasil kegiatan perencanaan
pemasaran. Keempat bentuk tersebut adalah:
a. Target Pemasaran, yaitu penetapan suatu ukuran tertentu sebagai sasaran yang akan
dicapai dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Target pemasaran
dapatberupa jumlah penjualan dalam unit atau rupiah, share pasar atau laba.
b. Rencana Pemasaran, yaitu rumusan tentang apa yang ingim dicapai dan bagaimana
cara mencapainya, yang terdiri dari kegiatan yang akan dilakukan untuk pencapaian
tujuan di bidang pemasaran.
c. Program Pemasaran, yaitu rumusan tentang rincian langkah kegiatan yang telah
ditetapkan dalam rencana pemasaran dengan menekankan pada tahap-tahap
pelaksanaan yang dikaitkan atas waktu, tempat/daerah, dan oleh siapa
pelaksanaannya dilakukan.
d. Anggaran Pemasaran, yaitu rincian langkah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
bidang pemasaran dan pernyataan tujuan apa yang ingin dicapai yang dinyatakan
dalam nilai uang (rupiah).
E. Proses Perencanaan Pemasaran
1. Analisis hasil prestasi kegiatan pemasaran
Dalam analisis ini dilakukan pengkajian mengenai perkembangan hasil penjualan
dan realisasi kegiatan yang dilakukan dalam bidang pemasaran. Analisis ini harus dapat
memberikan kesimpulan tentang sebab-sebab naik atau turunnya hasil penjualan
khususnya dan pemasaran umumnya.
2. Analisis SWOT pemasaran perusahaan
Dalam analisis ini dilakukan pengkajian atas keadaan lingkungan pemasaran
perusahaan terutama perkembangan ekonomi, sosial, budaya, teknologi dan pemerintah.
Pengaruh pertumbuhan ekonomi masyarakat terhadap kemungkinan potensi pasar.
Faktor- faktor di dalam perusahaan yang dapat menimbulkan keunggulan dan
kelemahan perusahaan. Sebagai contoh kemampuan sumber daya manusia dan dana
yang dimiliki perusahaan. Sedangkan faktor-faktor eksternal akan dijabarkan menjadi
peluang dan ancaman.
3. Penentuan tujuan (objek) pemasaran
Dalam hal ini perusahaan harus menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam
bidang pemasaran, apakah tingkat penjualan ataupun tingkat laba yang diharapkan.
4. Penetapan strategi pemasaran
Strategi pemasaran yang ditetapkan didasarkan atas sasaran pasar (target market)
dan tujuan (objektif) perusahaan. Strategi perusahaan yang ditetapkan mencakup
strategi harga, produk, penyaluran atau distribusi dan promosi.
5. Penetapan target pemasaran
Berdasarkan pertimbangan hasil keempat langkah di atas, kemudian ditetapkanlah
target pemasaran. Target pemasaran yang ditetapkan dapat dinyatakan dalam volume
penjualan (unit) atau nilai penjualan (rupiah) maupun laba.
6. Penyusunan rencana pemasaran
Setelah target pemasaran ditetapkan, langkah selanjutnya adalah penyusunan
rencana pemasaran. Rencana pemasaran yang disusun menggambarkan kegiatan yang
dilakukan dalam bidang pemasaran.
7. Penyusunan program pemasaran
Berdasarkan rencana pemasaran tersebut, kemudian disusun rincian kegiatan yang
akan dilakukan yang dikaitkan atas waktu, tempat, dan oleh siapa dilaksanakan. Rincian
kegiatan ini disebut program pemasaran.
8. Penyusunan anggaran pemasaran.
Langkah terakhir dalam perencanaan pemasaran adalah penyusunan anggaran
pemasaran. Anggaran pemasaran yang disusun hendaklah didasarkan atas program
pemasaran yang telah ditetapkan. Hal ini karena akan terjadi kebutuhan anggran yang
berbeda apabila waktu dan tempat pelakasanaan kegiatan berbeda. Sehingga dalam
penyusunan anggaran pemasaran selain diperhatikan produknya juga perlu diperhatikan
waktu dan pelakasaaan.
F. Mengembangkan Perencanaan Pemasaran
Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana pemasaran
yang mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Pengembangan
strategi pemasaran yang benar sepanjang waktu memerlukan bauran disiplin dan
fleksibilitas. Perusahaan harus tetap berpegang pada strategi, tetapi juga menemukan
cara baru untuk terus mengembangkannya. Pemasaran juga harus selalu meningkatkan
strategi untuk sejumlah produk dan jasa di dalam organisasinya.
Yang dimaksud rencana pemasaran adalah pernyataan tertulis dari strategi
pemasaran dan bagian-bagian yang berhubungan secara waktu untuk membuat strategi.
Bagian-bagian itu adalah:
1. Paduan pemasaran apa yang akan ditawarkan, kepada siapa (pasar target) dan berapa
lama.
2. Sumber daya apa yang ada dalam perusahaan (biaya) yang akan diperlukan.
3. Hasil apa yang diharapkan (penjualan dan laba yang mungkin dalam setiap bulan atau
setiap empat bulan, tingkat kepuasan konsumen dan kesukaan.
Setelah pengembangan rencana pemasaran, manajer kemudian fokus dengan
pelaksanaaan. Pelaksanaan adalah meletakkan rencana pemasaran kedalam opeerasi.
Keputusan operasional yang merupakan keputusan jangka pendek untuk membantu
pelaksanaan strategi akan dibutuhkan dalam pelaksanaan.
Adapun langkah-langkah dalam mengembangkan rencana pemasaran yaitu:
1. Membuat tujuan pemasaran yang spesifik dan tuliskan.
Contohnya jika Anda menjual obat herbal, misalnya, mungkin Anda ingin
meningkatkan penjualan bulanan sebesar 25 persen. Jika Anda seorang makelar, tujuan
pemasaran yang bagus mungkin menghasilkan 10 cantuman baru setiap bulannya.
Tujuan pemasaran saya sendiri adalah untuk mendapatkan klien baru setiap bulannya.
Apapun tujuan pemasaran yang Anda tetapkan, pastikan itu realistis; Anda harus bisa
mencapai tujuan pemasaran jika hal itu akan memotivasi Anda atau menjadi patokan
yang baik untuk mengevaluasi kesuksesan Anda.
2. Di bawah setiap tujuan pemasaran, tulislah sebanyak mungkin hal spesifik yang Anda
inginkan untuk mencapai tujuan.
Jika saya ingin meningkatkan penjualan bulanan saya sebesar 25 persen, satu hal
yang mungkin saya lakukan adalah memasang beberapa iklan misalnya di media sosial
atau media cetak.
3. Kemudian, gunakan kalender Anda untuk putuskan kegiatan promosi mana yang akan
Anda lakukan saat ini.
Anda dapat memecah rencana pemasaran Anda turun berdasarkan bulan atau
kuartal, namun pastikan Anda menyertakan tidak hanya deskripsi aktivitas atau acara,
namun juga referensi yang menjadi sasaran pemasaran aktivitas atau aktivitas promosi
terkait dengan, dan perkiraan biaya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran dari adanya perencanaan bisnis yaitu bisa menggambarkan kesiapan calon
wirausaha yang terjun langsung dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon wirausaha
mengetahui bisnis yang sedang dirancang. Hal itu terlihat dari seberapa kompleks dan
rinci perencanaan bisnis yang disusun. Calon investor atau lembaga keuangan pemberi
kredit akan melihat kesiapan calon wirausaha dari perencanaan bisnis yang mereka
susun, dan perencanaan bisnis akan memperlihatkan apakah bisnis yang sedang
direncanakan tersebut realistis untuk dijalankan atau tidak.
Adapun rencana bisnis yaitu meliputi nama perusahaan, lokasi, komoditi yang
akan diusahakan, konsumen yang dituju, pasar yang akan dimasuki, partner yang akan
diajak kerjasama, personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan, jumlah
modal yang diharapkan dan tersedia, peralatan perusahaan yang perlu disediakan, dan
penyebaran promosi.
Rencana pemasaran merupakan perumusan usaha yang akan dilakukan dalam
bidang pemasaran, dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam suatu
perusahaan, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu di masa yang akan datang.
Perencanaan pemasaran merupakan kegiatan merumuskan usaha-usaha yang akan
datang, dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang diharapkan di bidang
pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai