Jtptunimus GDL Vivinarist 7740 3 Babii PDF
Jtptunimus GDL Vivinarist 7740 3 Babii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi komplikasi
kehamilan, yang lebih besar dari resiko pada wanita normal umumnya. Penyebab
kehamilan risiko pada ibu hamil adalah karena kurangnya pengetahuan ibu
meliputi jenis makanan bergizi, menjaga kebersihan diri, serta pentingnya istirahat
derajat kesehatan yang sudah ada. Umur seseorang dapat mempengaruhi keadaan
6
2. Faktor Kehamilan Resiko Tinggi
Usia ibu merupakan salah satu faktor risiko yang berhubungan dengan
kualitas kehamilan. Usia yang paling aman atau bisa dikatakan waktu reproduksi
sehat adalah antara umur 20 tahun sampai umur 30 tahun. Penyulit pada
kehamilan remaja salah satunya pre eklamsi lebih tinggi dibandingkan waktu
reproduksi sehat. Keadaan ini disebabkab belum matangnya alat reproduksi untuk
Paritas atau para adalah wanita yang pernah melahirkan dan di bagi menjadi
beberapa istilah :
beberapa kali, di mana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali.
d. Kehamilan dengan jarak antara di atas 5 tahun atau kurang dari 2 tahun.
subur sehingga kehamilan dengan jarak < 3 tahun dapat menimbulkan kelainan
e. Tinggi badan ibu kurang dari 145 cm dan ibu belum pernah melahirkan
Wanita hamil yang mempunyai tinggi badan kurang dari 145 cm, memiliki
Kondisi sebelum hamil seperti hipertensi kronis, diabetes, penyakit ginjal atau
hipertensi esensial atau hipertensi yag telah ada sebelum kehamilan dapat
berlangsung sampai aterm tanpa gejala mejadi pre eklamsi tidak murni. Penyakit
gula atau diabetes mellitus dapat menimbulkan pre eklamsi dan eklamsi begitu
pula penyakit ginjal karena dapat meingkatkan tekanan darah sehingga dapat
saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak setelah melahirkan dan gangguan
juga bisa berdampak memperparah Mioma Uteri. Saat hamil, mioma uteri
cenderung membesar, dan sering juga terjadi perubahan dari tumor yang
Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering letih, kepala pusing, sesak
nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya. Semua keluhan tersebut
merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang menderita anemia pada
ibu hamil adalah kekurangan zat besi, infeksi, kekurangan asam folat dan kelainan
haemoglobin. Anemia dalam kehamilan adalah suatu kondisi ibu dengan kadar
nilai hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester satu dan tiga, atau kadar nilai
hemoglobin kurang dari 10,5 gr% pada trimester dua. Perbedaan nilai batas diatas
B. Anemia
1. Pengertian Anemia
diterima secara umum adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gram per 100
2004 Hal 623 ). Seorang wanita hamil yang memiliki Hb kurang dari 10 g /
2007 hal.450 )
Kadar Hb kurang dari 10 gr / dl, disebut anemia sedang jika Hb 7-8 gr / dl,
disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr / dl,disebut anemia grafis.
dan 500 mg asam folat peroral sekali sehari (Arisman. 2004, hal 150-
151)
Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per ons 600 mg/hari
Pemberian preparat besi 60 mg dan asam folat 400 ug, 6 bulan selama
hal 153 )
1. Morfologi Eritrosit
Sel darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari
Bahasa Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel).
Sel darah merah berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya,
sehingga terlihat seperti dua buah bulan sabit yang bertolak belakang dari sisi
samping dengan diameter sekitar 7 mikron. Warna merah sel darah merah sendiri
berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Eritrosit
gugus heme, dimana dalam golongan heme tersebut, atom besi akan tersambung
secara temporer dengan molekul oksigen (O2) di paru-paru dan insang, dan
kemudian molekul oksigen ini akan di lepas ke seluruh tubuh. Oksigen dapat
secara mudah berdifusi lewat membran sel darah merah. Hemoglobin di eritrosit
seluruh tubuh.
2. Sifat eritrosit
Dalam keadaan normal, bentuk sel darah merah dapat berubah – ubah,
dkk. 2008).
Contoh mikrosit (eritrosit lebih kecil dari normal) pada kasus anemia
defisiensi besi dan makrosit (eritrosit lebih besar dari normal) pada
anemia.
3. Polikromasi
4. Hipokrom
5. Sferosit
hemolitik.
hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan
kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali menjelang aterm, kadar hemoglobin
pada sebagian besar wanita sehat yang memiliki cadangan besi adalah 11g/dl atau
lebih. Atas alasan tersebut, anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl
pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua
(Suheimi, 2007).
Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel
kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka
postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering
berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan
darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan
perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim, daya tahan
terhadap infeksi dan stress kurang, produksi ASI rendah), dan gangguan pada
Ibu Ibu
hamil
hamil risti Pemeriksaan Hemoglobin
D.
Usia kehamilan Kadar hemoglobin pada bumil :
Faktor resiko
(komplikasi anemia)
Warna Eritrosit :
1. Normokromik
2. Hiperkromik
3. Hipokromik
1. Tearsdropcell
2. Targetcell
3. Ovalosit
Ukuran eritrosit :
1. Normositik
2. Makrositik
3. Mikrositik
4.
G. Kerangka Konsep