Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Integral (Bagian 2)
Dosen Pengampuh:
Disusun Oleh :
Tim penyusun
2|Page
DAFTAR ISI
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hitung integral merupakan metode matematika dengan latar belakang
sejarah penemuan dan pengembangan yang agak unik. Metode ini banyak di
minati oleh para ilmuwan lain di luar bidang matematika. Beberapa ilmuwan
yang telah memberikan sumbangan terhadap penemuan dan pengembangan
metode matematika hitung integral ini, di antaranya adalah :
1. Archimedes (287-212 SM), seorang fisikawan sekaligus matematikawan
dari Syracuse, Yunani.Pada abad kedua sebelum masehi, Archimedes talah
menemukan ide penjumlahan untuk menentukan luas sebuah daerah tertutup
dan volume dari benda putar. Diantaranya adalah rumus lingkaran, luas
segmen parabola, volume bola, volume kerucut, serta volume benda putar
yang lain. Ide penjumlahan ini merupakan salah satu konsep dasar dari
Kalkulus Integral.
2. Isaac Newton (1642-1727 M), seorang matematikawan sekaligus fisikawan
dari Inggris. Isaac Newton dan Gottfried wilhelm Leibniz dalam kurun
waktu yang hampir bersamaan, meskipun bekerja sendiri-sendiri, telah
menemukan hubungan antara Kalkulus Differansial dan Kalkulus Integral.
Walaupun konsep luas daerah yang dibatasi oleh kurva tertutup (integral
tertentu) telah lebih dahulu diketahui, tetapi I Newton dan Leibniz
merupakan dua tokoh terkemuka dalam sejarah Kalkulus. Sebab, mereka
mampu mengungkapkan hubungan yang erat antara antiderivatif dengan
intagral tertentu. Hubungan ini dikenal dengan Teorema Dasar Kalkulus.
3. Gottfried wilhelm Leibniz (1646-1716 M), seorang ilmuwan jenius dari
Leipzig, Jerman. Leibniz seorang ilmuwan serba-bisa. Ia mendalami bidang
hukum, agama, filsafat, sejarah, politik, geologi, dan matematika. Selain
Teorema Dasar Kalkulus yang dikembangkan bersama Newton, Leibniz
juga terkenal dengan pemakaian lambang matematika. Lambang dx/dy bagi
turunan dan lambang ∫ bagi integral merupakan lambang-lambang yang
diusulkan oleh Leibniz dalam Hitung Differensial dan Hitung Integral.
4. George Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M), seorang
matematikawan dari Gottingen, Jerman. Meskipun Teorema Dasar Kalkulus
telah dikemukakan oleh Newton, namun Riemann memberi definisi
mutakhir tentang integral tentu. Atas sumbangannya inilah integral tentu
sering disebut sebagai Integral Riemann.
4|Page
1.2 Rumusan masalah
5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Integral
6|Page
2.3 Teorema Dasar Kalkulus
“Andaikan f kontinu pada interval tertutup [a,b] dan andaikan x sebarang titik
(variable) dalam (a,b). Maka,
Hubungan ini dapat lebih jelas terlihat ketika kita menuliskan kembali kesimpulan
untuk teorema dengan f(x)digantikan oleh g(x),
Sekarang, agar lebih paham mengenai teorema dasar kalkulus I dan II, coba
perhatikan contoh soal berikut ini :
(Teorema Dasar Kalkulus I )
7|Page
(Teorema Dasar Kalkulus II)
8|Page
2.4 Sifat-Sifat Integral Tentu Lebih Lanjut
SIFAT:
Contoh :
9|Page
2.5 Metode Substitusi Dalam Integral Tentu
Integral subtitusi pada prinsipnya sama dengan integral pemisalan. Prinsip integral
Subtitusi ada 2 yaitu salah satu bagian dimisalkan dengan u ,sisanya yang lain
(termasuk dx) harus diubah dalam du.
10 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Matematika mempunyai banyak pasangan operasi kebalikan, diantaranya:
penjumlahan dengan pengurangan, perkalian dengan pembagian, penarikan
logaritma dengan perhitungan logaritma, serta pemangkatan dengan penarikan
akar. Turunan juga memiliki operasi kebalikan, yaitu yang biasa kita sebut
integral atau anti turunan.
Kita menggunakan istilah “suatu anti turunan” daripada “anti turunan”
dalam definisi, karena jika suatu fungsi f mempunyai suatu anti turunan, ia akan
mempunyai keseluruhan famili dan setiap anggota dari famili ini dapat diperoleh
dari salah satu di antara mereka dengan jalan menambahkan suatu konstanta yang
cocok. Famili fungsi ini kita namakan anti turunan umum dari f. Sebarang
persamaan dengan yang tidak diketahui berupa suatu fungsi dan yang mencakup
turunan (atau diferensial) dari fungsi yang tidak diketahui ini disebut persamaan
diferensial. Notasi Sigma merupakan notasi yang digunakan untuk menyatakan
penjumlahan bilangan. Luas menurut poligon – poligon dalam Tinjaulah daerah
R yang dibatasi oleh parabola y = f(x)=x2 sumbu-x, dan garis tegak x =2 ( gambar
4 ) kita menggunakan acuan R sebagai daerah dibawah kurva y=x2 diantara x=0
dan x=2. Sasaran kita adalah menghitung luas A (R).Luas menurut Poligon-
poligon luarMungkin anda belum yakin bahwa A(R) = . Kita dapat memberikan
lebih banyak fakta. Tinjaulah segi empat dengan alas [xi-1, xi] dan tinggi f (xi)
= (diperlihatkan pada bagian kiri atas Gambar 7). Luasnya adalah f (xi) Δx.
Gabungan Sn dari semua segi empat yang demikian membentuk suatu poligon
luar untuk daerah R.
3.2 Saran
Kami hanyalah manusia biasa yang penuh dengan kekurangan, untuk itu
penulis mohon dengan segalakerendahan hati, untuk memberikan Saran dan
Kritiknya yang bersifat membangun,dengan harapan agar makalah ini bisa lebih
sempurna
DAFTAR PUSTAKA
11 | P a g e
http://www.academia.edu/18545305/Teorema_Dasar_Kalkulus_1_and_2_Ahmad_Sandi_N
_
https://mathematicstudycenter.wordpress.com/2016/04/23/teorema-dasar-kalkulus/
http://socs.binus.ac.id/2014/08/19/kalkulus-wono-sifat-sifat-integral-tentu-05-integral-
tentu-nilai-rata-simetri-dlsb/
12 | P a g e