Makalah - Komunikasi - Dalam - Organisasi Dony
Makalah - Komunikasi - Dalam - Organisasi Dony
Dony Darmawansyah
201610310311097
2018
BAB I
PENDAHULUAN
ABSTRAK
Perkembangan teknologi komunikasi sudah menjadi sangat pesat dan menjadi salah satu aspek
yang sangat penting pada saat ini. Kebutuhan akan teknologi komunikasi yang handal dan baik
dalam penyajian kecepatan laju data maupun kualitas pelayanan semakin meningkat dalam upaya
untuk memenuhi kebutuhan aplikasi multimedia,maka koneksi nirkabel (tanpa kabel) merupakan
salah satu aspek yang sangat penting untuk terus dikembangkan seiring dengan meningkatnya
kebutuhan akan kualitas komunikasi antar pengguna. Jaringan nirkabel atau sering disebut dengan
Wireless Local Area Network (WLAN) mampu menyediakan kemampuan seperti jaringan kabel
pada umumnya tanpa ada batasan seperti jaringan berkabel. WLAN menggunakan frekuensi radio
yang sama untuk mengirimkan dan menerima sinyal. Voice Over Internet Protocol (VoIP) adalah
teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video, dan data yang berbentuk paket melalui
jaringan IP. Jaringan VoIP dapat dibangun dengan menggunakan jaringan nirkabel atau WLAN
(Wireless Local Area Network). Oleh karena itu, pada Tugas Akhir ini dilakukan perhitungan dan
analisis packet delay VoIP pada jaringan ad-hoc WLAN dengan menggunakan
parameterparameter yang berbeda seperti codec, packetization interval, data rate. Dari hasil
analisis diperoleh gambaran tentang pengaruh jumlah panggilan (numbers of call ) terhadap packet
delay, dan juga pengaruh codec, packetization interval, data rate terhadap packet delay.
A. LATAR BELAKANG
KAJIAN TEORI
A. KOMUNIKASI
Komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut Communication berasal dari bahasa Latin
communicatio, dan bersumber dari kata communis yang artinya "membuat kebersamaan atau
membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih". Dalam pengertian secara khusus
mengenai komunikasi itu sendiri menurut Hovland Komunikasi adalah “proses mengubah
perilaku orang lain”. Banyak ahli di dunia juga memberikan sumbangan pemikiran tentang
komunikasi
Shannon & Weaver: Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yg saling pengaruh
mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk
komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan
teknologi.
Raymond S. Ross: Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan
simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau
respons dari pikirannya yg serupa dengan yg dimaksudkan komunikator.
Prof. Dr. Alo Liliweri: Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber
kepada penerima agar dapat dipahami.
Bernard Berelson & Gary A. Steiner: Komunikasi adalah Transmisi informasi, gagasan,
emosi, ketrampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol -kata-kata, gambar,
figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yg disebut dengan
komunikasi.
Dari beberapa pengertian komunikasi dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
adalah Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke
pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
B. ORGANISASI
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi.
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang /
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan
bawahan.
Dari beberapa pengertian tentang organisasi diatas dapat disimpulkan bahwa, organisasi adalah
suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
BAB III
PEMBAHASAN
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke
pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan
seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan
kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara
lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita
(sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil
seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan
diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi,
misi suatu organisasi.
B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1. Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang
berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2. Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim
atau menyiarkan.
3. Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran.
4. Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung.
Dengan kata lain orang yang menerima berita.
1. Proses ideasi
Tahap pertama dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi (ideation) yaitu proses penciptaan
gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator.
2. Proses encoding
Gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi yang dirancang
untuk dikirimkan kepada komunikan dan juga pemilihan saluran dan media komunikasi yang
akan digunakan.
3. Proses pengiriman
Gagasan atau pesan yang telah disimbolkan atau disandikan (encoded) melalui saluran dan media
komunikasi yang tersedia dalam organisasi. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan berbicara,
menulis, menggambar dan bertindak.
4. Proses penerimaan
Penerimaan pesan ini dapat melalui proses mendengarkan, membaca, atau mengamati tergantung
pada saluran dan media yang digunakan untuk mengirimkannya.
5. Proses decoding
6. Proses tindakan
Respon komunikan dapat berbentuk usaha melengkapi informasi, meminta informasi tambahan,
atau melakukan tindakan-tindakan lain.
jenis-jenis komunikasi dalam organisasi terdiri dari:
1. Komunikasi Internal: Adalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu sendiri.
Misalnya, Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu
perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan
vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan [operasi dan manajemen]. Komunikasi
internal terdiri dari dua dimensi yakni komunikasi vertical, dan komunikasi horizontal.
a. Komunikasi Vertikal
Komunikasi dari pimpinan ke staff, dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik [two way
traffic communication]. Komunikasi vertical ada dalam bentuk komunikasi kebawah dan
komunikasi keatas. Fungsi komunikasi kebawah antara lain :
Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya, dan memahami
cara-cara mengambil kebijaksanaan, terhadap bawahannya.Keberhasilan organisasi dilandasi
oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa
kepemimpinan. Kedua hal terseut merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi yang
dipimpinnya. Contoh pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah,
pengumuman, rapat, majalah intern.
1) Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini, permohonan
bantuan, dan keluhan.
2) Memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan bawahan
dari tingkat yang lebih rendah.
Bawahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat, tanggapan maupun kritikannya dapat
diterima dengan lapang dada, dan hati terbuka oleh pimpinan. Contoh : staf memberikan laporan,
saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada pimpinan.
b. Komunikasi horizontal
Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan dsbnya. Komunikasi horizontal
sering kali berlangsung tidak formal.
Fungsi komunikasi horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang
sama. Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik seperti
telepon, atau melalui pesan tertulis.
d. Komunikasi Eksternal
Komunikasi antara pimpinan organisasi [perusahaan] dengan khalayak umum di luar organisasi.
Contoh Komunikasi
Teknologi Komunikasi
Contoh sosiologi komunikasi pada objek satu ini bukan lagi hal yang sulit ditemukan di
masyarakat. Perkembangan teknologi komunikasi merupakan contoh modernsisasi yang mampu
mengubah cara komunikasi masyarakat dengan keunggulannya dalam mempersempit ruang dan
mempersingkat waktu. Contoh teknologi komunikasi adalah penggunaan smartphone guna
menghubungkan keluarga yang berada di desa dengan keluarga yang berada di kota. Adanya
teknologi komunikasi juga terasa manfaatnya bagi bidang-bidang kehidupan lain seperti ekonomi
dan pendidikan. Contoh teknologi komunikasi bidang ekonomi adalah adanya
aplikasi marketplace yang digunakan untuk jual beli secara online. Ada pun contoh teknologi
komunikasi bidang pendidikan dapat ditemui pada sistem kuliah online di beberapa perguruan
tinggi, perpustakaan elektronik (e-library), dan aplikasi les online
D. HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya
atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
a. Hambatan dalam penyandian/symbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan
tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim
dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
b. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi,
misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
c. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
d. Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih
lanjut.
e. Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa
adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi,
dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan (cacat tubuh misalnya orang yang tuna wicara),
gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah tertentu. Kata-kata yang dipergunakan dalam
komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit
antara pemberi pesan dan penerima pesan. Misalnya adanya perbedaan bahasa ( bahasa daerah,
nasional, maupun internasional), adanya istilah – istilah yang hanya berlaku pada bidang-bidang
tertentu saja, misalnya bidang bisnis, industri, kedokteran, dll.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan
nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan, sehingga
menimbulkan emosi diatas pemikiran-pemikiran dari sipengirim maupun si penerima pesan yang
hendak disampaikan.
5. Hambatan Manusiawi
1. Gunakan umpan-balik
Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya, sehingga
tercipta dua iklim komunikasi dua arah.
3. Rencanakan secara teliti, pertimbangkan baik-baik : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan