Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

aswaja
MATA KULIAH ; pengantar aswaja

Dosen pembimbing ; moch. Misbahus salam

OLEH : AHMAD LUTFI HAFIDI

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER


2018
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
A. BAB 1 PENDUHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Pada masa rosulullah saw, masih hidup, istilah aswaja sudah pernah
ada tetapi tidak menunjuk pada kelompok tertentu atau aliran
tertentu. Yang dimaksud dengan ahlus sunnah walja,ah adalah orang-
orang islam secara keseluruhan.
Ada debuah hadits yang mungkin perlu dikutipkan terlebih dahulu,
rasululullah bersabda yang artinya ;
Sesengguhnya bani israil akab terpecah menjadi 70 golongan dan
ummatku terpecah menjadi 73 golongan dan semuanya masuk
neraka kecuali satu golongan.para sohabat beranya: siapa yang satu
golongan itu ? rrasulullah menjawab ,yaitu golongan dimana aku dan
sahabatku berada.;
Ahlus sunnah waljama,ah
Adalah suatu yang menganut syariat islam yang baerdasarkan pada al
qur,an dan al hadits dan beri,tikad apibila tidak ada dasar hakum
pada al al qur,an dan hadis inilah kemudian kita dampai pada
pengertian aswaja.
BAB II KEMURNIAN AJARAN
ISLAM
ISLAM ADALAH Suatu agama dipeluk oleh pemeluknya karena dipercaya
bahwa agama panutannya adalah benar dan akan memberi keselamatan. Lebih dari
itu, keyakinan tersebut melahirkan kesadaran yang mengakar bahwa agama
anutannya itu bersifat universal. Disinilah, pangkal tolak pemeluk agama (muslim)
mendefinisikan agama anutannya (Islam) dan agama lain dalam kerangka
kebenaran.

Terkait dengan hal tersebut, pemahaman terhadap istilah “Islam” (al-Islam)


menduduki posisi sentral dalam pendefinisian umat Islam dalam konteks. Adapun
ayat Al-Quran yang berhubungan dengan tema ini, QS. Ali Imran: 19 .

َّ‫ّللاَّ ِع ْندَّ الدِينَّ إِن‬


ِ َّ‫اْلسَْلم‬ ْ َّ‫ن إِّلَّ ْالكِتابَّ أوتوا الذِين‬
ِ ْ ‫اختلفَّ وما‬ َّْ ِ‫ن بيْنه ْمَّ ب ْغيًا ْالع ِْلمَّ جاءهمَّ ما ب ْع ِدَّ م‬
َّْ ‫ت ي ْكف َّْر وم‬
َِّ ‫س ِريعَّ ّللاَّ فإِنَّ ّللاَِّ بِآيا‬
َِّ ‫ْالحِ سا‬
‫ب‬

“Sesungguhnya agama (yang disyariatkan) disisi Allah adalah Islam. tiada berselisih
orang-orang yang Telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”

Ayat diatas dimulai dengan kata din. Kata “din”memiliki banyak makna antara lain
ketundukan, ketaatan, perhitungan, balasan. Din juga berarti agama, karena
dengan agama seseorang bersikap tunduk dan taat, serta akan diperhitungkan
seeluruh amalnya yang atas dasar itu ia memperoleh balasan dan ganjaran.
Sehingga diterjemahkan dengan: “Sesungguhnya agama yang disyariatkan di sisi
Allah adalah Islam” walaupun tidak keliru akan tetapi belum sepenuhnya jelas
bahkan dapat menimbulkan kerancuan.

Sumber: https://www.tongkronganislami.net/kebenaran-dan-kemurnian-
ajaran-islam/

Anda mungkin juga menyukai