aswaja
MATA KULIAH ; pengantar aswaja
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
A. BAB 1 PENDUHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Pada masa rosulullah saw, masih hidup, istilah aswaja sudah pernah
ada tetapi tidak menunjuk pada kelompok tertentu atau aliran
tertentu. Yang dimaksud dengan ahlus sunnah walja,ah adalah orang-
orang islam secara keseluruhan.
Ada debuah hadits yang mungkin perlu dikutipkan terlebih dahulu,
rasululullah bersabda yang artinya ;
Sesengguhnya bani israil akab terpecah menjadi 70 golongan dan
ummatku terpecah menjadi 73 golongan dan semuanya masuk
neraka kecuali satu golongan.para sohabat beranya: siapa yang satu
golongan itu ? rrasulullah menjawab ,yaitu golongan dimana aku dan
sahabatku berada.;
Ahlus sunnah waljama,ah
Adalah suatu yang menganut syariat islam yang baerdasarkan pada al
qur,an dan al hadits dan beri,tikad apibila tidak ada dasar hakum
pada al al qur,an dan hadis inilah kemudian kita dampai pada
pengertian aswaja.
BAB II KEMURNIAN AJARAN
ISLAM
ISLAM ADALAH Suatu agama dipeluk oleh pemeluknya karena dipercaya
bahwa agama panutannya adalah benar dan akan memberi keselamatan. Lebih dari
itu, keyakinan tersebut melahirkan kesadaran yang mengakar bahwa agama
anutannya itu bersifat universal. Disinilah, pangkal tolak pemeluk agama (muslim)
mendefinisikan agama anutannya (Islam) dan agama lain dalam kerangka
kebenaran.
“Sesungguhnya agama (yang disyariatkan) disisi Allah adalah Islam. tiada berselisih
orang-orang yang Telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”
Ayat diatas dimulai dengan kata din. Kata “din”memiliki banyak makna antara lain
ketundukan, ketaatan, perhitungan, balasan. Din juga berarti agama, karena
dengan agama seseorang bersikap tunduk dan taat, serta akan diperhitungkan
seeluruh amalnya yang atas dasar itu ia memperoleh balasan dan ganjaran.
Sehingga diterjemahkan dengan: “Sesungguhnya agama yang disyariatkan di sisi
Allah adalah Islam” walaupun tidak keliru akan tetapi belum sepenuhnya jelas
bahkan dapat menimbulkan kerancuan.
Sumber: https://www.tongkronganislami.net/kebenaran-dan-kemurnian-
ajaran-islam/