Anda di halaman 1dari 9

Lampiran 1 : Lokasi Mini Riset

Gambar 1 : Lokasi Kegiatan Mini Riset : Model-Model Supervisi Konvesional


(Studi Kasus pada Pengawas Kementerian Agama Kabupaten Kendal) yang di
laksanakan pada tanggal 19 April 2018 jam 08.00 wib sampai selesai.
Lampiran 2 : Proses Wawancara

Gambar 2 : Proses wawancara terhadap Bapak Pengawas Madrasah Kementerian


Agama Kabupaten Kendal oleh peneliti, dalam proses wawancara tersebut Bapak
Casmito, S.Pd (Pengawas) menjawab semua pertanyaan dari peneliti.

Gambar 3 : Setelah selesai proses wawancara dengan Bapak Casmito, S.Pd,


selaku pengawas Madrasah MTs Kemenag Kendal yang mempunyai wilayah
binaan 10 kecamatan di kabupaten kendal, 23 Madrasah MTs serta 450 Guru
Madrasah Binaan.
Lampiran 3 : Pertanyaan Penelitian Oleh : Muhasir (peneliti)

1. Sejauh mana Bapak ketahui tentang teori Model supervisi konvesional


dalam pelaksanaan program pendidikan di madrasah?
2. Bagaimana partisipasi guru terhadap kegiatan supervisi dalam kegiatan
pendidikan pada madrasah?
3. Bagaimana model-model supervisi konvesional yang bapak ketahui dalam
pendidikan?
4. Apakah guru pada saat disupervisi dilakukan, ada kegiatan tindak lanjut
tidak yang dilakukan oleh supervisi?
5. Bagaimana Ruang lingkup dalam supervisi pendidikan?
6. Bagaimana Bapak Menjelasakan tentang jenis supervisi konvesional
dalam pendidikan di Madrasah?
7. Bagaimana faktor penghambat dan pendukung dalam memaksimalkan
kegiatan supervisi dalam Pendidikan?
8. Seperti apa saja teknik dan model dalam bapak melaksanakan kegiatan
supervisi di madrasah?
9. Apa sajakah contoh-contoh dalam supervisi konvesional tersebut?
10. Bagaiama jenis pemantauan yang bapak lakukan dalam kegiatan supervisi
pendidikan?
Lampiran 4 : Jawaban Pertanyaan Penelitian Oleh : Casmito, S.Pd
(pengawas madrasah)

1. Model Supervisi ini tidak lain dari refleksi dari kondisi guru madrasah dan
masyarakat pada saat sekarang, supervisi ini bisa juga di sebut supervisi
tradisional dalam kegiatan pengawasan pada lembaga pendidikan. Pada
kegiatan Praktek nya adalah mencari kesalahan dan menekan bawahan (guru)
ini masih tampak sampai saat ini. Sehingga kami Para pengawas datang ke
sekolah atau madrasah dan menanyakan mana satuan pelajaran. Inio salah dan
seharusnya begini. Praktek-praktek supervisi seperti ini adalah cara memberi
supervisi yang konvensional. Ini bukan berarti bahwa tidak boleh
menunjukkan kesalahan. Masalahnya ialah bagaimana cara saya
mengkomunikasikan bahwa seorang guru itu harus memperbaiki
kesalahannya dan segera memperbaikinya. Para guru binaan saya akan
dengan senang hati melihat dan menerima bahwa ada yang harus diperbaiki.
Cara saya dalam mengawasi harus secara taktis pedagogis, prefek atau
dengan perkataan lain seperti memanfaatkan IT yang ada, memakai bahasa
penerimaan bukan bahasa penolakan, ini sudah saya buktikan dalam proses
bimbingan dan pembinaan di lapangan.
2. Partisipasi Guru binaan saya sejumlah 450 orang guru dari 23 MTs dalam
kegiatan supervisi sangat antusias sekali, mereka merasa senang terhadap
proses bimbingan dan pembinan yang saya lakukan, dari jumlah guru binaan
saya hanya sebagian kecil saja yang belum maksimal dalam mempersiapan
segala administrasinya.
3. Yang saya ketahui model-model supervisi konvesional ini seperti :
a. Guru banyak yang tidak suka cara bimbingan dengan melakukan
bimbingan seperti ujian skripsi atau tesis, intinya mereka tidak suka
dibimbing secara empat mata oleh supervisi.
b. Problem selanjutnya adalah, model supervisi ini tidak terlalu banyak
menggunakan instrumen supervisi, karena masih sedikit aspek-aspek
yang di nilai.
c. Kabanyakan Guru merasa sulit menangkapi hasil pembinaan dalam
model ini.
d. Model ini pada umumnya adalah supervisi yang menantang dalam hal
bimbingan terhadap guru.
e. Jenis yang terakhir adalah sulitnya merubah kesalah pada dirinya, guru
yang sudah mendapat pembinaan atau arahan dari pengawas, mereka
selalu mengabaikan, misalnya : Dalam proses membimbing untuk
membuat KTI pada setiap semester, mereka banyak alasan untuk tidak
membuat nya.
4. Tindak lanjut yang dilakukan hanya terus memberikan pembinaan,
membimbing untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan MGMP atau Gugus
atau jenis pelatihan dan diklat pengembangan kompetensi guru baik yang di
adakan oleh MGMP, Kemenag atau Pengawas itu sendiri.
5. Ruang Lingkup supervisi yang saya pahami itu adalah dari segi Aspek
manusianya, seperti sikap terhadap tugas, disiplin kerja, moral kerja,
kejujuran, ketaatan terhadap peraturan organisasi, kerajinan, kecakapan kerja,
kemampuan dalam bekerja sama, watak; Aspek kegiatannya, seperti cara
bekerja seorang guru (cara mengajar), metoda pendekatan terhadap siswa,
efisiensi kerja, dan hasil kerja. (out put)
6. Jenis Supervisi ini merupakan teknik bimbingan atau pembinaan yang
professional, yang dilakukan secara sistematik individu ataupun kelompok
terhadapa para kepala sekolah, calon guru sesuai dengan kebutuhan calon
guru yang bersangkutan dengan tujuan untuk membina ketrampilan dalam
mengajarnya. Pembinaan ini diberikan dengan cara memungkinkan calon
guru menentukan sendiri cara-cara untuk memperbaiki kekurangannya
sendiri. Supervisi ini juga lebih banyak dilakukan dalam latihan mengajar,
khususnya dalam pengajaran mikro (micro/peer teaching).
7. Faktor penghabat yang saya rasakan adalah, terdapatnya guru yang sulit untuk
mengajak komonikasi,hilang kontak, atau tidak hadir selama proses
bimbingan dan proses pembinaan, sehingga akan terjadi penghabat dalam
proses pelaporan, bila terdapat guru yang tidak maksimal dalam menyusun
program pembelajaran, analisis nilai akhir siswa dan laporan semester dan
tahunan.
8. Untuk sementara ini teknik yang saya lakukan dalam supervisi itu Pertama
adalah teknik Individu, Kedua teknik Kelompok. Kedua teknik ini sering saya
lakukan untuk mendapatkan Laporan saya dalam tugas dan tanggung jawab
sebagai pengawas.
9. Contoh-contoh nya adalah : Membina guru pada awal tahun ajaran baru,
melihat dan mengevaluasi program pembelajarannya, menilai kinerja seorang
guru, dan melakukan pembinaan, pemantauan serta penilaian pengawas
madrasah seperti pada saat proses penerimaan siswa baru dll.
10. Melakukan banyak hal, Pertama : Pemantauan pelaksanaan penilaian tengah
semester (PTS), Kedua, Melakukan pemantauan pelaksanaan penilaian akhir
smester/pak, Ketiga, Pemantauan pelaksanaan ujian sekolah berstandar
nasional (USBN), Keempat, Penilaian madrasah dalam kewenangan
penyelenggaran ujian madrasah. Kelima, Pemantauan pelaksanaan penilaian
akhir semester gasal , Keenam, Penilaian administrasi guru dan penilaian
kegiatan pembelajaran guru, Ketujuh, Penilaian administrasi kepala madrasah
serata data sumber daya pendidikan madrasah dan Kedelapan, adalah
melakukan pemantauan dana bos reguler dan bos buku.
Lampiran 5 : Hasil Pengamatan

Gambar 4 : Bapak Casmito, S.Pd (Pengawas Madrasah Kemenag Kendal) sedang


memberikan bimbingan terhadap Guru Madrasah.

Gambar 5 : Pendekatan bimbingan yang diberikan adalah pendekatan Taktis


Padegogis, bimbingan yang berupa memaksa untuk merubah administrasi
pembelajaran untuk segera diperbaiki.
Lampiran 6 : Biodata Pengawas

Nama : Casmito, S.Pd.

NIP : 19660726 199403 1 002

Pangkat/GolRuang : PembinaTk. I / IV.b

Jabatan : Pengawas Madya.

TempatTugas (Satminkal) : Kantor Kementerian Agama Kab. Kendal

NUPTK : 4058744647200003

NRG : 092538397010

SertifikatSertifikasi : Guru yangdiangkatdalamjabatanpengawas.

Tahun Lulus Sertifikasi : 2008

No. SK Dirjen : DT. I.1/88/2011


Lampiran 7 : Biodata Peneliti

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Muhasir
2. NIK : 5205052006870006
3. Tempat & Tgl. Lahir : Dompu, 20 Juni 1987
4. Alamat Rumah : Jalan Irigasi No. 1 Sipon Desa Bara-Woja-
Dompu-NTB
5. HP/WA : 0823 3978 6463
6. E-mail : muhasir84@yahoo.com/hasirbara2017@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal :
a.Sekolah Dasar Negeri Inpres Lara Dompu (2000)
b.SLTP Negeri 3 Dompu (2003)
c.SMA Negeri 1 Dompu (2006)
d.IKIP PGRI Jember Provinsi Jawa Timur (2012)
e.Mahasiswa Aktif Program Pascasarjana UIN Walisongo Semarang
2017-2019 Prodi : Magister Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
2. Pendidikan Non-Formal/Ikut Serta Pelatihan :
a. Kursus Pendidikan Komputer Program Komplit 2010
b. Seminar Nasional Pendidikan Tingkat Kabupaten 2011
c. Pelatihan Penggunaan Media TIK di Bidang pendidikan Tingkat Nasional di
NTB 2012
d. Pelatihan Penggunakan Aplikasi Matematika Berbasis Media Aritmatika
tinkat Kabupaten Dompu 2014
3. Pengalaman Pekerjaan/Organisasi
a. Pernah di BEM, GPI, KAMMI dan LSM di Dompu
b. Tutor Pendidikan Aksara Program PPK Kabupaten Dompu Tahun
2013 s/d 2014
c. Sekertaris BPD Desa Bara Kec. Woja Dompu 2012-2017
d. Guru Madrasah MTs, MI di Dompu sejak 2007 sampai sekarang

C. Karya Ilmiah
1. Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V MI Al-Faat
Woja Pada Pokok Bahasan Geometri Tahun Pelajaran 2010/2011 Dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Grafis.
2. Mini Riset Tentang Manajemen Penggunaan Dana Pondok Pesantren di Dompu
Tahun 2013
3. Mini Riset Tentang Kinirja Guru Madrasah Berprestasi Tingkat MI di Dompu
Tahun 2014
4. Penelitian Tentang Model-Model Manajemen Berbasis Madrasah yang Efektif
(Studi Kasus MI Al-Faat Bara dan MI Al-Muallafah Dompu) Tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai