Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STUDI KASUS PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DI PT. COCA


COLA AMATIL INDONESIA
Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah manajemen limbah pada semester V

Disusun Oleh :

Rifat Allam Muttaqin

161711024

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2018
BAB I

I.1 Latar Belakang Masalah

Isu lingkungan di sekitar daerah operasional pabrik kerap kali menjadi salah satu
masalah yang diangkat oleh masyarakat sekitar kawasan pabrik untuk menyerang sebuah
perusahaan. Hal inilah yang terjadi di kawasan pabrik PT. Coca Cola Amatil Indonesia
(CCAI). Adapun beberapa isu yang diangkat oleh masyarakat sekitar mengenai PT. Coca
Cola Amatil Indonesia (CCAI) diantaranya eksplorasi artesis oleh pihak pabrik,
terbatasnya ketersediaan air bersih yang disebabkan oleh aktifitas pabrik, penyebaran
pemberian air bersih yang tidak merata, serta pengolahan limbah yang buruk dan
merugikan masyarakat di sekitar pabrik. Jika dikaitkan dengan reputasi perusahaan, maka
isu-isu tersebut tentunya dapat menjadi hambatan sebuah perusahaan dalam membangun
citra positif perusahaan di mata publik, karena isu tersebut telah menciptakan citra negatif
perusahaan yang berpengaruh pada reputasi. Oleh karena itu PT. CCAI membuat suatu
Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) di lokasi Pabrik.

Terdapat dua jenis limbah yang dihasilkan oleh PT. CCAI yaitu limbah padat dan
limbah cair. Limbah padat yang dihasilkan meliputi kemasan botol yang rusak atau pecah,
sedotan, crawn cup, closure,preform, kemasan bahan baku dan bahan penunjang, barang-
barang bekas dari kegiatan lainnya seperti bekas mesin produksi, pompa, ban bekas dan
sampah padat lainnya akan dikumpulkan dan dibuang oleh pihak ketiga yang ditunjuk oleh
Pemerintah Daerah setempat untuk didaur ulang. Sedangkan limbah cair berasal dari
bottling line, syrup room(tanki sanitasi), dan water treatment dan waste water
treatment (back wash dan regenerasi) yang nantinya akan di olah dengan beberapa tahap.

Pada makalah ini akan membahas tentang pengolahan limbah cair yang dihasilkan
oleh PT. Coca Cola Amatil Indonesia, serta mengetahui karakteristik limbah cair.

I.2 Tujuan

Tujuan untuk pembuatan makalah ini, yaitu :

1. Mengetahui proses pengolahan limbah cair PT. Coca Cola Amatil Indonesia
2. Mengetahui jenis dan karakteristik limbah cair yang dihasilkan PT. Coca
Cola Amatil Indonesia
BAB II
II.1 Sistem Produksi PT. Coca Cola Amatil Indonesia
Sebelum membahas masalah sistem produksi, terlebih dahulu akan dijelaskan bahan
bahan yang digunakan dalam pembuatan coca cola yang terdiri dari :
1. Bahan baku
 Air
 Gula pasir
 Consetrate
 Carbon Dioksida (CO2)
2. Bahan penolong
 Kaporit (Ca(OCl2))
 Lime (Ca(OH2))
 Fero Sulphate (FeSO4)
 Filter Aid
 Active Carbon
 Sand Filter
 Resin
 Caostic Soda
 Soda Ash
 Calium Cloride

Bagian-bagian yang membentuk sistem produksi terdiri atas :

1. Bagian Gudang
Digudang bahan-bahan berkualitas terbaik yang terdiri atas gula standar
industri, air murni, carbonasi, consetrate diseleksi.
2. Bagian Pencampuran
Pada tahap selanjutnya adalah pembuatan sirup yang merupakan campuran
antara air gula dan Concentrate.Kemudian airnya disaring untuk mendapatkan
kualitas terbaik.Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali
sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.Setelah pencampuran tersebut
kemudian ditambahkan carbon dioksida
3. Bagian pencucian
Dalam bagian ini botol botol dicuci, dibilas kemudian disterilkan dengan
desinfectan.Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne
terephthalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk
diisi dengan produk akhir.Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang
amat teliti.Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara
elektronik dan manual.Barulah boto-botol tersebut siap untuk diisi.
4. Bagian pengisian dan penutupan
Botol botol yang telah bersih dan disterilkan tersebut kemudian diisi. Botol
demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis.
Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol
secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
5. Dalam proses ini, botol botol yang telah terisi dan sudah diperiksa jumlah
dalam tiap botol dan kadar higienis yang sempurna, kemudian diberi kode
sesuai dengan tanggal, bulan, dan Shift pabrik pembuatan.
6. Pengemasan dan pengangkutan
Setelah diberi kode produksi dan label kemudian dikemas dalam karton-karton
atau dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk
mengirimkan produk-produk.
II.2 PROSES PRODUKSI COCA COLA

1. Pengolahan air (water treatment)


Awalnya air di ambil dari sumur artetis dengan kedalaman 80 meter.Air
yang di ambil ditaruh bak penampungan.Dari sini air dialirkan ke suatu tangki
yang di sebut acelator tank. Di dalam air ini di tambah bahan kimia yaitu
kaporit, lime dan fero sulphate sehingga terjadi proses koagulasi. Dari acelator
didapatakn air jernih yang dialirkan untuk di tampung di dalam clear water
tank.
Setelah itu disaring dari endapan kotor yang mungkin masih terikut. Setelah
itu dialirkan ke carbon filter tank yang di dalamnya berisi active carbon. Disini
air dibebaskan dari clorin dan bau. Proses terakhir dari water softener ini adalah
air di saring melaui micron filter. Air yang sudah keluar sudah bisa di minum
tanpa direbus. Jadi hasil akhirnya dari proses ini adalah air memenuhi syarat
untuk dibuat minuman.

2. Pembuatan Sirup
Mula-mula, air yang di ambil dari water treatment ditampung di sebuah
tangki.Kemudian dicampur gula pasir sambil di panasi, suhu pemanasan tidak
boleh dari 25 derajat Celsius. Setelah itu dicampur denganactive carbon untuk
menghilangkan bau dan warna, setelah itu disaring dengan filter proses. Hal ini
bertujuan untuk menghilangkan bakteri.
Didalam finish syrup tank inilah concentrate ditambahkan, dan penambahan
ini sesuai dengan minuman yang akan di produksi apakah coca cola, fanta,
sprite atau yang lain.

3. Proses Pencampuran
Pencampuran antara air dari deaerator tank dengan finish syrup ini di atur
konsentrasinya oleh flo mix dengan standar yang sudah ditentukan. Didalam
proses mixing ini pula dilakukan proses pendinginan oleh unit pendingin. Unit
pendingin ini dihubungkan dengan Carbo Cooler tank dan juga dihubungkan
dengan daerator tank. Sekarang minuman mempunyai kurang lebih 5 derajat
celcius dan akan dicampur dengan CO2 (carbon dioxida)

4. Pemurnian CO2
Carbon dioxide akan yang dipergunakan untuk bahan minuman adalah
carbon dioxide dalam bentuk cair yang dekemas dalam tabung-tabung kecil
masing-masing memuat 30 kilo gram. Dari tangki-tangki ini CO2 akan
dimurnikan dalam sebuah instalasi yang disebut CO2 purifier.

5. Pengemasan
 Botol
Botol kosong di ambil dari konsumen, dister-dister dibersihkan
melalui mesin, setelah itu di isi produk, dan proses terakhir adalah menutup
botol dengan penutup dua lapis
 Can atau Kaleng
Kaleng yang digunakan dalam proses produksi adalah jenis beverage
can, yakni kaleng yang khusus untuk mengemas minuman. Jenis kaleng ini
pada bagian dalam dilapisi dengan coating enamel dan tahan tekanan.
Setelah itu kaleng akan menuju tempat mesin pengisi kaleng .sesudah di isi
minuman kaleng, mesin itu akan menuju mesin penutup kaleng yang
dilengkapi dengan CO2 device yang tujuannya untuk meniup angin yang
ada di atas minuman .dalam kaleng masih terbuka sesaat akan di tiup.
Setelah itu masuk mesin yang kerjanya mesin itu adalah memilih kemasan
yang isinya kurang atau lebih.
III.3 Pembuatan Coca Cola

Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari bahan baku
pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan :

1. Tahap pertama untuk menghasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup
yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi "Coca-
Cola" bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan.
2. Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-
benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi(workers) pengawasan mutu
menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir.
3. Pemeriksaan dan pengujian dilanjutkan. Perangkat dengan teknologi canggih
membantu para teknisi memeriksa berbagai segi proses, mulai dari kondisi tiap
kemasan hingga kadar karbon dioksida (Co2), rasa dan kandungan sirup. Pada tahap
ini, campuran sirup diperiksa.
4. Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-
Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap
merupakan rahasia dagang terbesar di dunia.Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa
dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama.Setelah pencampuran,
cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat
adalah alas an mengapa "Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar
soda yang paling sempurna.
5. Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun
kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir.
Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti.Pertama-tama dicuci dan
dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah botol-botol tersebut
siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini.
6. Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara
tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis
menjamin kadar higienis yang sempurna pula.
7. Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari
keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu bermaksud menjaga agar para pelanggan
mendapatkan minuman dalam rasanya yang terbaik. Setiap kode menunjukkan
keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode yang menunjukkan
keterangan tentang tanggal pembuatan.
8. Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan,
shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada
kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi khusus.
Semua itu menunjukkan komitment Perusahaan Coco-Cola untuk memastikan bahwa
teknologi, sumber daya manusia maupun material yang pergunakan, semuanya tertuju
untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen.
9. Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam karton-karton
atau dimasukkan kedalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan
produk-produk "Coca-Cola” menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual
produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.

BAB III

III.1 Limbah Cair yang dihasilkan PT. Coca Cola Amatil Indonesia

Limbah cair yang dihasilkan PT. Coca Cola Amatil Indonesia, meliputi :

- bottling line
- syrup room(tanki sanitasi)
- water treatment
- waste water treatment (back wash dan regenerasi)
Tabel 1. Data Hasil Uji Karakteristik Awal Sampel Limbah

III.2 Proses Pengolahan Limbah Cair

Limbah cair (kecuali air hujan) yang berasal dari bottling line, syrup room(tanki
sanitasi), dan water treatment dan waste water treatment (back wash dan regenerasi)
ditampung di dalam bar screen yang fungsinya untuk memisahkan kotoran-kotoran seperti
sampah, plastik, sedotan dan lain sebagainya
- Screening Unit Limbah buangan dari proses produksi dialirkan melalui pipa ke
screening unit. Pada bagian ini terjadi pemisahan antara limbah padat dengan limbah cair.
- Equalition Pond Limbah cair kemudian dialirkan ke equalition pond. Sekeliling
sisi dari equalition pond dilapisi dengan kertas plastik hitam, dengan tujuan limbah tidak
meresap ke dalam tanah. Limbah cair ini dihomogenkan dengan pompa hingga suhu 400
C.
- Neutralition Tank Dari equalition pond limbah cair kemudian mengalir ke
neutralition tank dimana pada tahap ini diinjeksi H2SO4 dengan tujuan menetralkan pH
agar berkisar anatara 7,5 – 8,2.
- Oxidan Ditch Universitas Sumatera Utara Limbah kemudian dialirkan ke oxidan
ditch untuk ditambahkan O2, pupuk urea dan posfat agar bakteri dapat hidup dan
berkembang biak. Bakteri ini bertujuan untuk menguraikan zat organik dalam limbah
menjadi lumpur.
- Calrification Tank Sludge/lumpur dialirkan ke clarification tank untuk
memisahkan air dengan lumpur tersebut, kemudian air ini dialirkan ke sungai Deli.
- Belt Press Sludge/lumpur dari calrification belt tank dialirkan melalui belt press
ke equalition pond untuk dioleh kembali.

Tabel 2. Parameter dan Pemantauan Limbah Cair PT CCAI

Parameter Frekuensi Tempat Standar


Sampling

DO (Dissolve 1 kali setiap shift Di titik mati 2-mg/Liter


Oxygen)
pH 1 kali setiap shift Di titik mati 7–9
Temperatur 1 kali setiap shift Di titik mati < 35 °C
SV (Sludge 2 kali setiap shift Di titik mati 20 – 30 %
Volume)
MLSS (Mixed Setiap pagi dan Di aerator yang 2000 – 2500
Liquor Suspended setelah sludgedibuang sedang berjalan mg/Liter
Solid)
SSRS (Suspended Setiap pagi
Solid Return
Sludge)
BOD (Biology 1 kali setiap shift Before Tidak boleh lebih
Oxidation equalisasi& after dari 50 ppm
Demand) clarifier
COD (Chemical 1 kali setiap shift Before < 15 ppm
Oxidation equalisasi& after
Demand) clarifier
Penambahan Setiap pagi BOD : N : P
Nutrisi 100 : 5 : 1

Untuk pengujian kadar COD dan BOD dilakukan di laboratorium oleh petugas QA satu
kali setiap minggu.

Prosedur pengujian kadar BOD adalah sebagai berikut,

a. Sampel di masukkan ke dalam botol sampel dan diaduk dengan batang pengaduk
magnet

b. Tambahkan ½ NaOH dan botol tersebut ditutup.

c. Kemudian botol sampel tersebut dimasukkan ke dalam thermochamber dan diaduk


selama 60 menit sampai temperatur stabil.

d. Kencangkan tutup botol tersebut dan dimasukkan ke dalam stro breaker

e. Set skala di angka nol

f. Kemudian dicatat jam, tanggal, dan angka yang dihasilkan.

Simpan botol tersebut dan tunggu sampai dengan 5 hari, setelah itu baru didapatkan
hasilnya.

Prosedur pengujian kadar COD adalah sebagai berikut,

a. Sampel dipipet ke dalam tabung reaksi sambil ditambahkan transferpettsebanyak 2


ml dan pereaksi standar kemudian tutup dan diaduk

b. Tabung reaksi tadi dimasukkan ke dalam thermoreaktor Cr 3000 yang telah diset
148 °C selama 120 menit.

c. Setelah 120 menit tabung reaksi tadi diangkat dan dibiarkan selama 10 menit
d. Photometer MPM 2010 dinyalakan dan diset Filter collectornya diangka satu (jika
COD 160) atau diangka dua (jika COD 1500)

e. Kemudian pilih menu “factor” dan isi data masing-masing faktor dengan nilai
faktor.

f. Tabung reaksi disimpan di sampel cell photometer dan dibaca nilai COD
(mg/Liter).

BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil pembuatan makalah ini dapat disimpulkan bahwa :

- Limbah cair yang dihasilkan PT. CCAI meliputi bottling line, syrup room(tanki
sanitasi), dan water treatment dan waste water treatment (back wash dan
regenerasi).
- COD dan TSS limbah cair PT. CCAI memiliki kandungan sebesar 1433,33 mg/l
dan 805 mg/l.

DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24768/Chapter%20II.pdf?sequence
=4&isAllowed=y. Diunduh pada 4 November 2018 pukul 07.35 WIB

http://adityas-indirawidi.blogspot.com/2011/08/pengolahan-limbah-cair-ptccai-
bandung.html. Diunduh pada 4 November 2018 pukul 07.50 WIB

https://www.academia.edu/24013730/Makalah_Sistem_Pembuatan_Coca-
cola?auto=download. Diunduh pada 4 November 2018 pukul 08.15 WIB

Anda mungkin juga menyukai