Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun, Jakarta Timur 13220
*)
aanantuok@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Buku Pengayaan Pengetahuan Berbasis Kontekstual pada Materi
Optik sebagai media pembelajaran fisika untuk siswa SMA dan mengetahui kualitasnya sebagai media
pembelajaran fisika serta dapat menambah pengetahuan siswa atau tidak. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian pengembangan (R & D) yang merujuk pada penelitian dan pengembangan Borg and Gall.
Instrumen penilaian produk dan respon siswa berupa lembar angket yang terdiri atas 4 komponen yaitu
kelayakan materi, penyajian, bahasa, dan grafika. Instrumen penilaian yang akan digunakan berpedoman pada
instrumen penilaian buku pengayaan pengetahuan yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan
(Puskurbuk). Berdasarkan hasil penelitian, hasil uji kelayakan oleh ahli materi diperoleh kelayakan produk
dengan interpretasi sangat baik, hasil uji kelayakan oleh ahli media diperoleh kelayakan produk dengan predikat
sangat baik, hasil uji kelayakan produk oleh editor dengan predikat baik, hasil uji kelayakan kepada guru fisika
dengan interpretasi baik, dan hasil uji efektivitas produk kepada siswa melalui pretest dan postest menunjukkan
bahwa produk yang dihasilkan dapat menambah pengetahuan siswa. Dari perhitungan gain yang dilakukan
didapatkan hasil sebesar 0,509 dengan interpretasi sedang. Dari hasil uji kelayakan ahli materi, ahli media,
editor, dan guru fisika serta uji efektivitas buku pengayaan pengetahuan berbasis kontekstual pada materi optik
yang telah dikembangkan, bahwa buku pengayaan pengetahuan berbasis kontekstual dapat digunakan sebagai
media pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan siswa.
SNF2015-II-1
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME IV, OKTOBER 2015 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/
pendidikan, dan masyarakat lainnya (Pusat menambah wawasan pembaca tentang ilmu
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008). pengetahuan, teknologi, dan seni.
Pembelajaran kontekstual adalah konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara 2. Metode Penelitian
materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata Metode penelitian yang digunakan adalah metode
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan penelitian dan pengembangan (Research &
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan Development). Menurut Borg dan Gall menyatakan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, bahwa metode penelitian ini digunakan untuk
dengan melibatkan tujuh komponen utama mengembangkan atau memvalidasi produk-produk
pembelajaran kontekstual, yakni: kontruktivisme, yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran
bertanya, inkuiri, masyarakat belajar, pemodelan dan (dalam Sugiyono, 2008: 9). Ada 10 tahapan
penilaian autentik (Trianto, 2008:20). penelitian pengembangan, yaitu:
Pembelajaran kontekstual bertujuan 1. Penelitian dan pengumpulan informasi
membekali siswa dengan pengetahuan yang lebih Penelitian dan pengumpulan informasi yang
bermakna, secara fleksibel dapat diterapkan meliputi kajian pustaka, pengamatan atau
(ditransfer) dari satu permasalahan ke permasalahan observasi kelas, dan persiapan laporan awal.
lain dan dari satu konteks kekonteks lainnya. 2. Perencanaan
Transfer dapat juga terjadi didalam suatu konteks Perencanaan, yang mencakup merumuskan
melalui pemberian tugas yang terkait erat dengan kemampuan, merumuskan tujuan khusus
materi pelajaran. Hasil pembelajaran kontekstual untuk menentukan urutan bahan.
diharapkan dapat lebih bermakna bagi siswa untuk 3. Pengembangan produk awal
memecahkan persoalan, berpikir kritis, dan Pengembangan produk awal atau draf awal,
melaksanakan pengamatan serta menarik kesimpulan yang mencakup penyiapan bahan-bahan dan
dalam kehidupan jangka panjangnya (Cecep Rustana, materi yang akan digunakan.
2004). 4. Validasi desain
Salah satu faktor yang menentukan Validasi atau uji kelayakan melibatkan ahli
keberhasilan pendidikan adalah kesiapan dalam materi, ahli media, guru fisika, dan editor.
penyiapan bahan ajar. Dalam kenyataan di lapangan, 5. Revisi Produk
guru masih tergantung pada buku teks yang Revisi produk, yang dilakukan berdasarkan
digunakan dalam pembelajaran dan kurang hasil uji kelayakan. Produk yang sudah
memanfaatkan bahan ajar lain yang dapat menambah direvisi kemudian diujicobakan kepada
pengetahuan siswa.dalam penyajiannya, buku teks siswa secara terbatas.
lebih banyak menampilkan rumus dan soal-soal . 6. Uji skala terbatas
Untuk mengatasi kurang aplikatifnya buku Uji skala terbatas dilakukan pada 6-12
teks siswa dan media pembelajaran terhadap materi subjek.
optik, maka pada penelitian ini akan dilakukan 7. Revisi produk yang dikerjakan
pengembangan buku pengayaan pengetahuan Revisi produk yang dikerjakan, berdasarkan
berbasis kontekstual sebagai media pembelajaran hasil uji skala terbatas.
pada materi optik. Diharapkan dengan 8. Uji efektifitas produk
dikembangkannya buku pengayaan pengetahuan Setelah produk direvisi, maka dilakukan uji
siswa dapat lebih aktif dalam membaca. Untuk efektivitas produk dengan melibatkan 30
meningkatkan minat baca siswa, tampilan buku subjek. Uji efektivitas produk dilakukan
pengayaan dibuat berbeda dengan buku teks. Di dengan melakukan pretest dan postest.
dalam buku pengayaan akan disajikan lebih banyak 9. Revisi produk akhir
gambar dan mengguakan bahasa yang komunikatif Revisi produk akhir inilah yang menjadi
yang isinya pemaparan aplikasi dan fakta yang ukuran bahwa produk tersebut benar-benar
dihubungkan dengan materi optik. Selain itu dikatakan valid atau layak karena telah
diharapkan pengetahuan siswa akan bertambah melewati serangkaian uji coba secara
setelah membaca buku pengayaan pengetahuan ini. bertahap.
Dalam konteks lembaga pendidikan, buku
pengayaan akan memosisikan peserta didik agar
memperoleh tambahan pengetahuan dari hasil
3. Hasil dan Pembahasan
membaca buku-buku tersebut yang dalam buku teks
pelajaran tidak diperoleh informasi pengetahuan
Pada bagian hasil penelitian penulis uraikan hasil
yang lebih lengkap dan luas sebagaimana tertuang
penelitian pengembangan buku pengayaan
dalam buku pengayaan. Buku pengayaan
pengetahuan berbasis kontekstual pada materi optik,
pengetahuan di antaranya memiliki fungsi pengaya
uraiannya sebagai berikut.
pengetahuan, yaitu (1) dapat meningkatkan
pengetahuan (knowledge) pembaca; dan (2) dapat
SNF2015-II-2
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME IV, OKTOBER 2015 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/
Prototipe Buku Pengayaan Pengetahuan berbasis Gambar 2. Contoh isi buku pengayaan
Kontekstual pada Materi Optik Buku pengayaan pengetahuan yang akan
Sebelum prototipe buku pengayaan dihasilkan diuji ahli untuk memperoleh penilaian
pengetahuan berbasis kontekstual pada materi optik dari ahli materi, ahli media pembelajaran, editor, dan
disusun, langkah pertama yang harus dilakukan guru mata pelajaran fisika. Berdasarkan penilaian
adalah menentukan kebutuhan peserta didik dan saran yang diberikan oleh para ahli, peneliti akan
berkenaan dengan isi buku pengayaan. Hal ini menjadikannya sebagai bahan pertimbangan untuk
dilakukan dengan cara mengolah hasil analisis melakukan perbaikan terhadap produk buku
kebutuhan yang telah dilakukan sebelumnya. pengayaan pengetahuan berbasis kontekstual pada
Buku pengayaan pengetahuan berbasis materi optik yang dikembangkan. Dengan adanya
kontekstual pada materi optik terdiri atas aplikasi perbaikan terhadap produk yang dihasilkan atas saran
atau penerapan materi optik dalam kehidupan sehari- dari para ahli, diharapkan nantinya dihasilkan produk
hari. Dari angket analisis kebutuhan terhadap peserta buku pengayaan dengan standar mutu buku
didik, peserta didik mengharapkan isi buku pengayaan yang lebih baik lagi. Dengan demikian
pengayaannyya tidak seperti buku teks pelajaran setelah peneliti memperoleh masukan dari para ahlli,
yang menjadi buku pegangan mereka sebelumnya. peneliti segera melakukan perbaikan atau revisi
Peserta didik mengharapkan di dalam buku terdapat terhadap bagian buku pengayaan pengetahuan yang
banyak gambar dan sedikit bahasa tetapi mudah dipandang perlu direvisi.
dipahami. Harapan tersebut tercermin di dalam buku Setelah diperoleh hasil penilaian dari ahli,
pengayaan pengetahuan yang akan dihasilkan dalam kemudian buku pengayaan diuji secara terbatas untuk
penelitian ini. memperoleh keefektifan buku pengayaan. Uji
Bagian bab buku pengayaan berisi gambar- efektivitas yang akan dilakukan untuk menguji buku
gambar dan sedikit teks bacaan. Ini disesuaikan pengayaan layak atau tidak digunakan dalam
dengan hasil analisis kebutuhan bahwa tampilan pembelajaran.
yang menarik akan membuat siswa lebih tertarik dan Uji efektivitas produk melibatkan 30 siswa
antusias dengan pembelajaran di dalam kelas. SMA Negeri 102 Jakarta. Uji efektivitas produk
dilakukan untuk mengetahui kelayakan buku
pengayaan pengetahuan yang dibuat dan untuk
mengetahui apakah buku pengayaan yang
SNF2015-II-3
Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2015 p-ISSN: 2339-0654
VOLUME IV, OKTOBER 2015 e-ISSN: 2476-9398
http://snf-unj.ac.id/kumpulan-prosiding/snf2015/
Adkins, J. 1997. The Wonder of Light. New York : Ward, B. R. 1983. The Eye and Seeing. London :
Newbridge Educational Publishing
Franklin Watts Limited.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Briggs, Leslie J. 1977. Instructional Design,
Educational Technology Publications
Inc. New Jessey : Englewood Cliffs.
SNF2015-II-4