Anda di halaman 1dari 9

FILSAFAT ILMU

ANALISIS RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI


UNDERPASS DI KABUPATEN BADUNG

Gede Andhika Wesnawa Karin


1881511030

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018

0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Filsafat ilmu merupakan suatu proses berpikir untuk memahami realitas suatu ilmu
secara utuh dan menyeluruh. Dan tujuanya adalah suatu pemahaman dan kebijaksanaan.
Dalam perkembangan suatu ilmu akan selalu muncul masalah-masalah yang
memerlukan suatu proses berpikir tersebut untuk mengatasinnya. Maka dari itu dalam suatu
rencana pengembangan ilmu di Bidang Teknik sipil juga memerlukan proses berpikir yang
sistematis sehingga bisa memperoleh pemahaman dari ilmu dalam bidang Teknik sipil itu
sendiri.
Untuk rencana pengembangan ilmu di Bidang Teknik sipil salah satunya adalah ilmu
manajemen yang merupakan ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan terhadap usaha-usaha untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan, dan
dalam prosesnya akan selalu muncul hal-hal yang tidak diduga yakni risiko.

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Ketidakpastian ini terjadi oleh karena


kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang
tidak pasti dapat berakibat menguntungkan atau merugikan, ketidakpastian yang
menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity),
sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah
risiko (Risk).

Secara umum risiko (Risk) dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi
dimana terdapat kemungkinan (probabilitas) yang berbeda dengan yang diharapkan atau
merugikan.
Maka dari itu dalam ilmu manajemen risiko pada bidang teknik sipil merupakan
salah satu bahan kajian yang perlu dikaji.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Sebagai sebuah disiplin ilmu, filsafat tentu juga akan mengalami dinamika dan
perkembangan sesuai dengan dinamika dan perkembangan ilmu-ilmu yang lain, yang biasanya
mengalami percabangan (pluralitas). Filsafat sebagi suatu disiplin ilmu telah melahirkan tiga cabang
kajian. Ketiga cabang kajian itu ialah teori hakikat (ontologi), teori pengetahuan (epistemologi), dan
teori nilai (aksiologi).
Untuk sebuah rencana pengembangan ilmu dalam teknik sipil yang akan dibahas
sesuai dengan tiga cabang kajian tersebut adalah sebagai berikut:

2.1. Ontologi
Ontologi merupakan kajian tentang keberadaan dan hakekat ilmu. Dalam
pembahasan ini merupakan objek yang akan dikaji yakni analisis risiko pada proyek
underpass di Kabupaten Badung.
Obyek ini perlu dikaji karena di dalam dunia konstruksi diperlukan suatu
manajemen konstruksi yang bisa mengatur atau mengendalikan 3 unsur penting dalam
proyek yaitu biaya, mutu dan waktu. Dimana peran sebuah manajemen konstruksi ini
dimulai dari perencanaan, dan pelaksaaan hingga sebuah proyek konstruksi selesai.
Meskipun suatu proyek konstruksi sudah direncanakan dengan matang banyak
sekali hal yang tidak terduga bisa terjadi dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi
atau unsur risiko yang dapat berpengaruh terhadap produktivitas kerja, serta biaya, mutu
dan waktu. Namun hal-hal yang tidak terduga tersebut tidak mungkin kita hilangkan,
akan tetapi bisa kita minimalisir dan tanggulangi.
Salah satu cara yang perlu dilakukan dalam sebuah proyek konstruksi adalah
penerapan manajemen risiko. Dimana penerapan manajemen risiko ini bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman tentang proyek, terutama pemahaman tentang risiko yang
dihadapi proyek termasuk dampak-dampaknya serta juga dapat memberikan alasan
yang tepat dalam pengambilan keputusan dan kempuan untuk mengelola risiko secara
efisien dan efektif.
Pada proyek konstruksi Underpass di Kabupaten Badung, yang memiliki skala
ukuran proyek besar tidak mungkin luput dari unsur risiko, dimana besarnya suatu risiko
berbanding lurus dengan skala proyek tersebut. Dimana proyek konstruksi Underpass
ini diharapkan bisa menanggulangi kemacetan di Area dengan intensitas kemacetan

2
yang tinggi serta berhubungan dengan sarana dan prasarana vital yang ada di Bali
seperti arus lalu lintas, mulai dari jalan Tol dan Bandar Udara Ngurah Rai.
Pada proyek konstruksi yang beskala besar seperti proyek Underpass di
Kabupaten Badung ini berkemungkinan besar pula akan memiliki banyak risiko seperti;
seringnya terjadi pekerjaan ulang, peralatan dan tenaga kerja yang kurang memadai,
pengiriman material dan peralatan yang cukup lama, mutu pekerjaan yang tidak tercapai
dan menyebabkan risiko yang signifikan terhadap waktu dan biaya.

2.2. Epistemologi
Epistemologi merupakan teori pengetahuan atau dalam pembahasan ini
merupakan cara untuk memperoleh suatu ilmu.
Untuk menganalisis suatu risiko yang bisa terjadi dalam pelaksanaan proyek
underpass ini pertama memerlukan pemahaman tentang risiko dan manajemen risiko
itu sendiri, kemudian dilanjutkan pada tahapan perumusan masalah risiko yang ada
seperti:
1. Risiko-risiko apa saja yang mungkin akan terjadi pada pelaksanaan pembangunan
Underpass di Kabupaten Badung beserta sumbernya.
2. Berapakah persentase risiko-risiko yang tergolong extreme risk dan high risk
untuk masing-masing sumber.
3. Bagaimanakah penanganan serta alokasi masing-masing risiko yang tergolong
extreme risk dan high risk tersebut.

Dari rumusan masalah tersebut dilanjutkan ke tahap pengumpulan data dalam hal
ini pengidentifikasian risiko dengan sumber data sebagai berikut:
1. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan penelitian-penelitian yang
dilakukan baik di Pulau Bali maupun di luar Bali untuk memperoleh identifikasi
risiko awal. Identifikasi awal risiko dilakukan dengan mengkaji penelitian-
penelitian yang telah ada, yang sesuai dengan obyek penelitian.
2. Data Primer
Data primer diperoleh dengan pembuatan kuisioner mengenai penelitian risiko
(risk assesment) untuk mendapatkan opini responden mengenai 2 (dua) hal yakni
probability (peluang) dan consequences (dampak/konsekuensi) risiko. Metode
sampling yang digunakan adalah non-probability sampling yaitu pengambilan

3
sampling bukan acak. Dan jenis yang digunakan adalah purposive sampling yaitu
pengambilan sample dengan terlebih dahulu menetapkan tujuan dan perencanaan
tertentu atau sudah ada predefinisi terhadap kelompok-kelompok dan kekhususan
yang dicari. Metode yang digunakan adalah expert sampling yaitu penentuan
sampel yang diketahui mempunyai pengalaman atau keahlian dalam suatu bidang.
Jumlah responden dalam penelitian ini diambil berdasarkan metode non-
probability sampling yaitu tanpa rumus dan dapat diambil berdasarkan
kepakarannya.

Setelah Memperoleh data tersebut dilanjutkan ke tahap analisa data, Pada tahap
pertama risiko akan dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif dimana dalam
metode ini risiko akan dikategorikan berdasarkan sumbernya menggunakan metode
Risk Breakdown Structure. Mengelompokkan risiko berdasarkan akar permasalahannya
ataupun berdasarkan kategori yang dianggap penting dapat membantu meningkatkan
efektivitas penaggulangan risiko. Setelah hasil dari kuisioner didapatkan maka tahap
selanjutnya adalah menggunakan metode analisis kuantitatif untuk menyusun tingkat
kepentingan risiko (importance level) untuk mengetahui risiko mana yang paling
berpotensi untuk mengganggu jalannya proyek.
Untuk penyajian data agar lebih memudahkan dan memahami isi data dan lebih
komunikatif, maka penyajian hasil pengumpulan data dapat dibuat berupa table dan
grafik, disamping itu hasil pengumpulan data juga dibuat secara naratif, berupa
deskripsi data yang diperoleh dari hasil pengolahan data.

4
Adapun bagan alir untuk penelitian adalah sebagai berikut:

MULAI

LATAR BELAKANG

PERUMUSAN MASALAH

PENENTUAN TUJUAN, MANFAAT,


DAN BATASAN MASALAH

IDENTIFIKASI RISIKO

DATA PRIMER DATA SEKUNDER

KUISIONER

UJI VALIDITAS & NO


REALIBILITAS

OK
ANALISIS RISIKO

PEMBAHASAN HASIL ANALISIS RISIKO

KESIMPULAN & SARAN

SELESAI

5
2.3. Aksiologi
Aksiologi atau pemanfaatan ilmu. Dalam pembahasan ini merupakan tujuan dan
manfaat dari penggunaan ilmu ini.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi risiko-risiko yang relevan (mungkin dapat terjadi) atau tidak
relevan (sangat jarang terjadi) pada proyek berdasarkan sumbernya.
2. Melakukan analisis Risk Map untuk mengetahui kegentingan risiko-risiko yang
mungkin dapat terjadi pada proyek dalam kategori low risk, moderate risk, high
risk, atau extreme risk.
3. Melakukan analisis Risk Respon untuk mengetahui, mengevaluasi dan menangani
risiko yang mungkin terjadi.

Adapun manfaat penelitian ini adalah:


1. Penelitian ini memberikan informasi awal mengenai identifikasi risiko-risiko yang
dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek.
2. Dengan memberikan penilaian terhadap risiko yang teridentifikasi dan melakukan
pemetaan risiko, dapat diketahui risiko-risiko yang dominan sehingga dapat
diantisipasi sebelum pelaksanaan proyek tindakan mitigasi yang harus dilakukan.
3. Sebagai pedoman atau acuan oleh pengambil keputusan untuk mengambil tindakan
yang diperlukan dalam mengatasi berbagai permasalahan atau dampak negatif
yang mungkin timbul dalam pelaksanaan proyek sehingga tujuan proyek dapat
tercapai.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Penerapan filsafat ilmu dalam hal ini sangat membantu dalam kasus rencana
pengembangan ilmu dalam bidang Teknik sipil untuk mengatasi masalah-masalah yang
terjadi dalam perkembangannya.
Hal ini bisa dilihat dari bagaimana kita bisa melakukan suatu proses berpikir yang
sistematis berdasarkan dari 3 (tiga) kajian dalam filsafat. Yakni, teori hakikat (ontologi), teori
pengetahuan (epistemologi), dan teori nilai (aksiologi).

7
DAFTAR PUSTAKA

I Gusti Agung Istri Mas P., Wayan Sri K., I Gede Made Oka A., (2016). Manajemen Risiko
Proyek Pembangunan Underpass Gatot Subroto Denpasar, Denpasar.
Kangari, R. 1995. Risk Management Perceptions and Trends of U.S. Construction. Journal
of Construction Engineering and Management. ASCE. December.
Ayunita Indria D., Cahyono B.N. 2013. Analisa Risiko pada proyek Pembangunan
Underpass di Simpang Dewa Ruci Kuta Bali. Jurnal Teknik POMITS Vol.2 No 2 ISSN:
2337-3539.
Chapman, C., Ward., S. 2003. Project Risk Management. West Sussex: John Willey & sons
Ltd.
Godfrey, P.S. 1996. Control of Risk. A Guide to the Systematic Management of Risk from
Construction. Westminster London: CIRIA
Flanagan, R., Norman, G. 1993. Risk Management and Construction. Cambridge: University
Press.

Anda mungkin juga menyukai