Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
berkat, kasih dan rahmat-Nya sehingga Tim Peneliti Pusat Kebijakan
Perdagangan Dalam Negeri dapat menyelesaikan Laporan “Kajian Evaluasi
Manfaat Pusat Logistik Berikat Dalam Mendukung Daya Saing Industri
Nasional ” dengan baik. Kajian ini dilakukan untuk menganalisis manfaat PLB
terhadap efisiensi biaya dan waktu pasokan bahan baku untuk kebutuhan
industri nasional serta merumuskan rekomendasi kebijakan yang dapat
menjadikan PLB lebih bermanfaat bagi industri nasional dalam mendukung
peningkatan daya saing.
Disadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
perbaikan analisis berikutnya. Dalam kesempatan ini tim peneliti
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya laporan ini. Sebagai penutup, semoga hasil kajian ini dapat
digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan pimpinan serta bahan
masukan untuk perumusan kebijakan logistik nasional.
ABSTRACT
The Government of Indonesia has inaugurated the operation of the Bonded Logistics
Center (PLB) in March 2016 as part of the Economic Policy Package of Phase II in
September 2015. The PLB incentives are expected to reduce the national logistics
costs by decreasing the seaport dwelling time and creating closer promixity between
raw material warehouse and the industry. This study aims to analyze the extent of
benefits obtained by PLB users in terms of time efficiency and logistics costs. The
comparison of cost and time is viewed from transportation, inventory and
administration aspects obtained from surveys and interviews with companies already
utilizing PLB facilities. The result of analysis shows that in general PLB gives 32%
improvement in logistics cost and time in terms of: delivery of goods to warehouse,
delivery of goods from warehouse to industry, and inspection process of goods by
authorized party. Based on the interviews with the PLB users, there are still obstacles
in the implementation of the utilization of PLB, especially from the administration or
the handling of licensing documents related to the restriction rules. The analysis
shows that PLB is potential to improve the future of logistics performance.
2.2.6. Perdirjen Bea Cukai No.2 Tahun 2016 Tentang Tata Laksana
Pengeluaran Barang Impor dari Kawasan Pabean untuk Ditimbun di
Pusat Logistik Berikat ........................................................................... 28
2.2.7. Perdirjen Bea Cukai No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Laksana
Pengeluaran Barang Impor dari Pusat Logistik Berikat untuk Diimpor
untuk Dipakai........................................................................................ 30
4.4.3. Izin atau rekomendasi dari instansi terkait yang dibutuhkan terkait impor
barang membutuhkan waktu yang cukup lama ..................................... 90
4.5.3. Importasi Bahan Baku setengah jadi yang dapat merugikan industri
dalam negeri......................................................................................... 94
Pemakaian
Singkatan Nama Pertama Kali Pada
Halaman
PLB Pusat Logistik Berikat ii
BLC Bonded Logistic Center ii
BPS Badan Pusat Statistik 9
L/C Letter of Credit 9
ASEAN Association of Southeast Asian Nations 9
IKM Industri Kecil dan Menengah 10
PDB Pendapatan Domestik Bruto 10
PDSI Pusat Data dan Sistem Informasi 10
SCM Supply Chain Management 11
LDP Luar Daerah Pabean 11
TPB Tempat Penimbunan Berikat 11
KEK Kawasan Ekonomi Khusus 11
TLDDP Tempat Lain Dalam Daerah Pabean 11
PDPLB Pengusaha di Dalam Pusat Logistik Berikat 11
KITE Kemudahan Impor Tujuan Ekspor 12
SKA Surat Keterangan Asal 17
PPN Pajak Pertambahan Nilai 17
DJBC Direktorat Jendral Bea dan Cukai 20
PDRI Pajak Dalam Rangka Impor 21
PPnBM Pajak Penjualan Atas Barang Mewah 23
LS Laporan Surveyor 23
SPPB Surat Persetujuan Pengeluaran Barang 28
SP4 Surat Pemberitahuan Pengawasan 28
Pembongkaran dan Penimbunan
SKP Sistem Komputer Pelayanan Pabean 28
HS Harmonized System 29
CIF Cost Insurance Freight 29
NDPBM Nilai Dasar Pengenaan Bea Masuk 29
INSW Indonesia National Single Window 30
GB Gudang Berikat 31
Surat Persetujuan Pengeluaran Barang Ekspor
SPPBET dan/ atau Transhipment 31
VAT Value Added Tax 34
KOTI Korea Transport Institute 35
CSIR Council for Scientific and Industrial Research 35
1http://finance.detik.com/industri/3032953/gudang-kapas-di-malaysia-akan-dipindah-ke-ri-pengusaha-
senang
1.3. Tujuan
1.4. Keluaran
1.5. Manfaat
Bab I. Pendahuluan
Pada bab ini dibahas mengenai Latar Belakang yang menjelaskan
permasalahan dan alasan pelaksanaan kajian, Tujuan, Keluaran,
Manfaat, dan Ruang Lingkup kajian.
Bab II. Tinjauan Pustaka
Pada bab ini dibahas tinjauan literatur mengenai perkembangan
kebijakan yang terkait dengan PLB serta potensi implikasinya terhadap
industri nasional. Pada bagian ini juga akan ditelaah hasil penelitian
terdahulu mengenai metodologi yang terkait dengan kajian yang
dilanjutkan dengan penyusunan kerangka berpikir yang berisi uraian
sistematis tentang teori dan hasil pengkajian yang relevan.
Bab III. Metode Pengkajian
Metode pengkajian menjelaskan metode analisis yang digunakan,
sumber data dan teknik pengumpulan data yang digunakan, dan sampel
pada daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah metode simulasi
dan proyeksi yang akan membandingkan daya saing dan kinerja
perusahaan sebelum dan sesudah penerapan PLB
Bab IV. Analisis dan Pembahasan.
Dalam bab ini diberikan analisis terhadap data dan hasil dari pengolahan
data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Analisis ini dilakukan
untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan penelitian yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Bab V. Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
Pada bab ini dituliskan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data
dan analisis yang telah dilakukan sebelumnya disertai dengan
rekomendasi yang diharapkan akan berguna bagi perbaikan
Kode Keterangan
Formulir
BC 1.1 Inward manifest/ manifes yang memuat daftar muatan barang niaga
yang diangkut oleh sarana pengangkut saat memasuki kawasan
pabean.
BC 1.6 Pemberitahuan pabean pemasukan barang impor untuk ditimbun di
PLB
BC 2.0 PIB (Pemberitahuan Impor Barang)/ Pemberitahuan pabean untuk
pengeluaran barang yang diimpor untuk dipakai
BC 2.7 Pemberitahuan Pengeluaran Barang untuk Diangkut dari TPB ke TPB
lainnya
BC 2.8 PIB PLB/ Pemberitahuan pabean untuk pengeluaran barang dari PLB
untuk diimpor untuk dipakai/ diimpor sementara
BC 3.0 PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
BC 3.3 Pemberitahuan Ekspor Barang atau Transhipment Melalui atau Dari
PLB
BC 4.0 Pemberitahuan pemasukan barang asal tempat lain dalam daerah
pabean ketempat penimbunan berikat.
BC 4.1 Pemberitahuan Pengeluaran Kembali Barang Asal Tempat Lain
Dalam Daerah Pabean dari Tempat Penimbunan Berikat
PPB PLB Pemberitahuan Pabean pengeluaran barang dari PLB di satu lokasi
ke PLB di lokasi lain yang masih satu izin pengusahaan.
PP-FTZ Pemberitahuan Pabean untuk pemasukan dan pengeluaran barang ke
02 dan dari Kawasan Bebas dari dan ke Tempat Penimbunan Berikat,
Kawasan Bebas lainnya, dan Kawasan Ekonomi Khusus
2
http://bisnis.liputan6.com/read/2321035/ri-impor-kapas-dari-rusia-dan-as-ditimbun-di-malaysia
3
http://bisnis.liputan6.com/read/2629926/kenalkan-pusat-logistik-berikat-bea-cukai-gelar-jilse-2016
2.2.5. Perdirjen Bea Cukai No.1 Tahun 2016 Tentang Tata Laksana
Pusat Logistik Berikat
2.2.6. Perdirjen Bea Cukai No.2 Tahun 2016 Tentang Tata Laksana
Pengeluaran Barang Impor dari Kawasan Pabean untuk Ditimbun
di Pusat Logistik Berikat
2.2.7. Perdirjen Bea Cukai No.3 Tahun 2016 Tentang Tata Laksana
Pengeluaran Barang Impor dari Pusat Logistik Berikat untuk
Diimpor untuk Dipakai
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai metode analisis dan data
yang digunakan dalam kajian. Berdasarkan tujuan kajian yang telah
dikemukakan pada Bab I, terdapat dua sasaran utama yaitu pertama, analisis
manfaat PLB terhadap efisiensi biaya dan kedua, analisis manfaat PLB
terhadap efisiensi waktu logistik.
Dalam logistik disamping biaya terdapat juga waktu logistik yang harus
dipertimbangkan untuk mengetahui seberapa efisiennya pelaksanaan
logistik tersebut. Sebagai dasar untuk mengetahui waktu logistik maka
diperlukan kriteria yang perlu diukur untuk mengetahui waktu logistik
tersebut. Kriteria yang diukur dalam kajian ini yang berhubungan
dengan waktu logistik dapat dilihat dalam Tabel 3.4 dibawah ini.
Indikator E
Indikator D
Indikator C
Indikator B
Indikator A
d
j 1
ij
d = (3-14)
n
P-value= peluang terjadinya kondisi sesuai dengan
keadaan sampel (3-15)
d d0
thitung = (3-16)
sd n
1% 11%1%%2%
1%1%
1%
5% Industri Pengolahan
8% Konstruksi
78%
Gambar 4.2 Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan
Usaha
4%
15%
Pertanian
Industri Pengolahan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
17% 39%
Jasa-jasa
Lainnya
25%
Gambar 4.3 Kontribusi Angkatan Kerja Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015
dalam Persen
Gudang PLB di
Status Wilayah lain (jika
No. PLB/PDPLB
operasional* ada)
PT Gerbang Teknologi -
1. beroperasi
Cikarang
Bandung, DKI
2. PT Agility Internasional beroperasi Jakarta
b. Profil Responden
Kabupaten Karawang
Kabupaten Karawang berbatasan dengan Kabupaten Bekasi
dan Kabupaten Bogor di barat, Laut Jawa di utara, Kabupaten Subang
di timur, Kabupaten Purwakarta di tenggara, serta Kabupaten Cianjur
di selatan. Dimana Kabupaten Karawang terdiri dari 30 Kecamatan,
298 Desa dan 11 Kelurahan dengan jumlah penduduk sebesar
Gudang PLB di
Status Wilayah lain (jika
No. PLB/PDPLB
operasional* ada)
5. PT Pindad belum -
b. Profil Responden
Perusahaan yang memanfaatkan PLB di kota Bandung antara
lain PT Insani Jaya Mandiri yang merupakan klien atau pengguna dari
PT Agility selaku PLB, dimana PT Insani Jaya Mandiri memanfaatkan
PLB untuk mengimport bahan baku berupa kain jadi yang akan di
gunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi seprei dan pakaian.
2. PT Grand Textile
PT Grand Textile Industri merupakan Industri tekstil yang belum
menggunakan Pusat Logistik Berikat (PLB). Dalam memenuhi
kebutuhan bahan bakunya, PT Grand Textile Industri masih
memanfaatkan Kawasan Berikat. Perusahaan tersebut belum
bersedia menggunakan fasilitas PLB karena sistem manajemen
sudah terintetgrasi dengan kawasan berikat, sehingga untuk
memulai penggunaan fasilitas PLB membutuhkan biaya dan waktu
untuk penyesuaian manajemen dan infrastruktur.
4.1.3. Banten
1.
Industri Pengolahan
6%
2%2%
3% Perdagangan Besar dan Eceran, dan
3% Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
5% 37% Konstruksi
6% Real Estate
3.
4. Sumber: BPS Banten, 2016 (diolah)
5.
Sementara itu, jika dilihat dari jumlah perusahaan/industri, pada
tahun 2015 provinsi Banten memiliki industri besar dan sedang
sebanyak 1.720 perusahaan (tidak termasuk pertambangan, energi
dan konstruksi). Sejumlah perusahaan tersebut mempekerjakan
505.017 orang tenaga kerja. Industri karet dan plastik memiliki
perusahaan besar dan sedang paling banyak yaitu 235 perusahaan,
sementara industri makanan minuman dan bahan kimia masing-masing
berjumlah 200 dan 174. Industri barang dari logam dan tekstil terdiri dari
156 dan 125 perusahaan. Industri lainnya masing-masing terdiri dari
kurang dari 100 perusahaan. Namun jika dilihat dari jumlah tenaga
kerja, industri kulit dan alas kaki merupakan yang paling banyak
menyerap tenaga kerja yaitu 115.700 orang atau 22,9% dari
keseluruhan tenaga kerja industri (Gambar 2).
6.
Gudang PLB di
Status Wilayah lain (jika
No. PLB/PDPLB
operasional* ada)
PT Vopak Terminal -
1. beroperasi
Merak
b. Profil Responden
4.1.4. Bali
Gambar 4.4 Pertumbuhan Produksi IKM Gambar 4.5 Gambar 4.1b. Pertumbuhan
Bali dan Nasional Q IV – 2016 dan Q1-2017 Produksi IKM Bali dan Nasional Q I – 2016
secara periode Q-to-Q (%) dan Q I-2017 secara periode Y-to-Y (%)
b. Profil Responden
Secara umum, gambaran kondisi responden dapat dijelaskan
sesuai jumlah responden yang dilaksanakan pada saat survey
berlangsung. Responden yang menjadi target melakukan survey di
Bali yaitu penyelenggara PLB, pengusaha PLB, dan pengguna PLB.
PT. Khrisna Cargo Internasional merupakan penyelenggara PLB dan
sekaligus sebagai pengusaha PLB. Selain itu tim survei juga
berkoordinasi dengan Kantor Bea Cukai untuk Wlayah Bali. Responden
yang di temui pada survei di wilayah Bali ditunjukan pada Tabel 4.7.
3. PT.Esprite Nomade
PT.Esprite Nomade merupakan industri IKM yang bergerak
dibidang jasa tetapi juga memproduksi produk berupa tenda yang
terbuat dari bahan baku kain. Industri ini memproduksi barang yang
sangat spesifik sehingga diperlukan bahan baku kain untuk
menghasilkan tenda sesuai dengan permintaan buyer.
4. PT Bali Tangi
PT Bali Tangi merupakan IKM yang memproduksi bahan-
bahan kebutuhan spa (sabun, scrab, lulur, shampo) dan aroma terapi
Gambar 1. Kontribusi PDRB Kota Balikpapan Atas Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha Tahun 2014 (%)
8.06
Pengadaan Listrik dan Gas
57.23
12.66
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah
dan Limbah
0.07 Konstruksi
0.06
3%
23%
Sektor pertanian
Sektor manufaktur
Sektor jasa
74%
b. Profil Responden
300 70000
250 60000
50000
200
Perusahaan
40000
Orang
150
30000
100
20000
50 10000
0 0
Industri Industri Industri Industri Industri Industri Industri Industri Industri Industri
Pakaian Jadi Makanan Karet dan Pencetakan Barang bahan kimia Tekstil Kulit dan Peralatan Kertas
dan Plastik dan Logam Alas Kaki Plastik
Minuman Reproduksi Bukan,
Media Mesin dan
Rekaman Peralatan
Gambar 4.7 Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja 10 Besar Industri di DKI
Jakarta Tahun 2014
Gudang PLB di
Status Wilayah lain (jika
No. PLB/PDPLB
operasional* ada)
8. PT DA Schlumberger beroperasi -
Berikut ini adalah profil dari responden yang ditemui di wilayah DKI
Jakarta. Adapun profil PT CKB dan Petrosea sudah diuraikan di Subbab
survei Wilayah Balikpapan.
2. PT Lautan Luas
4. Colorobbia Indonesia
Colorobbia Indonesia didirikan pada tahun 2001 merupakan
bagian dari Grouppo Colorobbia sebuah perusahaan gloabal yang
memproduksi keramik berwarna. Colorobbia Indonesia dilengkapi
5. Sunrise Resources
Sunrise resources yang berlokasi di Jakarta merupakan
perusahaan perdagangan bahan baku kapas global yang
menghubungkan industri kapas nasional dengan negara penghasil
kapas tingkat dunia. Dengan adanya fasilitas PLB Sunrise
Resource telah mensuplai kapas di PLB Gerbang Teknologi
Cikarang (GTC) yang selanjutnya akan di gunakan sebagai bahan
baku untuk industri tekstil di Indonesia
6. Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI)
Jumlah
No PLB / PDPLB Penimbunan
Klien
1 PT, Cipta Krida Bahari, Jakarta 41 Barang industri migas
dan pertambangan
2 PT. Petrosea Tbk, Balikpapan 30 Barang industri migas
dan pertambangan
3 PT. Pelabuhan Penajam Buana 13 Barang industri migas
Taka, Balikpapan dan pertambangan
(Eastkal)
4 PT. Kamadjaja Logistics, 9 Barang industri
Bekasi makanan dan
minuman
5 PT. Toyota Motor 1 Barang industri
Manufacturing Indonesia, otomotif
Kerawang
6 PT. Agility International, Jakarta 6 Barang industri
dan Bekasi makanan, minuman,
kosmetik dan garment
7 PT. Gerbang Teknologi 16 Barang industri tekstil
Cikarang (Cikarang Dry Port), (kapas)
Cikarang, Bekasi
8 PT. Dunia Express Transindo 12 Barang industri tekstil
(Dunex), Jakarta (kapas)
9 PT. Krishna Cargo, Bali 3 Bahan baku
kebutuhan industri
kecil dan menengah
10 PT. Vopak Terminal, Merak 10 Barang industri tekstil
sintetis (bahan kimia)
11 PT. Dahana (Persero), Subang 35 Bahan peledak di
industri migas dan
pertambangan
12 PT. Lautan Luas Tbk, Jakarta 16 Bahan baku industri
kimia
13 PT. Indra Jaya Swastika, 5 Barang cargo import
Surabaya penunjang industri
Dari jumlah pengajuan PIB di atas nilai yang CIF dapat dilihat dari
tabel berikut:
Malaysia,
Singapore,
Thailand
Supplier
Port
Note: Industri
Nilai Persediaan tinggi
Supplier
PLB
Port
Industri
1) Dalam kurun waktu 1 tahun sejak diresmikannya PLB hingga saat ini
telah terdapat 34 perusahaan PLB, dimana pada saat diresmikan baru
terdapat 11. Kondisi demikian menunjukan bahwa potensi
pemanfaatan PLB oleh industri/perusahaan akan terus diminati
kedepannya karena dapat memberikan manfaat bagi
industri/perusahaan yang melakukan impor bahan baku dan atau
bahan penolongnya untuk menghasilkan produknya.
2) Sampai saat ini perusahaan yang sudah terdaftar menjadi PLB
sebanyak 34 PLB dalam kurun waktu satu tahun dan perusahaan yang
terdaftar untuk memanfaatkan fasilitas PLB untuk mendukung
kelancaran operasionalnya lebih dari 300 perusahaan. Dengan
banyaknya industri/perusahaan yang terdaftar akan memanfaatkan
PLB, maka PLB tersebut diyakini mampu memberikan manfaat
terhadap industri/perusahaan tersebut baik terhadap biaya maupun
waktu perolehan bahan baku dan atau bahan penolong yang diimpor.
Sehingga tujuan memindahkan tempat penyimpanan sementara bahan
baku dan atau bahan penolong di negara lain seperti; Singapura,
Thailand, Malaysia atau Vietnam, bisa dipindahkan ke PLB yang
berada di Indonesia.
3) Berdasarkan pada evaluasi yang dilakukan terkait manfaat PLB bagi
daya saing industri nasional dalam kegiatan logistik yang berhubungan
dengan waktu dan biaya logistik, dapat disampaikan bahwa:
a. Lama waktu pengiriman produk dari pemasok ke tempat
penyimpanan produk (tempat penyimpanan sementara), rata-rata
adalah:
1) Sebelum ada PLB adalah 24 hari
2) Setelah ada PLB adalah 17 hari.
Terjadi penurunan sebesar 29 %
Cheng, T., Li, J., Wan, C., & Wang, S. (2010). Postponement Strategies in Supply
Chain Management. New York: Springer. doi:10.1007/978-1-4419-5837-2
Francois, J., & Hall, H. (2002). Global Simulation Analysis of Industry-Level Trade
Policy. Dipetik Desember 2016, dari
http://wits.worldbank.org/data/public/GSIMMethodology.pdf
Harahap, R. (2010, Januari 16). Sekilas Tentang Direktorat Bea dan Cukai. Dipetik
2017, dari http://stan-bc.blogspot.co.id/2010/11/macam-macam-
pemberitahuan-pabean.html
Pishvaee, M. S., Basiri, H., & Sajadieh, M. S. (2009). National Logistics Cost. Dalam
R. Z. Farahani, N. Asgari, & H. Davarzani, Supply Chain and Logistics in
National, International and Governmental Environment, Concept and Models
(hal. 57-83). Physica-Verlag.
Prawita, D. (2016, Maret). Bea Cukai Dukung dan Dorong Ekspor IKM. Warta Bea
Cukai, hal. 7-11.
Rushton, A., Croucher, P., & Baker, P. (2006). The Handbook of Logistics and
Distribution Management. The Chartered Institute of Logistics and Transport.
Supomo. (2016, April). Peran Bea Cukai Sebagai Regulator Utama PLB. Warta Bea
Cukai, hal. 13-16.
Zeng, A., & Rosetti, C. (2003). Developing a Framework for Evaluating The
Logistics Cost in Global Sourcing Process. International Journal of Physical
Distribution & Logistics Management, 785-803.
KUESIONER
(PENGGUNA PLB)
Evaluasi Manfaat Pusat Logistik Berikat (PLB) dalam Mendukung
Daya Saing Industri Nasional
A. ProfilResponden
1) Nama Badan Usaha : _______________________________________________
2) Alamat : _______________________________________________
3) No. Telp : _______________________________________________
4) No. Fax : _______________________________________________
5) Contact Person (CP) : _______________________________________________
6) Jabatan : _______________________________________________
7) No. Hp : _______________________________________________
8) Jenis Kegiatan Badan Usaha :
1. _______________________________________________________________
2. _______________________________________________________________
3. _______________________________________________________________
4. _______________________________________________________________
5. _______________________________________________________________
6. _______________________________________________________________
B. Barang Impor
Barang Impor 1
1) Nama Produk : ______________________________________________
2) Jenis Produk : 1. Bahan Baku 2. Bahan Penolong
3) Informasi Produk :
Barang Impor 2
1) Nama Produk : ______________________________________________
2) Jenis Produk : 1. Bahan Baku 2. Bahan Penolong
3) Informasi Produk :
KUESIONER
(PENYELENGGARA/PENGUSAHA PLB)
Evaluasi Manfaat Pusat Logistik Berikat (PLB) dalam
Mendukung Daya Saing Industri Nasional
A. Profil Responden
1) Nama Badan Usaha : _______________________________________________
2) Alamat : _______________________________________________
3) No. Telp : _______________________________________________
4) No. Fax : _______________________________________________
5) Contact Person (CP) : _______________________________________________
6) Jabatan : _______________________________________________
7) No. Hp : _______________________________________________
8) JenisKegiatanBadan Usaha :
1. _______________________________________________________________
2. _______________________________________________________________
3. _______________________________________________________________
4. _______________________________________________________________
5. _______________________________________________________________
6. _______________________________________________________________
B. Klien/Pengguna PLB
Fasilitas Spesifikasi/Rincian
Gudang
Alat transportasi
Peralatan pendukung
Tenaga kerja
E. Pemasukan (Harga)
Biaya sewa yang dibayar pengguna : ________________________________
F. Proses Bisnis
SOP (Tersedia/Tidak)
Rincian proses bisnis :
Proses Waktu/Durasi
Penerimaan barang
Penyimpanan barang
Pengeluaran barang
Administrasi
Proses lainnya