Anda di halaman 1dari 2

Sebagian besar pengrajin kripik singkong yang ditangani langsung oleh para petani dari

sisi kualitas dan produktifitasnya masih kurang sehingga daya jualnya masih tergolong
rendah. Kondisi ini, salah satunya dikarenakan peralatan yang digunakan masih sangat
sederhana. Alat pengiris singkong yang digunakan masih manual baik dengan pisau
dapur, penyerut atau yang lebih modernnya dengan alat pengiris singkong yang
digerakan secara manual oleh tangan. Oleh karena itu penulis merancang mesin
pengiris singkong dengan penggerak motor listrik.

Mesin pengiris singkong ini selain akan memberikan nilai ekonomis juga memiliki
beberapa keuntungan diantaranya produktifitas bisa lebih tinggi, keseragaman produk
(ketipisan kripik) dapat terkontrol, biaya tenaga kerja bisa ditekan dan tentunya dengan
kualitas yang lebih tinggi.

Secara umum mesin pengiris singkong terdiri dari tiga bagian utama yaitu sistem
pemotong, sistem transmisi daya dan konstruksi mesin. Sistem transmisi adalah bagian
utama mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari motor listrik ke sistem
pemotong. Sistem pemotong adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk mengiris
atau memotong singkong. Konstruksi mesin adalah bagian utama mesin yang berfungsi
untuk mendukung semua sistem pada mesin pengiris singkong.

Berdasarkan hasil analisa dan perancangan, diperoleh spesifikasi mesin pengiris


singkong sebagai berikut:

Spesifikasi Sistem Transmisi

1. Motor listrik dipilih dengan spesifikasi daya 0,20 Kw, kecepatan 1400 rpm dan 1
phasa.
2. Poros penggerak dibuat dari bahan S45C dengan diameter 14 mm..
3. Poros yang digerakkan dibuat dari bahan S45C dengan diameter 18 mm.
4. Puli penggerak dibuat dengan ukuran diameter nominal puli dp = 66 mm,
diameter kepala puli dk = 75 mm dan diameter naf puli dB = 42 mm.
5. Puli yang digerakkan dibuat dengan ukuran diameter nominal puli Dp = 185 mm,
diameter kepala puli Dk = 194 mm dan diameter naf puli DB = 55 mm.
6. Sabuk yang digunakan adalah sabuk V dengan kode A38 artinya penampang
sabuk tipe A dengan panjang sabuk 38 inchi atau 965 mm.
7. Pasak pada puli penggerak menggunakan bahan S45C-D dicelup dingin dan
dilunakan dengan ukuran nominal pasak 5 x 5 mm lebar 23 mm.
8. Pasak pada puli yang digerakkan menggunakan bahan S45C-D dicelup dingin
dan dilunakan dengan ukuran nominal pasak 6 x 6 mm lebar 32 mm.

Spesifikasi Sistem Pemotong

1. Pisau pemotong dirancang dengan bahan baja perkakas (tool steel) jenis HSS
(High Speed Steel), jumlah pisau 4 buah, tebal pisau 1 mm, sudut potong dan
sudut buang 20o
2. Dudukan pisau pemotong dirancang dengan jumlah baut 2 buah per pisau
pemotong, menggunakan baut M 6 x 1 dengan spesifikasi d = 6 mm, d1 = 4,917
mm, d2 = 5,350 mm, h = 0,541 mm dan p = 1 mm.
3. Poros utama dirancang yang aman dari pengaruh lenturan atau defleksi dengan
bahan S45C diameter 18 mm.
4. Pasak yang digunakan pada poros utama menggunakan bahan S45C-D dicelup
dingin dan dilunakan dengan ukuran nominal pasak 6 x 6 mm lebar 30 mm.
5. Bantalan menggunakan bantalan gelinding jenis terbuka kode 6003 yang
memiliki umur bantalan mencapai 11970 jam pada faktor keandalan 95%.

Spesifikasi Konstruksi Mesin

1. Dudukan transmisi dirancang dengan tebal mur 6 mm, jumlah baut 2 buah/
bantalan, menggunakan baut M6 x 1 dengan spesifikasi d = 6 mm, d1 = 4,917
mm, d2 = 5,35 mm, h = 0,541 mm dan p = 1 mm.
2. Dudukan motor dirancang dengan tebal mur 6 mm, jumlah baut 4 buah dan
menggunakan baut M8 x 1,25 dengan spesifikasi d = 8 mm, d1 =6,647 mm, d2 =
7,188 mm, h = 0,677 mm dan p = 1,25 mm.
3. Konstruksi mesin dirancang dengan bahan S 45 C, ukuran besi siku 35x35x3
mm, proses pengelasan menggunakan las busur listrik dengan spesifikasi
elektroda E 6013. Kaki-kaki konstruksi ternyata cukup aman untuk menahan
beban yang bekerja dan aman untuk menahan getaran yang terjadi walaupun
tanpa peredam getaran.

Anda mungkin juga menyukai