Abstract— Perkembangan teknologi WCDMA yang termasuk Indonesia. Sekarang ini WCDMA sudah
semakin pesat berdampak langsung terhadap digunakan lebih dari milyaran pelanggan di seluruh dunia.
meningkatnya jumlah BTS yang disediakan oleh Untuk mengimbangi perkembangan WCDMA yang
perusahaan provider jaringan. Namun, kinerja dari BTS semakin meningkat, maka operator seluler bersaing dengan
tidak selalu maksimal. Salah satu penyebab penghambat berbagai cara. Meningkatnya perkembangan WCDMA
kinerja dari BTS yaitu terjadi drop call (gagal koneksi). juga berdampak terhadap meningkatnya jumlah BTS yang
Penelitian ini dilakukan pada BTS MC3613302G yang disediakan oleh perusahaan provider jaringan. Namun,
terletak di Kelurahan Sempidi, Kabupaten Badung. Untuk kinerja dari BTS tidak selalu maksimal. Salah satu
mengetahui kondisi existing dari BTS MC3613302G, maka penyebab penghambat kinerja dari BTS yaitu banyaknya
dilakukan drive test before dan didapat nilai Ec/No sebesar jumlah MS sehingga tidak seluruhnya dapat ditangani.
-30 dB serta nilai RSCP sebesar -100 dBm yang termasuk Akibat dari berlebihnya jumlah MS yang harus dilayani
dalam kondisi buruk dengan nilai drop call sebesar 6%. oleh suatu BTS, maka akan terjadi drop call (gagal
Selain itu, diperoleh data statistik dari BTS MC3613302G koneksi). Drop call adalah koneksi untuk akses data yang
dan didapat hasil handover sebesar 32,82%, nilai drop call terjadi pada setelah proses connecting terjadi tetapi putus
sebesar 2,33%, dan nilai CSSR sebesar 23,38%. Hasil secara tidak normal. Drop call ini terjadi sebelum bisa
tersebut menunjukkan bahwa parameter belum sesuai akses ke BTS, sudah mendapat kanal dan sudah berhasil
dengan KPI target dan perlu dilakukan proses optimasi. melakukan hubungan tetapi putus secara tiba–tiba tanpa
Proses optimasi dilakukan dengan menambahkan ada pemutusan secara normal dari user (Bramantyo, dkk,
daftar BTS terdekat, serta mengatur jumlah handover 2012). Drop call disebabkan oleh berbagai faktor antara
attempt, dan FDDQMIN. Penambahan daftar BTS terdekat lain missing neighbor, kegagalan soft handover,
dilakukan dengan menambahkan BTS tetangga dari BTS IRAT/hard handover, congestion, out of synchronization,
MC3613302G yaitu BTS MC3614712G. Pengaturan dan penyebab lainnya (Dewana, dkk, 2013).
handover attempt dilakukan dengan menambahkan proses BTS yang baik merupakan BTS yang mampu
percobaan handover menjadi 6 kali. Pengaturan memberikan pelayanan yang terbaik dengan cara
FDDQMIN dilakukan dengan mengubah nilai RSCP meningkatkan kualitas layanan sehingga nilai dari drop
minimum dari -98 dBm menjadi -85 dBm. call dapat ditekan. Kualitas layanan dapat diukur secara
Hasil dari drive test after setelah proses optimasi obyektif dengan Key Performance Indicator (KPI). Standar
didapat nilai Ec/No sebesar -10 dB serta nilai RSCP sebesar nilai KPI untuk drop call yang ditetapkan oleh Kementrian
-80 dBm yang termasuk dalam kondisi baik dengan nilai Komunikasi dan Informatika untuk seluruh perusahaan
drop call sebesar 0%. Selain itu, pada data statistik setelah provider yaitu ≤ 5% (Kemkominfo, 2013). Sedangkan, PT.
proses optimasi didapat nilai handover sebesar 99,81%, Huawei Services menetapkan standar KPI untuk drop call
nilai drop call sebesar 0%, dan nilai CSSR sebesar 99,53%. pada jaringan 3G XL yaitu ≤ 0,8%.
Hal ini menunjukkan proses optimasi berjalan sesuai target Salah satu wilayah yang mengalami nilai drop call
dan memenuhi standar KPI yang ditentukan yaitu handover tinggi yaitu Kelurahan Sempidi. Kelurahan Sempidi
> 98%, drop call < 0,8% serta CSSR > 98%. terletak di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Terdapat
beberapa BTS yang menangani Kelurahan Sempidi, salah
Keywords— Drop Call, Handover, CSSR, Optimasi satunya merupakan BTS MC3613302G. Posisi dari
Jaringan, KPI MC3613302G berdekatan dengan BTS MC3611532G,
BTS MC3614712G, dan BTS 3612538G. Pada tahun 2017,
I. PENDAHULUAN MC3613302G memiliki nilai drop call tertinggi pada bulan
Teknologi telekomunikasi bergerak saat ini telah Juni. Rata-rata nilai drop call pada BTS MC3613302G di
memasuki era yang perkembangannya sangat cepat seiring bulan Juni yaitu 1,35%. Berdasarkan rata-rata nilai bulanan
dengan kebutuhan manusia untuk saling berkomunikasi tersebut, pada tanggal 6 Juni 2017 merupakan drop call
tanpa adanya keterbatasan. Sekarang ini, manusia tertinggi dengan nilai 5,25%. Nilai tersebut sangatlah
membutuhkan teknologi telekomunikasi dengan kecepatan tinggi dan melebihi batas drop call yang ditentukan oleh
tinggi serta dapat dilakukan dimana saja. Salah satunya PT. Huawei Services dan Kemkominfo. Maka dari itu,
adalah dengan adanya jaringan 3G dengan teknologi perlu dilakukan optimasi terhadap BTS MC3611532G agar
WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access). BTS tersebut dapat kembali bekerja secara optimal dan
Perkembangan WCDMA yang sangat pesat di dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap
negara-negara Eropa memberi dampak bagi seluruh dunia pelanggan.
II. KAJIAN PUSTAKA loss, out of synchronization, bad spot, pilot pollution, dan
A. Konsep Sistem WCDMA drop call akibat faktor lain (Bramantyo, 2012). Adapun
WCDMA (Wideband Code Division Multiple cara untuk menghitung presentase dari nilai drop call,
Access) merupakan salah sistem generasi ketiga yang digunakan rumus seperti persamaan berikut:
dikembangkan di Eropa dan mulai dipernalkan tahun 2004. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙𝑎𝑛 𝐺𝑎𝑔𝑎𝑙
Terdapat dua mode yang digunakan dalam WCDMA 𝐷𝑟𝑜𝑝 𝐶𝑎𝑙𝑙 = 𝑥 100%................(1)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑛𝑔𝑔𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘
dimana yang pertama menggunakan FDD (Frequency
Division Duplex) dan kedua dengan menggunakan TDD D. Drive Test
(Time Division Duplex). FDD dikembangkan di Eropa dan Drive test merupakan salah satu bagian pekerjaan
Amerika sedangkan TDD dikembangkan di Asia. Pada dalam optimasi jaringan radio. Tujuan dilakukannya drive
WCDMA FDD, digunakan sepasang frekuensi pembawa 5 test adalah untuk mengumpulkan informasi jaringan secara
MHz pada uplink dan downlink dengan alokasi frekuensi aktual dilapangan. Informasi yang dikumpulkan
untuk uplink yaitu 1945 MHz – 1950 MHz dan untuk merupakan kondisi aktual Radio Frequency (RF) disuatu
downlink yaitu 2135 MHz – 2140 MHz. Base Transceiver Station (BTS) ataupun dalam lingkup
Teknik multiple access mempunyai arti bagaimana Base Station Sub-system (BSS) yang dilakukan dengan
suatu spektrum radio dibagi menjadi kanal-kanal dan kendaraan sehingga pengukuran dilakukan dalam keadaan
bagaimana kanal-kanal tersebut dialokasikan untuk bergerak seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Proses
pelanggan sebanyak-banyaknya dalam satu sistem. pengukuran drive test dilengkapi dengan GPS, handset,
WCDMA merupakan teknologi multiple access yang dan software drive test.
membedakan satu pengguna dengan pengguna lainnya
menggunakan kode-kode khusus dalam lebar pita frekuensi
yang ditentukan. Sistem CDMA merupakan
pengembangan dari dua sistem multiple access
sebelumnya. Perbedaan dengan teknologi sebelumnya
khususnya narrowband CDMA salah satunya adalah
terletak pada kecepatan kode penebar, dimana CDMA
sebesar 1,23 Mbps sedangkan WCDMA sebesar 5-20
Mbps dan memberikan lebar setiap kanalnya hingga 5 MHz
(Nurhakim, 2015). Gambar 1. Sistem Drive Test
Sumber: Febrian Al-Kautsar, 2009
B. BTS
BTS adalah singkatan dari Base Transceiver E. Optimasi Jaringan
Station. BTS berfungsi menjembatani perangkat Optimasi jaringan adalah proses peningkatan
komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan kualitas dari jaringan seluler. Setiap operator jaringan
lain. Satu cakupan pancaran BTS dapat disebut cell. seluler menetapkan suatu standar nilai QoS, dimana
Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yang melalui nilai QoS ini dapat ditentukan baik atau tidaknya
mendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kualitas suatu jaringan di tempat tertentu. Data-data
kemudian dikontrol oleh satu Base Station Controller mengenai QoS yang terjadi dibandingkan dengan nilai
(BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave parameter standar. Apabila terjadi ketidaksesuaian nilai
ataupun serat optik. pada jaringan tersebut dengan parameter standar, maka
BTS adalah akses point Mobile Station untuk ke perlu dilakukan tindakan optimasi jaringan.
jaringan. BTS ini bertanggung jawab untuk melaksanakan
komunikasi radio antara jaringan dan Mobile Station (MS). F. Proses Optimasi Berdasarkan Hasil Drive Test
BTS juga menangani speech encoding, enkripsi, Optimasi merupakan langkah penting dalam
multiplexing (TDMA), dan modulasi/demodulasi dari perbaikan suatu jaringan. Keseluruhan proses optimasi
sinyal radio. Selain itu juga mempunyai kemampuan dapat dilihat pada Gambar 2. Proses awal yang dilakukan
frekuensi hopping. Sebuah BTS akan memiliki antara 1 dan adalah drive test yang bertujuan untuk mengumpulkan data
16 Transceivers (TRX), tergantung pada geografi dan pengukuran yang berkaitan dengan lokasi pelanggan.
permintaan pengguna dari suatu area. TRX Masing-masing Setelah data terkumpul sepanjang luas cakupan RF yang
mewakili satu ARFCN. diinginkan, maka data akan diproses dengan software
TEMS. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
C. Drop Call untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
Drop call merupakan kegagalan panggilan yang
terjadi setelah panggilan berhasil dilakukan, namun
berakhir tanpa pemutusan secara normal. Drop call ini
terjadi setelah MS dapat mengakses BTS, sudah
mendapatkan kanal dan telah berhasil melakukan
melakukan hubungan, namun putus secara tiba-tiba tanpa
ada pemutusan secara normal oleh user. Drop call
disebabkan oleh faktor-faktor diantaranya missing
neighbor, kegagalan handover, congestion, propagation Gambar 2. Alur Optimasi Jaringan
Sumber : Febrian Al-Kautsar, 2009
III. METODE PENELITIAN
Tabel 1. Data Statistik BTS MCC3613302G
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Tanggal Drop Call CSSR Handover
Pengambilan data dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan
mengambil dari database performance hasil monitoring 12-02-2018 2,03 % 23,51 % 32,82 %
menggunakan aplikasi Atlantis SQL Everywhere maupun
data dari aplikasi Tems Investigation dalam melakukan 13-02-2018 2,07 % 23,38 % 32,83 %
drive test. Kedua metode ini digunakan untuk mengetahui 14-02-2018 2,02 % 23,36 % 32,82 %
kondisi yang terdapat di lapangan. Data yang berasal dari
database Atlantis SQL Everywhere digunakan untuk
mengetahui kualitas pelayanan diantaranya Drop Call, Berdasarkan Tabel 1., terlihat bahwa nilai drop call
CSSR (Call Setup Success Rate), serta handover. pada BTS MC3613302G sudah melampaui batas standar
Sedangkan data yang berasal dari hasil drive test dilakukan KPI yang telah ditetapkan oleh PT. Huawei Services yaitu
untuk mengetahui kualitas sinyal yang terjadi pada daerah sebesar 0.8%. Faktor yang menyebabkan tingginya nilai
tersebut sehingga jika data dari database menunjukkan drop call yaitu rendahnya nilai CSSR serta Handover.
nilai yang menurun atau buruk akan dilakukan drive test Standar KPI yang telah ditetapkan oleh PT. Huawei
untuk menganalisis penyebabnya. Services untuk nilai CSSR dan Handover yaitu masing-
masing sebesar 98%.
Tabel 6 menunjukkan data statistik presentase Tabel 7 menunjukkan data statistik presentase drop
CSSR yang berbeda antara sebelum dengan sesudah proses call yang berbeda antara sebelum dengan sesudah proses
optimasi. Sebelum proses optimasi, nilai presentase CSSR optimasi. Sebelum proses optimasi, nilai presentase drop
masih jauh dibawah standar KPI sebesar 98%. Setelah call sangat melebihi dari standar KPI sebesar 0,8%. Setelah
proses optimasi, nilai presentase CSSR mengalami proses optimasi, nilai presentase drop call mengalami
peningkatan hingga mencapai nilai 99% dan sudah sesuai penurunan dan sudah sesuai dengan standar KPI yaitu
dengan standar KPI yaitu diatas 98%. Hal ini menunjukkan dibawah 0,8%. Hal ini menunjukkan bahwa proses
bahwa proses optimasi yang dilakukan untuk optimasi yang dilakukan untuk meningkatakan presentase
meningkatakan presentase CSSR pada BTS MC3613302G drop call pada BTS MC3613302G telah berjalan sesuai
telah berjalan sesuai target. target.
Presentase CSSR pada BTS MC3613302G juga Presentase drop call pada BTS MC3613302G juga
dibuat dalam bentuk grafik seperti yang ditunjukkan pada dibuat dalam bentuk grafik seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 15. Gambar 16.