Analisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio Keuangan
A. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
segala kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan
dilikuidasi. Perusahaan yang mempunyai aktiva/kekayaan yang cukup untuk membayar
semua hutang-hutangnya disebut perusahaan yang solvable, sedang yang tidak disebut
insolvable. Perusahaan yang solvabel belum tentu ilikuid , demikian juga sebaliknya yang
insolvable belum tentu ilikuid.Macam-macam rasio keuangan berkaitan dengan
rasio solvabilitas yang biasa digunakan adalah:
Rasio yang biasa disebut dengan rasio hutang (debt ratio) ini mengukur prosentase besarnya
dana yang berasal dari hutang. Hutang yang dimaksud adalah semua hutang yang dimiliki
oleh perusahaan baik yang berjangka pendek maupun yang berjangka panjang. Kreditor lebih
menyukai debt ratio yang rendah sebab tingkat keamanan dananya menjadi semakin baik
(Sutrisno, 2001:249). Untuk mengukur besarnya rasio hutang ini digunakan rumus:
Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Semakin kecil
rasionya semakin aman (solvable). Porsi hutang terhadap aktiva harus lebih kecil (Harahap,
2002:304).
Rasio hutang dengan modal sendiri (debt to equity ratio) adalah imbangan antara hutang yang
dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini berarti modal sendiri
semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Bagi perusahaan sebaiknya, besarnya hutang
tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Semakin kecil
rasio ini semakin baik. Maksudnya, semakin kecil porsi hutang terhadap modal, semakin
aman. Rumusnya:
3. Long Term
Rasio ini digunakan untuk mengukur bagian dari modal sendiri yang dijadikan
jaminan untuk hutang jangka panjang
4. Short term
Ratio likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
financial jangka pendek.
Dihitung berdasarkan informasi modal kerja pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.
B. RASIO PROFITABILITAS
Rasio Profitabilitas atau Rasio Keuntungan mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, aktiva maupun laba dan modal
sendiri. Rasio Profitabilitas atau disebut juga dengan istilah Rentabilitas diantaranya adalah :
Gross Profit Margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan laba
bruto per rupiah penjualan, dihitung dengan rumus berikut :
Operating Ratio
Operating Ratio digunakan untuk mengukur biaya operasi per rupiah penjualan, semakin kecil
angka rasio menunjukan kinerja yang semakin baik. Rumusnya sebagai berikut :
Net Profit Margin atau Sales Margin digunakan untuk mengukur keuntungan netto atau laba
bersih per rupiah penjualan. Semakin besar angka yang dihasilkan, menunjukan kinerja yang
semakin baik, rumusnya sebagai berikut :
ROI digunakan untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Rumusnya sbb :
Digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi
pemegang saham preferen dan saham biasa. Rumusnya adalah :
Rate of Return For Owners = Laba Bersih Setelah Pajak / Jumlah Modal Sendiri
C. RASIO AKTIVITAS
Total Assets Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode atau kemampuan modal yang
diinvesasikan untuk menghasilkan “revenue”. Rumusnya sebagai berikut :
Receivable Turnover
Average Collection Period digunakan untuk mengukur periode rata-rata yang diperlukan untuk
mengumpulkan piutang (dalam satuan hari). Jika menghasilkan angka yang semakin kecil
menunjukan hasil yang semakin baik. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Inventory Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam
persediaan yang berputar pada suatu periode tertentu, atau likuiditas dari persediaan dan
tendensi adanya “overstock”. Rumusnya sebagai berikut :
Average Day’s Inventory digunakan untuk mengukur periode (hari) rata-rata persediaan barang
dagangan berada di gudang perusahaan. Rumusnya sebagai berikut :
Working Capital Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja (netto) yang
berputar pada suatu periode siklus kas (cash cycle) yang terdapat diperusahaan, dihitung
dengan rumus berikut :
Fungsi : digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memanfaatkan aset
yang dimiliki untuk memperoleh laba operasi dan laba non operasi
E. RASIO LIKUIDITAS
Current Ratio
Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Rumus untuk menghitung
current rasio adalah sebagai berikut :
Cash Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid (liquid assets). Rumusannya
adalah sebagai berikut :
Quick Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid (liquid assets), rumus quick
ratio adalah sebagai berikut :
Working Capital to Total Assets Ratio dipergunakan untuk mengukur likuiditas dari total
aktiva dan posisi modal kerja (netto). Rumusnya sebagai berikut :
Total assets
Fixed charges
fixed charge coverage = income before fixed charges and taxes
Fixed charges
Berikut ini contoh perhitungan pendapatan per lembar saham untuk masing-masing struktur
modal :
Perusahaan dengan Struktur Modal yang Sederhana
Struktur modal yang sederhana adalah struktur modal yang terdiri dari saham biasa saja atau
dapat juga terdiri dari berbagai macam saham tapi secara potensial tidak mempunyai efek
dilutive.
Untuk perusahaan yang struktur modalnya sederhana, perhitungan pendapatan per lembar
saham (EPS) dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Accounting standar untuk struktur modal yang kompleks menghendaki penyajian 2 data
pendapatan per lembar saham, primary earnings per share dan fully diluted earnings per share.
Primary EPS = Pendapatan bersih- saham prioritas - akibat saham beredar ekuivalen
2. Rasio provitabilitas :
3. Rasio aktivitas :
4. EPS :