BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah
kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan.
Menurut data statistik yang dikeluarkan WHO sebagai badan PBB yang
kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun (Depkes
RI, 2015).
tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika
UNPAD tahun 2011 tentang “Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Kejadian
2
elektrolit, penurunan berat badan, dehidrasi, ketosis, dan kekurangan nutrisi. Hal
sebaliknya akan membaik pada usia kehamilan 20 minggu, namun pada beberapa
kasus akan terus berlanjut sampai pada tahap kehamilan berikutnya (Runiari,
2012)
dapat terpenuhi, hal ini berefek pada janin di rahim ibu juga tidak terpenuhi
autis dan keterbelakangan mental. Pada saat ibu Hiperemesis Gravidarum ibu
merasa mual, muntah, pusing, sehingga mengurangi nafsu makan dan akhirnya
berat badan menurun, dehidrasi dan tidak bisa beraktifitas. (Runiari, 2012)
terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi hyperemesis gravidarum, pada ibu hamil
dengan primigravida dan over distensi Rahim pada hamil ganda dan hamil mola
dengan suami dan sebagainya diduga dapat menjadi faktor kejadian hyperemesis
gravidarum. Faktor alergi dimana diduga terjadi invasi ja1ringan fili korialis
yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, maka dianggap dapat menyebabkan
sedangkan dampak yang akan terjadi bagi janin yaitu gangguan tumbuh kembang
(Sarwono, 2012).
Angka Kematian Ibu di Indonesia mencapai 263 per 100.000 kelahiran hidup,
Tingginya angka kematian ibu ini disebabkan oleh berbagai penyebab yang
kesehatan, dan gender, dan penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah
perdarahan, infeksi, eklamsi, partus lama dan komplikasi abortus. Hal ini
angka kematian ibu di Provinsi Bengkulu sebesar 137 per 100.000 kelahiran
hidup, hal ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun 2016
dimana angka kematian ibu sebesar 304 per 100.000 kelahiran hidup. Angka
PEB, infeksi, partus lama dan HPP. (Dinas Kesehatan Provinsi, 2017).
kunjungan bumil di puskesmas Air bintunan tahun 2015 sebayak 317 dari
13.882 jlh penduduk, sedangkan tahun 2016 sebanyak 293 dari 13.068 dan tahun
2017 sebanyak 293 dari 13.068 jumlah penduduk. Adapun penyebab utama
tahun 2015 sebanyak 19 orang, pada tahun 2016 sebanyak 16 pasien dan pada
dari suami, keluarga atau orang terdekat. Tidak semua ibu mendapatkan
suami di luar rumah. Mengingat pentingnya pengawasan terhadap ibu hamil yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Agar mampu mengkaji data dan mengaplikasikan data subjektif pada ibu
hyperemesis gravidarum
d. Agar mampu menentukan tindakan segera yang harus dilakukan pada ibu
Hiperemesis Gravidarum
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pasien
penatalaksanaan.
2. Bagi Bidan
masalah pada ibu hamil dengan alur pikir dan penerapan pelayanan
a. Bagi Puskesmas
hiperemesis gravidarum.
berikutnya.
apa yang kurang dimengerti oleh pasien dan keluarga dari segi fasilitas
Peran bidan sebagai advokat pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
8
.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
rahim dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid terakhir
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah dia benar-benar hamil. Hal
Cara mengatasinya;
makan 5-6 kali sehari dalam porsi yang lebih sedikit, demi
muntah.
b. Keputihan
Cara mengatasinya:
1) Gunakan bahan celana dalam yang terbuat dari bahan katun atau
11
c. Heart burn
Sensasi rasa panas atau tidak nyaman yang dirasakan di balik tulang dada
Cara mengatasinya:
d. Sembelit
Cara mengatasinya :
buahan.
1) Jangan pernah menahan keinginan untuk buang air kecil, karena ini
2) Meskipun anda sering buang air kecil, namun porsi minum jangan
12
dikurangi.
karena itu, jagalah alat kelamin anda agar tetap bersih dan terhindar
dari keputihan.
Cara mengatasinya:
g. Perubahan kulit
Cara mengatasinya:
vitamin c.
a. Kalori
b. Kalsium
Susu dan produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik,
c. Zat besi
d. Vitamin
diantaranya :
1) Vitamin A
2) Vitamin C
3) Vitamin D
didapat dari sumber makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.
4) Vitamin E
e. Protein
Banyak terdapat pada daging, keju, ikan, tahu, tempe, berguna untuk
membangun sel-sel baru janin (sel darah, kulit, rambut, kuku, dan
jaringan otot).
brokoli, wortel untuk pembentukan susunan saraf pusat dan otak janin
ibu harus tetap berada dalam keadaan sehat, karena ibu tidak hidup
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan zat gizi
1) Kebutuhan Karbonhidrat
2) Kebutuhan protein
1. Pengertian
Hal ini terjadi pada minggu keempat sampai minggu kesepuluh kehamilan,
pada beberapa kasus akan terus berlanjut sampai pada tahap kehamilan
kadang begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum
sekitar 70-80 % wanita hamil yang bersifat ringan dan merupakan kondisi
yang dikategorikan berat jika ibu hamil selalu muntah setiap kali minum
ataupun makan. Akibatnya, tubuh sangat lemas, muka pucat, dan frekuensi
buang air kecil menurun drastis, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu dan
keadaan umum menurun. Meski begitu, tidak sedikit ibu hamil yang masih
2. Etilologi
ruang lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, wanita
primigravida dan over distensi Rahim pada hamil ganda dan hamil mola
gravidarum.
c. Faktor alergi dimana diduga terjadi invasi jaringan fili korialis yang
3. Insiden
(Mochtar, 2010). Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primi gravida dan
4. Patofisiologis
Bagan 2.1
Patofisiologi hyperemesis gravidarum.
Efek samping
HCG meningkat pemberian Fe Masuk redaran Mempengaruhi system
berlebihan darah ibu saraf simpatis
Estrogen meningkat
Peningkatan
Perubahan metabolic mengeluaran
Estrogen merangsang meningkat H.epineprin,norepineprin
SSP dan pengosongan dan kortisol
lambung berkurang
As.lambung
meningkat
Asam lambung meningkat
Mual dan muntah
Merespon peningkatan
peristaltic lambung
dehidrsi
Vasokonstriksi
janin Ibu ginjal
(Atika, 2011)
19
dengan tertimbunnya asam aseton asetic, asam hidroksi butirik dan aseton
muntah dan merusak hepar, selaput lendir esophagus dan lambung dapat
berhenti
20
4. Manifestasi Klinik
tiga tingkatan :
a. Tingkat I
tingkatan ini klien merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan
b. Tingkat II
Klien tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih menurun, lidah
kering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun, sehu
c. Tingkat III
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun,
serta suhu meningkat. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang
ikterus menunjukkan terjadinya payah hati. Pada tingkatan ini juga terjadi
5. Klasifikasi
a. Tingkatan I :
merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri
pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan
darah sistol menurun turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata
cekung.
b. Tingkatan II :
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang,
lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun dan mata
c. Tingkatan III:
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat dan
tensi menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang
payah hati.
22
Akan tetapi, apabila mual dan muntah berpengaruh terhadap keadaan umum
(turgor kulit turun) nafsu makan berkurang, berat badan menurun (2-3
regurgitasi ke esophagus.
lidah kering dan kotor, mata tampak cekung dan sedikit icterus.
nadi kecil karena volume darah turun, suhu badan meningkat, tekanan
darah turun.
c. Tingkat III
2) Muntah berhenti.
mental.
meningkat.
makin tinggi dengan bau yang makin tajam, oliguria semakin parah
yang juga dapat ditemukan pada malnutrisi oleh beberapa macam sebagai
berikut:
b. Pada jantung menjadi lebih kecil dari pada biasanya dan beratnya atropi,
perdarahan sub-endokardial.
keempat.
d. Ginjal tampak pucat dan degenerasi lemak dapat ditemukan pada tubuli
7. Diagnosis
8. Penatalaksaan
Secara umum:
merupakan gejala fisiologi pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
kehamilan 4 bulan.
d. Menganjurkan pada waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat
26
tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat.
i. Obat-obatan
j. Isolasi
peredaran udara yang baik. Catat cairan yang keluar dan masuk hanya
dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai
k. Terapi Psikologi
l. Cairan parenteral
m. Penghentian kehamilan
3) Gangguan faal (hati dalam bentuk ikterus, ginjal dalam bentuk anuria,
kentang, agar-agar tau biscuit dengan the hangat pada waktu bangun
pagi, pada siang hari dan sebelum tidur. Makanan dan minuman
2) Isolasi
Jangan terlalu banyak tamu. Kalau perlu hanya perawat dan dokter
saja yang boleh maasuk. Kadang kala hal ini saja tanpa pengobatan
3) Terapi Psikologis
4) Penambahan Cairan
6) Pada beberapa kasus dan bila terapi tidak dapat dengan cepat
10. Pencegahan
d. Defekasi teratur.
30
kepada klien yang mempunyai kebutuhan atas masalah ibu hamil, masa ibu
bersalin dan masa ibu nifas. Kajian Teori Asuhan kebidanan adalah proses
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
2009).
minggu, ibu tidak lagi mengalai hyperemesis gravidarum dan janin nya sehat.
dan balita agar terciptanya masyarakat yang sehat dan harmonis, dan
bagaimana cara merawat dan menjaga kehamilan sejak dini dan bayi baru
berdasar pada asuhan sayang ibu dan bayi Pelayanan asuhan kebidanan di
berikan secara holistik yaitu memperhatikan aspek bio, psiko sosio dan
1) Pengkajian
Tahapan pada tahap ini yaitu pengakajian data Subjektif dan data
Objektif yaitu data yang diperoleh oleh pengkaji itu sendiri meliputi
Head to toe
2) Interpretasi Data
3) Masalah potensial
4) Tindakan Segera
5) Rencana Kebidanan
6) Implementasi Kebidanan
7) Evaluasi
8) Reassesment
I. PENGKAJIAN
a. Biodata
Pendidikan :… Pendidikan :…
Pekerjaan :… Pekerjaan :…
Alamat :… Alamat :…
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan
DM
34
jantung
d. Riwayat Menstruasi
Menarche : …tahun
Siklus : Teratur/tidak
Keluhan : Ada/Tidak
Dismenorhoe : Ada/Tidak
G…P...A…
HPHT :
TP :
Keluhan :
TM I : Mual/Ngidam/Kelelahan
g. Riwayat kontrasepsi
Keluhan :
i. Kebutuhan Sehari-hari
36
1. Nutrisi
a) Makan:
Frekuensi : …/hari
Jumlah : …porsi
b) Minum :
Frekuensi : …gelas/hari
Jenis :…
2. Eliminasi
a) BAB:
Frekuensi : …/hari
Konsistensi : Keras/Lembek/Cair
b) BAK:
Frekuensi : …/hari
Warna :...
3. Personal Hygiene
Mandi :…sehari
Frekuensi :…jam
Frekuensi :…jam
5. Aktivitas
Frekuensi :….x/minggu
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
TTV
Nadi : 60-90x/menit
Pernafasan : 16-24x/menit
b. Pemeriksaan fisik
38
2) TB :>145 cm
4) Kepala
Distribusi : Merata/Tidak
Kebersihan : Bersih/Tidak
5) Muka
6) Mata
Konjungtiva : Anemis/An-anemis
Sklera : Ikterik/An-ikterik
7) Mulut
Kebersihan : Bersih/Kotor
Lidah : Bersih/Kotor
Gigi : Lengkap/Tidak
39
8) Telinga
Pengeluaran : Ada/Tidak
9) Leher
10) Abdomen
Inspeksi
Pembesaran : Kedepan/Kesamping
Linea : Alba/Nigra
Strie : Albican/Lividae
Palpasi
janin)
40
rongga panggul
Auskultasi
DJJ : (+/-)
Frekuensi : 120-160x/m
Kekuatan : Kuat/Lemah
TBJ : (TFU-12)x155:..graam
Kebersihan : bersih/tidak
Kebersihan : Bersih/Tidak
13) Genetalia
a. Diagnosa
Hyperemisis Gravidarum
b. Masalah
kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.
4. Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan mual muntah yang
berlebihan.
c. Kebutuhan
parenteral
a. Dehidrasi
b. IUGR
c. Anemia
d. Intoleransi aktivitas
f. Konstipasi
g. Hipertemia
V. INTERVENSI
VI. IMPLEMENTASI
Hari/
No Tanggal Implementasi Responisasi Paraf
/Jam
HEG tingkat I
1. Memberitahu hasil pemeriksaan
pada Ibu.
2. Mengkaji ulang keluhan Ibu.
3. Mengobservasi TTV ibu, turgor
kulit.
4. Memantau perubahan berat badan
ibu.
5. Melakukan tes urine terhadap
aseton, albumin, dan glukosa.
6. Memberikan konseling tentang
tanda bahaya kehamilan seperti
penglihatan menjadi kabur,
kepala pusing, nyeri perut yang
hebat, odema pada muka, tangan
dan kaki serta pendarahan per
vagina.
7. Menganjurkan Ibu makan yang
tidak merangsang mual seperti
berminyak, berlemak, asam dan
lain-lain.
8. Menganjurkan Ibu untuk makan
sedikit tapi sering misalnya setiap
dua jam sekali.
9. Menganjurkan Ibu banyak minum
air putih kurang lebih 8 – 9 gelas
per hari.
10. Menganjurkan Ibu tidak segera
turun dari tempat tidur ketika
bangun pagi, terlebih dahulu
makan makanan seperti roti
kering, biskuit dan lain-lain.
11. Menganjurkan Ibu makan
makanan selagi hangat.
12. Menganjurkan Ibu menghindari
rasa mual seperti menghindari
makanan yang berbau menyengat.
49
VII. EVALUASI
Hari/Tanggal Evaluasi
S :
O:
A:
P :
S :
O:
A:
P :
S :
O:
A:
P :
51
E. Kerangka Teori
Bagan 2.2
Bagan 2.3
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi studi kasus ini akan dilakukan di Puskesmas Perawatan Air Bintunan
C. Setting Penelitian
1. Letak Puskesmas
Makmur, Rena Jaya. Jarak tempuh dari ibu kota Profinsi Bengkulu 101 km.
Puskesmas Air Bintunan terdiri dari beberapa unit yaitu Poli KIA, Poli Gigi,
kesling, ruang imunisasi dan ruang anak, ruang bersalin dan ruang rawat
inap.
3. Jumlah pasien
Tenaga pelayanan di ruang anak terdiri dari 1 orang dokter gigi, 1 orang
sebelumnya
D. Subjek Penelitian
Case Study Research (CSR), maka teknik sampling dalam penelitian ini
pertimbangan dan tujuan tertentu. Subjek studi kasus ini akan dilakukan pada ibu
partisipatif, dalam hal ini peneliti membuat pedoman observasi dengan merinci
F. Etika Penelitian
komite etik penelitian di suatu institusi bahwa penelitian yang akan di lakukan ini
tidak membahayakan responden penelitian. Hal yang harus peneliti penuhi dalam
Salah satu cara untuk menjamin kerahasiaan responden yaitu dengan cara
Bila melakukan tindakan invasif pada tubuh manusia, maka tindakan tersebut
3. Bertindak adil
menjadi responden.
56
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. PENGKAJIAN DATA
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Alamat : Renajaya
Telp : 081379535453
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
kehamilannya.
3. Keluhan Utama : Ibu datang dengan keluhan mual muntah sejak tiga
minggu yang lalu, badan terasa lemas dan nyeri ulu hati.
4. Riwayat Kesehatan
SC.
5. Riwayat Perkawinan
Menikah satu kali, umur 22 tahun dengan suami umur 25 tahun, lama
pernikahan 7 tahun
6. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 teratur
Lamanya : 4 hari
Anak
Ham Partus
AN Abort Imat Prema Penolo Lahir Nifa Lakta
il UK Biasa/S JK KB
C us ur tur ng Hidup s si
Ke C
/ Mati
1 4x 38 - Iya - Sponta Bidan L hidu nor (+) Pil
mg n K p ma
l
Ini
dengan suami.
Jenis KB : Pil
8. Riwayat Laktasi
a. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan pola makan selama hamil ini makan bubur, roti, nasi
makan, mual dan muntah. Minum air putih/the, sebanyak 5 gelas x/hari
b. Pola Eliminasi
60
Ibu mengatakan BAB 1 x sehari, bau khas feses. BAK, Frekuensi: 1-3
d. Pola Istirahat
e. Personal Hygiene
Mandi 2 x/hari, Gosok Gigi 2-3 x/hari, Ganti CD 3-4 x/hari / setiap
f. Pola seksual
karena kondisi ibu yang kurang fit, karena sering datang mual-mual.
keluarga diambil secara bersama (suami dan isteri), ibu taat dalam
Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
TB : 160 cm
BB sebelum hamil : 60 kg
BB sekarang : 50 kg
LILA : 23 cm
N : 90 x/m
P : 20 x/m
S : 36,50C
2) Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Bentuk : simetris
Kebersihan : bersih
Distribusi : merata
b. Muka
Bentuk : simetris
62
Warna : pucat
c. Mata
Bentuk : simetris
Conjungtiva : an anemis
Sklra : an ikterik
Warna : Cekung
d. Hidung
Bentuk : simetris
Kebersihan : bersih
e. Telinga
Bentuk : simetris
Kebersihan : bersih
f. Mulut
Lidah : bersih
g. Leher
63
h. Payudara
Bentuk : simetris
i. Ketiak
Bentuk : simetris
Tungkai : normal
3) Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Muka : Pucat
64
b. Palpasi
Leopold 1 : ballottement
c. Auskultasi :-
d. Perkusi :-
4) Data penunjang
b. HB : 11 gram %
a. Diagnosa
Hiperemesis Gravidarum
DO : - K/U : lemah
- Suhu 36,50C
b. Masalah
kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake yang kurang.
yang berlebihan.
c. Kebutuhan
a. Dehidrasi
b. IUGR
c. Anemia
d. Intoleransi aktivitas
f. Konstipasi
V. INTERVENSI
N
Diagnosa Planning Rasionalisasi
o
1 Diagnose: Hyperemisis 1. Lakukan observasi 1. R/ Agar Dapat
Gravidarum K/U dan TTV. Mengetahui Keadaan
Pasien dan memastikan
Tujuan: bahwa keadaan dan
Setelah dilakukan Asuhan tanda-tanda vital pasien
Kebidanan diharapkan dalam batas nornal.
gangguan nutrisi dapat
teratasi 2. Beritahu hasil 2. R/ Agar ibu mengetahui
pemeriksaan pada ibu. tentang keadaannya.
Kriteria Hasil
KU : Baik 3. Kaji ulang keluhan 3. R/Ibu menceritakan
Pola makan : Baik ibu. keluhan yang dirasakan.
Mual : Tidak ada
Muntah : Tidak ada 4. Observasi 4. R/ malnutrisi ibu
Ibu sudah dapat makan kesejahteraan janin berdampak terhadap
tanpa dimuntahkan (tinggi fundus uteri). pertumbuhan janin dan
67
VI. IMPLEMENTASI
Hari/
N
Tangga/ Intervensi Responisasi Paraf
o
Jam
69
perhari.
VII. EVALUASI
Evaluasi
S : 1. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan mengenai kondisi ibu saat
ini
2. Ibu mengatakan mau melakukan apa yang dianjurkan karena ibu mengerti
itu semua untuk kebaikan dirinya dan bayinya
3. Ibu mengatakan akan banyak makan yang bergizi seperti sayur, buah-
buahan.
4. Ibu mengatakan akan makan sedikit tetapi sering
5. Ibu mengatakan akan istirahat yang cukup
6. Ibu mengatakan mual sudah mulai berkurang dari sebelum diberikan
therapi
Kunjungan ke 2
1. Data Subjektif :
Ibu mengatakan perasaan mual sudah berkurang, muntah hanya satu kali,
keluhan pusing berkurang, ibu juga mengatakan sudah mulai bisa masuk
2. Objektif :
- KU : Agak lemah
- Muka agak pucat, nyeri ulu hati berkurang, warna kuku normal, CRT < 3
3. Interpretasi Data :
gravidarum
4. Planning
5. Implementasi
Hari/
Pa
No Tanggal Implementasi Respon
raf
Jam
Selasa
14-07-2018 Mengobservasi kesadaran KU ibu lemah
08.00 dan tanda-tanda vital TD :110/70 mmHg
N : 85 x/m
P : 20 x/m
S : 37,00 C
74
08.20 Anjurkan ibu untuk tetap Ibu mau makan sedikit tapi
makan dalam porsi kecil sering
tapi sering
6. Evaluasi
75
Evaluasi
Kunjungan ke 3
1. Data Subjektif :
Ibu mengatakan mual sudah berkurang, tidak muntah lagi, tidak nyeri ulu hati,
2. Objektif :
- KU : Baik
3. Analisa Data
gravidarum
4. Planning
8. Persiapan pasien
pulang Keadaan ibu telah baik
77
5. Implementasi
Hari
No Tanggal IMPLEMENTASI RESPON
Jam
Diagnosa : 1. Memberikan pasien Ibu mengerti dengan penjelasan bidan
Hyperemisis support mental kepada
gravidarum ibu bahwa penyakit
yang dialaminya bisa
Tujuan disembuhkan serta
Diharapkan menghilangkan rasa
Setelah takut hamil dan konflik
dilakukan yang melatarbelakangi
Asuhan hyperemesis
Kebidanan ibu Gravidarum.
dapat
mengatasi rasa 2. Memberikan Ibu mengerti cara perawatan HEG di
mual di rumah pendidikan kesehatan rumah, ibu mau menghindari makan
dirumah makanan berlemak, ibu mau makan
Kriteria Hasil dalam keadaan hangat, ibu mau
KU: Baik mengkinsumsi banyak air putih, ibu
TD : 120/80 mengerti bila HEG berlanjut harus ke
mmHg pelayanan kesehatan, ibu mau makan
N : 85x/m obat teratur.
P : 20x/m
3. Melakukan observasi Kesadaran : compos mentis
kesadaran dan TTV: KU: baik,
Kesadaran: compos TD: 110/70 mmHg,
mentis N : 85 x/ menit,
KU: baik, TD: P : 20x/ menit,
110/70 mmHg, N: 85 S : 36,6o C
x/ menit,
P: 20x/ menit,
S: 36,6o C
6. Evaluasi
Evaluasi
S : 1. Ibu mengatakan hamil 12-13 minggu anak ke-2
2. Ibu mengatakan nafsu makan mulai membaik
3. Ibu mengatakan badan nya sudah kuat
4. Ibu mengatakan nyeri ulu hati sudah tidak terasa lagi
5. Ibu mengatakan terjadinya perubahan pada tubuhnya seperti mata
cekung, lidah kering, kulit kering sudah mulai membaik
O : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV:
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
P : 20x/menit
S : 36,5 celcius
Frekuensi mual : tidak ada lagi
Frekuensi muntah : tidak ada lagi
B. PEMBAHASAN
Pada pembahasan kasus ini penulis menguraikan tentang proses asuhan
1. Pengkajian
di dapatkan data subjektif yaitu ibu mengeluh mual muntah sejak tiga minggu
yang lalu dengan frekuensi 7-8x/hari setelah makan dan minum dengan
konsistensi berupa cairan dan mengeluh badan terasa lemas, nyeri ulu hati dan
kepala terasa pusing. Pada data objektif didapat keadaan umum lemah,
MmHg.
80
badan menurun, mata cekung dan lidah kering, epigastrium nyeri karena asam
tekanan darah turun, tampak lemah dan lemas (manuaba 2008). Dari
2. Interpretasi Data
Data yang telah dikumpulkan pada kasus ibu hamil Ny.R dengan
berhubungan dengan kehilangan nutrisi dan cairan yang berlebihan dan intake
nyeri ulu hati berhubungan dengan frekuensi mual muntah yang berlebihan,
gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan mual muntah yang
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi obat dan cairan parenteral
81
cairan dan elektrolit, kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan pasien dan
3. Diagnosa Potensial
Puskesmas Air BIntunan yang telah dilakukan tindakan yang cepat dan tepat
Grade II yang dapat membahayakan hidup ibu dan janin (Varney 2007). Dari
pemenuhan cairan dan nutrisi per oral secara adekuat. Sedangkan pada teori
pada prinsipnya adalah tidak ada, namun karena pasien merasa lemah maka
peroral seara adekuat. Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya
5. Rencana Asuhan
Puskesmas Air Bintunan dalah beritahu ibu hasil pemeriksaan dan jelaskan
kondisi hangat atau sangat dingin, makan sedikit tapi sering, jaga
obat: ondansentron 3 x 1/ hari, Ranitidin 3x1 tablet/ hari, anjurkan ibu untuk
beristirahat, misalnya tidur siang + 1 jam dan malam hari + 8 jam, observasi
KU dan TTV. Menurut Manuaba (2008), rencana asuhan yang dapat diambil
adalah pemberian cairan dan elektrolit yang adekuat baik peroral maupun
bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan KU menjadi baik, diberikan
minuman dan makanan yang sedikit demi sedikit ditambah, berikan antimetik
83
menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus yang terdapat dilahan
praktek.
6. Penatalaksanaan
dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologis sebanyak 2-3
liter sehari. Bila perlu dapat ditambahkan kalium dan vitamin khususnya
vitamin B Kompleks dan Vitamin C. Dibuat daftar control cairan yang masuk
untuk beristirahat, misalnya tidur siang + 1 jam dan mlam hari + 8 jam,
7. Evaluasi
peratawan Air Bintunan. Didapatkan hasil keadaan umum ibu baik, kesadaran
36,50 celcius, ibu sudah tidak mual dan muntah, sudah tidak pusing, ibu
makan nasi dan lauk pauk 3x/hari porsi kecil, ibu sudah dapat beristirahat
dengan nyaman, tidur siang selama 1 jam dan tidur malam 8 jam.
diharapkan adalah mual muntah berkurang, keadaan umum baik, berat badan
naik, tidak terjadi dehidrasi, tidak terjadi Hyperemesis Gravidarum Grade II.
BAB V
A. Kesimpulan
Pada bab ini penulis mengambil suatu kesimpulan dari studi kasus yang
diperoleh data subjektif yaitu ibu datang dengan keluhan mual muntah sejak
tiga minggu yang lalu sebanyak 7-8 kali per hari setelah makan dan minum,
badan terasa lemas, nyeri ulu hati serta kepala terasa pusing. Pada data
diagnosa Ny. R Umur 28 tahun G2P1A0 tahun hamil 12-13 minggu dengan
hiperemesis gravidarum.
tidak muncul karena dapat ditangani secara cepat dan tepat sesuai dengan
telah dilakukan sesuai dengan teori yaitu memberikan nutrisi dan cairan
ranitidine.
3. Rencana tindakan pada kasus ini dilakukan sesuai dengan teori hiperemesis
menyeluruh.
RR: 20 x/ menit, S : 36,50C, ibu sudah tidak mual dan muntah, sudah tidak
pusing, ibu makan 3 kali sehari porsi kecil seperti nasi, sayur, sepotong daging
/ikan dan tahu/tempe, ibu sudah dapat beristirahat, sudah dapat tidur siang
B. Saran
Dari studi kasus pada Ny. R dengan hiperemesis gravidarum saran yang dapat
2. Bagi Bidan
asuhan kebidanan sesuai dengan teori dan prosedur karena teori dan prosedur
3. Bagi Lembaga
sumber atau referensi yang bisa digunakan sebagai bahan belajar dan
sehingga dapat menurunkan komplikasi yang tidak terjadi pada ibu hamil
88
16.
17. Intervensi
Renca
INFORMED CONSENT
Bengkulu
89