Anda di halaman 1dari 9

73

Analisa Keterlambatan Pembangunan Proyek Rangka Baja Mall di Botania Pada PT.
Johan Bajatama Menggunakan Metode Jalur Kristis (CPM)
1
Refdilzon Yasra,ST.,MT., 2Ir. Larisang,.MT., 3Anggini Trikusuma
Wardani
1,2,3
Jln. Teuku Umar Lubuk Baja, Telp 0778 425 391 Fax 458394 Batam 29432
1,2,3
Program Studi Teknik Industri, STT Ibnu Sina, Batam
e-mail: 1Refdilzon_y@yahoo.com, 2Larisang01@yahoo.co.id,
3
Muliaanggie@gmail.com

Abstrak
Terjadinya keterlambatan dalam sebuah proyek kontruksi merupakan hal yang
sering terjadi jika tidak dilakukan perencanaan yang baik sejak awal, begitu pula dengan
kendala – kendala yang terjadi yang membuat rencana dan jadwal pelaksanaan tidak
tepat pada waktunya. Artikel ini memberikan masukan cara mengatur waktu dengan
menggunakan metode CPM dan faktor yang sering menyebabkan keterlambatan dengan
menggunakan metode tulang ikan. Dengan menggunakan metode CPM diperoleh waktu
optimal dalam pengerjaan proyek “ rangka baja mall” selama 107 hari dan dengan
metode tulang ikan diperoleh penyebab yang mengakibatkan keterlambatan yaitu faktor
kekurangan tenaga kerja bagian pemasangan.
.
Kata kunci— Keterlambatan, Metode CPM, diagram tulang ikan

Abstract
The delay in a project construction is often the case, if not done a good
planning, as well as obstacles – the place that makes plans and the implementation
schedule not just in time.This article is to provide input how to set the time by using the
method of CPM and factors that often cause delays by using the method of fishbone. By
using the method of CPM by the optimum time in the construction project “steel
frame the mall” for 107 days and with the method of fishbone is the cause of which
resulted in delays of the shortage of labor the installation.

Keywords— delay, critical path method, fishbone

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keterlambatan pekerjaan konstruksi akan menyebabkan kerugian baik moril
maupun material, pihak yang terkena dampak kerugian tersebut adalah pihak yang
berhubungan langsung dengan proyek yaitu kontraktor. Keterlambatan dalam pekerjaan
kontruksi baik pada pekerjaan struktur maupun pekerjaan lainnya umumnya
tidak dapat dihindari, sehingga diperlukan kemampuan manajerial yang baik.
PT. Johan Bajatama berdiri pada tanggal 10 mei 2010 yang beralamatkan di Nagoya
Paradise blok F 5 Batam, PT. Johan Bajatama adalah perusahaan yang bergerak dibidang
Agustus 2017 | Vol. 1 | No. 1 | ISSN : 2597-8950 Jurnal Kreatif Industri (JIK)
Analisa Keterlambatan Pembangunan Proyek Rangka Baja Mall di Botania
74 Pada PT. Johan Bajatama Menggunakan Metode Jalur Kristis (CPM)

kontruksi baja. Salah satu jasa yang diberikan oleh perusahaan adalah pembuatan
kerangka gedung mall di Botania Tahap 2. Dalam pembuatan nya ada tahapan- tahapan
yang harus di lakukan dari tahap pemotongan sampai dengan tahap pemasangan. Dalam
tahap penyetelan atau perakitan ditargetkan selesai dalam 18 hari ternyata dalam
pelaksanaannya waktu yang dibutukan adalah 20 hari, begitu juga di tahap pemotongan
ditargetkan selesai dalam waktu 33 hari ternyata dalam pelaksanaannya juga mengalami
keterlambatan yang selesai dalam 38 hari.
Berdasarkan keterlambatan tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan menggunakan metode jalur kritis (CPM) yang dapat mempercepat waktu
penyelesaian pengerjaan proyek dan juga menggunakan diagram fishbone untuk
mengelompokkan faktor keterlambatan yang berpengaruh dalam keterlambatan
penyelesaian proyek pembangunan rangka mall di Botania Tahap 2 Batam.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menentukan aktifitas proyek yang mempengaruhi
percepatan waktu dengan menggunakan metode jalur kritis (CPM) pada
proyek rangka baja gedung mall di Botania tahap 2?
2. Bagaimana menentukan faktor penyebab keterlambatan proyek rangka
baja gedung mall di Botania tahap 2 dengan menggunakan diagram fishbone?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Untuk menentukan aktifitas proyek yang mempengaruhi percepatan
waktu penyelesaian proyek agar mengurangi keterlambatan pada
pembangunan rangka baja gedung mall di Botania tahap 2.
2. Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab keterlambatan proyek rangka
baja gedung mall di Botania tahap 2.

2. METODE PENELITIAN

2.1. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di PT. Johan Bajatama pada proyek pembangunan
kerangka mall di Botania tahap 2 Batam. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1
Oktober 2016 sampai dengan 01 Januari 2017.

2.2. Jenis Data


Data sekunder adalah data yang penulis peroleh secara langsung dari perusahaan
yaitu gambar kerangka gedung mall di Botania tahap 2 yang dikerjakan dalam
proyek. Sedangkan data primer adalah data yang penulis peroleh dari hasil
pengamatan sendiri di lapangan. Yaitu melakukan wawancara langsung kepada karyawan
untuk mengetahui aliran kerja perusahaan dan aktifitas pada setiap tahapan yang
dilakukan dalam mengerjakan proyek tersebut serta struktruk organisai perusahaan.

2.3. Metode Pengumpulan Data


1. Studi Pustaka : Digunakan untuk mendapatkan berbagai informasi tentang
metode jalur kritis (Critical Path Method) alternatif untuk mempercepat durasi
sehingga bisa menghindari keterlambatan dan metode fisbon dan analisis responden
untuk mengetahui faktor keterlambatan
Agustus 2017 | Vol. 1 | No. 1 | ISSN : 2597-8950
Yasra, Larisang, Wardani 75

2. Observasi Lapangan : Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan


langsung di lapangan untuk dijadikan data pendukung dari hasil wawancara yang
dilakukan dari nara sumber.
3. Wawancara : Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara tanya
jawab antara peneliti dengan nara sumber yang mengetahui cara kerja ditempat
penelitian dilakukan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktifitas Keterangan Aktivitas Waktu


Pendahulu Normal
(Hari)
A Ukur dan making (menggaris) material - 2
B Pemotongan plat untuk tapak kuda-kuda(Rafter), A 7
tiang, tie beam.
C Pemotongan besi H beam untuk kuda-kuda (Rafter), A 15
tiang, tie beam.
D Pemotongan besi hollow untuk talang air. A 3
E Pemotongan plat strip untuk kedudukan besi kanal C. A 2
F Penyetelan tapak kuda-kuda (rafter), tiang, tie beam. B,C 7
G Penyetelan besi hollow untuk talang air. D,E 3
H Pengelasan kuda-kuda (Rafter), Tiang, Tie beam. F 30
I Pengelasan besi hollow untuk talang air. G 7
J Pembersihan kuda-kuda (Rafter). Tiang. Tie beam H,I 3
sebelum pengecatan.
K Pengecatan kuda-kuda (Rafter) tiang, tie beam. J 7
L Pengecatan besi hollow untuk talang air. J 2
M Pengeboran besi kanal C. J 14
N Pengecatan besi kanal C. K,M 14
O Penyetelan angkur. J 2
P Eriksen (Pemasangan) tiang, tie beam kuda-kuda L,O 7
(Rafter).
Q Eriksen (Pemasangan) besi hollow untuk talang air. P 3
R Eriksen (Pemasangan) besi kanal C. Q 7
S Eriksen (Pemasangan) Jarum Keras. R 3
T Eriksen (Pemasangan) jaring kawat wermes. S 7
U Eriksen (Pemasangan) Almunium foil. T 7
V Eriksen (Pemasangan) glasswool. U 7
W Eriksen (Pemasangan) Atap Spandek N,V 7

Jurnal Kreatif Industri (JIK), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam
Analisa Keterlambatan Pembangunan Proyek Rangka Baja Mall di Botania
76 Pada PT. Johan Bajatama Menggunakan Metode Jalur Kristis (CPM)

Gambar 1. Gantt Chart

Gambar 2. Critical Path Method

Jalur Kritis : A,C,F,H,J,L,PQ,R,S,T,U,V,W


A,C,F,H,J,O,P,Q.R.S.T.U.V.W
Waktu Proyek : 107 hari

Agustus 2017 | Vol. 1 | No. 1 | ISSN : 2597-8950


Yasra, Larisang, Wardani 77

Aktifitas Mulai Selesai Mulai Selesai Total Keterangan


Terdahulu Terdahulu Terakhir Terakhir Float
ES EF LS LF
A 0 2 0 2 0 Kegiatan Kritis
B 2 9 10 17 8 Bisa diundur hingga 8 hari
C 2 17 2 17 0 Kegiatan Kritis
D 2 5 41 44 39 Bisa diundur hingga 39
hari
E 2 4 42 44 40 Bisa diundur hingga 40
hari
F 17 24 17 24 0 Kegiatan Kritis
G 5 8 44 47 39 Bisa diundur hingga 39
hari
H 24 54 24 54 0 Kegiatan Kritis
I 8 15 47 54 39 Bisa diundur hingga 39
hari
J 54 57 54 57 0 Kegiatan Kritis
K 57 64 79 86 22 Bisa diundur hingga 22 hari
L 57 59 57 59 0 Kegiatan Kritis
M 57 71 72 86 15 Bisa diundur hingga 15 hari
N 71 85 86 100 15 Bisa diundur hingga 15 hari
O 57 59 57 59 0 Kegiatan Kritis
P 59 66 59 66 0 Kegiatan Kritis
Q 66 69 66 69 0 Kegiatan Kritis
R 69 76 69 76 0 Kegiatan Kritis
S 76 79 76 79 0 Kegiatan Kritis
T 79 86 79 86 0 Kegiatan Kritis
U 86 93 86 93 0 Kegiatan Kritis
V 93 100 93 100 0 Kegiatan Kritis
W 100 107 100 107 0 Kegiatan Kritis

Dari Critical path method di atas dapat diketahui kegiatan apa saja yang dilewati
jalur kritis untuk mengetahui penyebab yang mengakibatkan keterlambatan penulis
melakukan wawancara lagi dengan karyawan PT Johan Bajatama dengan hasil seperti
tabel dibawah ini.

Jurnal Kreatif Industri (JIK), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam
Analisa Keterlambatan Pembangunan Proyek Rangka Baja Mall di Botania
78 Pada PT. Johan Bajatama Menggunakan Metode Jalur Kristis (CPM)

Aktifitas Penyebab
A Kekurangan Man Power (SDM) Fitter
C Kehabisan atau terlambat order Oksigen dan Gas LPG
F Kekurangan Man Power (SDM) Fitter, komunikasi yang tidak baik
H Kerusakan mesin las dan terlambat order kawat las, Kekurangan Man
Power (SDM) Welder
J Kekurangan Man Power (SDM) Helper
L cat yang terlambat datang
O keterlambatan dr pihak sipil (bangunan)
P Crane yang rusak, cuaca, Kekurangan Man Power (SDM) eriksen,
Q Crane yang rusak, cuaca, Kekurangan Man Power (SDM) eriksen,
R Crane yang rusak, cuaca, Kekurangan Man Power (SDM) eriksen,
S Crane yang rusak, cuaca, Kekurangan Man Power (SDM) eriksen,
T Crane yang rusak, cuaca, Kekurangan Man Power (SDM) eriksen,
U Crane yang rusak, cuaca, Kekurangan Man Power (SDM) eriksen,
V Crane yang rusak, cuaca, Kekurangan Man Power (SDM) eriksen,
W Crane yang rusak, cuaca, Kekurangan Man Power (SDM) eriksen,

Untuk mempermudah pembaca, penulis mengolahannya menggunakan diagram


tulang ikan untuk mengelompokkannya yang dapat dilihat dalam gambar dibawah ini.

Gambar 3. Diagram Tulang Ikan

Agustus 2017 | Vol. 1 | No. 1 | ISSN : 2597-8950


Yasra, Larisang, Wardani 79

Biaya yang dikeluarkan perhari dari kegiatan yang dilewati jalur kritis yang
disebabkan oleh kekurangan manpower (SDM) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Aktifitas Keterangan Penyebab Biaya


Lembur
Perhari
A Ukur dan making (menggaris) material Kekurangan Man 265.000
Power (SDM) Fitter
F Penyetelan tapak kuda-kuda (rafter), Kekurangan Man 265.000
tiang, tie beam. Power (SDM) Fitter
H Pengelasan kuda-kuda (Rafter), Tiang, Kekurangan Man 160.000
Tie beam. Power (SDM) Welder
J Pembersihan kuda-kuda (Rafter). Kekurangan Man 230.000
Tiang. Tie beam sebelum pengecatan. Power (SDM) Helper
P Eriksen (Pemasangan) tiang, tie beam Kekurangan Man 310.000
kuda-kuda (Rafter). Power (SDM) eriksen
Q Eriksen (Pemasangan) besi hollow Kekurangan Man 310.000
untuk talang air. Power (SDM) eriksen
R Eriksen (Pemasangan) besi kanal C. Kekurangan Man 310.000
Power (SDM) eriksen
S Eriksen (Pemasangan) Jarum Keras. Kekurangan Man 310.000
Power (SDM) eriksen
T Eriksen (Pemasangan) jaring kawat Kekurangan Man 310.000
wermes. Power (SDM) eriksen
U Eriksen (Pemasangan) Almunium foil. Kekurangan Man 310.000
Power (SDM) eriksen
V Eriksen (Pemasangan) glasswool. Kekurangan Man 310.000
Power (SDM) eriksen
W Eriksen (Pemasangan) Atap Spandek Kekurangan Man 425.000
Power (SDM) eriksen
Total 3.515.000

Berdasarkan tabel diatas bahwa jika PT Johan Bajatama ingin mengurangi resiko
keterlambatan dalam proyek rangka baja gedung mall di Botania tahap 2 dengan metode
lembur perusahaan harus mengeluarkan biaya Rp 3.515.00 per hari untuk menggaji
karyawan.

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan


sebagai berikut :
1. Dari 23 kegiatan yang dikerjakan dalam proyek rangka baja gedung mall di
Botania tahap 2 hanya 15 kegiatan yang melewati jalur kritis dan yang
berpengaruh dalam keterlambatan proyek antara lain kegiatan

Jurnal Kreatif Industri (JIK), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam
Analisa Keterlambatan Pembangunan Proyek Rangka Baja Mall di Botania
80 Pada PT. Johan Bajatama Menggunakan Metode Jalur Kristis (CPM)

A,C,F,H,J,L,O,P,Q,R,S,T,U,V dan W. Dari hasil penelitian dengan menggunakan


critical path method dapat diketahui waktu efektif dalam penyelesai proyek selama
107 hari atau kurang lebih selama 4 bulan.
2. Dari hasil wawancara dan diolah dalam diagram fishbone peneliti menyimpulkan
bahwa faktor yang sangat berpengaruh dalam keterlambatan adalah faktor
kekurangan tenaga kerja SDM bagian eriksen (pemasangan).

5. SARAN

Adapun saran-saran yang hendak diutarakan oleh penulis, diantara lain adalah
sebagai berikut:
1. Waktu dalam penyelesaian tugas akhir berubah - ubah membuat mahasiswa/i
bingung dalam menyelesaikan tugas akhir.
2. Memberikan ruang kelas untuk mahasiswa/i dalam esistensi maupun bimbingan
dengan waktu yang telah dijadwalkan.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah


memberikan dukungan dan kasih sayangnya yang selalu menyemangati penulis dalam
menyelesaikan skripsi dan terima kasih juga untuk dosen pembimbing bapak larisang dan
bapak refdilzon untuk bantuan dan waktunya dan tidak lupa juga dosen penguji dan semua
dosen dan staf STT Ibnu Sina Batam yang sudah sangat membantu.

DAFTAR PUSTAKA

Angga Bayu Krinayana, 2014 Analisis faktor – faktor penyebab keterlambatan


waktu pekerjaan proyek di kabupaten Ponorogo. Universitas Jember.

Bayu Adi Nugroho, 2012 Analisis faktor keterlambatan proyek terhadap


pembengkakan biaya proyek bangunan gedung di Surakarta. Surakarta

Catur Prianto, 2008 Proyek pembangunan gedung kantor berdasarkan metode penetapan
jalur kritis (Critical path method), Universitas Mercu Buana Jakarta.

Eka Dannyanti 2010 Optimalisasi pelaksanaan proyek dengan metode PERT dan CPM
studi kasus twin tower building pasca sarjana. Universitas Diponegoro Semarang.

Eris Kusnadi, 2012. Activity Network Diagram Prosedur Penjadwalan Proyek,

Eris Kusnadi 2011 Fishbone diagram dan langkah pembuatan from

Hasoloan Benget Sianipar 2012 Analisis faktor – faktor penyebab keterlambatan


penyelesaian proyek kontruksi pengaruhnya terhadap biaya. Surakarta

Agustus 2017 | Vol. 1 | No. 1 | ISSN : 2597-8950


Yasra, Larisang, Wardani 81

Rachmat Hidayat, 2012 Konsep CPM dan PERT

Suyatno, 2010 Analisis Faktor Penyebeb keterlambatan penyelesaian proyek gedung,


Semarang.

Jurnal Kreatif Industri (JIK), Sekolah Tinggi Teknik Ibnu sina – Batam

Anda mungkin juga menyukai