Seila dan Alex adalah sepasang remaja SMA yang sedang menjalin cinta.Keduanya terbelenggu dalam
indahnya cinta yang semu.Keduanya berjanji sehidup semati dan menjaga cinta mereka.Namun dalam
perjalanan cinta mereka, terjadilah hal yang tidak diinginkan.Seila dan Alex melakukan hubungan layaknya
suami istri yang menyebabkan Seila hamil.
Mereka berdua terdiam tanpa kata dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Keesokan harinya adalah hari minggu.Agata mengajak Seila pergi ke rumah seorang bidan yang rumahnya
tidak jauh dari rumah Agata.
Kemudian Agata mengetuk pintu rumah bidan Feby.
Setelah mereka meminum minuman yang diberikan Bidan Feby dan menenangkan pikiran, akhirnya Seila siap
untuk menceritakan masalah yang sedang dihadapinya kepada bidan Feby.
Seila : “jadi begini bu, saya sudah telat 3 bulan dan kemarin saya cek ternyata positif.” (Seila mulai
menitikan air mata)
Bidan : “ya,lanjutkan ceritamu ”
Seila : “saya sebenarnya tidak ingin anak ini ada dirahim saya secepat ini bu, walaupun saya tau ini karena
kekhilafan saya dan pacar saya, tapi saya tetap tidak ikhlas menerima kehadiran anak ini. Saya masih
ingin sekolah bu, saya masih ingin melanjutkan masa depan saya.” (Seila sesenggukan karena
tangisannya tertahan)
Bidan : “iya, saya tau bagaimana perasaan Seila. Tapi Seila tidak boleh menolak kehadiran anak itu.”
Seila : “kemarin pacar saya meminta saya menggugurkan kandungan ini dan dia sangat ngotot bu.”
Bidan : “sabar Seila, saya paham betul apa yang sedang kamu alami sekarang. Tidak ada masalah yang tidak
ada jalan keluarnya.Sekarang, apa kamu udah memikirkan apa yang terjadi bila anak dalam kandungan
itu kamu gugurkan seperti keinginan pacarmu dan juga apa yang terjadi bila kamu mempertahankan
anak itu?”
Seila : “ Saya belum memikirkan semua itu bu,lalu saya harus bagaiman ibu? Saya belum ikhlas menerima
anak ini.Saya juga takut orang tua saya tau dan akhirnya kecewa.”
Bidan : “Seila, ibu hanya memberikan sedikit penjelasan yang ibu harapkan bisa membantu kamu dalam
mengambil keputusan. Kalau kamu tetap ingin menggugurkan kandunganmu, maka akan ada resiko
untuk kesehatan fisik dan mentalmu. Kamu bisa saja mengalami kematian akibat perdarahan yang
hebat atau pembiusan yang gagal. Bukan hanya itu, kamu juga bisa mengalami rahim yang sobek,
kerusakan leher rahim yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya, kanker payudara (karena
ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita) , kanker indung telur, kanker leher rahim, kanker
hati, kelainan pada placenta/ari-ari yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan
pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya dan bisa juga menjadi mandul, infeksi rongga
panggul, dan juga nfeksi pada lapisan rahim.”
saya tidak menakut-nakuti kamu, Seila, tapi ibu hanya menyampaikan apa yang ibu tau. Sekarang coba
kamu pikirkan, apakah kamu akan tenang jika janin itu berhasil kamu gugurkan? Apa kamu tidak akan
merasa dihantui oleh anak itu?”
Seila : “Bagaimanapun juga dia anak saya bu. Tapi apa saya tidak sanggup jika harus membesarkan anak ini
dengan keadaan saya yang seperti ini? Sedangkan ayah dari anak ini tidak ingin anak ini bertahan di
rahim saya ,tolong saya buk..”
Bidan : “maaf ya seila kalau kamu masih ingin saya melakukan itu saya tidak bisa”
Seila :” tapi buk ,Cuma ibu yang bisa bantu saya”(sambil memohon mohon dan histeris)
Bidan : Orang tua seila tau masalah ini
Seila : tidak bu
Bidan : coba besok ajak orang tua kamu kesini, kita berdiskusi bersama2 agar bisa mempertahankan bayi
kamu
Seila : gila ya bu bidan, mana mungkin orang tua seila tau bisa mati seila
Seila berlari keluar dan menangis meninggalkan klinik itu,diikuti agata dibelakangnya.
Sesampainya dirumah, Bapak dan ibu seila sedang mengobrol di ruang tamu.
Bapak : Lho seila kok kamu pulang terlambat,
Mama : Udah lah pak biarin aja namanya juga anak muda, iya kan seila…
Seila : (Sambil berkata dalam hatidan masuk kamar) mama sama papa nggak permah perhatiam sama aku
Pagi harinya…
Seila muntah muntah
Mama : menanyakan dan mengatakan gendutan..menemukan testpack.
Seila : “itu bukan punya seila ma”
Mama : ooo.. ya sudah kamu makan dan istirahat sana.
Papa : seila kenapa ma?
Mama : gpp katanya gak enak badan aja. Tapi pah kok tadi mamah liat ada test pack hasilnya positif. Seila sih
bilang bukan punya dia.
Papa : ya mungkin juga bukan punya dia mah.
Seila keluar rumah untuk menemui Alex
Seila : “ini gimana sayang”
Alex : aisss….bentar aku tau tempat yang katanya bisa tempa untuk menggugurkan.”
Dan pada akhirnya bidan vina menyetujui hal itu. Dan menelpon Alex seila
Bidan Vina : bu ini saya bersedia untuk melakukan pengguguran pada kandungan ibu tpi ibu harus
membayar 100 juta. Bagaimana bu? Jika ibu bersedia Besok hari kamis malam ibu bisa datang ke
klinik Mawar untuk melakukan pengguguran kandungan anak ibu
Alex : oke bu saya bersedia
Bidan vina : deal ya bu.
Hari kamis malam pukul 20.00 tindakan aborsi pun dilakukan, perdarahan pun terjadi...
Seila ; Yang, aku lemes dan ngantuk
Alex : bu bidan ini kenapa pacar saya lemes bu, darahnya juga keluar banyak sekali
Bidan : Dek, minta tolong infusin dek
Asisten : saya nggak berani bu
Bidan : cepetan masuk!
Asisten : (sambil memasang infus) bu ininggak bisa di infus, nadinya juga lemah.
Bidan : (gugup dan lemas) lex ini saya akan merujuk seila
Alex : Gimana ini bu, saya ini kan minta untuk digugurkna saja kenapa pacar saya jadi begini. Pokoknya ibu
harus bertanggung jawab (alex menelpon orang tua seila)
Bapak seila dan keluarga seila pun datang ke tempat bidan vina, Sampai diklinik keluarga menemui
pemandangan yang menyeramkan seila yang sedang bermandikan darah dan terkulai lemah sedangkan asisten
bidan, bidan terkejut dengan kedatangan warga, karena sebelumnya sudah tersiar kabar bahwa klinik mawar
biasa melakukan aborsi. Seila segera dilarikan kerumah sakit. Setelah seila sampai rumah sakit. Polisi datang
dan menangkap bidan vina dan asistennya serta alex.
*SEKIAN*