I. Pendahuluan
Semakin derasnya arus globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis
ikut serta dalam bisnis lintas negara telah menuntut adanya sistem akuntansi dan
pelaporan keuangan yang seragam dan dapat diterima di berbagai negara. Untuk itu
diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua negara untuk
mempermudah proses rekonsiliasi bisnis. International Accounting Standards
yang lebih dikenal sebagai International Financial Reporting Standard (IFRS),
merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan tekanan pada
penilaian (revaluation) profesional dengan pengungkapan yang jelas dan
transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai
kesimpulan tertentu. Dengan demikian, pengguna laporan keuangan dapat dengan
mudah membandingkan informasi keuangan entitas antarnegara di berbagai
belahan dunia. Perbedaan utama standar internasional ini dengan standar yang
berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation model, yaitu
kemungkinan penilaian aset menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan
di sajikan dengan basis ‘true and fair’.
Tujuan diterapkannya IFRS merupakan suatu pengupayaan untuk
memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap
kurangnya transparansi informasi keuangan. Selain itu IFRS juga memastikan
bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang
dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang :
1. Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang peiode yang
disajikan
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada
IFRS
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para
pengguna
Beberapa hal yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan saat pertama kali
memakai IFRS adalah kesiapan dari akunting perusahaan agar segera mengupdate
pengetahuannya tentang IFRS sehubungan dengan perubahan SAK (Standar
Akuntansi Keuangan). Akuntan Manajemen/Perusahaan dapat mengatisipasi
dengan segera membentuk tim sukses konvergensi IFRS yang bertugas
mengupdate pengetahuan Akuntan Manajemen/Perusahaan, melakukan gap
analysis, dan menyusun road map konvergensi IFRS serta berkoordinasi dengan
proyek lainnya untuk optimalisasi sumber daya.
II. Ruang Lingkup
Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk
pertama kalinya melalui suatu pernyataan eksplisit dan tanpa syarat tentang
kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa laporan
keuangan perusahaan yang pertama kali berdasarkan IFRS (termasuk laporan
keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu) menyediakan titik awal yang
memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang
seluruh periode yang disajikan.