Anda di halaman 1dari 5

Mistar (Penggaris)

Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala
terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu
0,5 mm.

Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan
skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan
dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.

Contoh:

Jangka Sorong

Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter
suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier.

Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang
terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah
skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm.
Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius
dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong
adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.

Contoh:

Gambar (a) menunjukkan bagian-bagian dari jangka sorong dan gambar (b) menunjukkan skala jangka
sorong.
Panjang benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar (b). Pada gambar di atas skala
utama (sku) 62 skala dan skala nonius (skn) 4 skala. Sehingga dapat diketahui panjang benda yang diukur
dengan cara berikut:

Panjang benda = sku . 1 mm + skn . 0,1 mm


= 62 . 1 mm + 4 . 0,1 mm
= 62 mm + 0,4 mm
= 62,4 mm

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam benda, sedangkan
mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan dan diameter luar suatu benda
dengan ketelitian lebih tinggi di bandingkan jangka sorong. Mengukur ketebalan benda seperti
plat besi dan diameter koin (lingkaran) lebih mudah dan hasil pengukuran lebih tepat
dibandingkan mengukur benda yang berbentuk seperti kelereng.

5.2 Saran
Sebelum melakukan percobaan dan pengukuran disarankan untuk memahami dahulu konsep
pengukuran, alat ukur yang akan digunakan, besaran, dan satuan agar praktikum berjalan
dengan lancar dan mudah dipahami. Lakukan pengukuran ketebalan dan diameter sebanyak 10
kali dan 5 kali untuk massa dari sudut yang berbeda namun tepat agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas
dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan
selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada
poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm,
sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai
1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua
alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.

Contoh:

Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukkan bahwa sku = 9 skala dan skn = 43 skala, maka panjang
benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:

Panjang benda = (sku . 0,5 + skn . 0,01) mm


= (9 . 0,5 + 43 . 0,01) mm
= (4,5 + 0,43) mm
= 4,93 mm
Home Bangun ruang Matematika SMP Balok : Rumus dan Ciri-ciri

Balok : Rumus dan Ciri-ciri

Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang terbentuk oleh enam buah persegi panjang yang saling
tegak lurus. Contoh bangun balok sering kita dapati dalam kehidupan kita sehari-hari lemari, kulkas dan
lain-lain. Perhatikan gambar di bawah ini :

Setelah memperhatikan gambar bangun ruang balok di atas kita mendapatkan informasi yaitu :

Ciri ciri Balok

1. Mempunyai 12 rusuk.
2. Mempunyai 6 bidang sisi.

Permukaan atau sisi yang memiliki ukuran yang sama yaitu :

Sisi Depan dan Sisi Belakang

Sisi Atas dan Sisi Bawah

Sisi Kiri dan Sisi Kanan


3. Mempunyai 8 titik sudut.
4. Seluruh sudut pada balok berbentuk siku-siku.
5. Mempunyai 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang.
Balok yang di bentuk dari enam persegi yang sama sisi dan sebangun di sebut kubus.
Sifat-sifat tabung yang wajib diketahui adalah :

1. Tabung bagian alas dan bagian atas berbentuk lingkaran dan besarnya sama.

2. Memiliki 3 sisi yaitu alas, atap dan bagian selimutnya.

3. Tidak memiliki titik sudut.

4. Tabung memiliki 2 buah rusuk yaitu yang melingkari alas dan atasnya.

Tinggi tabung adalah garis tegak lurus yang menghubungkan pusat


alas dan pusat atasnya. Tinggi tabung dinyatakan sebagai t, sedangkan jari-jari alasnya dinyatakan
dalam r.

Sama halnya dengan bentuk bangun ruang yang lain, untuk menghitung volume suatu tabung digunakan
rumus berikut :

Volume tabung = Luas alas x tinggi

Karena alas tabung berbentuk lingkaran, maka luasnya dihitung dengan menggunakan rumus lingkaran
yaitu πr2
Jadi volume tabung = πr2t

Adapun luas selimut tabung dapat dihitung dengan cara menjumlahkan luas permukaan alas dan atap
serta luas permukaan selimut tabung.

Selimut tabung jika dibentangkan membentuk sebuah persegi panjang dengan panjang sesuai keliling
lingkaran alas/atap dan tingginya adalah tinggi tabung. Karena itu luas selimut tabung adalah 2πrt.

Jadi luas permukaan tabung = 2 πr2 + 2πrt


= 2 πr (r + t)

Anda mungkin juga menyukai