Anda di halaman 1dari 5

Menghadapi Tantangan Cybercrime di Era Teknologi

Esther Joan Ruthmika Sianturi, Nur Hidayah Muzaeni, Ulfa Khairu Nisa

esther.joanruthmikasianturi@student.unri.ac.id
nurhidayah.muzaeni@student.unri.ac.id
ulfa.khairunisa@student.unri.ac.id

Abstrak
Cybercrime dapat dirumuskan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan
komputer sebagai sarana / alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak,
dengan merugikan pihak lain. Artikel ini mencoba menjelaskan tentang cyber crime mulai dari karakteristik
cybercrime, jenis-jenis cybercrime, modus kejahatan , penyebab hingga penanggulangannya.
Kata Kunci : Cybercrime, Kejahatan Virtual, Penanggulangan Cybercrime

PENDAHULUAN internet, meskipun tidak dapat berlaku untuk semua


Hilangnya batas ruang dan waktu di Internet jenis kejahatan Cybercrime yang ada.
mengubah banyak hal. Perkembangan yang pesat
dalam pemanfaatan jasa internet pada akhirnya PEMBAHASAN
mengundang terjadinya kejahatan, yang lebih Pengertian Cybercrime
dikenal dengan nama Cybercrime. Cybercrime Untuk memudahkan pemahaman, berikut
merupakan perkembangan dari computer crime. beberapa pendapat tentang apa yang dimaksud
Saat mendengar kata cybercrime, bisa jadi dalam dengan Cybercrime. Menurut Gregory (2005)
pikiran kita terbayang sebuah tindak kejahatan Cybercrime adalah suatu bentuk kejahatan
yang menggunakan alat-alat yang canggih dimana virtual dengan memanfaatkan media komputer
si pelaku kejahatan adalah seseorang atau yang terhubung ke internet, dan mengekploitasi
sekelompok orang yang ahli dalam bidang komputer lain yang terhubung dengan internet
komputer atau informatika yang memanfaatkan juga. Adanya lubang-lubang keamanan pada
keahliannya untuk hal-hal yang buruk yang sistem operasi menyebabkan kelemahan dan
merugikan banyak orang. Bayangan ini biasanya terbukanya lubang yang dapat digunakan para
didapat dari film-film Hollywood yang cukup hacker, cracker dan script kiddies untuk
populer di seluruh dunia, yang menampilkan menyusup ke dalam komputer tersebut.
kecanggihan teknologi yang digunakan dan Sedangkan menurut Kepolisian Inggris
kecerdikan si pelaku. Tahir (2009) ”Cyber Crime adalah segala
Untuk lebih jelasnya, ada baiknya memahami macam penggunaan jaringan komputer untuk
terlebih dahulu pengertian dari cybercrime yang tujuan kriminal dan atau kriminal berteknologi
sebetulnya. Cybercrime adalah sebuah istilah yang tinggi dengan menyalahgunakan kemudahan
digunakan secara luas untuk menggambarkan teknologi digital”. Menurut Tavani (Fajri, 2008)
tindakan kejahatan yang menggunakan media definisi Cybercrime, yaitu ”kejahatan dimana
komputer ataupun internet. Dan tindakan-tindakan tindakan kriminal hanya bisa dilakukan dengan
kejahatan tersebut pada beberapa negara di dunia menggunakan teknologi cyber dan terjadi di
dapat dikenai hukuman, sedangkan di negara- dunia cyber”. Beberapa definisi lain seperti
negara lainnya masih terjadi perdebatan tentang yang terangkum dalam artikel Golose (2006)
bagaimana bentuk dan status hukumnya. Dari antara lain menurut The U.S. Department of
pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan Justice memberikan pengertian computer crime
bahwa cybercrime adalah sebuah tindakan yang sebagai:"…any illegal act requiring knowledge
memanfaatkan komputer atau internet sebagai alat of Computer technology for its
bantu ataupun sebagai sasaran kejahatan. perpetration,investigation, or prosecution".
Indonesia sebagai salah satu negara dengan Pengertian lainnya diberikan oleh Organization
penduduk terpadat didunia juga tidak lepas dari of European Community Development, yaitu:
persoalan tersebut. Kerusakan yang disebabkan "any illegal, unethical or nauthorized behavior
oleh Cybercrime sudah tak terhitung lagi tetapi relating to the automatic processing and/or the
hukum yang secara khusus menangani Cybercrime transmission of data". Andi Hamzah
di Indonesia belum sepenuhnya berjalan. Beberapa mengartikan Cybercrime sebagai kejahatan di
pasal Kitab Undang-undang Hukum Pidana bidang komputer secara umum sebagai
(KUHP) dapat digunakan untuk menjerat pelaku penggunaan komputer secara ilegal.
kejahatan yang berhubungan dengan komputer atau Dari beberapa pengertian di atas, cybercrime
dapat dirumuskan sebagai perbuatan melawan
hukum yang dilakukan dengan memakai Dari beberapa karakteristik diatas, untuk
jaringan komputer sebagai sarana / alat atau mempermudah penanganannya maka
komputer sebagai objek, baik untuk cybercrime dapat diklasifikasikan menjadi :
memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan 1. Cyberpiracy
merugikan pihak lain. Kejahatan komputer yang Penggunaan teknologi komputer untuk
diasosiasikan dengan hacker, biasanya mencetak ulang software atau informasi, lalu
menimbulkan arti yang negatif. Himanen mendistribusikan informasi atau software
menyatakan bahwa hacker adalah seseorang tersebut lewat teknologi komputer.
yang senang memprogram dan percaya bahwa 2. Cybertrespass
berbagi informasi adalah hal yang sangat Penggunaan teknologi komputer untuk
berharga, dan hacker adalah orang pintar dan meningkatkan akses pada sistem komputer
senang terhadap semua (Fajri, 2008). Banyak suatu organisasi atau indifidu.
diantara hacker adalah pegawai sebuah 3. Cybervandalism
perusahaan yang loyal dan dipercaya oleh Penggunaan teknologi komputer untuk
perusahaan-nya, dan dia tidak perlu melakukan membuat program yang menganggu proses
kejahatan komputer. Mereka adalah orang- transmisi elektronik, dan menghancurkan data
orang yang tergoda pada lubang-lubang yang dikomputer.
terdapat pada sistem computer. Sehingga
kesempatan merupakan penyebab utama orang- Jenis-Jenis Cybercrime
orang tersebut menjadi ‘penjahat cyber. Permasalahan Jenis-jenis cybercrime
Istilah yang lain yaitu cracker, hacker berdasarkan motifnya dapat tebagi dalam
tidaklah sama seperti cracker. Hacker Jargon beberapa hal :
File (Fajri, 2008) menyatakan bahwa cracker 1. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan
adalah orang yang merusak sistem keamanan, murni
cracker biasanya kemudian melakukan Dimana orang yang melakukan kejahatan
‘pencurian’ dan tindakan anarki, begitu mereka yang dilakukan secara disengaja, dimana orang
mendapat akses. Sehingga muncul istilah tersebut secara sengaja dan terencana untuk
whitehat dan blackhat.Whitehat adalah hacker melakukan pengrusakkan, pencurian, tindakan
yang lugu, dan blackhat adalah seperti yang anarkis, terhadap suatu sistem informasi atau
disebutkan di atas sebagai cracker, namun sistem komputer.
demikian, orang lebih senang menyebutkan 2. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-
hacker untuk whitehat dan blackhat, walaupun abu
pengertiannya berbeda. Dimana kejahatan ini tidak jelas antara
kejahatan kriminal atau bukan karena dia
Karakteristik Cybercrime melakukan pembobolan tetapi tidak merusak,
Selama ini dalam kejahatan konvensional, mencuri atau melakukan perbuatan anarkis
dikenal adanya dua jenis kejahatan sebagai terhadap sistem informasi atau sistem komputer
berikut: tersebut.
1. Kejahatan Kerah Biru (Blue Collar Crime) 3. Cybercrime yang menyerang individu
Kejahatan ini merupakan jenis kejahatan Kejahatan yang dilakukan terhadap orang
atau tindak kriminal yang dilakukan secara lain dengan motif dendam atau iseng yang
konvensional seperti misalnya perampokan, bertujuan untuk merusak nama baik, mencoba
pencurian, pembunuhan,dll. ataupun mempermaikan seseorang untuk
2. Kejahatan Kerah Putih (White Collar mendapatkan kepuasan pribadi. Contoh :
Crime) Pornografi, cyberstalking, dll
Kejahatan jenis ini terbagi dalam empat 4. Cybercrime yang menyerang hak cipta
kelompok kejahatan, yakni kejahatan korporasi, (Hak milik) Kejahatan yang dilakukan
kejahatan birokrat, malpraktek, dan kejahatan terhadap hasil karya seseorang dengan motif
individu. Cybercrime sendiri sebagai kejahatan menggandakan, memasarkan, mengubah yang
yang muncul sebagai akibat adanya komunitas bertujuan untuk kepentingan pribadi/umum
dunia maya di internet, memiliki karakteristik ataupun demi materi/nonmateri.
tersendiri yang berbeda dengan kedua model
diatas. Karakteristik unik dari kejahatan didunia Modus Kejahatan Cybercrime
maya tersebut antara lain menyangkut lima hal 1. Unauthorized Access to Komputer Sistem
berikut : and Service
a. Ruang lingkup kejahatan Kejahatan yang dilakukan dengan
b. Sifat kejahatan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem
c. Pelaku kejahatan jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin
d. Modus kejahatan atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem
e. Jenis-jenis kerugian yang ditimbulkan jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya
pelaku kejahatan (hacker) melakukannya 6. Offense against Intellectual Property
dengan maksud sabotase ataupun pencurian Kejahatan ini ditujukan terhadap Hak atas
informasi penting dan rahasia. Namun begitu, Kekayaan Intelektual yang dimiliki pihak lain
ada juga yang melakukan hanya karena merasa di internet. Sebagai contoh adalah peniruan
tertantang untuk mencoba keahliannya tampilan pada web page suatu situs milik orang
menembus suatu sistem yang memiliki tingkat lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di
proteksi tinggi. Kejahatan ini semakin marak internet yang ternyata merupakan rahasia
dengan berkembangnya teknologi dagang orang lain, dan sebagainya.
internet/intranet. 7. Infringements of Privacy
2. Illegal Contents Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi
Merupakan kejahatan dengan memasukkan seseorang yang merupakan hal yang sangat
data atau informasi ke internet tentang sesuatu pribadi dan rahasia. Kejahatan ini biasanya
hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat ditujukan terhadap keterangan pribadi
dianggap melanggar hukum atau mengganggu seseorang yang tersimpan pada formulir data
ketertiban umum. Sebagai contohnya adalah pribadi yang tersimpan secara computerized,
pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang yang apabila diketahui oleh orang lain maka
akan menghancurkan martabat atau harga diri dapat merugikan korban secara materil maupun
pihak lain, hal-hal yang berhubungan dengan immateril, seperti nomor kartu kredit, nomor
pornografi atau pemuatan suatu informasi yang PIN ATM, cacat atau penyakit tersembunyi dan
merupakan rahasia negara, agitasi dan sebagainya.
propaganda untuk melawan pemerintahan yang 8. Cracking
sah, dan sebagainya. Kejahatan dengan menggunakan teknologi
3. Data Forgery komputer yang dilakukan untuk merusak sistem
Merupakan kejahatan dengan memalsukan keamaanan suatu system
data pada dokumen-dokumen penting yang
tersimpan sebagai scriptless document melalui Penyebab terjadinya Cybercrime
internet. Kejahatan ini biasanya ditujukan pada Dewasa ini kejahatan komputer kian marak,
dokumen-dokumen ecommerce dengan ada beberapa hal yang menyebabkan makin
membuat seolah-olah terjadi “salah ketik” yang maraknya kejahatan komputer atau cybercrime
pada akhirnya akan menguntungkan pelaku. diantaranya:
4. Cyber Espionage 1. Akses internet yang tidak terbatas
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan 2. Kelalaian pengguna computer
jaringan internet untuk melakukan kegiatan 3. Mudah dilakukan dan sullit untuk
mata-mata terhadap pihak lain, dengan melacaknya
memasuki sistem jaringan komputer (computer 4. Para pelaku umumnya orang yang
network sistem) pihak sasaran. Kejahatan ini mempunyai kecerdasan tinggi dan rasa ingin
biasanya ditujukan terhadap saingan bisnis yang tahu yang besar
dokumen ataupun data-data pentingnya 5. Kurangnya pengetahuan tentang computer
tersimpan dalam suatu sistem yang 6. Pengetahuan teknis dan pengalaman para
terkomputerisasi. penyidik dalam menangani kasus-kasus
5. Cyber Sabotage and Extortion cybercrime masih terbatas
Kejahatan ini dilakukan dengan membuat 7. Faktor sistem pembuktian yang menyulitkan
gangguan, perusakan atau penghancuran para penyidik.
terhadap suatu data, program komputer atau 8. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai
sistem jaringan komputer yang terhubung hukum
dengan internet. Biasanya kejahatan ini
dilakukan dengan menyusupkan suatu logic
Penanggulangan Cyber Crime
bomb, virus komputer ataupun suatu program
tertentu, sehingga data, program computer atau A. Penanggulangan secara Global
sistem jaringan komputer tidak dapat Untuk menanggulangi kejahatan internet
digunakan, tidak berjalan sebagaimana yang semakin meluas maka diperlukan suatu
mestinya, atau berjalan sebagaimana yang kesadaran dari masing-masing negara akan
dikehendaki oleh pelaku. Dalam beberapa kasus bahaya penyalahgunaan internet. maka berikut
setelah hal tersebut terjadi, maka pelaku adalah langkah ataupun cara penanggulangan
kejahatan tersebut menawarkan diri kepada secara global :
korban untuk memperbaiki data, program 1. Modernisasi hukum pidana nasional berserta
komputer atau sistem jaringan komputer yang hukum acaranya diselaraskan dengan
telah disabotase tersebut, tentunya dengan konvensi internasional yang terkait dengan
bayaran tertentu. Kejahatan ini sering disebut kejahatan tersebut.
sebagai cyberterrorism.
2. Peningkatan standar pengamanan sistem terjadi didalamnya terbukti mengancam para
jaringan komputer nasional sesuai dengan pengguna internet. Sejak ditetapkannya UU No
standar internasional. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
3. Meningkatkan pemahaman serta keahlian Elektronik pada 21 April 2008, telah
aparat hukum mengenai upaya pencegahan, menimbulkan banyak korban. Berdasarkan
inventigasi, dan penuntutan perkara-perkara pemantauan yang telah penulis lakukan paling
yang berhubungan dengan cybercrime. tidak telah ada 4 orang yang dipanggil polisi
4. Meningkatkan kesadaran warga negara dan menjadi tersangka karena diduga
mengenai bahaya cybercrime dan melakukan tindak pidana yang diatur dalam UU
pentingnya pencegahan kejahatan tersebut. ITE.
5. Meningkatkan kerja sama antar negara di Para tersangka atau korban UU ITE tersebut
bidang teknologi mengenai hokum merupakan pengguna internet aktif yang
pelanggaran cybercrime. dituduh telah melakukan penghinaan atau
Jadi Secara garis besar untuk terkait dengan muatan penghinaan di internet.
penanggulangan secara global diperlukan kerja Orang-orang yang dituduh berdasarkan UU ITE
sama antara negara dan penerapan standarisasi tersebut kemungkinan seluruhnya akan terkena
undang-undang Internasional untuk pasal 27 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (1) UU ITE
penanggulangan cybercrime. yakni dengan ancaman 6 tahun penjara dan
denda 1 miliar rupiah. UU ITE dapat digunakan
B. Penegakan Hukum untuk menghajar seluruh aktivitas di internet
Penegakan hukum tentang cybercrime tanpa terkecuali jurnalis atau bukan. Karena
terutama di Indonesia sangatlah dipengaruhi rumusannya yang sangat lentur.
oleh lima faktor yaitu Undang-Undang,
mentalitas aparat penegak hukum, perilaku PENUTUP
masyarakat, sarana dan kultur. Hukum tidak Kesimpulan
bisa tegak dengan sendirinya selalu melibatkan Berdasarkan data yang telah dibahas dalam
manusia di dalamnya dan juga melibatkan makalah ini, maka dapat kami simpulkan,
tingkah laku manusia didalamnya. Hukum juga Cybercrime merupakan kejahatan yang timbul
tidak bisa tegak dengan sendirinya tanpa adanya dari dampak negative perkembangan aplikasi
penegak hukum. Penegak hukum tidak hanya internet. Sarana yang dipakai tidak hanya
dituntut untuk professional dan pintar dalam komputer melainkan juga teknologi, sehingga
menerapkan norma hukum tapi juga berhadapan yang melakukan kejahatan ini perlu proses
dengan seseorang bahkan kelompok masyarakat belajar, motif melakukan kejahatan ini
yang diduga melakukan kejahatan. disamping karena uang juga iseng. Kejahatan
Dengan seiringnya perkembangan jaman ini juga bisa timbul dikarenakan
dan perkembangan dunia kejahatan, khususnya ketidakmampuan hukum termasuk aparat dalam
perkembangan cybercrime yang semakin menjangkaunya. Kejahatan ini bersifat maya
mengkhawatirkan, penegak hokum dituntut dimana si pelaku tidak tampak secara fisik.
untuk bekerja keras karena penegak hukum
menjadi subjek utama yang berperang melawan Saran
cybercrime. Misalnya Resolusi PBB No. 5 Para pengguna teknologi informasi dan
tahun 1963 tentang upaya untuk memerangi komunikasi sebaiknya lebih hati-hati dalam
kejahatan penyalahgunaan Teknologi Informasi melakukan komunikasi dengan orang yang
pada tanggal 4 Desember 2001, memberikan tidak dikenal dan jangan mudah mempercayai
indikasi bahwasanya ada masalah internasional orang atau lembaga yang baru dikenal lewat
yang sangat serius, gawat dan harus segera internet. Perlu adanya tindakan hukium yang
ditangani. Kitab Undang-undang Hukum Pidana tegas dari aparat penegak hokum agar dapat
(KUHP) masih dijadikan sebagai dasar hukum menimbulkan efek kepada pelaku tindakan
untuk menjaring cybercrime, khususnya jenis cybercrime. Diadakannya pemberitahuan
cybercrime yang memenuhi unsur-unsur dalam kepada masyarakat tentang cybercrime agar
pasal-pasal KUHP. Beberapa dasar hukum masyarakat lebih berhati-hati lagi dalam
dalam KUHP yang digunakan oleh aparat penggunaan teknologi dan berselancar di dunia
penegak hukum antara lain Pasal 167 KUHP, maya.
Pasal 406 ayat (1) KUHP, Pasal 282 KUHP,
Pasal 378 KUHP, Pasal 112 KUHP, Pasal 362
KUHP, Pasal 372 KUHP.
Selain KUHP adapula UU yang berkaitan
dengan hal ini, yaitu UU No. 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU ITE), dimana aturan tindak pidana yang
DAFTAR PUSTAKA Cybercrime pada Aktifitas Online
Sehari-Hari dalam Pendidikan,
Arifah, D.A. 2011. Kasus Cybercrime Pemerintahan dan Industri dan
Di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Aspek Hukum yang Berlaku.
Ekonomi (JBE), Vol. 18, No. 2, Banda Aceh.
Hal. 185 – 195
Situmorang,E.L. 2014. Kajian Yuridis
Murti, Harti. 2005. Cybercrime. Jurnal
Pembuktian Kejahatan
Teknologi Informasi DINAMIK,
Volume X, No. 1, Hal. 37-40 Mayantara (Cybercrime) Dalam
Lingkup Transnasional. Medan :
Saputra, Jummaidi. 2014. Mengenal dan Universitas Sumatera Utara.
Mengantisipasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai