( RPP )
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Otomatisasi dan Tata Kelola Sarana Prasarana pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Otomatisasi dan Tata
Kelola Perkantoran. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menerapkan penataan interior kantor 3.8.1 Menjelaskan definisi interior kantor
(office arrangement) 3.8.2 menguraikan macam-macam interior
kantor
3.8.3 mengemukakan prosedur penataan
interior kantor
4.8 Menata Interior kantor (office 4.8.1 melakukan identifikasi interior kantor
Arrangement) sesuai dengan ketentuan dan kaidah
yang berlaku
4.8.2 menata interior kantor dengan tepat
sesuai dengan standar prosedur yang
berlaku
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Melalui diskusi kelompok tentang definisi interior kantor maka diharapkan siswa mampu
menjelaskan definisi interior kantor dengan benar (disiplin dan percaya diri)
2. Melalui diskusi kelompok tentang macam-macam interior kantor maka diharapkan siswa
dapat menguraikan macam-macam interior kantor dengan benar
Pertemuan 2
3. Melalui diskusi kelompok tentang prosedur penataan interior kantor maka diharapkan
siswa mampu mengemukakan prosedur penataan interior kantor dengan benar
Pertemuan 3
4. Setelah mempelajari materi tentang interior kantor maka diharapkan siswa mampu
melakukan identifikasi interior kantor sesuai dengan ketentuan dan kaidah yang berlaku
dengan benar
5. Setelah mempelajari materi tentang interior kantor maka diharapkan siswa maka
diharapkan menata interior kantor dengan tepat sesuai dengan standar prosedur yang
berlaku dengan baik
Konseptual:
1. Menjelaskan definisi interior kantor
2. Menguraikan macam-macam interior kantor
Prosedural
1.Mengemukakan prosedur penataan interior kantor
Metakognitif
1. Melakukan identifikasi interior kantor sesuai dengan kaidah yang berlaku
2. menata interior kantor dengan tepat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku
Media
Vidio pembelajaran
Vidio interior kantor swasta
https://www.youtube.com/watch?v=BD4svF0wUJE
https://www.youtube.com/watch?v=lIpwYip6PW0
video interior kantor pemerintah
https://www.youtube.com/watch?v=4MMZJTQz6Ag
Bahan
Gambar-gambar interior kantor
Sumber Belajar
Buku Siswa :Muhammad, sri widiyani.2018 .Otomatisasi tata kelola sarana dan
prasarana kelas XI. Surakarta : Mediatama
Buku Refensi :
Situs Internet
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama : 6 jp
Tahap Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan salam.
Pendahuluan 2. Guru mempersilahkan untuk berdo’a menurut
keyakinan masing-masing yang dipimpin oleh ketua
kelas.(Religius)
3. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
serta mengecek kebersihan kelas
4. Apresepsi dengan menanyakan kesiapan belajar siswa.
5. Guru mengecek kehadiran siswa
6. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan
dicapai.
7. Menanyakan dan mengapresiasi kembali tentang materi
yang sebelumnya
Kegiatan Inti Mengamati
Stimulus
1. Guru mempersiapkan gambar kantor tanpa interior
dan kantor dengan menggunakan interior serta
memutar vidio interior instansi swasta dengan instansi
pemerintah
Vidio interior kantor swasta
https://www.youtube.com/watch?v=BD4svF0wUJE
https://www.youtube.com/watch?v=lIpwYip6PW0
video interior kantor pemerintah
https://www.youtube.com/watch?v=4MMZJTQz6Ag
2. Siswa diberikan kesempatan untuk memperhatikan
gambar/video tersebut dan mengalisanya (teliti)
3. Siswa duduk dengan kelompok kecil 2-3 orang
(kerjasama)
4. Siswa mendiskusikan dan mencatat hasil analisisnya
tentang definisi interior kantor dan macam-macam
interior kantor (teliti)
Menanyakan
Pertanyaan/identifikasi
1.Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan
interior kantor (rasa ingin tahu)
2.Guru memberikan pertanyaan tentang pengertian
interior kantor dan macam-macam interior kantor
(rasa ingin tahu)
Mengumpulkan
Mengumpulkan data
1. Guru menugaskan kelompok kecil yang sudah
dibentuk untuk mendiskusikan tentang definisi
interior kantor dan macam-macam interior
kantor(tanggung jawab)
2. Siswa diharapkan bisa memahami materi yang
sudah diberikan (mandiri)
Menalar
Pembuktian
1. Tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan secara
berkelompok tentang penyimpanan definisi interior
kantor dan macam-macam interior kantor
2. Setiap kelompok diharapkan bisa menampilkan dan
menyampaikan bahan diskusinya, (bertanggung
jawab)
Mengkomunikasikan
Menarik kesimpulan
1. Siswa menyajikan dan mempresentasikan materi
yang sudah didiskusikannya (bertanggung jawab)
2. Siswa lain dan guru memberikan tanggapan terhadap
hasil diskusi masing-masing kelompok (teliti)
3. Guru menjelaskan materinya kembali sesuai dengan
tujuan pembelajaran
Kegiatan 1. Guru bersama peserta didik membuat rangkuman.
Penutup 2. Guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah
dilakukan dan memberikan motivasi untuk selalu
bersemangat
3. Guru melakukan penilaian berupa kuis
4. Guru merencanakan tindak lanjut (memberi tugas
individu dan menyampaikan rencana pembelajaran
pertemuan berikutnya)
5. Guru menutup dengan mengajak siswa berdoa dan
mengucapkan salam
Pertemuan Kedua : 6 jp
Tahap Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru memberikan salam. 25 menit
Pembuka 2. Guru mempersilahkan untuk berdo’a menurut keyakinan
masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelas.(Religius)
3. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
serta mengecek kebersihan kelas
4. Apresepsi dengan menanyakan kesiapan belajar siswa.
5. Guru mengecek kehadiran siswa
6. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan
dicapai.
7. Menanyakan dan mengapresiasi kembali tentang materi
yang sebelumnya
Menanyakan
Pertanyaan/identifikasi
Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan tentang
wacana prosedur ruangan kantor (rasa ingin tahu)
Mengumpulkan
Mengumpulkan data
1. Siswa dengan kelompok pasangannya mengumpulkan
informasi tentang prosedur interior ruangan kantor
(rasa ingin tahu)
2. Siswa diharapkan bisa memahami materi yang sudah
diberikan (rasa ingin tahu)
Menalar
Pembuktian
1. Tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan secara
berpasangan tentang prosedur interior kantor
(kerjasama)
2. Setiap kelompok diharapkan bisa menampilkan dan
menyampaikan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam
ringkasannya (mandiri, kerjasama)
3. Sementara yang lainnya
menyiman/megoreksi/menunjukkan ide-ide pokok
yang kurang lengkap serta membantu
mengingatkan/menghafal ide-ide poko dengan
menghubungkan dengan materi sebelumnya (teliti)
Mengkomunikasikan
Menarik kesimpulan
1. Siswa yang berkelompok saling berganti peran sebagai
pembicara dan menyampaikan ringkasan yang dibuat
(mandiri)
2. Guru bersama siswa menarik kesimpulan secara
bersama-sama (kerjasama)
Tahap 1. Guru memberikan salam.
Penutup 2. Guru mempersilahkan untuk berdo’a menurut keyakinan
masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelas.(Religius)
3. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
serta mengecek kebersihan kelas
4. Apresepsi dengan menanyakan kesiapan belajar siswa.
5. Guru mengecek kehadiran siswa
6. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan
dicapai
Pertemuan Kedua : 6 jp
Tahap Deskripsi Kegiatan Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan awal 1. Guru memberikan salam. 25 menit
2. Guru mempersilahkan untuk berdo’a menurut keyakinan
masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelas.(Religius)
3. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
serta mengecek kebersihan kelas
4. Apresepsi dengan menanyakan kesiapan belajar siswa.
5. Guru mengecek kehadiran siswa
6. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan
dicapai.
7. Menanyakan dan mengapresiasi kembali tentang materi
yang sebelumnya
Kegiatan Inti Mengamati
Stimulus
1. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan
disampaikan
2. Guru dan siswa menyiapkan bahan-bahan atau alat yang
bisa digunakan
Menanyakan
Pertanyaan/identifikasi
Siswa diberikan kesempatan sebelum mempraktekkan
yang berhubungan dengan materi identifikasi interior
kantor dan penataan interior kantor (mandiri)
Mengumpulkan
Mengumpulkan data
Siswa mengumpulkan informasi tentang identifikasi
interior kantor dan penataan interior kantor (mandiri)
Menalar
Pembuktian
Seluruh siswa terlibat dalam mengidentifikasi interior
kantor dan menata interior kantor sesuai dengan standar
dan prosedur yang benar. (teliti)
Mengkomunikasikan
Menarik kesimpulan
1. Seluruh siswa memperhatikannya dan menganalisis
kembali hasil prakteknya. (teliti)
2. Setiap siswa mengemukakan analisanya dan
pengalamannya selama praktek menata interior
kantor (mandiri)
3. Siswa dan guru secara bersama menarik kesimpulan
terhadap materi yang sudah dipelajari (teliti)
I. Penilaian
1 Teknik Penilaian
a. Sikap Spritual dan sosial
b. Pengetahuan : Tertulis (Uraian)
c. Ketrampilan : Penugasan (Pengamatan)
1. Instrument Penilaian (Terlampir)
2. Pembelajaran Pengayaan : Tertulis (Uraian)
3. Pembelajaran Remedial (Pembelajaran ulang)
Rengat , ………..Juli 2018
Mengetahui,
Kepala SMKN 1 Rengat Guru Mata Pelajaran
BAB VIII
Sistem ini mengarahkan 40-60% cahaya ke area kerja, dan sisanya diarahkan ke
bawah.
e. Warna
Warna berkaitan dengan warna dinding dan interior yang ada di tempat kerja, warna
bersama cahaya sangat mempengaruhi mata dalam melihat objek. Menurut Quible (2001),
faktor yang dapat dpertimbangkan dalam melihat kantr di antaranya :
1) Kombinasi warna
Kombinasi adalah campuran dari warna utama atau dasar atau primer, kuning merah,
dan biru menghasilkan warna sekunder. Beberapa koordinasi warna yang digunakan
antar lain ;
a. Warna komplementer adalah warna yang saling berlawanan pada bagan warna.
Contohnya : merah-hijau, kuning –ungu dan biru-orange.
b. Warna split komplementer adalah warna pada sisi dari warna kmplementer.
Contohnya : biru-violet. Biru violet adalah warna spilt komplementer dari orange.
c. Warna triad adalah tiga warna yang berjarak satu sama lain pada bagian warna.
Warna triad adalah orange, hijau, violet atau kuning orange, biru-hijau, dan merah
violet.
2) Efek
Cahaya buatan mempunyai spektrum yang berbeda, sistem pencahayaan yang
digunakan pada kantor juga memiliki efek terhadap pemilihan warna. Sumber cahaya
hanya akan meningkatkan warna yand sesuai dengan spektrumnya. Maka pemilihan
warna lampu pada pencahayaan akan menentukan jenis warna yang cocok pada ruang
kantor.
3) Pantulan warna
Warna memiliki pantulan yang berbeda, warna terang memantulkan cahaya lebih
tajam daripada warna gelap.
4) Dampak warna
Warna dapat mempengaruhi perasaan seseorang. Warna biru, hijau dan violet dapat
memberikan suasana tenang. Warna merah, orange dan kuning menghasilkan
kehangatan dan keceriaan. Warna putih memberikan pengaruh ringan. Warna ungu
gelap menghasilkan perasaan depresi, sementara warna abu-abu cenderung memberi
efek rasa kantuk
f. Suara
Suara yang bising tentu akan mengganggu pegawai dalam bekerja. Oleh karena itu faktor
suara harus benar-benar diperhatikan terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan
konsentrasi tinggi. Untuk mengurangi dampak negatif dari suara bising, manajemen
kantor dapat mengambil tindakan berikut ini :
1) Membuat konstruksi bangunan yang tepat
2) Menjauhkan peralatan kantor yang mengeluarkan suara bising dari pegawai yang
membutuhkan konsentrasi tinggi. Jika memungkinkan dapat menggunakan peralatan
kantor yang tidak terlalu bising.
3) Menggunakan material kedap suara, misalnya karpet, pada dinding atau lantai kantor.
g. Musik
Musik di kantor dapat membantu produktifitas kerja dengan menghilangkan kebosanan
dari pekerjaan yang monoton. Musik juga memilik efeks umum yaitu mengurangi
ketegangan, mengurangi kejenuhan, menimbulkan rasa rileks pada pegawai,
meningkatkan efesiensi, kepuasan, yang akhirnya akan berakibat pada peningkatan
produktifitas kerja.
Beberapa hal terkait aspek musik di dalam kantor di antaranya :
1) Musik diputar pada bagian kantor yang tidak terlalu membutuhkan konsentrasi tinggi.
2) Musik diputar pada pekerjaan-pekerjaan yang menimbulkan kejenuhan
3) Volumen musik diatur sedemikian rupa, usahakan tidak terlalu keras
4) Putar musik yang bertempo sedang, lembut, dan memberikan rasa tenang pada
pegawai.
5) Musik hendaknya tidak diputar sepanjang jam kerja, musik dapat diputar ketika pagi,
siang dan sore.
h. Sistem Keamanan
Meskipun desain interior tidak dapat menjamin keamanan kantor secara penuh, namun
paling tidak desain dapat meminimalisir bahaya keamanan yang mengancam. Misalnya
untuk mengurangi ancaman kebakaran, maka dapat menempatkan alat pemadam
kebakaran pada tempat- tempat strategis.
a. Meja-meja kerja sebaiknya disusun menurut garis lurus menghadap ke jurusan yang
sama atau dengan pola susunan yang saling bertolak belakang atau dengan posisi
beradu punggung.
b. Pada tata ruang yang terbuka atau relatif besar, susunan meja-meja dapat terdiri atas
beberapa baris.
c. Diantara baris meja dan blok suatu baris dengan blok baris lainnya perlu disediakan
jarak untuk lalu lintas personil, atasan, maupun orang lain yang sedang mendapat
layanan.
d. Lebar lorong diantara satu blok baris dengan blok baris lainnya sekitar 120 cm dan
lorong diantara satu baris dengan baris lainnya sekitar 80 cm.
e. Meja untuk pimpinan dalam suatu ruang terbuka ditempatkan dibelakang menghadap
searah dengan personil atau didepan personil berhadapan dengan personil.
f. Penempatan pimpinan suatu unit kerja dengan pimpinan unit kerja lain pada rung
terbuka ditempatkan dekat dengan personil yang menjadi bawahannya.
g. Penempatan personil disesuaikan dengan jenis pekerjaannya, personnil yang banyak
mengerjakan pekerjaan yang memerlukan konsentrasi kerja yang tinggi ditempatkan
jauh dari lalu lintas orang-orang, demikian juga personil yang banyak berhubungan
dengan pihak luar ditempatkan dekat pintu masuk.
h. Personil yang menggunakan alat kerja yang menimbulkan suara ribut (bising)
ditempatkan pada tempat yang dapat meredam suara atau jauh dari personil lain yang
memerlukan konsentrasi kerjayang tinggi
i. Personil yang memiliki perlengkapan kerja yang relatif sulit dipindahkan ditempatkan
dekat dengan perlengkapan kerjanya
j. Personil yang memiliki alat kerja yang menimbulkan getaran ditempatkan jauh dari
dinding atau tiang agar getaran tersebut tidak merembes kebagian lain.
k. Personil yang memiliki perlengkapan kerja lemari yang berat atau peti besi
ditempatkan dekat dinding agar perlengkapan kerjanya ditempatkan menempel ke
tembok atau tiang untuk mendapatkan penyangga
l. Pimpinan yang sering menerima tamu dan membicarakan hal-hal yang bersifat
rahasia organisasi ditempatkan pada kamar tersendiri
m. Pimpinan atau tenaga ahli karena sifat pekerjaannya membutuhkan ruangan tersendiri
dapat dibuat ruang tersendiri dengan ukuran 2,5x3,6 (9 m2), untuk keperluan meja
pimpianan (150x90cm), kursi pimpinan, kursi tamu, lemari pajangan/arsip pimpinan,
dan lorong untuk lalu lintas pimpinan dan tamu.
Sumber : http://rahmah-daniar-n4hy.blogspot.com/2014/05/tata-ruang-kantor-
pengertian-tujuan.html
LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENILAIAN
Pedoman Penskroran
Nomor
Jumlah Betul Skor
Soal
Siswa dapat menjelaskan sarana dengan benar Skor 2
1 Siswa kurang mampu menjelaskan sarana dengan benar Skor 1
Siswa tidak mampu menjelaskan sarana dengan benar Skor 0
Siswa dapat menjelaskan prasarana dengan benar Skor 2
2 Siswa kurang mampu menjelaskan prasarana dengan benar Skor 1
Siswa tidak mampu menjelaskan prasarana dengan benar Skor 0
Siswa dapat menjelaskan sarana pendidikan dengan benar Skor 2
3 Siswa kurang mampu menjelaskan sarana pendidikan dengan benar Skor 1
Siswa tidak mampu menjelaskan pentingnya sarana sarana pendidikan dengan benar Skor 0
Siswa dapat menuliskan contoh sarana pendidikan dengan benar Skor 2
4 Siswa kurang mampu menuliskan contoh sarana pendidikan dengan benar Skor 1
Siswa tidak mampu menuliskan contoh sarana pendidikan dengan benar Skor 0
Siswa dapat menjelaskan administrasi sarana dan prasarana pendidikan dengan benar Skor 2
Skor 1
Siswa kurang mampu menjelaskan administrasi sarana dan prasarana pendidikan dengan Skor 0
5
benar
Siswa tidak mampu menjelaskan administrasi sarana dan prasarana pendidikan dengan
benar
Pedoman Penilaian
4.8.1 melakukan identifikasi Tidak Dapat Tidak Dapat Menunjukkan Tidak Dapat Menunjukkan
interior kantor sesuai Menunjukkan identifikasi interior kantor identifikasi interior kantor
dengan ketentuan dan identifikasi interior sesuai dengan ketentuan dan sesuai dengan ketentuan
kaidah yang berlaku kantor sesuai dengan kaidah yang berlaku tidak dan kaidah yang berlaku
ketentuan dan kaidah sempurna dengan sempurna
yang berlaku
4.8.2 menata interior kantor Tidak Dapat Kurang mampu Sangat mampu
dengan tepat sesuai dengan standar Mempraktekkan Mempraktekkan penataan Mempraktekkan penataan
prosedur yang berlaku penataan interior interior kantor dengan tepat interior kantor dengan
kantor dengan tepat sesuai dengan standar tepat sesuai dengan
sesuai dengan standar prosedur yang berlaku standar prosedur yang
prosedur yang berlaku berlaku
Pedoman Penilaian