Anda di halaman 1dari 3

RAWAT JALAN

BAB II
20. Tingkat Efektivitas Pengelolaan Rumah Sakit
Masing-masing item diisi kondisi pada tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2016, 2017, dan 2018.
20.2 Instalasi Rawat Jalan
Diisi jumlah pasien yang berkunjung di Instalasi Rawat Jalan selama satu tahun yang
bersangkutan meliputi pasien baru dan lama, laki-laki dan perempuan, serta total kunjungan.
Pasien baru adalah pasien / pengunjung yang baru pertama kali datang di rumah sakit dan
dapat melakukan beberapa kunjungan di beberapa poliklinik sebagai kunjungan baru dengan
kasus baru. Setiap pasien baru rumah sakit diberikan nomor rekam medik dengan menggunakan
register penomoran dan dibuatkan folder Rekam Medik. Nomor rekam medik hanya
diberikan satu kali seumur hidup.
Pasien Lama adalah pengunjung yang datang untuk kedua dan seterusnya, yang datang
ke poliklinik yang sama atau berbeda sebagai kunjungan lama atau kunjungan baru dengan
kasus lama dan kasus baru. Untuk pasien lama tidak mendapat Nomor Rekam Medik lagi.

BAB V
3. Pelayanan Rawat Jalan
a. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
Kunjungan Baru adalah pasien yang pertama kali datang ke salah satu jenis pelayanan rawat
jalan, pada tahun tersebut berdasarkan jenis kelamin.
Kunjungan Lama adalah kunjungan berikutnya dari suatu kunjungan baru, pada tahun tersebut
berdasarkan jenis kelamin.
Total kunjungan diisi jumlah kunjungan baru dan kunjungan lama
b. Kegiatan Mobiditas Pasien Rawat Jalan (Penyebab Kecelakaan)
Kegiatan Morbiditas Pasien Rawat Jalan merupakan rekapitulasi dari jumlah kasus baru dan jumlah
kunjungan yang terdapat pada unit rawat jalan rumah sakit untuk Tahunan. Data yang terkumpul
dalam setahun.
c. Kegiatan Morbiditas Pasien Rawat Jalan
Kegiatan Morbiditas Pasien Rawat Jalan merupakan rekapitulasi dari jumlah kasus baru dan jumlah
kunjungan yang terdapat pada unit rawat jalan rumah sakit untuk Tahunan.
Data yang terkumpul dalam setahun.
 Untuk setiap jenis penyakit adalah SAMA yaitu diisi dengan jumlah banyaknya kasus baru
(menurut golongan umur dan seks) serta jumlah kunjungan yang terdapat pada unit rawat
jalan.
 Jika tidak terdapat kasus baru atau kunjungan untuk sesuatu jenis penyakit, maka kolom yang
tersedia biarkan kosong.
 Kolom 5 sampai dengan kolom 22 untuk setiap penyakit diisi dengan banyaknya kasus baru di
RS yang sesuai antara umur, jenis kelamin dengan penyakitnya.
Misal: a. Penyakit kongenital hanya bisa masuk dikolom 5
b. penyakit kebidanan hanya diisikan dikolom perempuan
 Kolom 5 sampai 22 untuk setiap jenis penyakit diisi dengan banyaknya kasus baru yang bermur
0-<6 hari yang terdapat pada unit rawat jalan untuk periode yang ditetapkan di rinci per jenis
kelamin yaitu laki laki (L) dan perempuan (P).
 Kolom 23 dan 24 kasus baru (Laki laki dan Perempuan)
Untuk setiap penyakit diisi dengan banyaknya kasus baru yang berjenis kelamin laki laki dan
perempuan yang terdapat pada unit rawat jalan untuk periode yang ditetapkan.
 Kolom 25 jumlah kasus baru
Untuk setiap penyakit diisi dengan banyaknya kasus baru yang terdapat pada unit rawat jalan
untuk periode yang ditetapkan.
 Kolom 26 jumlah kunjungan
Untuk setiap penyakit diisi dengan banyaknya jumlah kunjungan yang terdapat pada unit rawat
jalan untuk periode yang ditetapkan
Beberapa penyakit gangguan mental (Kode ICD-F) diisikan dikolom 13 sampai dengan kolom
22.
 Untuk pengisian tiap kolom kode penyakit harus sesuai dengan umur serta jenis kelamin
penderita

d. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan


Data sepuluh besar penyakit rawat jalan merupakan rekapitulasi dari jumlah banyaknya kasus
pada unit rawat jalan untuk satu tahun. Diisi berdasarkan urutan 10 (sepuluh) kasus terbanyak.Kode
ICD 10 diisi sesuai dengan kode ICD 10 penyakit tersebut.
RAWAT JALAN
SPM
2. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Rawat Jalan
1. Dokter pemberi pelayanan di Poliklinik Spesialis
a. Definisi Operasional
Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di rumah sakit yang dilayani oleh dokter spesialis
(untuk rumah sakit pendidikan dapat dilayani oleh dokter PPDS sesuai dengan special privilege yang
diberikan).
b. Numerator
Jumlah hari buka klinik spesialis yang dilayani oleh dokter spesialis dalam waktu satu bulan.
c. Denominator
Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam satu bulan
d. Standar : 100%
2. Ketersediaan Pelayanan
a. Definisi Operasional
Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spesialistik yang dilaksanakan di rumah sakit.
Ketersediaan pelayanan rawat jalan untuk rumah sakit khusus disesuaikan dengan spesifikasi dari rumah
sakit.
b. Numerator
Jenis-jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang ada (kualitatif)
c. Denominator
Tidak ada
d. Standar : Minimal kesehatan anak, penyakit dalam, kebidanan, dan bedah.
3. Ketersediaan Pelayanan di RS Jiwa
a. Definisi Operasional
Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan rawat jalan spesialistik yang dilaksanakan rumah sakit.
b. Numerator
Jenis-jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang ada (kualitatif)
c. Denominator
Tidak Ada
d. Standar : Minimal NAPZA, Gangguan Psikotik, Gangguan Neurotik, Mental Organik
4. Jam buka pelayanan
a. Definisi Operasional
Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan oleh tenaga spesialis. Jam buka
08.00 s.d 13.00 setiap hari kerja kecuali Jumat
b. Numerator
Jumlah hari pelayanan rawat jalan spesialistik yang buka sesuai ketentuan dalam satu bulan
c. Denominator
Jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan spesialistik dalam satu bulan.
d. Standar : 100%
5. Waktu tunggu di rawat jalan
a. Definisi Operasional
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter
spesialis
b. Numerator
Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey.
c. Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey
d. Standar : ≤ 60 menit
RAWAT JALAN
6. Kepuasan Pelanggan
a. Definisi Operasional
Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan.
b. Numerator
Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien rawat jalan yang disurvey.
c. Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey (minimal n=50)
d. Standar : ≥ 90%
7. a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskop TB (untuk RS yang telah melaksanakan TB DOTS)
a. Definisi Operasional
Penegakan diagnosis TB melalui periksaan mikroskopis pada pasien rawat jalan
b. Numerator
Jumlah penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB di RS dalam 3 bulan
c. Denominator
Jumlah penegakan diagnosis TB di RS dalam 3 bulan
d. Standar : 60%
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit
a. Definisi Operasional
Pencatatan dan pelaporan semua pasien TB yang berobat rawat jalan ke rumah sakit
b. Numerator
Jumlah seluruh pasien TB rawat jalan yang dicatat dan dilaporkan
c. Denominator
Seluruh kasus TB rawat jalan di rumah sakit
d. Standar : 60%

Anda mungkin juga menyukai