“Mikrobiologi Industri”
Oleh:
Eka Inra Yulianti
Nurfahraini
Andi Asri Ainun
Nur Aisyah
Mustabsyirah
Ezra Selawati
Rifqa Maharani Amir
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar belakang masalah..............................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................................1
C. Tujuan penulisan.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Khamir......................................................................................2
B. Morfologi Khamir.......................................................................................4
C. Sifat Fisiologi Khamir.................................................................................6
D. Teknik Pengambilan Sampling....................................................................5
E. Pemanfaatan Khamir dalam Kehidupan Sehari-hari...................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala
melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya,
informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang
dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang
sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang
pikiran atau kesadaran seseorang.
Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik
pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian
ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat,
dan reliable. Untuk memperoleh data seperti itu, peneliti dapat menggunakan
metode, teknik, prosedur, dan alat-alat yang dapat diandalkan. Ketidaktepatan
dalam penggunaan intrumen penelitian tersebut dapat menyebabkan
rendahnya kualitas penelitian.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi
prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf
kemungkinan yang paling relevan. Sebab, penelitian ilmiah pada dasarnya
merupakan usaha memperkecil interval dugaan peneliti melalui pengumpulan
dan penganalisaan data atau informasi yang diperolehnya
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah
menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat
menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau
komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat
suatu kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan
mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan
mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk memperoleh keakuratan
penelitian dan penganalisaan data terhadap objek. Untuk itu kami akan
mengkaji lebih dalam mengenai populasi dan sampel.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian populasi ?
2. Bagaimana pengertian sampel ?
3. Bagaimana teknik pengambilan sampling ?
4. Bagaimana cara penentuan ukuran sampel ?
5. Bagaimana cara pengumpulan data ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian populasi
2. Untuk mengetahui pengertian sampel
3. Untuk mengetahui teknik pengambilan sampling
4. Untuk mengetahui cara penentuan ukuran sampel
5. Untuk mengetahui cara pengumpulan data
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN POPULASI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subyek atau obyek
dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi biasa berupa subyek
maupun obyek penelitian. Populasi bisa berupa manusia, tumbuhan, hewan,
produk, bahkan dokumen. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek
dan benda-benda alam lain. Populasi pun bukan sekedar jumlah pada subyek atau
obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki
oleh subyek atau obyek.
Populasi merupakan keseluruhan dari objek, orang, peristiwa, atau
sejenisnya yang menjadi perhatian dan kajian dalam penelitian. Ay,dkk (2010)
menyatakan, “A population is defined as all ebers of any well-defined class of
people, events, or object”, atau “ the larger group about which the generalization
ismade is called a population”. Artinya, bahwa populai itumerupakan kelompok
yang lebih besar jumlahnya dan biasanya yang dipakai untuk menggeneralisasi
hasil penelitian. Misalnya, jumlah siswa SD di kota Malang, bias menjadi
populasi penelitian untuk penelitian terhadap siswa SD yang dilaksanakan di kota
malang. Tetapi, jumlah siswa SD di kota malang ini bias menjadi sampel
penelitian, jika penelitian dilaksanakan dalam wilayah provinsi Jawa Timur.
Populasi memiliki dua status, yaitu:
1) sebagai obyek penelitian, jika populasi bukan sebagai sumber informasi,
tetapi sebagai substansi yang diteliti, seperti kepuasan kerja, komitmen
organisasional, kinerja karyawan (manajemen sumber daya manusia);
perilaku konsumen, keputusan konsumen, pemasaran terpadu, strategi
marketing (manajemen pemasaran); kebijakan dividen, profitabilitas,
solvabilitas, rentabilitas (manajemen keuangan);
2) sebagai subyek penelitian, jika berfungsi sebagai sumber informas. Misalnya,
manusia, hewan, tumbuhan, dokumen, produk, dan lain-lain.
Bahkan dalam penelitian tertentu, populasi penelitian dapat pula berperan
ganda sebagai subyek dan obyek penelitian.Contoh perbedaan kinerja karyawan
bank di perusahaan public dan swasta. Perbedaan cara belajar siswa putra dan
putri. Perbedaan efektivitas mengajar antara guru laki-laki dan perempuan.Dalam
penelitian, ada populasi yang tidak dapat diketahui secara pasti jumlahnya
(infinite population) dan ada populasi yang dapat diketahui secara pasti jumlahnya
(finite population).
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley dinamakan “Social situation” atau situasi sosial yang terdiri dari tiga
elemen yaitu tempat (place, pelaku (actors), dan activitas (activity) yang
berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dirumah berikut keluarga
dan aktivitasnya, atau orang-orang di sudut-sudut jalan yang sedang mengobrol
atau ditempat kerja, di kota, desa atau wilayah suatu negara. Situasi sosial
tersebut, dapat dinyatakann sebagai objek penelitian yang ingin diketahui “apa
yang terjadi” di dalamnya. Pada situasi sosial atau objek penelitian ini peneliti
dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang
ada pada tempat (place) tertentu.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan
objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat – syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Kaitannya dengan batasan tersebut,
populasi dapat dibedakan berikut ini :
1. Populasi teoritis (Theoritical Population), yakni sejumlah populasi yangbatas-
batasnya ditetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku
juga bagi populasi yang lebih luas, maka di tetapkan terdiri dari guru;
berumur 25 tahun sampai 40 tahun, program S1, jalur tesis, dll.
2. Populasi yang tersedia (Accessible population), yakni sejumlah populasi yang
secara kuantitatif dapat di nyatakan dengan tegas. Misalnya, guru sebanyak
250 di kota Bandung terdiri dari guru yang memiliki karakteristik yang telah
di tetapkan dalam populasi teoritis.
Bedasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan
populasi yaitu :
1. Populasi homogeny adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang
sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
2. Populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau
keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas –
batasnya, baik secara kualiatif maupun kuantitatif.
B. PENGERTIAN SAMPEL
Sampel adalah bagian dari jumlahnya dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa yang
dipelajari dari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
poulasi. Untuk itu sampel yang digunakan harus betul-betul representatif
(mewakili).
Sampel adalah sekelompok objek, orang, peristiwa, dan sebagainya yang
merupakan representasi dari keseluruhan. Secara sederhana pula Ary, Jacobs,
B.Sorensen (2010) mendefinisikan sampel sebagai berikut “A sample in a
research study in the group on which information is obtained”. Hal senada juga
dikemukakan oleh Cohen,dkk (2007) yang menyatakan, “… a saller group or
subset of the total population in such a way that the knowledge gained is
representative of the total population (however defined) under study.this smaller
group or subject is the sample. Artinya, sampel adalah suatu kelompok yang lebih
kecil atau bagian dari populasi secara keseluruhan. Sampel itu merupakan
sejumlah kelompok kecil yang mewakili populasi untuk dijadikan sebagai objek
penelitian.
C. TEKNIK SAMPLING
Pengambilan jumlah sampel dari populasi memiliki aturan atau ada
tekniknya.Dengan menggunakan teknik yang benar, sampel diharapkan dapat
mewakili populasi, sehingga kesimpulan untuk sampel dapat digeneralisasikan
menjadi kesimpulan populasi. Pada dasarnya, ada dua teknik penarikan sampel
dari populasi yaitu:
1. Probability sampling
Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel)
yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
a. Simple random sampling
Ini merupakan cara pengambilan sampel ketika sampel pertama ditentukan
secara acak, sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu
interval tertentu. Misalnya, penelitian tentang cara belajar siswa SMU X.
Teknik sampling yang digunakan random sampling. Kita bisa
menggunakan dadu untuk menentukan siswa yang bisa menjadi sampel
penelitian berdasarkan daftar siswa yang ada, sampai pada jumlah sampel
yang telah ditentukan.
b. Double sampling/ multiple sampling
Double sample (sampel ganda) sering pula disebut sequential sampling
(sampel berjenjang) atau multiphase-sampling (sampel
multitahap).Misalnya, kita mau melakukan penelitian terhadap kinerja
guru SD di kota X. Teknik sampling yang digunakan double sampling.
Tahap pertama yang dilakukan adalah menentukan sekolah yang akan
menjadi sampel keseluruhan SD di kota X. Tahap kedua menentukan
sampel individu, yaitu guru yang akan dijadikan subyek atau obyek
penelitian.
c. Convenience sampling
Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi
responden dijadikan sampel.Contohnya, kita meneliti respons konsumen
terhadap kinerja produk X. Kita mencari sampel dengan mendatangi
supermarket atau department store.Konsumen yang dating dan pernah
mengonsumsi produk tersebut bisa dijadikan sampel penelitian.
d. Purposive sampling
Ini merupakan metode penetapan sampel berdasarkan kriteria
tertentu.Misalnya, penelitian tentang pelayanan rumah sakit A. Populasi
penelitian adaah pasien rumah sakit A. teknik purposive sampling
digunakan dalam penelitian.Maka penelitian harus menentukan kriteria
siapa yang layak dijadikan sampel penelitian. Misalnya, kriteria yang
dibuat adalah: (1) pasien yang pernah dirawat dan menginap di rumah
sakit minimal 1 bulan dan (2) pasien pernah berurusan dengan pada medis
maupun non para medis minimal 5 kali
e. Quota sampling
Ini merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan kuota
terlebih dahulu pada masing-masing kelompok.Sebelum kuota masing-
masing kelompok terpenuhi, penelitian belum dianggap selesai.Misalnya
produsen produk baru ingin mengetahui respons masyarakat terhadap
produk tersebut.Peneliti menentukan misalnya sebanyak 500 sampel.
f. Snow Ball Sampling
Ini adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya berjumlah kecil,
tetapi makin lama makin banyak dari pengambilan data baru berhenti
sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup.Teknik ini baik
untuk diterapkan jika calon responden sulit untuk identifikasi.Teknik ini
biasa digunakan pula dalam penelitian kualitatif.Misalnya, penelitian
tentang suatu suku di masyarakat tertentu.Sampel yang pertama ditemui
adalah kepala suku.Dari situ kita bisa bertanya siapa orang yang bisa kita
temui selanjutnya untuk dijadikan sampel atau partisipan penelitian.
g. Proporsional stratified random sampling
Teknik ini digunakan jika populasi berada dalam kelompok berbeda dan
jumlahnya proporsional dengan asumsi setiap kelompok mempunyai
karakteristik yang homogeny. Kita mabil contoh prestasi kerja karyawan
perusahaan A. Di perusahaan A karyawan terdiri ats 4 golongan, misalnya
1, 2, 3 dan 4. Semua golongan harus terwakili menjadi sampel penelitian
secara proporsional.
2. Nonprobability sampling
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/ kesempatan bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a. Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampling berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.Misalnya,
penelitian tentang kinerja karyawan bagian marketing suatu perusahaan.
Maka kita buat daftar nama karyawan lalu ambil sampel, misalnya
berdasarkan no. ganjil, no. genap, kelipatan 2, 5 dan lain-lain.
b. Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah atau kuota yang
diinginkan.Misalnya, penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap
kinerja artis B. Peneliti memutuskan jumlah kuota adalah 1.000
responden.
c. Sampling aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapapun yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel
d. Sampling purposive
Sampling purposive adalah teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
e. Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel.Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relative kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh
adalah sensus, yaitu semua anggota populasi dijadikan sampel
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar.
N = (1,96/0,10)2(0,5)(0,5)
N= (19,6)2(0,25
N = 96
Berdasarkanhasilperhitungan di atas,
besarsampeldalampenelitiankitaadalahsebanyak 96.
Namundalamkenyataannyapenelitimenggunakanukuran-
ukurantertentumisalnyamengambilsampelsebesar 10%, 15%, 20% danseterusnya
yang disertaialasan-alasan yang rasional.
E. PENGUMPULAN DATA
Dalam sebuah penelitian, peneliti harus memahami kriteria data yang baik
dan mampu menentukan teknik yang tepat dalam mengumpulkan data. Jika tidak
maka data yang dikumpulkan tidak akan diperoleh secara sempurna. Adapun,
syarat-syarat data yang baik adalah:
a. Data harus akurat. Yang dimaksudkan dengan akurat adalah data harus
sesuai dengan indicator yang diuraikan dalam jabatan variable penelitian.
Jangan sampai data yang diambil tidak sesua dengan indicator yang telah
ditetapkan
b. Data harus eleven. Yang dimasudkan dengan relevan adalah data yang
akan dikumpulkan relevan dengan tujuan penelitian agar kesimpulan
penelitian yang akan diambil mempunyai tingkat ketepatan tinggi
c. Data haus up to date. Yang dimaksudkan up to date adalah jangan sampai
data penelitian yang dikumpulkan sudah kadaluarsa atau sudah tidak
relevan dengan kondisi kekinian.
1. Teknik tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan
untuk mengevaluasi, yaitu membedakan antara kondisi awa dengan
kondisi sesudahnya
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data ketika peneliti
langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi
responden.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subyek atau obyek
dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi biasa berupa
subyek maupun obyek penelitian.
b. Sampel adalah bagian dari jumlahnya dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi.
c. Ada dua teknik penarikan sampel dari populasi yaitu:
1) Probability sampling
Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan
sampel) yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
2) Nonprobability sampling
Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/ kesempatan bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel.
d. Untuk menentukan berapa besarnya sampel, formula atau rumus berikut
ini dapat dipakai untuk untuk menetukan besarnya sampel yang memadai
untuk memenuhi representasi populasi.
N = (z/e)2 (p) (1-p)
e. Dalam sebuah penelitian, peneliti harus memahami kriteria data yang baik
dan mampu menentukan teknik yang tepat dalam mengumpulkan data.
Jika tidak maka data yang dikumpulkan tidak akan diperoleh secara
sempurna. Adapun, syarat-syarat data yang baik adalah:
1) Data harus akurat.
2) Data harus eleven.
3) Data harus up to date
2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih focus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA