Pagi itu ada dua orang perawat datang ke ruangan pak Ronggo
Perawat 1 : Bapak kan belum makan pagi,mari saya bantu untuk makan ya
pak?
Perawat 2 : Bapak kenapa? Bapak kan harus makan agar bapak tidak lemas.
Perawat1 : Kenapa bapak menangis? Bapak cerita saja apa yang bapak
rasakan sekarang.
Tn. Ronggo : Kamu tidak mengerti perasaan saya,kamu tidak tahu kan betapa
menderitanya saya sekarang ini,hidup dengan satu tangan seperti saya !!!!!
Tn. Ronggo : saya sedih sus, saya hanya jadi beban untuk keluarga saya. Saya
benar-benar tidak berguna.
Perawat 2 : Bapak tidak boleh seperti itu. Bapak itu kepala rumah tangga,
bapak harus tegar untuk menghadapi semua itu. Saya yakin bapak dapat
melakukannya dan melewati cobaan ini. Sekarang saya bantu untuk makan ya pak.
Istri : Sus, tolong berikan pengarahan pada suami saya, agar dia
semangat kembali.
Perawat 2 : Iya kami akan berusaha tapi kami juga butuh bantuan dari anda
dan keluarganya untuk memberi support untuk pak Ronggo.
Perawat 2 segera keluar dan berbicara dengan Istri pak Ronggo di luar ruangan
Istri : Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saya sus? Akhir-akhir ini
dia sangat sensitif dan sering murung?
Perawat 2 : Maaf bu, bukan kewenangan saya untuk memberi tahu keadaan
pasien. Nanti akan saya diskusikan dulu dengan dokter ya bu.
Perawat 1 : Baiklah bu,sekarang bapak sudah selesai makan. Nanti siang saya
akan kembali untuk mengantarkan makan siang ya bu.
Sementara itu perawat segera ke ruang dokter untuk mendiskusikan keadaan pak
Ronggo
Nanti saya akan memberikan penjelasan lebih kepada keluarga pasien. Untuk itu,
tolong hubungi salah satu keluarga pasien untuk ke ruangan saya sus,
Perawat 2 : Baik dok,
Perawat 2 : Ya dok..
Istri : Ya sus..
Istri : Ya dok,terima kasih. Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saya
Dok? Akhir-akhir ini dia sangat sensitif dan sering terdiam ?
Dokter : Ibu tidak perlu khawatir,tentunya itu hal yang wajar ketika
seseorang kehilangan salah satu anggota tubuhnya. Hal itu membuat harga diri
rendah yang dialami pak Ronggo. Beliau sering sensitif karena beliau merasa
sudah tidak berguna,terlebih beliau sebagai kepala keluarga,sehingga merasa
menjadi beban untuk keluarga.
Istri : Ooohhh…
Dokter : Ibu dan keluarga cukup membuat bapak nyaman dan selalu
memberikan dukungan agar pak Ronggo menjadi lebih semangat dan bangkit
untuk tidak berputus asa.
Istri : Ya dok..
Perawat 2 : Syukurlah…
Saya senang mendengar kabar ini,semoga dengan keadaan yang sudah semakin
membaik, membuat bapak semakin bangkit dan tidak putus asa.
Mungkin bapak akan lebih nyaman apabila ibu yang menyuapi bapak ya bu,
Ibu Ronggo : Lalu apa yang harus kami lakukan jika saat di rumah, bapak
kembali berputus asa?
Perawat 1 : Ibu tenang saja, tentunya hal itu tidak akan terjadi jika Ibu dan
keluarga selalu memberikan semangat dan selalu membuat nyaman pak Ronggo.
Semampunya kami akan terus memberikan dukungan agar dia bisa semangat
seperti dulu.
Perawat 2 : Baik bu,saya pamit dulu. Nanti siang saya akan datang lagi untuk
mengantar makan siang.