Anda di halaman 1dari 15

PENGAUDITAN II

PENGAUDITAN SIKLUS PEMBELIAN DAN PEMBAYARAN


BAB 17

KELOMPOK 4

 Ni Kadek Lia Indahyani (1607532081)


 Alif Noer Wahyuni (1607532092)
 Putu Eka Mas Pratiwi (1607532094)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2018

0
FUNGSI-FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS DAN DOKUMEN SERTA CATATAN
YANG BERSANGKUTAN
Persediaan bisa memiliki berbagai macam bentuk, tergantung sifat entitasnya. Untuk
perusahaan dagang pengecer dan pedagang besar, akun terbesar dalam nereca sering berupa
persediaan barang dagangan yang tersedia untuk dijual. Untuk mempelajari siklus persediaan
dan penggudangan, kita akan menggunakan perusahaan menufaktur sebagai contoh, yang
persediaanya bisa meliputi bahan baku, perlengkapan, dan suku cadang untuk digunakan
dalam produksi, barang dalam proses yang masih akan diolah lebih lanjut, dan barang jadi
yang siap untuk dijual.
Siklus persediaan dan penggudangan dapat dipandang sebagai dua sistem terpisah
tetapi berkaitan erat, yang satu menyangkut aliran fisik barang dan lainnya adalah aliran
biaya yang bersangkutan

PEMBUATAN ORDER PEMBELIAN


Siklus pembeliaan dan penggudangan dimulai dengan adanya permintaan bahan baku
untuk produksi. Pengendalian yang memadai perlu diciptakan apakah pembelian persediaan
untuk bahan baku (dalam perusahaan menufaktur) ataukah untuk barang jadi (dalam
perusahaan dagang pengecer. Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk
meminta agar bagian pembelian memesan persediaan. Permintaan ini bisa diinisiasi oleh
pegawai gudang ketika bahan baku dibutuhkan, atau oleh perangkat lunak computer yang
secara otomatis akan memesan barang ketika persediaan mencapai tingkat tertentu, dipesan
ketika ada permintaan untuk kebutuhan produksi, atau dipesan secara rutin setelah dilakukan
perhitungan persediaan periodik.
PENERIMAAN BAHAN BAKU
Penerimaan bahan baku, yang juga merupakan bagian dari siklus pembelian dan
pembayaran, meliputi inspeksi atas barang yang diterima untuk memeriksa kebenaran jumlah
maupun kualitasnya. Bagian penerimaan membuat laporan penerimaan barang yang akan
menjadi salah satu dokumen yang diperlukan sebelum pembayaran bisa dilakukan. Setelah
diperiksa, bahan baku dikirim ke gudang dan copy dari laporan penerimaan barang, atau
electronic notifications berkenaan dengan penerimaan barang, biasanya dikirim juga ke
bagian pembelian, bagian gudang, dan bagian piutang usaha. Pengawasan dan
pertanggungjawaban diperlukan setiap pengiriman/perpindahan barang.

1
PENGGUDANGAN BAHAN BAKU
Segera setelah diterima, bahan baku biasanya disimpan dalam gudang. Apabila bagian
lain memerlukan bahan baku untuk produksi, pegawai dari bagian produksi mengirimakan
permintaan bahan baku telah mendapat otoritas dari kepala bagian produksi, perintah kerja,
atau dokumen serupa itu, yang menyebutkan jenis dan jumlah material yang diperlukan.
Dokumen permintaan ini digunakan untuk memutahirkan master file persediaan perpentual
dan mencatat pengiriman dari bahan baku kea kun persediaan barang dalam proses. Pada
entitas yang memiliki manajemen persediaan terintegrasi dan menggunakan sistem akuntansi
berkomputer, pemutahiran ini berlangsung secara otomatis.
PENGOLAHAN BARANG
Proses pengolahan barang sangat bervariasi antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya.perusahaan menentukan barang yang akan diproduksi berdasarkan
pesanan tertentu dari konsumen, ramalan penjualan, tingkat persediaan yang ditetapkan di
muka, atau atas dasar lain. Biasanya perusahaan memiliki bagian khusus yang
bertanggungjawab untuk menentukan jenis dan kuantitas barang yang akan diproduksi.
PENYIMPANAN BARANG JADI
Setelah barang jadi selesai, barang-barang tersebut disimpan di gudang, menunggu
pengiriman ke konsumen. Dalam perusahaan yang memiliki pengendalian internal yang
baik, persediaan barang jadi berada dalam pengawasan fisik di lokasi yang terpisah, di area
yang hanya bisa dimasuki oleh petugas tertentu. Pengendalian atas barang jadi sering
dipandang sebagai bagian dari siklus penjualan dan penerimaan piutang.
PENGIRIMAN BARANG JADI
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penerimaan
piutang. Pengiriman barang ke konsumen dalam pertukaran dengan kas atau asset lainnya.
Pada kebanyakan transaksi penjualan, pengiriman sesungguhnya menjadi penyebab
terjadinya pengakuan piutang dan penjualan dalam sistem akuntansi. Oleh kerena itu,
pengiriman barang jadi harus diotorisasi dengan menggunakan dokumen pengiriman barang
yang tepat.
MASTER FILES PERSEDIAAN PERPETUAL
Master file persediaan perpentual adalah suatu catatan yang biasanya secara khusus
digunakan untuk bahan baku dan barang jadi. Kebanyakan perusahaan tidak
menyelenggarakan catatan perpentual untuk barang dalam proses.
Master file perpetual persediaan biasanya berisi tentang jumlah unit persediaan yang
dibeli, dijual,dan sisa dalam persediaan.untuk pembelian bahan baku, master file persediaan
2
perpentual dimutakhirkan secara otomatis ketika pembelian persediaan diproses sebagai
bagian dari pencatatan pembelian.
Transfer bahan baku dari gudang harus dimasukkan tersendiri ke computer untuk
memutakhirkan catatan perpentual. Biasanya hanya jumlah unit saja yang harus dimasukkan
ke computer, karena computer menemtukan biaya unit dari master file.
Persediaan perpetual barang jadi berisi informasi sama dengan perpentual bahan baku
tetepi lebih kompleks karena selain biaya juga disertai dengan unitnya. Biaya pokok barang
jadi terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, yang
seringkali memerlukan pengalokasian dan pembukuan yang rinci. Apabila perpentual barang
jadi meliputi biaya pokok per unit, catatan akuntansi biaya harus diintegrasikan ke sistem
komputer.

BAGIAN-BAGIAN DALAM PENGAUDITAN PERSEDIAAN


Tujuan keseluruhan pengauditan siklus persediaan dan penggudangan adalah untuk
memberikan asurans bahwa laporan keuangan menyajikan bahan baku, barang dalam proses,
dan persediaan barang jadi secara wajar.
Audit atas siklus persediaan dan penggudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas
dalam siklus sebagai berikut:
1) Pembelian dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead.
2) Transfer asset dan biaya internal.
3) Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya.
4) Observasi perhitungan fisik persediaan.
5) Penetapan harga dan kompilasi persediaan.
PEMBELIAN DAN PENCATATAN BAHAN BAKU, TENAGA KERJA LANGSUNG,
DAN OVERHEAD
Auditor harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian internal ketiga fungsi
ini dan kemudian melakukan pengujian pengendalian serta pengujian subtantif golongan
transaksi pada kedua siklus yaitu siklus pembelian dan pembayaran, serta siklus penggajian
dan personalia. Pengujian-pengujian tersebut harus memuaskan auditor bahwa pengendalian
yang berkaitan dengan pembelian bahan baku dan biaya manufaktur beroperasi secara efEktif
dan bahwa transaksi pembelian telah ditetapkan dengan benar. Apabila tenaga kerja langsung
merupakan bagian yang signifikan dari persediaan barang yang diproduksi, auditor harus
memeriksa ketetapan akuntansi untuk biaya-biaya yang tercakup dalam siklus pengajian dan
personalia.
TRANSFER ASET DAN BIAYA INTERNAL

3
Klien mencatat aktivitas dalam catatan akuntansi biaya yang independen terhadap
siklus lain dan diuji sebgai bagian dari audit atas siklus persediaan dan penggudangan.
PENGIRIMAN BARANG DAN PENCATATAN PENDAPATAN DAN BIAYA
Pencatatan pengiriman barang dan biaya yang bersangkutan merupakan fungsi
terakhir. Karena ini merupakan bagian dari siklus penjualan dan pengumpulan piutang,auditor
memperoleh pemahaman dan menguji pengendalian internal atas pencatatan pengiriman
sebagai bagian dari pengauditan atas siklus tersebut, termasuk prosedur-prosedur untuk
memeriksa ketelitian pengkreditan atas catatan persediaan dalam master file persediaan.
OBSERVASI PERHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN
Auditor harus mengobservasi (mengamati) perhitungan fisik persediaan yang
dilakukan klien untuk memastikan bahwa persediaan terbukukan sungguh-sungguh ada pada
tanggal neraca dan telah dihitung dengan benar oleh klien. Pemeriksaan fisik merupakan jenis
bukti penting yang digunakan untuk memeriksa keberadaan dan penghitungan persediaan,
lebih-lebih jika persediaan material terhadap laporan keuangan.
PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI PERSEDIAAN
Biaya perolehan yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji untuk
menentukan apakah klien telah menerapkan metoda persediaan yang sesuai dengan standar
akuntansi dan kinsistn dengan tahun sebelumnya. Prosedur audit yang digunakan untuk
memeriksa biaya perolehan ini disebut pengujian harga. Selain itu, auditor juga harus
melakukan, pengujian kompilasi persediaan yaitu pengujian yang dilakukan untuk memeriksa
apakah perhitungan fisik tekah diikhtisarkan dengan benar, jumlah dan harga telah dikalikan
dengan benar, dan hasil perkalian tersebut telah dijumlahkan vertical untuk kemudian
dicocokkan dengan saldo di buku besar.

PENGAUDITAN AKUNTANSI BIAYA


Sistem dan pengendalian akuntansi biaya berbeda-beda antar perusahaan yang satu
dengan perusahaan lainnya. Perbedaan ini sangat bervariasi dan lebih banyak disbanding
dengan bidang audit kainnya karena keanekaragaman unsur persediaan dan tingkat
kecanggihan yang diinginkan manajemen.
PENGENDALIAN AKUNTANSI BIAYA
Pengaendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan proses yang
memengaruhi persediaan fisik dan jejak biaya sejak biaya bahan baku diminta hingga
selesainya hasil produksi dan memindahkannya ke gudang. Pengendalian ini dapat dibagi
menjadi dua ketegori utama sebagai berikut:
4
1) Pengendalian fisik atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
2) Pengendalian atas biaya yang bersangkutan.
Master file persediaan perpetual diselenggarakan oleh orang yang tidak bertugas
menyimpan asset atau tidak memiliki akses ke asset adalah pengendalian akuntansi biaya
untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
1) Menyediakan catatan tentang persediaan yang ada, yang digunakan untuk
menginisiasi produksi atau permintaan tambahan bahan baku atau barang.
2) Menyediakan suatu catatan tentang pemakaian bahan baku dan penjualan barang
jadi, yang bisa direview untuk melihat ada tidaknya barang yang usang atau
lambat laku.
3) Menyediakan catatan yang dapat menunjukkan penanggungjawabannya apabila
terjadi selisih antara hasil perhitungan fisik dengan jumlah yang tercantum dalam
catatan perpentual.
Selain itu, pengendalian internal yang memadai yang mengintegrasikan catatan
produksi dan akuntasi untuk menyediakan data biaya yang akurat untuk semua produk sangat
penting untuk membantu manajemen dalam menetapkan harga barang jadi, mengendalikan
biaya, dan menetapkan harga pokok persediaan.
PENGUJIAN AKUNTANSI BIAYA
Konsep pengauditan akuntansi biaya persediaan tidak berbeda dengan apa yang telah kita
bahas untuk siklus-siklus transaksi lainnya, yaitu: memahami pengendalian internal dalam
sistem akuntansi biaya, menilai risiko pengendalian direncanakan, menentukan luasnya
pengujian pengendalian, dan merancang pengujian pengendalian dan pengujian subtantif
golongan transaksi untuk memenuhi tujuan audit transaksi. Auditor biasanya menekankan
pada empat aspek akuntansi biaya sebagai berikut:
1. Pengendalian Fisik
Pengujian atas pengendalian fisik bahan baku,barang dalam proses, dan barang jadi
yang dilakukan auditor biasanya dibatasi pada observasi dan meminta keterangan. Auditor
dapat memeriksa area gudang bahan baku untuk menentukan apakah persediaan dilindungi
dari kemungkinan pencurian dan penyalahgunaan dengan menggunakan gudang berkunci
atau alat pengaman lainnya, termasuk ada tidaknya penanggungjawab penyimpangan dalam
gudang. Apabila auditor berkesimpulan bahwa pengendalian fisik sangat tidak memadai
sehingga persediaan akan menjadi sulit untuk dihitung dengan tepat, maka auditor harus
memperluas observasi atas pengujian perhitungan fisik persediaan untuk memastikan bahwa
penghitungan yang memadai telah dilakukan.
2. Dokumentasi dan Catatan untuk Perpindahan Persediaan
5
Pada waktu mengaudit perpindahan persediaan, auditor pertama harus memahami
pengendalian internal klien dalam pencatatan perpindahan sebelum auditor melakukan
pengujian yang relevan. Setelah pengendalian internal dipahami,auditor akan mudah
melakukan pengujian pengendalian atau pengujian subtantif golongan transaksi, dengan
memeriksa dokumen dan catatan untuk menguji keterjadian dan ketelitian perpindahan
barang dari gudang bahan baku ke pabrik.
3. Master Files Persediaan Perpetual
Auditor menguji master file persediaan perpetual dengan memeriksa dokumentasi yang
mendukung penambahan dan pengurangan jumlah persediaan dalam master file. Pengujian
ketelitian master file persediaan perpentual relative mudah setelah auditor menentukan
kecukupan rancangan dan implementasi pengendalian internal persediaan dan menilai tingkat
risiko pengendalian. Auditor menguji catatan perpentual untuk pembelian bahan baku dalam
siklus pembelia n dan pembayaran, sedangkan pengurangan dalam barang jadi karena adanya
penjualan diuji dalam siklus penjualan dan penerimaan piutang.

4. Catatan Harga Pokok Per Unit


Setelah auditor memahami pengendalian internal uang memengaruhi catatan, akuntansi
biaya, pendekatan terhadap verifikasi internal atas catatan akuntasi biya menyangkut konsep
yang sama seperti yang telah kita bahas dalam verifikasi terhadap transaksi pembelian,
penggajian, dan penjualan. Auditor biasanya menguji catatan akuntansi biaya sebagai bagian
dari pengujian atas pembelian, penggajian, dan penjualan untuk menghindari pengujia catatan
lebih dari sekali dan untuk meningkatkan efisiensi audit. Ketika menguji trnsaksi pembelian,
auditor harus menelusur jumlah unit dan biaya perolehan bahan baku per unit ke catatan
penambahan dalam master file persediaan perpentual dan total biaya ke akuntansi biaya.
Demikian pula, ketika klien menyelenggarakan data biaya tenaga kerja untuk pesanan yang
berbeda,auditor harus menelusur dari ikhtisar biaya tenaga kerja langsung ke catatan biaya
per pesanan pada saat auditor mengaudit penggajian.
Manajemen biasanya mengalokasikan overhead dengan menggunakan total biaya
tenaga kerja langsung sebagai basisi pengalokasian. Dalam situasi demikian, tarif overhead
merupakan rata-rata dari total biaya overhead pabrik dibagi dengan total biaya tenaga kerja
langsung. Karena auditor menguji total biaya overhead pabrik sebagai bagian dari pengujian
siklus pembelian dan pembayaran dan pengujian biaya tenaga kerja langsung sebagai bagian
dari siklus penggajian dan personalia, seandainya biaya overhead pabrik dibebankan atas

6
dasar jam kerja mesin, auditor harus memeriksa kewajaran jam kerja mesin dalam perusahaan
klien.

PROSEDUR ANALITIS
Tabel Prosedur Analitis Siklus Persediaan dan Penggudangan
Prosedur Analitis Kemungkinan Kesalahan Penyajian
Membandingkan persentase laba kotor Lebih saji atau kurang saji persediaan dan
dengan tahun lalu. harga pokok penjualan.
Membandingkan kecepatan perputaran Keusangan persediaan yang mempengaruhi
persediaan dengan tahun lalu. persediaan dan harga pokok penjualan. Lebih
saji atau kurang saji persediaan.
Membandingkan harga pokok per unit Lebih saji atau kurang saji harga pokok per
dengan tahun lalu. unit yang mempengaruhi persediaan dan harga
pokok penjualan.
Membandingkan biaya produksi tahun ini Kesalahan penyajian harga pokok per unit
dengan tahun lalu. persediaan, terutama biaya tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik, yang
mempengaruhi persediaan dan harga pokok
penjualan.

OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN


Karena persediaan sangat berbeda antara perusahaan yang satu dengan yang perusahaan
lainnya, maka pemahaman tentang bisnis usaha klien menjadi lebih penting baik untuk
observasi fisik persediaan maupun untuk penetapan harga serta kompilasi daripada untuk
area-area audit yang lain. Contoh pertimbangan kunci yang harus dilakukan auditor meliputi
metoda penilaian persediaan yang harus dipilih oleh manajeman,potensi terjadinya keusangan
persediaan, risiko bahwa persediaan barang konsinyasi bercampur baur dengan persediaan
milik perusahaan sendiri.
Dengan memahami pengaruh bisnis klien terhadap persediaan, auditor menilai risiko
bisnis klien untuk menentukan apakah risiko tersebut meningkatkan kemungkinan terjadinya
kesalahan penyajian internal material dalam persediaan. Setelah menilai risiko bisnis klien,
auditor menentukan materialitas pelaksanaan dan menilai risiko inheren untuk persediaan,
yang pada umunya tinggi pada bidang-bidang usaha seperti manufaktur dan perusahaan
dagang. Auditor sering menilai tinggi risiko inheren untuk perusahaan-perusahaan dengan
persediaan yang signifikan, tergantung pada situasi yang dihadapi. Auditor juga sering

7
mengkhawatirkan terjadinya kesalahan penyajian apabila persediaan disimpan di berbagai
lokasi, metoda perhitungan harga pokoknya rumit,dan kemungkinan keusangan persediaan
tinggi.

PERSYARATAN OBSERVASI PERSEDIAAN


Di Amerika Serikat, auditor diwajibkan untuk melakukan observasi atas perhitungan fisik
persediaan sejak terjadinya kecurangan menggemparkan berupa pencatatan persediaan yang
senyatanya tidak ada oleh McKensson & Robbins company pada tahun 1938. Kecurangan
tersebut tidak terdeteksi karena auditor tidak mengobservasi perhitungan fisik persediaan
yang pada waktu itu memang merupakan persyaratan yang harus dilakukan auditor.
Standar audit (SA 501.4) berisi ketentuan sebagai berikut:
Jika persediaan berjumlah material dalam laporan keuangan, auditor harus
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang eksistensi dan kondisi
persediaan dengan:

(a) Menghadiri perhitungan fisik persediaan, kecuali jika praktis, untuk:


1. Mengevaluasi instruksi dan prosedur manajemen untuk mencatat dan
mengendalikan hasil penghitungan persediaan fisik
2. Mengobservasi pelaksanaan prosedur perhitungan yang dibuat oleh manajemen.
3. Menginspeksi persediaan
4. Menguji penghitungan fisik (test count).
(b) Melaksanakan prosedur audit atas catatan persediaan final untuk menentukan apakah
catatan tersebut mencerminkan hasil penghitungan fisik actual

Hal penting dalam standar audit adalah pemisah antara siapa yang bertanggungjawab
untuk melakukan perhitungan fisik dan siapa yang siapa yang melakukan observasi atas
perhitungan fisik. Klien bertanggungjawab untuk menetapkan prosedur perhitungan fisik
yang akurat dan melaksanakan serta mencatat hasil perhitungan tersebut. Auditor
bertanggungjawab untuk mengevaluasi dan mengobservasi prosedur klien, termasuk
melakukan pengujian perhitungan (test count),persediaan, dan menarik kesimpulan tentang
kecukupan dan penghitungan fisik persediaan.

MENGEVALUASI INTRUKSI DAN PROSEDUR YANG DIBUAT MANAJEMEN


Metoda apapun yang digunakan dalam pembukuan persediaan, klien harus melakukan
penghitungan fisik persediaan, tetapi tidak selalu harus dilakukan pada akhir tahun.
Penghitungan fisik bisa dilakukan pada tanggal neraca atau mendekati tanggal neraca, pada
tanggal interim, atau berdsarkan siklus yang terjadi sepanjang tahun.

8
Pengendalian yang memadai atas penghitungan persediaan, antara lain meliputi
adanya intruksi dan prosedur yang dibuat manajemen tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan penghitungan fisik tersebut. Hal-hal yang relevan bagi auditor dalam
mengevaluasi instruksi dan prosedur tersebut antara lain:
 Penerapan aktivitas pengendalian yang tepat dalam penghitungan fisik.
 Identifikasi yang tepat atas persediaan yang ada.
 Prosedur yang digunakan untuk mengeestimasi kuantitas fisik, seperti prosedur yang
mungkin diperlukan dalam mengestimasi kuantitas fisik suatu batu bara, atau cairan yang
disimpan dalam tangki.
 Pengendalian terhadap pergerakan persediaan di antara area serta pengiriman dan
penerimaan persediaan sebelum dan sesudah tanggal penghitungan fisik.

Auditor perlu memahami penghitungan fisik yang akan dilakukan klien sebelum
perhitungan fisik berlangsung. Pemahaman ini selai diperlukan untuk mengevaluasi
efektivitas prosedur klien, juga berguna sebagai dasar untuk member saran konstruktif kepada
klien demi terselenggaranya penghitungan fisik yang efektif. Apabila pengendalian
penghitungan fisik persediaan klien tidak memadai, auditor harus menggunakan waktu lebih
banyak untuk memastikan bahwa penghitungan fisik akurat.

MENGOBSERVASI PELAKSANAAN PROSEDUR PENGHITUNGAN


Hal terpenting dalam mengobservasi persediaan adalah menentukan apakah
penghitungan fisik dilakukan sesuai intruksi yang telah ditetapkan klien. Untuk mencapai hal
tersebut auditor wajib hadir pada saat penghitungan fisik berlangsung. Apabila klien tidak
mengikuti intruksi, auditor harus memberitahu pengawas (supervisor) untuk memecahkan
masalah atau memodifikasi prosedur observasi fisik.

Keputusan Auditor
Keputusan auditor dalam obsevasi fisik persediaan adalah serupa dengan keputusan yang
dilakukan auditor dalam bidang audit yang lain. Keputusan tersebut meliputi: pemilihan
prosedur audit, keputusan tentang saat prosedur akan dilakukan, penentuan ukuran sampel,
dan pemilihan unsur-unsur.
 Saat Penghitungan Fisik
Auditor memutuskan apakah penghitungan fisik dapat dilakukan sebelum akjir tahun
terutama berdasarkan ketelitian dalam master file persediaan perpentual. Apabila klien
melakukan penghitungan fisik interim, yang akan disetujui auditor hanya apabila
pengendalian internal efektif, auditor melakukan observasi penghitungan fisik pada

9
saat itu, dan juga menguji transaksi-transaksi yang dicatat dalam catatan pepentual
sejak penghitungan fisik akhir tahun. Auditor cukup melakukan perbandingan antara
catatan perpentual dengan persediaan yang sesungguhnya ada berdasarkan sampel
pada saat-saat tertentu sepanjang tahun, asalkan penambahan dan pengurangan atas
catatan perpentual diuji dan terbukti berjalan dengan efektif. Apabila klien tidak
menyelenggarakan catatan perpentual, dan catatan persediaan berjumlah material,
klien harus melakukan penghitungan fisik secara lengkap menjelang akhir tahun
buku.
 Ukuran Sampel
Jumlah persediaan yang harus dihitung auditor sulit untuk ditentukan karena auditor
berkonsentrasi pada observasi atas prosedur klien, bukan pada pemilihan unsur yang
akan diuji. Faktor yang menentukan jumlah waktu yang diperlukan untuk menguji
persediaan adalah: kecukupan pengendalian internal atas penghitungan fisik,
ketelitian master file persediaan perpentual, umlah rupiah dan tipe persediaan, jumlah
lokasi persediaan yang signifikan, sifat dan luasnya kesalahan penyajian yang
ditemukan pada tahun lalu, dan data inheren lainnya.
 Pemilihan Unsur
Ketika auditor mengobservasi penghitungan persediaan yang dilakukan klien, auditor
harus cermat untuk:
1. Mengobservasi penghitungan atas unsur yang paling signifikan dan sampel yang
reresentatif dari unsur-unsur yang tipikal.
2. Meminta keterangan tentang unsur-unsur yang mungkin usang atau rusak.
3. Membahas dengan manajemen, alasan tidak mengikutsertakan unsur yang
material.
PENGUJIAN OBSERVASI FISIK
Tabel menunjukan berbagai prosedur audit pengujian rinci saldo atas observasi persediaan
fisik. Tujuan memeriksa kecocokan saldo tidak dimasukkan dalam tujuan audit saldo ini.
Disini kita berasumsi bahwa klien melakukan penghitungan fisik persediaan pada tanggal
neraca dan mencatat hasil penghitungan dalam label bernomor urut tercetak. Apabila mereka
mencatat hasil penghitungan persediaan dengan cra lain, audit prosedurnya perlu diubah.

AUDITOR PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI

Auditor harus memeriksa bahwa perhitungan fisik atau catatan kuantitas perpetual
telah ditentukan harganya dan dikompilasi dengan benar. Pengujian harga persediaan

10
mencakup semua pengujian atas harga perunit yang digunakan klien untuk memastikan
bahwa harga-harga tersebut benar. Kompilasi persediaan meliputi pengujian atas
pengikhtisaran perhitungan fisik persediaan yang dibuat klien, perhitungan vertikal ikhtisaran
persediaan, dan menelusur totalnya ke buku besar.

PENGENDALIAN PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI

Pengendalian internal sekitar penetapan harga pokok per unit yang terintegrasi dengan
catatan produksi dan akuntansi lainnya memberikan asurans bahwa klien menggunakan biaya
perolehan (harga pokok) yang benar untuk persediaan akhir. Catatan biaya standar yang
menunjukkan selisih (variances) biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead
pabrik bermanfaat untuk menilai kewajaran catatan produksi apabila manajemen memiliki
prosedur yang diterapkan agar standar termutahirkan apabila terjadi perubahan dalam proses
dan biaya produksi. Manajemen juga harus memiliki seseorang yang independen dari bagian
atau departemen yang benanggungjawab dalarmpenentuan review biaya untuk menentukan
kewajarannya.

Untuk mencegah dicantumkannya (yang membuat menjadi lebih saji) nilai persediaan
yang sudah usang (daluwarsa), klien harus memiliki review formal dan pelaporan tentang
barang usang, lambat perputarannya, rusak, dan barang dinilai terlalu tinggi. Review harus
dilakukan oleh pegawai yang memiliki pengetahuan yang bertugas mereview master file
persediaan perpetual untuk menilai kecepatan perputaran (turnover) dan mendiskusikannya
dengan personel engineering dan produksi.

PROSEDUR PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI

Auditor bisa menerapkan tujuan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari
klien sebagai kerangka acuan, termasuk deskripsi untuk setiap jenis persediaan, kuantitas,
harga pokok per unit, dan nilai persediaan (kuantitas dikalikan harga). Kita berasumsi bahwa
informasi yang tercermn dalam catatan persediaan perpetual dicatat dengan urutan : bahan
baku, barang dalam proses, dan barang jadi secara terpisah. Total dari daftar tersebut harus
sama dengan saldo di buku besar.

PENILAIAN PERSEDIAAN

Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan (sering disebut juga pengujian


harga), auditor berhadapan dengan tiga persoalan. Pertama. metoda harus sesuai dengan

11
standar akuntansi keuangan. Kedua, penetapan metoda harus konsisten dari tahun ke tahun.
Ketiga, harus mempertirnbangkan antara biaya perolehan dengan nilai pasar (biaya pengganti
atau nilai bersih bisa direalisasi).

Penetapan Harga Persediaan yang Dibeli

Tipe utama persediaan yang termasuk dalam kategori ini ialah bahan baku, suku
cadang dan perlengkapan (supplies). Tahap pertama dalam penilaian persediaan yang dibeli,
auditor harus memastikan apakah klien metode MPKP (masuk pertama keluar pertama), rata-
rata tertimbang, atau metoda lainnya. Auditor juga harus menentukan biaya mana yang harus
dimasukkan dalam penilaian suatu unsur dari persediaan. Sebagai contoh, auditor harus
memutuskan apakah biaya pengangkutan, pcnyimpanan, potongan harga, dan biaya lainnya
harus dimasukkan dan auditor harus membandingkan dengan tahun latu untuk memastikan
bahwa biaya perolehan ditetapkan secara konsisten.

Dalam memilih unsur persediaan yang akan ditetapkan harganya, auditor harus fokus
pada persediaan dengan saldo rupiah yang besar dan pada produk yang diketahui memiliki
fluktuasi harga yang tinggi. Auditor juga harus menguji suatu sampel yang representatif dari
semua jenis persediaan dan bagian. Sampling variabel terstrata atau sampling unit moneter
biasa digunakan dalam pengujian ini.

Auditor harus mendaftar jenis-jenis persediaan yang akan diperiksa penetapan


harganya dan minta klien menyiapkan faktur dari peniualan yang bersangkutan. Auditor harus
memeriksa faktur secukupnya yang merupakan bukti pendukung keseluruhan persediaan
yang diuji, terutama apabila klien menggunakan metoda MPKP.

PENETAPAN HARGA PERSEDIAAN YANG DIPRODUKSI

Dalam manetapkan harga barang dalam proses dan barang jadi. harus
mempertimbangkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.
Kebutuhan untuk memeriksa biaya-biaya tersebut menyebabkan audit atas barang dalarn
proses dan barang jadi menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan mengaudit barang yang
dibeli. Namun demikian,beberapa pertimbangan yang diterapkan dalam pengauditan
persedjaan yang dibeli bisa diterapkan juga, seperti misalnya dalam hal pemilihan unsur yang
akan diuji, pengujian apakah biaya perolehan atau harga pasar yang lebih rendah, dan
penilaian kemungkinan persediaan menjadi usang.

12
Biaya Perolehan atau Harga Pasar

Dalam menetapkan harga persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah biaya


pokok pengganti (replacement cost) atau nilai bersih bisa direaljsasi (net realizable value)
lebih rendah daripada biaya perolehan historis. Untuk barang jadi yang dibe(i dan bahan
baku. auditor dapat menguji biaya pengganti dengan memeriksa faktur dari penjual pada
periode berkutnya atau laktur terakhir apabila tjdak ada pernbetian yang terjadi setelah akhir
tahun buku. Semua biaya produksi harus dipertimbangkan dalam menetapkan nilai yang bisa
direalisasi untuk barang datam proses dan barang jadi untuk persediaan yang diproduksi
Auditor harus mempertimbangkan harga jual persediaan dan kemungkinan dampak dari
fluktuasi harga yang cepat untuk menentapkan nilai bersih bisa direalisasi.

PENGINTEGRASIAN PENGUJIAN

1. Penguiian Siklus Pembelian dan Pembayaran

Apabila auditor memeriksa pembelian persediaan sebagai bagian dari pengujian siklus
pombelian dan pembayaran, auditor juga mondapat bukti tentang ketelitian, bahan
baku yang dibeli dan semua biaya overhead pabrik, kecuali biaya tenaga kerja. Biaya
perolehan pembehan ini bisa mengalir langsung ke harga pokok penjualan atau
menjadi bagian terbesar dalam persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses dan
barang jadi.

2. Penguiian Siklus Penggaiian dan Personalia

Ketika auditor memeriksa biaya tenaga, kondisi yang yang sama diterapkan seperti
halnya pada pembelian. Dalam banyak hal, catatan akuntansi biaya untuk tenaga kerja
langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari siklus penggajian dan
personalia.

3. Penguiian Siklus Peniualan dan Pengumpulan Piutang

Hubungan antara siklus penjualan dan pengumpulan piutang dan siklus persediaan
dan penggudangan tidak seerat dua siklus yang baru saia kita bicarakan. Namun
demikian, kebanyakan pengujian audit dalam penggudangan barang jadi. dan
pengiriman serta pencatatan penjualan dilakukan ketika siklus penjualan dan

13
pengumpulari piutang terjadi. Apabila klien menggunakan catatan akuntansi biaya,
auditor bisa menguji standar harga pokok penjualan pada waktu yang bersamaan
dengan pelaksanaan pengujian penjualan.

4. Pengujian Akuntansi Biaya

Pengujan atas catatan akuntansi biaya berarti memeriksa pengendalian yang


mempengaruhi persediaan yang tidak diperiksa auditor sebagai bagian dari pengujian
atas ketiga siklus yang lalu. Auditor menguji pengendalian fisik, pemindahan biaya
bahan baku ke barang dalam proses, pemindahan biaya produksi barang yang sudah
selesai ke barangjadi, master file persediaan perpetual, dan catatan biaya per unit.

5. Persediaan Fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi

Penghitungan fisik persediaan, penetapan harga, dan kompilasi ketiganya sama


pentingnya dalam pengauditan persediaan karena kesalahan penyajian dalam salah
satu aktivitas tersebut akan menyebabkan kesalahan penyapan persediaan dan harga
pokok penjualan. Dalam kebanyakan audit, harga pokok penjualan adalah residu dari
persediaan awal persediaan ditambah pembeitan bahan baku, tenaga kerja, dan biaya
overhead pabrik lainnya dikurangi persediaan akhir. Karena harga pokok penjualan
adalah residual dan sering merupakan salah satu akun terbesar dalam laporan laba
rugi, maka jelas betapa pentingnya arti pengauditan atas persediaan akhir. Dalam
menguji persediaan fisik, auditor bisa menitikberatkan pada master file persediaan
perpetual jika master file tersebut sudah diuji sebagai bagian dari satu atau lebih
siklus yang telah kita bahas di atas dan nampak bisa dipercaya.

DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Haryono. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA), Edisi 2. Yogyakarta :
STIE YKPN.

14

Anda mungkin juga menyukai