Anda di halaman 1dari 10

SAP 14

SAK ETAP Lanjutan untuk Lembaga Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK


ETAP) diberlakukan secara efektif per 1 Januari 2011. SAK ETAP ini diterbitkan
dengan tujuan untuk memudahkan para penggunanya dalam menerapkan prinsip
akuntansi yang selama ini masih kurang sesuai apabila menggunakan SAK yang
berlaku umum. SAK ETAP diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan
standar pelaporan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam membuat
laporan keuangan yang mudah, transparan, dan akuntabel. Seiring dengan
penerbitan SAK ETAP, standar akuntansi Indonesia yakni SAK yang berlaku
umum juga mengalami berbagai penyesuaian terkait dengan pengadopsian standar
akuntansi berbasis internasional/International Financial Reporting Standards
(IFRS) (IAI, Desember 2010). Penyesuaian tersebut termasuk pemberlakuan
PSAK 50 mengenai instrumen keuangan, yaitu: penyajian dan pengungkapan dan
PSAK 55 instrumen keuangan, yaitu: pengakuan dan pengukuran.
A. SAK ETAP (IFRS for SME)
SAK ETAP : Standar akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. ETAP adalah entitas yang:
1. Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan
Suatu entitas dikatakan memiliki akuntabilitas yang signifikan jika:
a. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau entitas
dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas
pasar modal (BAPEPAM-LK) atau regulator lain untuk tujuan
penerbitan efek di pasar modal. Oleh sebab itu Bapepam
sendiri telah mengeluarkan surat edaran (SE) Bapepam-LK No.
SE-06/BL/2010 tentang larangan penggunaan SAK ETAP bagi
lembaga pasar modal, termasuk emiten, perusahaan publik,
manajer investasi, sekuritas, asuransi, reksa dana, dan kontrak
investasi kolektif.
b. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk
sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,

1
pialang dan/atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana, dan
bank investasi.
2. Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statements) bagi pengguna eksternal. Contoh
pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
SAK ETAP menggunakan acuan IFRS for Small Medium
Enterprises (SME) yang lebih sederhana antara lain:
 Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan.
 Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi
dengan metode ekuitas.
 Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
 Laporan keuangan sesuai SAK ETPA menyajikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja, dan rus kas entitas yang
berguna bagi pengguna luas.
Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil dan
menengah dapat menyusun laporan keuangannya sendiri dan dapat diaudit
untuk mendapatkan opini audit.Informasi keuangan yang sederhana tetapi
memberikan informasi yang andal.SAK ETAP disusun dengan
mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi
Indonesia.

B. Alasan SAK ETAP Harus Diterapkan


PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah
kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah.
PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan
PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya
tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi). PSAK–IFRS
menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak
professional judgement. PSAK–IFRS perlu dokumentasi dan IT yang
kuat. SAK ETAP sebagai solusi untuk SME (ETAP).
SAK ETAP diterbitkan tahun 2009 berlaku efektif 1 Januari 2011
dan dapat diterapkan lebih awal yaitu 1 Januari 2010. Diterapkan secara

2
retrospektif, jika tidak praktis diperkenankan prospektif. Diberlakukan
Prospektif dengan cara:
 Mengakui semua aset dan kewajiban sesuai SAK ETAP.
 Tidak mengakui aset dan kewajiban jika tidak diijinkan oleh SAK
ETAP.
 Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan PSAK
lama menjadi pos-pos sesuai SAK ETAP.
 Menerapkan pengukuran aset dan kewajiban yang diakui sesuai
SAK ETAP.
 ETAP dapat memilih tetap menggunakan PSAK – IFRS atau
menggunakan SAK ETAP.
 Seluruh entitas sampai dengan 31 Desember 2009 menggunakan
satu PSAK yaitu PSAK yang berlaku per 31 Desember 2009.

C. Perbedaan PSAK dengan SAK ETAP


Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP terletak pada :
 SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan
 SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk
laporan arus kas.
 SAK ETAP menggunakan cost model untuk investasi ke asosiasi
dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
 SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55.
 SAK ETAP hanya menggunakan model cost untuk aset tetap, aset
tidak berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS dapat memilih
cost model atau model reavaluasi.

No Elemen PSAK SAK ETAP


1 Penyajian  Laporan posisi keuangan Sama dengan PSAK, kecuali
Laporan  Informasi yang disajikan informasi yang disajikan
Keuangan dalam laporan posisi keuangan dalam neraca, yang
 Pembedaan asset lancar dan menghilangkan pos:
tidak lancar dan laibilitas  Aset keuangan
jangka pendek dan jangka  Properti investasi yang
panjang diukur pada nilai wajar
 Aset lancar (ED PSAK 1)
 Liabilitas jangka pendek  Aset biologik yang diukur
 Informasi yang disajikan pada biaya perolehan dan
dalam laporan posisi keuangan

3
atau catatan atas laporan nilai wajar (ED PSAK 1)
keuangan  Kewajiban berbunga
(Perubahan istilah di ED PSAK 1: jangka panjang
Neraca menjadi Laporan Posisi  Aset dan kewajiban pajak
Keuangan, Kewajiban (liability) tangguhan
menjadi laibilitas)  Kepentingan
nonpengendalian
2 Laporan  Laporan laba rugi Tidak sama dengan PSAK
Laba Rugi komprehensif yang menggunakan istilah
laporan laba rugi
komprehensif, SAK ETAP
menggunakan istilah laporan
laba rugi.
3 Penyajian Sama dengan PSAK, kecuali
Perubahan untuk beberapa hal yang
Ekuitas terkait pendapatan
komprehensif lain.
4 Catatan  Catatan atas laporan keuangan Sama dengan PSAK, kecuali
Atas  Struktur pengungkapan modal.
Laporan  Pengungkapan kebijakan
Keuangan Akuntansi
 Sumber estimasi
ketidakpastian
 Modal (ED PSAK 1)
 Pengungkapan lain
5 Laporan  Arus kas aktivitas operasi: Sama dengan PSAK, kecuali:
Arus Kas metode langsung dan tidak  Arus kas aktivitas operasi:
langsung metode tidak langsung
 Arus kas aktivitas investasi  Arus kas mata uang asing,
 Arus kas aktivitas pendanaan tidak diatur.
 Arus kas mata uang asing
 Arus kas bunga dan dividen,
pajak penghasilan, transaksi
non-kas
6 Laporan  Persyaratan penyajian lapkeu Tidak diatur
keuangan konsolidasi
konsolidasi  Entitas bertujuan khusus
dan terpisah  Prosedur konsolidasi
 Laporan keuangan tersendiri
 Laporan keuangan gabungan

4
7 Kebijakan PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih  Pemilihan dan penerapan
akuntansi, untuk periode Berjalan, Kesalahan kebijakan akuntansi
estimasi, Mendasar, dan Perubahan  Konsistensi dan perubahan
dan Kebijakan Akuntansi) kebijakan akuntansi
kesalahan  Laba atau rugi bersih untuk  Perubahan Estimasi
Periode berjalan akuntansi
 Kesalahan Mendasar  Kesalahan.
 Perubahan kebijakan SAK ETAP sudah maju satu
Akuntansi langkah dibandingkan PSAK
8 Instrumen  Ruang lingkup: aset dan  Ruang lingkup: investasi
Keuangan kewajiban keuangan pada efek tertentu
Dasar  Instrumen keuangan dasar:  Klasifikasi trading, held to
 Diklasifikasikan pada nilai maturity, dan available for
wajar melalui laporan laba sale. Hal tersebut mengacu
rugi, dimiliki hingga jatuh ke PSAK 50 (1998).
tempo, tersedia untuk dijual,
pinjaman dan pinjaman yang
diberikan
 Impairment menggunakan
incurred loss concept
 Derecognition
 Hedging dan derivatif
9 Persediaan  Pengukuran persediaan Sama dengan PSAK
 Biaya persediaan
 Biaya pembelian
 Biaya konvers
10 Investasi  Ruang lingkup: entitas asosiasi  Ruang lingkup: entitas
pada  Metode akuntansi asosiasi dan entitas anak
perusahaan  Metode biaya  Metode akuntansi
asosiasi dan  Metode ekuitas  Entitas asosiasi : metode
entitas anak  Model nilai wajar (ED PSAK biaya
15)  Entitas anak :
metode ekuitas
11 Investasi  Jointly controlled operation, Sama dengan PSAK kecuali
pada asset, and entity metode akuntansi hanya
perusahaan  Metode akuntansi menggunakan metode biaya.
asosiasi dan  Metode konsolidasi
entitas anak proporsional
 Metode ekuitas

5
 Model nilai wajar (ED PSAK
12 : PBA/PBO/PBE)
12 Property Metode akuntansi Metode akuntansi:
Investasi  Model nilai wajar  Model biaya
 Model biaya
13 Aset Tetap  Menggunakan pendekatan Sama dengan PSAK
komponenisasi kecuali:
 Pengukuran menggunakan  Tidak menggunakan
model biaya atau model pendekatan
revaluasi komponenisasi.
 Pengukuran biaya perolehan  Revaluasi diijinkan jika
 Pengakuan pengeluaran dilakukan berdasarkan
selanjutnya Peraturan Pemerintah. Hal
 Penyusutan ini mengacu ke PSAK 16
 Tidak perlu review nilai residu, (1994)
metode penyusutan, dan umur  Tidak perlu review nilai
manfaat setiap akhir periode residu.
pelaporan, tetapi jika ada
indikasi perubahan saja
14 Asset Tidak  Prinsip umum untuk Sama dengan PSAK, kecuali
Berwujud pengakuan aset tidak berwujud yang
 Pengakuan awal, pengukuran diperoleh dari penggabungan
selanjutnya usaha.
 Amortisasi selama umur
manfaat atau 10 tahun
15 Sewa  Mengatur perjanjian yang  Tidak mengatur perjanjian
mengandung sewa yang mengandung sewa
 Klasifikasi bersifat principle (ISAK 8)
based
 Laporan keuangan lessee dan
lessor
 Klasifikasi sewa:
kombinasi IFRS for SMEs
dan SFAS 13
 Laporan keuangan lessee
dan lessor menggunakan
PSAK 30 (1990):
Akuntansi Sewa Guna
Usaha
 Kewajiban diestimasi Sama dengan PSAK

6
 Kewajiban kontinjensi
 Aset kontinjensi
16 Ekuitas  Penjelasan Sama dengan PSAK,
 Akuntasi ekuitas untuk badan kecuali :
usaha bukan PT � Reorganisasi
 Akuntansi ekuitas untuk badan � Selisih penilaian
usaha berbentuk PT kembali
 Reorganisasi
 Selisih penilaian kembali
17 Pendapatan  Penjualan barang Sama dengan PSAK.
 Penjualan jasa
 Kontrak konstruksi
 Bunga, dividen dan royalti
 Lampiran kasus pengakuan
pendapatan (ED PSAK 23)
18 Biaya  Komponen biaya pinjaman Biaya pinjaman langsung
Pinjaman  Pengakuan dan kapitalisasi dibebankan
biaya pinjaman
19 Penurunan  Penurunan nilai persediaan Sama dengan PSAK,
Nilai Aset  Penurunan nilai kecuali:
non-
persediaan  Ruang lingkup yang
 Penurunan nilai goodwill meliputi semua jenis aset.
 Tidak mengatur penurunan
nilai goodwill
 Ada tambahan penurunan
nilai untuk pinjaman yang
diberikan dan piutang yang
menggunakan PSAK 31:
Akuntansi Perbankan
paragraf 16 dan 17.
20 Imbalan  Imbalan kerja jangka pendek Sama dengan PSAK, kecuali
Kerja  Imbalan pasca kerja, untuk untuk manfaat pasti
manfaat pasti menggunakan menggunakan PUC dan jika
PUC tidak bisa, menggunakan
 Imbalan jangka panjang metode yang disederhanakan
lainnya
 Pesangon pemutusan kerja
21 Pajak  Menggunakan deferred tax  Menggunakan tax payable
Penghasilan concept concept

7
 Pengakuan dan pengukuran  Tidak ada pengakuan dan
pajak kini pengukuran pajak
 Pengakuan dan pengukuran tangguhan
pajak tangguhan
22 Mata Uang  Mata uang pencatatan dan Sama dengan PSAK.
Pelaporan pelaporan  Mata Uang Pelaporan
 Mata uang fungsional  Mata uang fungsional
 Penentuan saldo awal  Pelaporan transaksi mata
 Penyajian komparatif uang asing dalam mata
 Perubahan mata uang uang fungsional
pencatatan dan pelaporan  Perubahan mata uang
fungsional (Pada
prinsipnya sama)
23 Peristiwa  Peristiwa yang memerlukan Sama dengan PSAK
setelah penyesuaian
akhir  Peristiwa yang tidak
periode memerlukan penyesuaian
pelaporan
24 Pengungka  Pengertian pihak-pihak yang Sama dengan PSAK 7
pan mempunyai hubungan
pihakpihak istimewa
yang  Pengungkapan
mempunyai
hubungan
istimewa
25 Aktivitas  Akuntansi perkoperasian Tidak diatur
Khusus  Akuntansi minyak dan gas
bumi
 Akuntansi pertambangan
umum
 Akuntansi perusahaan efek
 Akuntansi reksa dana
 Akuntansi perbankan dan
asuransi
26 Ketentuan  Retrospektif atau
Transisi prospektif (jika tidak
praktis) yang diterapkan
secara prospective catchup
(dampak ke saldo laba)
 Perpindahan dari dan ke

8
SAK ETAP
27 Tanggal Berlaku efektif untuk
Efektif laporan keuangan yang
dimulai pada tanggal 1 Januari
2011, penerapan dini 1 Januari
2010

D. Penerapan SAK ETAP di Lembaga Keuangan


SAK-ETAP ini akan berlaku efektif per 1 Januari 2011. Entitas
yang laporan keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu
pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit and unreserved statement)
atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan
keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP kecuali jika
mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan
memakai SAK-ETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di
perusahaan tersebut juga akan mengacu kepada SAK-ETAP. Penerapan
SAK ETAP pada lembaga keuangan (Bank Perkreditan Rakyat atau BPR)
dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:

Keterangan Sebelum Penerapan Setelah Penerapan


Kredit yang  Kredit yang diberikan = Kredit yang diberikan = Pokok kredit –
diberikan Pokok kredit. Provisi + Biaya Transaksi.
 Provisi yang diterima diakui
sebagai kewajiban lain-lain
Amortisasi provisi diakui Amortisasi provisi diakui sebagai
sebagai pendapatan non-bunga. bagian dari pendapatan bunga
Biaya transaksi diakui Amortisasi biaya transaksi diakui
sekaligus sebagai beban sebagai bagian dari pendapatan bunga
periode berjalan, (pengurang pendapatan bunga).
Pendapatan Pendapatan bunga kredit Sama
bunga performing diakui secara
akrual, sedangkan non-
performing atas dasar kas.

9
Amortisasi provisi diakui Amortisasi provisi dan biaya transaksi
sebagai pendapatan non-bunga diakui sebagai pendapatan bunga
PPAP L = 0,5% dari baki debet L = 0,5% dari baki debet
KL = 10% dari baki debet –
KL = 10% dari baki debet – agunan
agunan
minimal 0,5% dari baki debet
D = 50% dari baki debet –
D = 50% dari baki debet – agunan
agunan
minimal 0,5% dari baki debet
M = 100% dari baki debet –
M = 100% dari baki debet – agunan
aguna
minimal 0,5 % dari baki debet

SAK ETAP dapat diterapkan oleh LPD. Penggunaan SAK ETAP pada
LPD bisa menjadikan pelaporan keuangan LPD menjadi lebih transparan,
komprehensif, dan relevan. Selain itu dengan menggunakan SAK ETAP, LPD
sebagai usaha mikro bisa dibandingkan dengan usaha-usaha lainnya. LPD
menggunakan dasar pengakuan accrual basis yang merujuk pada SAK ETAP.
LPD harus dapat mengadaptasi perkembangan-perkembangan global.

Daftar Pustaka

Erna. 2012. Rangkuman Isi SAK ETAP. Diakses pada tanggal 24 November 2018
dari https://tsetyaernawati.wordpress.com/2012/04/05/rangkuman-isi-sak-etap/
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI.

10

Anda mungkin juga menyukai