Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIKUM BATUBARA

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB V
BRIKET BATUBARA KARBONISASI

5.1. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum yang dilakukan pada bab ini yaitu:
1. Praktikan mengerti tentang briket batubara karbonisasi.
2. Praktikan mengerti dan mampu melakukan proses pembuatan briket
batubara karbonisasi.
3. Praktikan mampu menganalisis fungsi dari campuran bahan-bahan dalam
pembuatan briket batubara karbonisasi.

5.2. Dasar Teori


5.2.1. Briket Batubara Karbonisasi
Ketergantungan industri kecil dan menengah serta rumah
tangga terhadap bahan bakar kayu, bahan bakar minyak, minyak tanah,
dan gas masih dominan. Namun dilain pihak hutan sebagai sumber kayu
bakar sudah banyak berubah fungsinya menjadi pemukiman, industri
atau lahan pertanian. Cadangan minyak tanah dan gas pun kian
menipis. Masalah tersebut berdampak pada berkurangnya penyediaan
kayu bakar, sementara harga minyak tanah cenderung meningkat. Maka
saatnya dilakukan pemanfaatan sumber-sumber energy alternative,
diantaranya adalah penggunaan batubara, termasuk penggunaan briket.
Briket batubara menurut Peraturan Menteri (Permen) Nomor 47
Tahun 2006 adalah jenis produk pembriketan (briquetting) melalui
proses pencetakan partikel-partikel padatan berbasis batubara pada
tekanan tertentu baik dengan bahan atau tanpa bahan pengikat maupun
bahan limbah lainnya. Briket batubara karbonisasi adalah briket yang
dibuat menggunakan campuran batubara yang telah mengalami proses
karbonisasi.
Proses karbonisasi batubara adalah proses karbonisasi zat
terbang yang dikandung batubara sehingga dihasilkan karbon sebagai
sisa padatan dan disebut sebagai kokas atau semikokas. Selain itu
dihasilkan juga cairan (campuran dari hidrokarbon lainnya dan air) dan

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

gas. Semikokas merupakan hasil karbonisasi pada temperatur relatif


rendah (550oC-700oC). Semikokas merupakan bahan bakar yang relatif
nyaman, tidak berasap dan efektif (Sukandarrumidi, 2009).
5.2.2. Manfaat dan Keunggula Briket Batubara
a. Manfaat Briket Batubara
Adapun manfaat dari briket batubara dalam kehidupan manusia
adalah sebagai berikut:
1) Sumberdaya energy yang mampu menyuplai dalam jangka
panjang.
2) Pengganti BBM atau kayu bakar dalam rumah tangga dan
industri kecil.
3) Merupakan tempat penyerapan tenaga kerja yang cukup berarti
baik dipabrik briketnya, distributor, industri tungku, dan mesin
briket.
4) Merupakan bahan bakar yang murah bagi masyarakat pada
daerah terpencil.
5) Sebagai wadah pengalihan teknologi dan keterampilan bagi
tenaga kerja Indonesia baik langsung maupun tidak langsung.
b. Keunggulan Briket Batubara
Adapun keunggulan dari briket batubara dalam kehidupan
manusia adalah sebagai berikut:
1) Mudah disulut karena mengandung biomassa yang dapat
membantu dalam penyulutan awal.
2) Dapat digunakan pada sembarang anglo, untuk menggantikan
minyak tanah, kayu bakar, dan gas.
3) Tidak beasap dan tidak berbau.
4) Efiesiensi pembakaran tinggi (45%).
5) Ramah terhadap lingkungan dan pembakaran stabil.
(Aladin, 2010)
5.2.3. Macam-macam Sistem Karbonisasi Batubara
a. Sistem Rexco
Karbonisasi dengan sistem Roxco dilakukan dalam tungku
tegak dengan proses berjalan dari bagian atas ke bawah. Pemanasan
dilakukan di bagian atas tungku dengan cara membakar zat terbang

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

yang dihasilkan oleh proses itu sendiri. Zat terbang hasil proses tadi
dtarik oleh kipas penghisap (exhauser) dan sebagian dikirim ke ruang
pembakaran di bagian atas tungku dan dibakar dengan udara
pembakaran yang disalurkan secara terkendali.
b. Sistem Retort
Alat pembakaran batubara yang digunakan pada sistem ini
berupa kotak dari pelat baja yang dilengkapi dengan pipa untuk
saluran zat terbang yang keluar. Pemanasan dilakukan dengan oven
listrik sampai suhu 700oC, batubara dengan ukuran seperti pada saat
karbonisasi sitem Raxco (ukuran butir kurang lebih 2,5 cm)
(Sukandarrumidi, 2009)
5.2.4. Karbonisasi Berdasarkan Penigkatan Suhu
a. Kadar lengas inherent (IM) diperoleh dari kehilangan berat yang
terjadi setelah sampel batubara tanpa lengas bebas dipanaskan di
dalam tungku pada suhu antara 105oC-110 oC.
b. Kadar abu suatu batubara secara sederhana didefinisikan sebagai
residu anorganik yang terjadi setelah batubara dibakar dan
pengukuran kadar abu ini merupakan bagian dari analisis proksimat.
Kadar abu dihitung dengan cara membakar sampel batubara di dalam
tungku pada suhu 815 oC dan dengan mengalirkan udara secara
lambat ke dalam tungku.
c. Zat terbang adalah bagian dari batubara yang menguap pada saat
batubara dipanaskan tanpa udara (di dalam tungku tertutup) pada
suhu 900 oC
(Sudarsono, 2003)

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

5.3. Alat dan Bahan


5.3.1. Alat
Adapun alat yang diperlukan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut yaitu:
a. Tungku karbonisasi, digunakan untuk mengkarbonisasi batubara
sebelum diproses menjadi briket.

Gambar 5.1
Tungku Karbonisasi
b. Cetakan briket, digunakan sebagai alat pencetakan briket batubara
yang akan di buat pada praktikum briket batubara non-karbonisasi.

Gambar 5.2
Cetakan Briket
c. Neraca analitik, digunakan untuk menimbang massa dari sampel
sebelum dicampurkan dalam satu tempat, gunanya agar semua
campuran briket sesuai dengan prosedur komposisi.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 5.3
Neraca Analitik
d. Cawan, digunakan untuk tempat menaruh bahan-bahan yang akan
dibuat briket karbonisasi untuk di timbang pada neraca analitik.

Gambar 5.4
Cawan
e. Sendok digunakan untuk mempermudah mengambil sampel dan
mudah dalam mengaduk bahan-bahan yang akan dicampur untuk
pembuatan briket batubara karbonisasi.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 5.5
Sendok
f. Gelas ukur, digunakan untuk untuk mengukur banyaknya minyak
tanah yang diperlukan saat praktikum.

Gambar 5.6
Gelas Ukur
g. Kuas digunakan untuk membersihkan material-material kecil yang ada
pada alat pencetak briket.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 5.7
Kuas
h. Toples, digunakan sebagai tempat atau wadah untuk menyimpan
bahan-bahan pembuat briket seperti batubara, bubuk damar, serbuk
kayu, kapur, kaolin, dan minyak tanah.

Gambar 5.7
Toples
i. Kotak penyimpan briket, digunakan sebagai wadah atau tempat
menyimpan briket yang telah dibuat menjadi sampel-sampel briket
pada praktikum.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 5.8
Kotak Penyimpanan Briket
j. Kertas Label digunakan untuk pemberian label atau identitas pada
toples bahan sampel. Contohnya untuk penamaan kelompok dan
bahan-bahan pembuat briket agar mempermudah untuk membedakan
dan mengurangi resiko penyalahan pengambilan bahan-bahan.

Gambar 5.9
Kertas Label
k. APD (alat pelindung diri) lengkap merupakan komponen yang wajib
digunakan untuk melindungi dari kecelakaan kerja pada saat praktik.
Seperti sepatu safety, helm safety, lab permit, sarung tangan, dan
kaca mata safety.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 5.10
APD (alat pelindung diri) lengkap

l. Ember, digunakan untuk wadah dalam mencampurkan bahan-bahan


pembuatan briket.

Gambar 5.11
Ember

5.3.2. Bahan
Adapun bahan yang diperlukan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut yaitu :
m. Batubara dengan kalori ± 7000 kkal/kg (ADB) ukuran 20 mesh (0,85
mm), berfungsi sebagai bahan utama pembuatan briket batubara.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 5.12
Batubara
n. Kaolin, berfungsi sebagai bahan penstabil panas api briket batubara.

Gambar 5.13
Kaolin
o. Damar, sebagai campuran bahan dalam pembuatan briket batubara
yang berfungsi menjadi perekat suatu campuran briket yang akan
dibuat.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 5.14
Damar

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

p. Kapur, digunakan sebagai mengurangi bau belerang.

Gambar 5.15
Kapur
q. Serbuk kayu, berfungsi untuk membantu memicu terbakarnya briket
batubara pada pembuatan briket batubara karbonisasi jenis sampel
biomassa.

Gambar 5.16
Serbuk Kayu

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

r. Minyak tanah, sebagai bahan pencampur dari damar agar menjadi


basah dan lengket.

Gambar 5.17
Minyak Tanah

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

5.4. Prosedur Percobaan


5.4.1. Pembuatan Briket Batubara Karbonisasi Biasa
Adapun prosedur percobaan pembuatan briket batubara
karbonisasi biasa, yaitu:

Batubara Kalori ± 7000 Kkal/kg


(ADB) Dengan Ukuran
± 0,85 mm (20 mesh)

Dikarbonisasi Dengan
Tungku Karbonisasi

Batubara Hasil Karbonisasi

Dicampur

Batubara + Kaolin + Perekat


Dengan Massa Total 200 gram

Dicetak

Briket Batubara
Karbonisasi Biasa

Gambar 5.17
Flowchart Pembuatan Briket Batubara Karbonisasi Biasa

Langkah Kerja :
a. Menyiapkan batubara kalori ± 7000 Kkal/kg (ADB) dengan ukuran
± 0,85 mm (20 mesh).
b. Melakukan proses karbonisasi menggunakan tungku karbonisasi
sampai suhu 200oC dan dipertahankan selama 15 menit.
c. Mencampurkan batubara hasil karbonisasi, bubuk damar, dan
kaolin dengan massa total 200 gram.
d. Mencetak campuran material pembuat briket dengan alat pencetak
briket.
e. Mengeringkan material yang telah dicetak.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

f. Melihat dan mencatat :


1) Campuran bahan briket.
2) Kekuatan fisik briket.
3) Bentuk hasil akhir cetakan.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

5.4.2. Pembuatan Briket Batubara Karbonisasi Biomassa


Adapun prosedur percobaan pembuatan briket batubara
karbonisasi biomassa, yaitu:

Batubara Kalori ± 7000 Kkal/kg


(ADB) Dengan Ukuran ± 0,85
mm (20 mesh)
Dikarbonisasi Dengan
Tungku

Batubara Hasil Karbonisasi

Dicampur

Batubara + Kaolin + Perekat +


Serbuk Kayu + Kapur
Dengan Massa Total 200 gram

Dicetak

Briket Batubara
Karbonisasi Biomassa

Gambar 5.18
Flowchart Pembuatan Briket Batubara Karbonisasi Biomassa

Langkah Kerja :
a. Menyiapkan batubara kalori ± 7000 Kkal/kg (ADB) dengan ukuran
± 0,85 mm (20 mesh).
b. Melakukan proses karbonisasi menggunakan tungku karbonisasi
sampai suhu 200oC dan dipertahankan selama 15 menit.
c. Mencampurkan batubara hasil karbonisasi, kaolin, bubuk damar,
serbuk kayu, dan kapur dengan massa total 200 gram.
d. Mencetak campuran material pembuat briket dengan alat pencetak
briket.
e. Mengeringkan material yang telah dicetak.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

f. Melihat dan mencatat :


1) Campuran bahan briket.
2) Kekuatan fisik briket.
3) Bentuk hasil akhir cetakan.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

5.6. Pengolahan Data


Berikut ini adalah perhitungan yang diperlukan untuk melengkapi data
hasil pengamatan:
1. Massa total campuran (batubara + kaolin + perekat + serbuk kayu + kapur)
yaitu 200 gram.
2. Batubara yang digunakan untuk praktikum ini adalah batubara dengan kalori
± 7000 Kkal/kg (ADB).
Berikut ini adalah contoh data hasil perhitungan campuran dari
komposisi briket batubara karbonisasi, yaitu :
1. Campuran I (Briket Batubara Karbonisasi Biasa I)
Diketahui : Batubara : 70 %
Kaolin : 10 %
Perekat : 20 %
Ditanya : a. Massa batubara dalam campuran
b. Massa kaolin dalam campuran
c. Massa perekat dalam campuran
Jawab :
75
a. Massa batubara dalam campuran = ×200 gram =150 gram
100
5
b. Massa kaolin dalam campuran = ×200 gram =10 gram
100
20
c. Massa perekat dalam campuran = 100 ×200 gram =40 gram

2. Campuran II (Briket Batubara Karbonisasi Biasa II)


Diketahui : Batubara : 72 %
Kaolin :8%
Perekat : 20 %
Ditanya : a. Massa batubara dalam campuran
b. Massa kaolin dalam campuran
c. Massa perekat dalam campuran
Jawab :
72
a. Massa batubara dalam campuran = 100 ×200 gram =148 gram
8
b. Massa kaolin dalam campuran = 100 ×200 gram =16 gram
20
c. Massa perekat dalam campuran = 100 ×200 gram = 40 gram

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3. Campuran III (Briket Batubara Karbonisasi Biomassa I)


Diketahui : Batubara : 70 %
Kaolin :2%
Perekat : 20 %
Serbuk Kayu : 6 %
Kapur :2%
Ditanya : a. Massa batubara dalam campuran
b. Massa kaolin dalam campuran
c. Massa perekat dalam campuran
d. Massa serbuk kayu di campuran
e. Massa kapur dalam campuran
Jawab :
70
a. Massa batubara dalam campuran = 100 ×200 gram = 140 gram
2
b. Massa kaolin dalam campuran = ×200 gram = 4 gram
100
20
c. Massa perekat dalam campuran = 100 ×200 gram = 40 gram
6
d. Massa serbuk kayu di campuran = ×200 gram =12 gram
100
2
e. Massa kapur dalam campuran = 100 ×200 gram =4 gram

4. Campuran IV (Briket Batubara Karbonisasi Biomassa II)


Diketahui : Batubara : 80 %
Kaolin :2%
Perekat : 12 %
Serbuk Kayu : 4%
Kapur : 2%
Ditanya : a. Massa batubara dalam campuran
b. Massa kaolin dalam campuran
c. Massa perekat dalam campuran
d. Massa serbuk kayu di campuran
e. Massa kapur dalam campuran
Jawab :
80
a. Massa batubara dalam campuran = ×200 gram =160 gram
100
2
b. Massa kaolin dalam campuran = 100 ×200 gram = 4 gram

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

12
c. Massa perekat dalam campuran = 100 ×200 gram = 24 gram
4
d. Massa serbuk kayu di campuran = 100 ×200 gram = 8 gram
2
e. Massa kapur dalam campuran = 100 ×200 gram = 4 gram

5.7. Pembahasan
Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan, bahan utama batubara
yang awalnya dilakukan proses karbonisasi untuk menghilangkan total
moisture, ash dan vollatile matter-nya. Untuk komposisi briket batubara
karbonisasi biasa 1 yaitu, batubara sebesar 75% atau semassa 150 gram,
damar sebesar 20% atau semassa 40 gram dan kaolin sebesar 5% atau
semassa 10 gram. Dimasukkan ke dalam ember kemudian dicampur semua
bahan tadi menggunakan tangan, proses pencampuran tersebut dilakukan
hingga kanji merata ke seluruh bagian material. Bahan yang telah tercampur
dimasukkan ke lubang cetakan briket menggunakan sendok dan dibagi secara
merata. Dilanjutkan dengan dicetak menggunakan alat cetakan briket. Hasil
cetakan briket tersebut dikeringkan dan disimpan pada kotak briket. Hasil

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

briket batubara karbonisasi biasa 1 hasilnya 7 briket kompak dan satu briket
rapuh, permukaan halus, warna briket hitam dan briket yang berhasil dicetak
berjumlah 8 akan tetapi 1 briket tidak tercetak sempurna (rapuh) dikarenakan
kurang meratanya dalam mencampur bahan-bahan, kemudian kurangnya
tekanan yang diberikaan saat mencetak briket batubara.
Komposisi untuk briket batubara karbonisasi biasa 2 yaitu, batubara
sebesar 72% atau semassa 148 gram, damar sebesar 20% atau semassa 40
gram dan kaolin sebesar 8% atau semassa 16 gram. Hasil briket batubara
karbonisasi biasa 2 hasilnya kompak semua, permukaan kasar, warna briket
hitam, briket yang berhasil dicetak berjumlah 8 dan briket yang gagal 0.
Meskipun komposisi kanjinya lebih sedikit dibanding briket karbonisasi biasa 1
namun hasilnya tetap kompak, dikarenakan pencampuran yang dilakukan
secara merata.
Komposisi untuk briket batubara karbonisasi biomassa 1 yaitu, batubara
sebesar 70% atau semassa 140 gram, damar sebesar 20% atau semassa 40
gram, kaolin sebesar 2% atau semassa 4 gram, serbuk kayu sebesar 6% atau
semassa 12 gram, dan kapur sebesar 2% atau semassa 4 gram. Hasil briket
batubara karbonisasi biomassa 1 hasilnya kompak, permukaan kasar, warna
briket hitam keabu-abuan, briket yang berhasil dicetak berjumlah 1 dan briket
gagal 1 (rapuh) dikarenakan kurang meratanya dalam mencampur bahan-
bahan, kemudian kurangnya tekanan yang diberikaan saat mencetak briket
batubara.
Komposisi untuk briket batubara karbonisasi biomassa 2 yaitu,
batubara sebesar 80% atau semassa 160 gram, damar sebesar 12% atau
semassa 24 gram, kaolin sebesar 2% atau semassa 4 gram, serbuk kayu
sebesar 4% atau semassa 8 gram, dan kapur sebesar 2% atau semassa 4
gram. Hasil briket batubara karbonisasi biomassa 2 hasilnya kompak,
permukaan kasar, warna briket hitam keabu-abuan, briket yang berhasil
dicetak berjumlah 8 dan briket yang gagal 0. Walaupun komposisi batubara
karbonisasi mencapai 80% atau semassa 160 gram sedangkan damar
sebesar 12% atau semassa 24 gram untuk biomassa 2 ini kompak
dikarenakan komposisi serbuk kayunya yang lebih banyak dibandingkan
komposisi serbuk kayu biomassa 1, tetapi untuk pembakaran yang lebih cepat
tentu dengan serbuk kayu yang banyak akan lebih cepat memicu pembakaran

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

api briket batubara tersebut. Dan juga saat melakukan pencetakan pengolesan
oli pada permukaan lubang isian briket terlalu banyak sehingga menyebabkan
bagian atas dan bawah briket menempel pada bidang cetakannya disebabkan
terlalu banyaknya penggunaan oli, untuk itu disarankan oli yang digunakan
sedikit saja jangan terlalu banyak, agar mendapatkan hasil cetakan briket yang
bagus dari segi fisik.

5.8. Penutup
5.8.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum briket batubara karbonisasi ini
sebagai berikut:
a. Briket batubara karbonisasi adalah jenis produk pembriketan
batubara yang menggunakan batubara yang telah melalui proses
karbonisasi.
b. Proses pembentukan briket batubara karbonisasi biasa dimulai dari
mencampur kanji dan kaolin dengan komposisi massa yang telah
ditentukan, sedangkan untuk briket batubara karbonisasi biomassa
mencampur kanji, kaolin, serbuk kayu dan kapur dengan massa
yang telah ditetukan lalu dicetak menggunakan cetakan briket.

Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

c. Dari hasil pembuatan briket batubara karbonisasi fungsi dari bahan-


bahan untuk pencampuran briket batubara adalah sebagai berikut:
1) Batubara kalori ± 4000 kkal/kg, digunakan sebagai bahan utama
pembuatan briket batubara.
2) Kaolin, digunakan sebagai bahan penstabil panas.
3) Kanji, digunakan sebagai perekat bahan-bahan campuran briket
batubara.
4) Kapur, digunakan untuk mengurangi asap dan bau pembakaran
briket batubara.
5) Serbuk kayu, digunakan untuk memudahkan terbakarnya briket
batubara.
5.8.2. Saran
Adapun saran untuk praktikum briket batubara karbonisasi,
sebagai berikut :
a. Sebaiknya untuk pembuatan briket batubara karbonisasi biasa dan
biomassa dilakukan dengan mencapurkan batubara dengan kanji
terlebih dahulu kemudian mencampurkan dengan bahan lainnya
agar briket batubara karbonisasi biasa dan biomassa terbentuk
dengan kompak.
b. Sebaiknya dalam proses pencampuran dilakukan sempai benar-
benar merata agar briket yang tercetak kompok dan tidak ada yang
hancur.
c. Sebaiknya saat mengoleskan oli ke permukaan lubang isian briket
tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit agar briket dapat
tercetak dengan baik.

Kelompok IV

Anda mungkin juga menyukai