Cek
Cek
BAB V
BRIKET BATUBARA KARBONISASI
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
yang dihasilkan oleh proses itu sendiri. Zat terbang hasil proses tadi
dtarik oleh kipas penghisap (exhauser) dan sebagian dikirim ke ruang
pembakaran di bagian atas tungku dan dibakar dengan udara
pembakaran yang disalurkan secara terkendali.
b. Sistem Retort
Alat pembakaran batubara yang digunakan pada sistem ini
berupa kotak dari pelat baja yang dilengkapi dengan pipa untuk
saluran zat terbang yang keluar. Pemanasan dilakukan dengan oven
listrik sampai suhu 700oC, batubara dengan ukuran seperti pada saat
karbonisasi sitem Raxco (ukuran butir kurang lebih 2,5 cm)
(Sukandarrumidi, 2009)
5.2.4. Karbonisasi Berdasarkan Penigkatan Suhu
a. Kadar lengas inherent (IM) diperoleh dari kehilangan berat yang
terjadi setelah sampel batubara tanpa lengas bebas dipanaskan di
dalam tungku pada suhu antara 105oC-110 oC.
b. Kadar abu suatu batubara secara sederhana didefinisikan sebagai
residu anorganik yang terjadi setelah batubara dibakar dan
pengukuran kadar abu ini merupakan bagian dari analisis proksimat.
Kadar abu dihitung dengan cara membakar sampel batubara di dalam
tungku pada suhu 815 oC dan dengan mengalirkan udara secara
lambat ke dalam tungku.
c. Zat terbang adalah bagian dari batubara yang menguap pada saat
batubara dipanaskan tanpa udara (di dalam tungku tertutup) pada
suhu 900 oC
(Sudarsono, 2003)
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 5.1
Tungku Karbonisasi
b. Cetakan briket, digunakan sebagai alat pencetakan briket batubara
yang akan di buat pada praktikum briket batubara non-karbonisasi.
Gambar 5.2
Cetakan Briket
c. Neraca analitik, digunakan untuk menimbang massa dari sampel
sebelum dicampurkan dalam satu tempat, gunanya agar semua
campuran briket sesuai dengan prosedur komposisi.
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 5.3
Neraca Analitik
d. Cawan, digunakan untuk tempat menaruh bahan-bahan yang akan
dibuat briket karbonisasi untuk di timbang pada neraca analitik.
Gambar 5.4
Cawan
e. Sendok digunakan untuk mempermudah mengambil sampel dan
mudah dalam mengaduk bahan-bahan yang akan dicampur untuk
pembuatan briket batubara karbonisasi.
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 5.5
Sendok
f. Gelas ukur, digunakan untuk untuk mengukur banyaknya minyak
tanah yang diperlukan saat praktikum.
Gambar 5.6
Gelas Ukur
g. Kuas digunakan untuk membersihkan material-material kecil yang ada
pada alat pencetak briket.
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 5.7
Kuas
h. Toples, digunakan sebagai tempat atau wadah untuk menyimpan
bahan-bahan pembuat briket seperti batubara, bubuk damar, serbuk
kayu, kapur, kaolin, dan minyak tanah.
Gambar 5.7
Toples
i. Kotak penyimpan briket, digunakan sebagai wadah atau tempat
menyimpan briket yang telah dibuat menjadi sampel-sampel briket
pada praktikum.
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 5.8
Kotak Penyimpanan Briket
j. Kertas Label digunakan untuk pemberian label atau identitas pada
toples bahan sampel. Contohnya untuk penamaan kelompok dan
bahan-bahan pembuat briket agar mempermudah untuk membedakan
dan mengurangi resiko penyalahan pengambilan bahan-bahan.
Gambar 5.9
Kertas Label
k. APD (alat pelindung diri) lengkap merupakan komponen yang wajib
digunakan untuk melindungi dari kecelakaan kerja pada saat praktik.
Seperti sepatu safety, helm safety, lab permit, sarung tangan, dan
kaca mata safety.
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 5.10
APD (alat pelindung diri) lengkap
Gambar 5.11
Ember
5.3.2. Bahan
Adapun bahan yang diperlukan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut yaitu :
m. Batubara dengan kalori ± 7000 kkal/kg (ADB) ukuran 20 mesh (0,85
mm), berfungsi sebagai bahan utama pembuatan briket batubara.
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 5.12
Batubara
n. Kaolin, berfungsi sebagai bahan penstabil panas api briket batubara.
Gambar 5.13
Kaolin
o. Damar, sebagai campuran bahan dalam pembuatan briket batubara
yang berfungsi menjadi perekat suatu campuran briket yang akan
dibuat.
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 5.14
Damar
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 5.15
Kapur
q. Serbuk kayu, berfungsi untuk membantu memicu terbakarnya briket
batubara pada pembuatan briket batubara karbonisasi jenis sampel
biomassa.
Gambar 5.16
Serbuk Kayu
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gambar 5.17
Minyak Tanah
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dikarbonisasi Dengan
Tungku Karbonisasi
Dicampur
Dicetak
Briket Batubara
Karbonisasi Biasa
Gambar 5.17
Flowchart Pembuatan Briket Batubara Karbonisasi Biasa
Langkah Kerja :
a. Menyiapkan batubara kalori ± 7000 Kkal/kg (ADB) dengan ukuran
± 0,85 mm (20 mesh).
b. Melakukan proses karbonisasi menggunakan tungku karbonisasi
sampai suhu 200oC dan dipertahankan selama 15 menit.
c. Mencampurkan batubara hasil karbonisasi, bubuk damar, dan
kaolin dengan massa total 200 gram.
d. Mencetak campuran material pembuat briket dengan alat pencetak
briket.
e. Mengeringkan material yang telah dicetak.
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dicampur
Dicetak
Briket Batubara
Karbonisasi Biomassa
Gambar 5.18
Flowchart Pembuatan Briket Batubara Karbonisasi Biomassa
Langkah Kerja :
a. Menyiapkan batubara kalori ± 7000 Kkal/kg (ADB) dengan ukuran
± 0,85 mm (20 mesh).
b. Melakukan proses karbonisasi menggunakan tungku karbonisasi
sampai suhu 200oC dan dipertahankan selama 15 menit.
c. Mencampurkan batubara hasil karbonisasi, kaolin, bubuk damar,
serbuk kayu, dan kapur dengan massa total 200 gram.
d. Mencetak campuran material pembuat briket dengan alat pencetak
briket.
e. Mengeringkan material yang telah dicetak.
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
12
c. Massa perekat dalam campuran = 100 ×200 gram = 24 gram
4
d. Massa serbuk kayu di campuran = 100 ×200 gram = 8 gram
2
e. Massa kapur dalam campuran = 100 ×200 gram = 4 gram
5.7. Pembahasan
Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan, bahan utama batubara
yang awalnya dilakukan proses karbonisasi untuk menghilangkan total
moisture, ash dan vollatile matter-nya. Untuk komposisi briket batubara
karbonisasi biasa 1 yaitu, batubara sebesar 75% atau semassa 150 gram,
damar sebesar 20% atau semassa 40 gram dan kaolin sebesar 5% atau
semassa 10 gram. Dimasukkan ke dalam ember kemudian dicampur semua
bahan tadi menggunakan tangan, proses pencampuran tersebut dilakukan
hingga kanji merata ke seluruh bagian material. Bahan yang telah tercampur
dimasukkan ke lubang cetakan briket menggunakan sendok dan dibagi secara
merata. Dilanjutkan dengan dicetak menggunakan alat cetakan briket. Hasil
cetakan briket tersebut dikeringkan dan disimpan pada kotak briket. Hasil
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
briket batubara karbonisasi biasa 1 hasilnya 7 briket kompak dan satu briket
rapuh, permukaan halus, warna briket hitam dan briket yang berhasil dicetak
berjumlah 8 akan tetapi 1 briket tidak tercetak sempurna (rapuh) dikarenakan
kurang meratanya dalam mencampur bahan-bahan, kemudian kurangnya
tekanan yang diberikaan saat mencetak briket batubara.
Komposisi untuk briket batubara karbonisasi biasa 2 yaitu, batubara
sebesar 72% atau semassa 148 gram, damar sebesar 20% atau semassa 40
gram dan kaolin sebesar 8% atau semassa 16 gram. Hasil briket batubara
karbonisasi biasa 2 hasilnya kompak semua, permukaan kasar, warna briket
hitam, briket yang berhasil dicetak berjumlah 8 dan briket yang gagal 0.
Meskipun komposisi kanjinya lebih sedikit dibanding briket karbonisasi biasa 1
namun hasilnya tetap kompak, dikarenakan pencampuran yang dilakukan
secara merata.
Komposisi untuk briket batubara karbonisasi biomassa 1 yaitu, batubara
sebesar 70% atau semassa 140 gram, damar sebesar 20% atau semassa 40
gram, kaolin sebesar 2% atau semassa 4 gram, serbuk kayu sebesar 6% atau
semassa 12 gram, dan kapur sebesar 2% atau semassa 4 gram. Hasil briket
batubara karbonisasi biomassa 1 hasilnya kompak, permukaan kasar, warna
briket hitam keabu-abuan, briket yang berhasil dicetak berjumlah 1 dan briket
gagal 1 (rapuh) dikarenakan kurang meratanya dalam mencampur bahan-
bahan, kemudian kurangnya tekanan yang diberikaan saat mencetak briket
batubara.
Komposisi untuk briket batubara karbonisasi biomassa 2 yaitu,
batubara sebesar 80% atau semassa 160 gram, damar sebesar 12% atau
semassa 24 gram, kaolin sebesar 2% atau semassa 4 gram, serbuk kayu
sebesar 4% atau semassa 8 gram, dan kapur sebesar 2% atau semassa 4
gram. Hasil briket batubara karbonisasi biomassa 2 hasilnya kompak,
permukaan kasar, warna briket hitam keabu-abuan, briket yang berhasil
dicetak berjumlah 8 dan briket yang gagal 0. Walaupun komposisi batubara
karbonisasi mencapai 80% atau semassa 160 gram sedangkan damar
sebesar 12% atau semassa 24 gram untuk biomassa 2 ini kompak
dikarenakan komposisi serbuk kayunya yang lebih banyak dibandingkan
komposisi serbuk kayu biomassa 1, tetapi untuk pembakaran yang lebih cepat
tentu dengan serbuk kayu yang banyak akan lebih cepat memicu pembakaran
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
api briket batubara tersebut. Dan juga saat melakukan pencetakan pengolesan
oli pada permukaan lubang isian briket terlalu banyak sehingga menyebabkan
bagian atas dan bawah briket menempel pada bidang cetakannya disebabkan
terlalu banyaknya penggunaan oli, untuk itu disarankan oli yang digunakan
sedikit saja jangan terlalu banyak, agar mendapatkan hasil cetakan briket yang
bagus dari segi fisik.
5.8. Penutup
5.8.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum briket batubara karbonisasi ini
sebagai berikut:
a. Briket batubara karbonisasi adalah jenis produk pembriketan
batubara yang menggunakan batubara yang telah melalui proses
karbonisasi.
b. Proses pembentukan briket batubara karbonisasi biasa dimulai dari
mencampur kanji dan kaolin dengan komposisi massa yang telah
ditentukan, sedangkan untuk briket batubara karbonisasi biomassa
mencampur kanji, kaolin, serbuk kayu dan kapur dengan massa
yang telah ditetukan lalu dicetak menggunakan cetakan briket.
Kelompok IV
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Kelompok IV