Anda di halaman 1dari 3

Membaca merupakan suatu keharusan yang mendasar untuk membentuk perilaku seorang

siswa. Dengan membaca seorang siswa dapat menambah informasi dan memperluas ilmu
pengetahuan serta kebudayaan. Tanpa adanya minat, siswa tidak akan tertarik untuk membaca.
Meskipun motivasinya sangat kuat, tetapi jika tidak ada minat tentu siswa tidak akan melakukan
sesuatu yang dimotivasikan pada kita. Begitu pula dengan minat dalam membaca menduduki tingkat
teratas, karena tanpa minat seseorang sukar akan melakukan kegiatan membaca.

Minat membaca adalah sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk menganalisa dan mengingat
serta mengevaluasi bacaan yang telah dibacanya, yang merupakan pengalaman belajar
menggembirakan dan akan mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam menentukan
cita-citanya kelak dimasa yang akan datang, hal tersebut juga adalah bagian dari proses
pengembangan diri yang harus senantiasa diasah sebab minat membaca tidak diperoleh dari lahir.

Perkembangan Minat Baca dan Kemampuan Baca memang sangat memprihatinkan karena
metode yang diberikan terhadap siswa pada umumnya kurang bahkan tidak menyenangkan.
Sebagian besar Metode yang ada hanya berorientasi pada hasil bukan pada proses. Rendahnya
minat baca siswa menjadikan kebiasaan membaca yang rendah, dan kebiasaan membaca yang
rendah ini menjadikan kemampuan membaca rendah.

Buku adalah jendela dunia, dengan membaca kita bisa menjelajah dunia. Namun sayangnya,
semboyan tersebut hanya dipergunakan sebagai penghias semata. Pada kenyataannya, minat baca
pada kalangan anak masih memiliki tingkat kesadaran yang rendah. Tetapi, sebenarnya membaca
memiliki banyak sekali manfaat. Ada 10 keuntungan dari membaca, Pertama, kita terhindar dari
kebodohan. Kedua, kita bisa meningkatkan konsentrasi. Ketiga, kita bisa menjadi tahu akan sesuatu
hal yang semula belum tahu sama sekali. Keempat, kita dapat mengembangkan kefasihan bertutur
kata. Kelima, kita dapat mengungkapkan sesuatu secara lisan dengan mudah. Keenam, kita dapat
mengeksplorasi dan mengembangkan materi yang ingin kita ungkapkan. Ketujuh, kita dapat
mengambil manfaat dari pengalaman orang lain . Kedelapan, kita bisa membangun Negara.
Kesembilan, kita bisa mengetahui kronologi suatu peristiwa. Kesepuluh, kita bisa menghilangkan
stress. Dari keuntungan keuntungan tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca itu penting,
karena dengan membaca kita dapat memperoleh informasi atau ilmu pengetahuan yang tidak hanya
bermanfaat bagi kita namun bagi orang lain pula.

Bila berbicara masalah mengembangkan minat baca pada siswa, salah satu pihak yang berperan
aktif ialah pemerintah. Karena pemerintah juga mempunyai tugas mencerdaskan anak bangsa agar
terwujudnya Negara yang maju serta dapat bersaing dengan Negara-negara maju lainnya. Banyak
sekali program-program yang bisa ditempuh pemerintah agar meningkatkan minat membaca, yaitu :
1. Program perpustakaan keliling hingga ke daerah pelosok.
2. Pembenahan perpustakaan kota beserta perpustakaan sekolah dengan fasilitas yang bagus,
memadai dan pastinya menyediakan pustakawan yang ramah.
3. Memberikan buku gratis.
4. Mengadakan lomba yang berhubungan dengan membaca.
5. Mempromosikan gerak gemar membaca di lingkungan sekolah atau memasangkan gerakan
tersebut berupa slogan dan baliho di jalan raya.
6. Menyediakan stand tempat baca koran di sudut-sudut kota.
7. Memberikan penyuluhan kepada orang tua bahwa pentingnya belajar membaca kepada
anak sejak dini melalui media.
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. Semakin
banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang kita dapatkan, walaupun terkadang informasi
itu kita dapatkan secara tidak langsung. Banyak orang bilang, buku itu merupakan jendela dunia.
Mengapa demikian? Karena buku itu sendiri dapat membuka wawasan yang sangat luas. Tidak hanya
informasi yang ada dalam negeri yang didapatkan, melainkan informasi tentang dunia, bahkan alam
semesta. Di arti lain, buku merupakan jendela dunia, tanpa kita harus menginjakkan kaki di negera
lain, kita sudah bisa mengetahui bagaimana negara itu sendiri dengan membaca. Contohnya, kita
yang berada di Indonesia tidak perlu jauh-jauh pergi ke Paris untuk melihat bagaimana suasana kota
tersebut, cukup dengan membaca kita sudah bisa terbawa suasana seakan kita sedang berada di
Paris.

Membaca merupakan proses penyerapan informasi dan akan berpengaruh positif terhadap
kreatifitas seseorang. Membaca pada hakikatnya adalah menyebarkan gagasan dan upaya yang
kreatif. Siklus membaca sebenarnya merupakan siklus mengalirnya IDE pengarang ke dalam diri
pembaca yang pada gilirannya akan mengalir ke seluruh penjuru dunia melalui buku atau rekaman
informasi lain.
Membaca memiliki manfaat dan makna. Dengan banyak membaca, kita akan memperoleh
pengalaman dan pelajaran dari orang lain. Begitu penting nya membaca bagi siswa sehingga
masyarakat yang mempunyai peradaban maju adalah masyarakat yang gemar untuk mengetahui
sesuatu dengan membaca kemudian menuliskan penetahuanya.
Secara bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Moeliono dkk, 1989:583) minat berarti
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Sedangkan secara istilah menurut Crow and Crow
sebagaimana disebutkan dalam Sulistyono (1992:4), “minat merupakan kekuatan pendorong yang
menyebabkan seseorang menaruh perhatian terhadap seseorang, sesuatu objek atau aktivitas
tertentu”. Minat baca harus dipupuk sejak dini, dalam hal ini perpustakaan sekolah sangat berperan
dalam menumbuh kembangkan minat untuk membaca buku. Sebenarnya banyak cara untuk
meningkatkan minat baca siswa dengan berbagai macam kegiatan yang rekreatif dan mendidik
antara lain:
1. membuat mading,
2. tersedianya tempat koran, sebagai media rekreatif setelah siswa penat dengan pelajaran sehari-
hari sehingga media koran/surat kabar dapat dijadikan sebagai alternatif media belajar dan ilmu
pengetahuan
3. mengadakan lomba sinopsis, dengan membuat sinopsis sebenarnya siswa diajarkan untuk
menangkan gagasan ke dalam sebuah tulisan
4. membuat jadwal kunjungan ke perpustakaan, misalnya setiap hari rabu kelas 5 dan 6 diwajibkan
berkunjung ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini
pustakawan berperan aktif sebagai pustakawan referens. Jika, siswa ada yang bertanya tentang
referensi sebuah mata pelajaran.
5. mewajibkan semua siswa, guru, dan karyawan sekolah untuk membudayakan membaca, dan
membuat slogan-slogan di kelas seperti “Tiada Hari Tanpa Membaca”, “Gunakan waktu luang untuk
membaca”, dan “Buku adalah jendela ilmu pengetahuan”.
Dengan membuat kegiatan yang bersifat rekreatif dan edukatif diharapkan dapat membangun minat
baca di kalangan siswa sekolah.

Membaca merupakan proses penyerapan informasi dan akan berpengaruh positif terhadap
kreatifitas seseorang. Membaca pada hakikatnya adalah menyebarkan gagasan dan upaya yang
kreatif. Siklus membaca sebenarnya merupakan siklus mengalirnya IDE pengarang ke dalam diri
pembaca yang pada gilirannya akan mengalir ke seluruh penjuru dunia melalui buku atau rekaman
informasi lain.
Membaca memiliki manfaat dan makna. Dengan banyak membaca, kita akan memperoleh
pengalaman dan pelajaran dari orang lain. Begitu penting nya membaca bagi siswa sehingga
masyarakat yang mempunyai peradaban maju adalah masyarakat yang gemar untuk mengetahui
sesuatu dengan membaca kemudian menuliskan penetahuanya.
Secara bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Moeliono dkk, 1989:583) minat berarti
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Sedangkan secara istilah menurut Crow and Crow
sebagaimana disebutkan dalam Sulistyono (1992:4), “minat merupakan kekuatan pendorong yang
menyebabkan seseorang menaruh perhatian terhadap seseorang, sesuatu objek atau aktivitas
tertentu”. Minat baca harus dipupuk sejak dini, dalam hal ini perpustakaan sekolah sangat berperan
dalam menumbuh kembangkan minat untuk membaca buku. Sebenarnya banyak cara untuk
meningkatkan minat baca siswa dengan berbagai macam kegiatan yang rekreatif dan mendidik
antara lain:
1. membuat mading,
2. tersedianya tempat koran, sebagai media rekreatif setelah siswa penat dengan pelajaran sehari-
hari sehingga media koran/surat kabar dapat dijadikan sebagai alternatif media belajar dan ilmu
pengetahuan
3. mengadakan lomba sinopsis, dengan membuat sinopsis sebenarnya siswa diajarkan untuk
menangkan gagasan ke dalam sebuah tulisan
4. membuat jadwal kunjungan ke perpustakaan, misalnya setiap hari rabu kelas 5 dan 6 diwajibkan
berkunjung ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini
pustakawan berperan aktif sebagai pustakawan referens. Jika, siswa ada yang bertanya tentang
referensi sebuah mata pelajaran.
5. mewajibkan semua siswa, guru, dan karyawan sekolah untuk membudayakan membaca, dan
membuat slogan-slogan di kelas seperti “Tiada Hari Tanpa Membaca”, “Gunakan waktu luang untuk
membaca”, dan “Buku adalah jendela ilmu pengetahuan”.
Dengan membuat kegiatan yang bersifat rekreatif dan edukatif diharapkan dapat membangun minat
baca di kalangan siswa sekolah.

Anda mungkin juga menyukai