Anda di halaman 1dari 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA 6 TanjungPinang


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 3 x 50 (4 x pertemuan)

I KOMPETENSI INTI
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

14
II KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR
KD dari KI 1
1. Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon , termokimia , laju
reaksi ,kesetimbangan kimia , larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang keberadaannya bersifat tentatif
Indikator :
1.1.1 Mengagungkan kebesaran Tuhan YME dengan berdoa
sebelum dan sesudah menjalankan proses pembelajaran materi
tentang menghitung ∆H reaksi berdasarkan perubahan entalpi
standar Bersyukur atas rahmat dan karunia Tuhan YME dalam
proses pembelajaran materi tentang menghitung ∆H reaksi
berdasarkan perubahan entalpi standar

KD dari KI 2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
dalam sikap sehari-hari.Menunjukkan perilaku kerjasama , santun , toleran ,
cinta damai , disiplin , dan peduli lingkungan serta hemat dalam
memanfaatkan sumber daya alam.
Indikator
2.1.1 Rasa ingin tahu dalam mengelola bahan ajar dan sumber
informasi dari buku, sumber lainnya dalam kegiatan pembelajaran
tentang menghitung ∆H reaksi berdasarkan perubahan entalpi standar
netralisasi.
2.1.2 Tanggung jawab dalam diskusi kelompok , menjaga
keselamatan alat-alat praktikum dan mengerjakan laporan praktikum.
2.1.3 Gotong royong dengan cara membantu teman dalam
melakukan praktikum dan menyelesakan soal-soal yang diberikan.
2.1.4 Jujur dalam mengelola data hasil percobaan. Menunjukkan
responsive dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
15
KD dari KI 3
3.4 Memahami konsep ∆𝐻 sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap dan
penggunaannya dalam persamaan temokimia
Indikator :
3.4.1 Menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan
3.4.2 Menerangkan jenis-jenis sistem (sistem terbuka,tertutup,dan
terisolasi)
3.4.3 Membedakan sifat-sifat reaksi eksoterm dan endoterm
3.4.4 Menjelaskan pengertian energi dan entalpi
3.4.5 Menentukan nilai∆𝐻 menggunakan hukum Hess
3.4.6 Menentukan nilai ∆𝐻 menggunakan kalorimeter

3.5 Memahami berbagai jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan,pembakaran,dll)


Hukum Hess dan konsep energi ikatan
Indikator :
3.5.1 Mengkategorikan jenis-jenis entalpi reaksi (entalpi pembentukan
standar (∆𝐻𝑓0), entalpi penguraian standar (∆𝐻𝑑0), entalpi pembakaran
standar (∆𝐻𝑐0), dan entalpi pelarutan standar(∆𝐻𝑠0)
3.5.2 Menentukan ΔH reaksi berdasarkan hukum Hess
3.5.3 Menguraikan data energi ikatan

KD dari KI 4
4.4 Menggunakan persamaan termokimia untuk mengaitkan perubahan jumlah
pereaksi atau hasil reaksi dengan perubahan energi
Indikator :
4.4.1 Menghitung persamaan termokimia untuk menentukan
perubahan jumlah pereaksi .
4.4.2 Menemukan persamaan termokimia pada perubahan jumlah
pereaksi atauhasil reaksi dengan perubahan energi

16
KD dari KI 5
4.5 Menentukan perubahan entalpi berdasarkan data kalorimetri , entalpi
pembentukan , atau energy ikatan berdsarkan hukum Hess

Indikator :

4.5.1 Mengidentifikasi perubahan entalpi menggunakan data


kalorimetri berdasarkan hukum Hess

4.5.2 Mengidentifikasi perubahan entalpi pembentukan berdasarkan


hukum Hess

4.5.3 Menyajikan hasil diskusi perhitungan ∆H suatu reaksi dengan


kalorimeter

17
III MATERI AJAR

1. Energi dan Entalpi


A. Sistem dan Lingkungan
Untuk mengerti termokimia, perlu dipahami konsep sistem dan lingkungan.
Pertama, kita akan membahas mengenai sistem.
a.Sistem adalah reaksi atau tempat yang dijadikan titik pusat
perhatian. Lingkungan adalah semua hal yang menunjang sistem, atau dengan kata
lain, semua hal di luar sistem. Contohnya, bila anda melihat segelas air, maka
segelas air adalah sistem, sementara ruangan dan semua lainnya adalah
lingkungan. Ada 3 jenis sistem, berdasarkan transformasi materi dan energinya,
yaitu:
1. Sistem terbuka, yaitu sistem dimana pertukaran materi dan energi keluar
masuk sistem dapat dilakukan. Contohnya, air dalam gelas terbuka.
2. Sistem tertutup, dimana hanya ada pertukaran energi atau materi satu arah.
Contohnya, air panas dalam gelas tertutup, dimana hanya panas (energi) dari
dalam gelas yang bergerak ke arah lingkungan.
3. Sistem terisolasi, yaitu dimana tidak terjadi pertukaran materi dan energi
sama sekali. Contohnya, air dalam termos.

2.Perubahan Entalpi
Entalpi, seperti asal kata Yunaninya, berarti kandungan energi pada suatu benda.
Jika kita bayangkan kita melihat sebuah ember yang kita tidak tahu volumenya
dan berisi air. Seperti banyak air yang tidak kita tahu, besar entalpi juga tidak kita
ketahui. Namun, jika dari ambil atau beri air sebanyak satu gayung dari/pada
ember tersebut, kita tahu perubahan isinya. Begitulah kita tahu perubahan entalpi.
Entalpi dilambangkan dengan huruf H (terkadang dengan h).Kita dapat
mengetahui perubahan entalpi pada suatu reaksi dengan:

ΔH = Hproduk - Hreaktan
Dimana semuanya terdapat dalam satuan J atau kal.Jika kita hubungkan
entalpidengan hukum termodinamika yang pertama, kita akan tahu bahwa entalpi
secara global tidak pernah berubah. Energi hanya bergerak, namun tidak
bertambah atau berkurang. Perubahan entalpi untuk reaksi kimia yang semua

18
pereaksi dan produknya dalam keadaan standar pada suhu tertentu disebut entalpi
standar reaksi. Entalpi standar digunakan untuk membandingkan perubahan
energi yang berbeda-beda. Ada beberapa jenis perubahan entalpi standar, yaitu
perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hof), perubahan entalpi penguraian
standar (∆Hoc) dan perubahan entalpi pembakaran standar (∆Hod).

 Perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hof) adalah perubahan


entalpi pada pembentukan 1 mol zatdari unsur-unsurnyapada keadaan
standardan semua unsur-unsurnya dalam bentuk standar.
C (s, grafit) + 2 H2 (g) → CH4 (g) ∆H0 = -74.8 kJ/mol

 Perubahan entalpi penguraian standar (∆Hod) adalah perubahan entalpi


pada penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya pada keadaan
standar.
H2O (l) → H2 (g) + ½ O2 (g) ΔH0 = + 286 kJ/mol
 Perubahan entalpi pembakaran standar (∆Hoc) adalah perubahan
entalpi pada pembakaran 1 mol zat pada keadaan standar.
C (s, grafit) + O2 (g) → CO2 (g) ∆H0 = -393.5 kJ/mol

Entalpi mutlak dari suatu zat tidak dapat diukur atau dihitung. Hanya
perubahan entalpi saja yang dapat diukur. Berikut ini keadaan standar zat
kimia yang ditetapkan oleh para ahli kimia.
 Untuk zat cair dan padat, keadaan standar adalah keadaan stabil secara
termodinamika pada tekanan 1 atm dan suhu tertentu.
 Untuk gas, keadaan standar adalah fase gas pada tekanan 1 atm, pada
suhu tertentu, dan menunjukkan sifat gas ideal.
Untuk spesi yang terlarut, keadaan standar adalah 1 M larutan pada
tekanan 1 atm, oada suhu tertentu, dan menunjukkan sifat larutan ideal.

3. Reaksi Eksoterm dan Endoterm


Reaksi dibagi menjadi dua jenis, sesuai dengan arah perpindahan energi.
Mereka adalah : (a) reaksi eksoterm dan (b) reaksi endoterm. Kita akan
membahas yang pertama dahulu.

19
1. Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm,adalah kejadian dimana panas mengalir dari sistem kelingkungan.
Maka, ΔH < O dan suhu produk akan lebih kecil darireaktan. Ciri lain, suhu
sekitarnya akan lebih tinggi dari suhu awal. Reaksi kimia berlangsung dengan
menyerap atau membebaskan kalor. Reaksi yangmembebaskan kalor disebut reaksi
eksoterm, sedangkan reaksi yang menyerap kalor disebutreaksi endoterm. Reaksi-
reaksi pembakaran, seperti pembakaran kayu, pembakaran metana,pembakaran
propana, dan reaksi antara serbuk aluminium dan besi oksida merupakancontoh
reaksi eksoterm. Contoh lain reaksi eksoterm, yaitu reaksi antara kalsium oksida
(CaO) dan air.
2. Reaksi endoterm adalah kejadian dimana panas diserap oleh sistem dari
lingkungan.Maka, ΔH > 0 dan suhu sekitarnya turun.Contoh reaksiendoterm
adalah sepotong es dimasukkan ke dalam botol plastik dan ditutup. Dalam jangka
waktu tertentu es mencair, tetapi di dinding botol sebelah luar ada tetesan air.
Perubahan es menjadi cair memerlukan energi dalam bentuk kalor.

4. Penentuan Perubahan Entalpi


1. Kalorimetri
Perubahan entalpi dapat di ukur dengan menggunakan Kalorimeter sederhana dan
calorimeter bom.kalori meter sederhana dapat dibuat dengan wadah atau gelas
yang bersifat isolator. Dengan demikian selama reaksi berlangsung dianggap tidak
ada kalor yang diserap maupun dilepaskan dari sitem kelingkungan.
2. Hukum Hess
Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkal tidak dapat di tentukan
langsung dengan calorimeter, misalnya perubahan entalpi pembentukan standar
1
(ΔHf˚) CO Reaksi pembentukan CO adalah C(S) + 2 O2 (g) → CO(g)

Reaksi pembakaran karbon tidak hanya menghasilkan gas CO saja tanpa


terbentuknya gas CO2. Jadi , bila dilakukan pengukuran peubahan entalpi dari
reaksi tersebut yang terukur tidak hanya pembentukan gas CO2 saja tetapi juga
terukur pula perubahan entalpi dari reaksi
C(s) + O2 (g) → CO2 (g).

20
Henry Germain Hess (1840) , melakukan serangkaian percobaan dan
mendapatkan kesimpulan yang dikenal dengan hukum Hess , yaitu perubahan
entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal(zat-zat pereaksi) dan
keadaan akhir(zat-zat raksi) dari suatu reaksi dan tidak tergantung bagaimana
jalannya reaksi.

5.Energi Ikatan
Reaksi pada dasarnya terdiri dari dua proses , yang pertama adalah pemutusan
ikatn antar atom dari senyawa yang bereaksi , dan selanjutnya proses
penggabungan ikatan kembali dari atom-atom yang terlibat reaksi sehingga
membentuk susunan lurus. Proses pemutusan ikatan ialah proses yang
membutuhkan kalor (endoterm) , sedangkan proses penggabungan ikatan adalah
proses yang membebaskan kalor (eksoterm).Berdasarkan jenis dan letak atom
dalam molekulnya dibagi menjadi:
1. Energi atomisasi : energi untuk memutuskan semua ikatan dalam 1 mol
molekul menjadi atom-atom bebas dalam keadaan gas. Contoh : CH4 menjadi
atom C dan 4 atom H.
2. Energi disosiasi ikatan : energi untuk memutuskan salah satu ikatan dalm
molekul. Contoh : CH4 menjadi CH3 dan H dengan∆H = 431 kJ artinya untuk
memutuskan 1 atom H sebesar 431 kJ.
3. Energi ikatan rata-rata : energi untuk memutuskan ikatan atom-atom dalam
senyawa. Contoh : CH4 menjadi C dan 4 atom H dengan ∆H=1668 kJ, maka
energy ikatan rata-ratanya = = 417 kJ.
Rumus untuk menghitung ∆H dari energi ikatan adalah : ∆H = ∑ energi
pemutusan ikatan - ∑ energi penggabungan ikatan.

21
IV KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik

Metode : Diskusi kelompok dan Penugasan

Sumber pembelajaran : Buku kimia

Media Pembelajaran :

1. Papan tulis
2. Spidol
3. Penghapus
4. Media inovasi
5. LCD dan proyektor
Pertemuan Pertama
Kegiatan Alokasi
Langkah Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Awal 15 menit
o Siswa menjawab salam dan berdo’a.
o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.
Apersepsi

o Siswa meninjau kembali materi mengenai minyak


bumi yang merupakan sumber energi yang digunakan
sebagai bahan bakar.
o Siswa diberikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran serta cakupan materi ajar tentang
pengenalan termokimia.
Motivasi
o Siswa diberikan motivasi bahwa dalam isu energi
terbarukan, siswa memiliki kesempatan untuk
menemukan sumber energi tersebut apabila
memahami metode perhitungan efisiensi bahan yang
dipilih menggunakan konsep termokimia.

22
Kegiatan Inti Mengamati 110 menit
o Siswa diperlihatkan gambar segelas minuman panas
dan minuman dingin.
Menanya
o Siswa diharapkan mengajukan pertanyaan:
- Mengapa tangan kita akan terasa panas apabila
menyentuh gelas berisi minuman panas?
- Mengapa gelas akan terasa dingin apabila tangan
kita menyentuh gelas berisi minuman dingin?
Mengumpulkan Data
o Siswa dikondisikan untuk berkelompok sesuai dengan
pembagian kelompok yang telah diatur oleh guru.
o Setiap kelompok siswa menerima materi dan soal
latihan yang dibagikan oleh guru.
o Siswa membaca dan menjawab soal latihan yang telah
diberikan oleh guru dengan materi yang sama setiap
kelompoknya, yakni mengenai Pengenalan
Termokimia.
o Siswa mengerjakan soal latihan sesuai dengan
sumber informasi yang dimiliki.
Mengasosiasi
o Siswa bekerja sama dalam kelompok untuk
menganalisisi soal latihan berdasarkan percobaan
yang telah diperlihatkan oleh guru
o Siswa mengidentifikasi mengenai sistem dan
lingkungan.
o Siswa memprediksikan proses eksotermis dan
endotermis dari suatu proses dan persamaan reaksi
termokimia.
o Siswa membandingkan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm berdasarkan diagram entalpi reaksi.
o Siswa mendiskusikan temuannya mengenai jenis-

23
jenis entalpi reaksi (ΔH).
Pembuktian

o Siswa dibimbing guru untuk membuktikan kebenaran


hipotesis yang mereka buat
Mengkomunikasikan
o Perwakilan dari setiap kelompok siswa
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya secara
lisan di depan kelas.
Kegiatan Penutup 25 menit
Akhir o Setiap siswa dalam kelompok dipersilakan menyalin
atau mengcopy jawaban soal latihan yang telah
dikerjakan bersama-sama untuk dijadikan pegangan
siswa.
o Siswa mengumpulkan salah satu jawaban soal latihan
yang telah dikerjakan secara berkelompok kepada
guru beserta lembar Peer Assessment dan lembar Self
Assessment.
o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk
menanyakan materi pembelajaran yang masih belum
jelas.
o Siswa bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
o Siswa diberi tugas untuk merangkum dan
mengumpulkan data mengenai Reaksi Ek Reaksi
Endoterm.
o Siswa berdo’a.
o Siswa menjawab salam penutup.

B. Pertemuan 2

Alokasi
No Jenis kegiatan
Waktu

1 Pembukaan

24
o Siswa menjawab salam dan berdo’a. 15menit
o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.
Apersepsi

o Siswa meninjau kembali materi pada pertemuan


sebelumnya mengenai pengenalan termokimia.
Motivasi
o Siswa diminta menunjukkan rangkuman yang
ditugaskan pada pertemuan sebelumnya untuk
diapresiasi oleh guru.
o Siswa diberi informasi mengenai judul pembelajaran
dan tujuan pembelajaran, yakni Reaksi Eksoterm dan
Reaksi Endoterm.
o Siswa dikondisikan untuk bergabung dengan rekan-
rekan sekelompoknya sesuai pembagian kelompok
yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya.
2 Kegiatan Inti 110 menit
Mengamati
o Siswa memperhatikan guru yang menjelaskan
mengenai pengertian reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm,dan persamaan termokimia dan diagram
energi dan mengerjakan soal latihan serta melakukan
ekperimen tentang reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
dalam kehidupan sehari-hari .
Menanya
o Siswa diharapkan mengajukan pertanyaan:
- Jelaskan pengertian reaksi eksoterm ?
- Jelaskan pengertian rekasi endoterm ?
- Jelaskan persamaan termokimia dan diagram energi
- Dan menjelaskan hasil ekperimen reaksi eksoterm
dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari.
Mengumpulkan Data
o Setiap kelompok siswa menerima soal latihan dan
Lembar Eksperimen (Lampiran 2) yang dibagikan oleh

25
guru.
o Siswa membaca soal latihan dan mengerjakannya yang
telah diberikan oleh guru dengan materi yang sama
setiap kelompoknya, yakni mengenai Reaksi Eksoterm
dan Reaksi Endoterm.
o Siswa diminta mengerjakan soal latihan terlebih dahulu
setelah itu melakukan ekperimen sederhana yang ada
dalam kehidupan sehari-hari.
Mengasosiasi
o Siswa menjelaskan mengenai pengertian reaksi
eksoterm,reaksi endoterm,persamaan reaksi dan
diagram energi.
o Siswa mendiskusikan temuannya dalam eksperimen.

Mengkomunikasikan
o Perwakilan dari setiap kelompok siswa menyampaikan
hasil diskusi ekperimen kelompoknya secara lisan.

3 Penutup 25 menit
o Setiap siswa dalam kelompok dipersilakan menyalin
jawaban soal latihan dan jawaban hasil ekperimen
yang telah dikerjakan bersama-sama untuk dijadikan
pegangan siswa.
o Siswa mengumpulkan salah satu jawaban soal latihan
dan LKS yang telah dikerjakan secara berkelompok
kepada guru.
o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan
materi pembelajaran yang masih belum jelas.
o Siswa bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
o Siswa diberi tugas untuk membaca dan mengumpulkan
data mengenai materi pada pertemuan berikutnya yaitu
Perubahan Entalpi Standar (ΔH0).

26
o Siswa berdo’a.
o Siswa menjawab salam penutup.

C. Pertemuan Ketiga
Alokasi
No Jenis Kegiatan
Waktu

1 Pembukaan
15 menit
o Siswa menjawab salam dan berdoa.
o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.
Apersepsi

o Siswa meninjau kembali materi pada pertemuan


sebelumnya mengenai reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm.
Motivasi
o Siswa diberi informasi mengenai judul pembelajaran
dan tujuan pembelajaran, yakni mengenai penentuan
nilai entali standar (ΔH0).
2 Kegiatan Inti 110 menit
Mengamati
o Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
perubahan entalpi pembentukan standar,perubahan
entalpi peruraian standar,perubahan entalpi
pembakaran standar,dan penentuan perubahan entalpi
pada kalorimetri.
Menanya
o Siswa melakukan tanya jawab bersama guru mengenai
penentuan entalpi standar (ΔH0) reaksi.
Mengumpulkan Data
o Siswa dikondisikan untuk duduk berkelompok sesuai
dengan pembagian kelompok pada pertemuan

27
sebelumnya.
o Setiap kelompok siswa menerima soal latihan yang
dibagikan oleh guru.
o Siswa membaca dan menjawab soal latihan yang telah
diberikan oleh guru dengan materi yang sama setiap
kelompoknya, yakni mengenai Penentuan ΔH0 Reaksi.
o Siswa mengerjakan soal latihan sesuai dengan sumber
informasi yang dimiliki.
Mengasosiasi
o Siswa mendiskusikan perhitungan ΔH0 reaksi
berdasarkan data ΔH0 pembentukan standar.
Mengkomunikasikan
o Perwakilan dari setiap kelompok siswa menyampaikan
hasil diskusi kelompoknya secara lisan dalam
pembahasan soal latihan
3 Penutup 25 menit
o Setiap siswa dalam kelompok dipersilakan menyalin
jawaban soal latihan yang telah dikerjakan bersama-
sama untuk dijadikan pegangan siswa.
o Siswa mengumpulkan salah satu jawaban soal latihan
yang telah dikerjakan secara berkelompok kepada
guru.
o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk menanyakan
materi pembelajaran yang masih belum jelas.
o Siswa bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
Siswa diberi tugas untuk membaca dan mengumpulkan
materi mengenai Penentuan Perubahan Entalpi ΔH0
Menggunakan Hukum Hess, dan Energi ikatan .
untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.
o Siswa berdo’a.
o Siswa menjawab salam penutup.

28
C. Pertemuan Keempat
Alokasi
No Jenis Kegiatan
Waktu

1 Pembukaan
15 menit
o Siswa menjawab salam dan berdoa.
o Siswa diperiksa kehadirannya oleh guru.
Apersepsi

o Siswa meninjau kembali materi pada pertemuan


sebelumnya mengenai Perubahan Entalpi
Standar (ΔH0).
Motivasi
o Siswa diberi informasi mengenai judul pembelajaran
dan tujuan pembelajaran, yakni mengenai Penentuan
Perubahan Entalpi ΔH0 Menggunakan Hukum Hess,
Energi Ikatan.

2 Kegiatan Inti 110 menit


Mengamati
o Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
Penentuan Perubahan Entalpi ΔH0 Menggunakan
Hukum Hess, Energi Ikatan.
Menanya
o Siswa melakukan tanya jawab bersama guru
mengenai Penentuan Perubahan Entalpi ΔH0
Menggunakan Hukum Hess, Energi Ikatan.
Mengumpulkan Data
o Siswa dikondisikan untuk duduk berkelompok sesuai
dengan pembagian kelompok pada pertemuan
pertama.
o Setiap kelompok siswa menerima materi dan soal

29
latihan yang dibagikan oleh guru.
o Siswa membaca dan menjawab soal latihan yang
telah diberikan oleh guru dengan materi yang sama
setiap kelompoknya, yakni mengenai Penentuan
Perubahan Entalpi ΔH0 Menggunakan Hukum Hess,
Energi Ikatan.
o Siswa mengerjakan soal latihan sesuai dengan
sumber informasi yang dimiliki.
Mengasosiasi
o Siswa mendiskusikan perhitungan ΔH reaksi
menggunakan hukum Hess.
o Siswa mendiskusikan perhitungan ΔH reaksi
berdasarkan data energi ikatan.
o Siswa mendiskusikan perhitungan ΔH reaksi
o Mengkomunikasikan
o Perwakilan dari setiap kelompok siswa
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya secara
lisan dalam pembahasan soal latihan.
3 Penutup 25 menit
o Setiap siswa dalam kelompok dipersilakan menyalin
jawaban soal latihan yang telah dikerjakan bersama-
sama untuk dijadikan pegangan siswa.
o Siswa mengumpulkan salah satu jawaban soal latihan
yang telah dikerjakan secara berkelompok kepada
guru.
o Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk
menanyakan materi pembelajaran yang masih belum
jelas.
o Siswa bersama guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
o Siswa diberi tugas untuk membaca dan
mengumpulkan materi mengenai Laju Reaksi
(Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju

30
Reaksi)untuk dibahas pada pertemuan berikutnya.
o Siswa berdo’a.
o Siswa menjawab salam penutup.

V PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

Pertemuan 1
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian kognitif : Tes tertulis
b. Penilaian afektif : Sikap siswa selama pembelajaran berlangsung
c. Penilaian psikomotorik : Keterampilan siswa selama melakukan diskusi dan
presentasi

2. Instrumen Penilaian
No Kompetensi Aspek Mekanisme dan Instrumen
Inti Prosedur
1 KI 1 Kognitif Diskusi dan soal Lembar kerja siswa
essay
2 KI 2 Psikomotorik Kinerja Presentasi Kinerja Presentasi
dan Laporan dan Rubrik Penilaian
praktikum
3 KI 3 Kognitif Diskusi dan soal Lembar kerja siswa
essai
4 KI 4 Afektif Sosial Diskusi dan soal Lembar kerja siswa
essai

A. Aspek Penilaian
Penilaian Sikap
No. Nama Siswa Kerja Sama Disiplin Kejujuran Aktivitas

31
Pedoman Penilaian : A = Amat Baik ; B = Baik ; C = Cukup

Penilaian Pengetahuan

No. Jenis Soal Bobot Jumlah Skor

1 Essay 5 100

Nilai = ((jumlah skor yang diperoleh)/skor maksimal) x5

Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini bersama rekan sekelompok Anda dan


jawablah dengan tepat!
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui mengenai Termokimia
2. Jelaskan pengertian energi
3. Jelaskan pengertian entalpi
4. Jelaskan pengertian sistem dan lingkungan

5. Jelaskan pengertian perubahan entalpi

Jawaban

1. Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari


dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya saja. Salah
satu terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita
dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua
tugas yang kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara
dipakai untuk pembangkit listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan
menghasilkan kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan. Bila kita mempunyai
kompor gas berarti kita membakar gas metan (komponen utama dari gas alam) yang
menghasilkan panas untuk memasak. Dan melalui urutan reaksi yang disebut

32
metabolisme, makanan yang dimakan akan menghasilkan energi yang kita perlukan
untuk tubuh agar berfungsi.

2. Energi adalah sebuah konsep non-intuitif. Istilah “energi” berasal dari kata Yunani
“energeia”, yang berarti operasi atau kegiatan. Pengertian energi ini adalah mekanisme
di balik suatu kegiatan. Energi bukanlah kuantitas yang secara langsung dapat diamati.
Tapi bisa dihitung dengan mengukur sifat eksternal. Energi dapat ditemukan dalam
berbagai bentuk.

3. Entalpi merupakan konsep yang sangat penting yang dibahas dalam termodinamika.
Sebuah sistem memiliki berbagai properti. Properti ini adalah suhu, tekanan, volume,
massa, kepadatan, dll keadaan dari sistem digambarkan oleh keadaan atau nilai masing-
masing dan setiap salah satu dari sifat-sifat tersebut. Perubahan entalpi atau lebih
dikenal sebagai entalpi adalah perubahan energi internal sistem ketika transfer sistem
dari satu keadaan ke keadaan lain. Perbedaan entalpi diukur dalam joule. Entalpi molar
diukur dalam joule per mol. Kedua istilah ini banyak digunakan dalam termodinamika.
Jika perubahan entalpi dari suatu sistem positif, proses ini adalah endotermik. Jika
perubahan entalpi negatif, proses ini eksotermik.

4. Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan menyangkut perpindahan
energi, yaitu sistem dan lingkungan. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat
perhatian dalam mempelajari perubahan energi. Sedangkan lingkungan adalah hal-hal
diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat memengaruhi sistem.

5. Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal
dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan
kerja. Dari tinjauan, entalpi tidak bisa diukur, namun yang bisa dihitung adalah nilai
perubahannya. Secara matematis, perubahan entalpi dapat dirumuskan sebagai berikut:

ΔH = ΔU + PΔV

di mana:

H = entalpi sistem ( joule )

U = energi internal ( joule )

P = tekanan dari sistem ( Pa )

V = volume sistem ( m3 )

33
Entalpi = H = Kalor reaksi pada tekanan tetap = Qp
Perubahan entalpi adalah perubahan energi yang menyertai peristiwa perubahan kimia
pada tekanan tetap.

Penilaian Keterampilan

No. Kegiatan Baik (3) Sedang (2) Kurang (1)

1. Membaca buku kelas XI SMA


tentang termokimia
2. Menerapkan hubungan
termokimia dalam kehidupan
sehari-hari
3. Mempresentasikan hasil diskusi
tentang pengenalan termokimia

Nilai = ((jumlah v x skor) / 9) x 5

Pertemuan ke 2
Penilaian Pengetahuan

No. Jenis Soal Bobot Jumlah Skor

1 Essay 5 100

Nilai = ((jumlah skor yang diperoleh)/skor maksimal) x5

Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini bersama rekan sekelompok Anda dan


jawablah dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian reaksi eksoterm
2. Jelaksan pengertian reaksi endoterm

34
3. Tuliskan dua perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
4. Tuliskan satu contoh reaksi eksoterm
5. Tuliskan satu contoh reaksi endoterm
Jawab :
1. Reaksi eksoterm adalah reaksi eksoterm,adalah kejadian dimana panas mengalir
dari sistem kelingkungan. Maka, ΔH < O dan suhu produk akan lebih kecil
darireaktan. Ciri lain, suhu sekitarnya akan lebih tinggi dari suhu awal.
2. Reaksi endoterm adalah kejadian dimana panas diserap oleh sistem dari
lingkungan.Maka, ΔH > 0 dan suhu sekitarnya turun.

3. a. Reaksi endoterm menyerap energi dari lingkungan sekitar, sedangkan pada


reaksi eksoterm energi dilepaskan ke lingkungan.

b. Perubahan entalpi untuk reaksi eksoterm adalah negatif, dan untuk reaksi
endoterm itu positif.

4. Contoh reaksi eksoterm adalah reaksi pembakaran, reaksi respirasi, reaksi


Pembentukan.

5. Contoh reaksi endoterm adalah sepotong es dimasukkan ke dalam botol plastik

dan ditutup.

Penilaian Keterampilan
Kegiatan Baik (3) Sedang (2) Kurang (1)
No.
1. Membaca buku kelas XI SMA
tentang termokimia
2. Menjelaskan pengertian reaksi
eksoterm dan endoterm serta
melakukan eksperimen tentang
reaksi eksoterm dan endoterm.
3. Mempresentasikan hasil diskusi
tentang eksperimen reaksi
eksoterm dan endoterm.

35
Nilai = ((jumlah v x skor) / 9) x 5

Pertemuan ke 3
Penilaian Pengetahuan

No. Jenis Soal Bobot Jumlah Skor

1 Essay 5 100

Nilai = ((jumlah skor yang diperoleh)/skor maksimal) x5

Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini bersama rekan sekelompok Anda dan


jawablah dengan tepat!
1.Pada perubahan entalpi standar dari kristal amonium klorida adalah -314,4 kJ mol-1
,tuliskan persamaan termokimia dari pernyataan tersebut.

2. Jelaskan Pengertian dari perubahan entalpi peruraian standar

3. Tuliskan persamaan reaksi sempurna pada perubahan entalpi pembakaran standar


dari

a. C (s) + O2 (g)

b. S (s) + O2 (g)

4. Sebanyak 0,187 gr grafit dimasukkan dalam kalorimeter bersama oksigen berlebih.


Semua karbon terbakar membentuk karbondioksida.

C(grafit) + O2 CO2

Saat reaksi berlangsung, suhu kalorimeter meningkat dari 250C menjadi 25,890C.
Kapasitas kalorimeter adalah 20,7 kH/0C. Berapakah kalor reaksi pembakaran 1 mol
karbon?

5. Suatu kalorimeter bom berisi 250 mL air yang suhunya 25oC, kemudian dibakar 200
mg gas metana. Suhu tertinggi yang dicapai air dalam kalorimeter = 35oC. Jika
kapasitas kalor kalorimeter = 75 J / oC dan kalor jenis air = 4,2 J / g.oC,
berapakah DHc gas metana?
36
Jawaban

1. ½ N2(g) + 2H2(g) + ½ Cl2(g) → NH4Cl(s) ∆Hfo = -314,4 kJ mol-1

Catatan: Nilai perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hfo) unsur adalah nol, seperti
N2, H2, dan Cl2.

2. perubahan entalpi peruraian standar (Standard Enthalpy of Decomposition) adalah


perubahan entalpi yang terjadi pada peruraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-
unsurnya yang paling stabil pada keadaan standar. Pada dasarnya, perubahan entalpi
perubahan entalpi standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan
standar, makan nilainya akan berlawanan tandanya.
3. a. CO2(g)

b. SO2(g)

4. Pembahasan
Langkah 1 : Menentukan Q

Q = C . ∆T

Q = 20,7 . (25,89 – 25)

Q = 18,423 kJ

Karena di soal kapasitas kalor TIDAK DIABAIKAN, reaksi pembakaran karbon


merupakan reaksi eksoterm karena terjadi kenaikan suhu, maka Q reaksi = (-) negatif

Q reaksi = – 18,423 kJ

Langkah 2 : Menentukan mol

Mol karbon = massa / Ar = = 0,016 mol,Kalor reaksi pembakaran 0,016 mol adalah
18,423 kJ, namun karena di soal yang ditanyakan 1 mol karbon

maka = x (-18,423) = -1.151,43 kJ/mol

5. Pembahasan :

Qair = m x c x DT

= ( 250 ) x ( 4,2 ) x ( 35 – 25 ) = 10.500 J

Qbom = Cbom x DT = ( 75 ) x ( 35 – 25 ) = 750 J

Qreaksi = – (qair + qbom )

37
Qreaksi = – ( 10.500 J + 750 J ) = – 11.250 J = – 11,25 kJ

200 mg CH4 = 0,2 g CH4 = ( 0,2 / 16 ) mol = 0,0125 mol ,DHc CH4 = ( – 11,25 kJ /
0,0125 mol ) = – 900 kJ / mol ( reaksi eksoterm ).

Penilaian Keterampilan
No. Kegiatan Baik (3) Sedang (2) Kurang (1)

1. Membaca buku kelas XI SMA


tentang termokimia
2. Menjelaskan mengenai Penentuan
ΔH0 Reaksi. .
3. o Mempresentasikan hasil
diskusi tentang perhitungan
ΔH0 reaksi berdasarkan data
ΔH0 pembentukan standar.
.

Nilai = ((jumlah v x skor) / 9) x 5

Pertemuan ke 4
Penilaian Pengetahuan

No. Jenis Soal Bobot Jumlah Skor

1 Essay 5 100

Nilai = ((jumlah skor yang diperoleh)/skor maksimal) x5

Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini bersama rekan sekelompok Anda dan


jawablah dengan tepat!
1. Hukum Hess
Diketahui : 2S (g) + 3 O2 (g)
∆H1 ...? ∆H2 = - 594 kJ
38
2SO2 (g) + O2 (g)
∆H3 = - 196 kJ
2SO3 (g)
Berdasarkan gambar diatas berapakah nilai dari ∆H1 ?
2. Jika diketahui : C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O ∆H = -327 kkal

C + O → CO2 ∆H = -94 kkal

H2 + ½O2 →H2O ∆H = -68,4 kkal


Hitunglah perubahan entalpi yang timbul pada pembentukan C2H5OH dari unsur-
unsurnya menurut persamaan reaksi : 2C + 3H2 + ½O2 → C2H5OH

2. Diketahui energi ikatan rata-rata :


C = C : 614 kJ/mol
C − C : 348 kJ/mol
C − H : x kJ/mol
C − Cl : 328 kJ/mol
H − Cl : 431 kJ/mol
Jika perubahan entalpi dari reaksi H2C = CH2 + HCl → H3C − CH2 Cl
sebesar −44 kJ tentukan Energi ikatan rata-rata dari C − H

3. ΔHf° F2O = 257 kJ mol–1

energi ikatan gas fluorin = 157 kJ mol–1

energi ikatan gas oksigen = 498 kJ mol–1

Tentukan besarnya energi ikatan rata-rata F–O!

4.Perhatikan diagram siklus berikut!

39
Dari diagram di atas, tentukan nilai x!

5. Diketahui energi ikatan rata-rata :


C = C : 614 kJ/mol
C − C : 348 kJ/mol
C − H : x kJ/mol
C − Cl : 328 kJ/mol
H − Cl : 431 kJ/mol

Jika perubahan entalpi dari reaksi H2C = CH2 + HCl → H3C − CH2 Cl ,sebesar
−44 kJ . Tentukan energi ikatan rata-rata dari C − H

Jawaban

1. Pembahasan :

Ketiga reaksi di atas kita susun sedemikian rupa sehingga bila dijumlahkan akan
menghasilkan reaksi pembentukan C2H5OH , dan ∆H nya adalah jumlah ∆H dari
ketiga reaksi tersebut.

( C + O2 → CO2 ) x2 ∆H = -188 kJ (harga ∆H dikali 2)

( H2 + ½O2 → H2O ) x3 ∆H = -205,2 kJ (harga ∆H dikali 3)

2CO2 + 3H2O → C2H5OH + 3O2 ∆H = -327 kJ +

2C + ½O2 + 3H2 → C2H5OH ∆H = -66,2 kJ

Jadi perubahan entalpi yang timbul pada pembentukan C2H5OH adalah -66,2 kJ

2. Pembahasan

ΔH = Σ Energi ikat kiri − Σ Energi ikat kanan

40
ΔH = [1(C = C) + 1(H − Cl) ] − [1(C − H) + 1(C − C) + 1 (C − Cl)]
−44 = [614 + 431] − [ x + 348 + 328]
−44 = 1045 − x − 676
x = 1045 − 676 + 44 = 413 kJ/mol
Energi ikatan rata-rata C - H dengan demikian adalah 413 kJ/mol

3. Pembahasan :

F2O(g) → 2 F(g) + ½ O2(g)

F2(g) + ½ O2(g) → ΔH = 257 kJ mol–1


F2O(g)
F2(g) → 2 F(g) ΔH = 157 kJ mol–1
O2(g) → 2 O(g) ΔH = 498 kJ mol–1
F2O(g) →F2(g) + ½ ΔH = –257 kJ mol–1
O2(g)
F2(g) → 2 F(g) ΔH = 157 kJ mol–1
½ O2(g) → O(g) ΔH = 249/2 kJ mol– = 74,5
kJ mol–1

4. Pembahasan
−790 kJ adalah jumlah dari x dan − 197 kJ, sehingga

5. Dari reaksi pada soal, seperti nomor 1

ΔH = Σ Energi ikat kiri − Σ Energi ikat kanan


ΔH = [1(C = C) + 1(H − Cl) ] − [1(C − H) + 1(C − C) + 1 (C − Cl)]
−44 = [614 + 431] − [ x + 348 + 328]
−44 = 1045 − x − 676

41
x = 1045 − 676 + 44 = 413 kJ/mol
Jadi, energi ikatan rata-rata C - H dengan demikian adalah 413 kJ/mol

Penilaian Keterampilan

No. Kegiatan Baik (3) Sedang (2) Kurang (1)

1. Membaca buku kelas XI SMA


tentang termokimia
2. Menjelaskan mengenai yakni
mengenai Penentuan Perubahan
Entalpi ΔH0 Menggunakan
Hukum Hess, Energi Ikatan.
3. Mempresentasikan hasil diskusi
tentang perhitungan Perubahan
Entalpi ΔH0 Menggunakan
Hukum Hess, Energi Ikatan.
Nilai = ((jumlah v x skor) / 9) x 5

Mengetahui TanjungPinang,03 Januari 2017

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP Charolina Sitepu

42
LAMPIRAN 2

LEMBAR KERJA SISWA


REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM
3.4 Memahami konsep ∆𝐻 sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap dan
penggunaannya dalam persamaan temokimia
Indikator :
3.4.1 Membedakan sifat-sifat reaksi eksoterm dan endoterm
Tujuan : untuk membedakan sifat – sifat reaksi eksoterm dan reaksi endoterm .
2. Dasar Teori :
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari system
kelingkungan. Dalam hal ini system melepaskan kalor ke lingkungan .Pada reaksi
eksoterm umumnya suhu sistem naik. Adanya kenaikan suhu inilah yang

43
mengakibatkan sistem melepaskan kalor ke lingkungan. Nilai perubahan
entalpi ΔH ˂ 0 (berharga negatif).
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem. Dalam reaksi ini, kalor diserap oleh sistem dari lingkungan.
Pada reaksi endoterm umumnya ditunjukan oleh adanya penurunan suhu. Nilai
perubahan entalpi ΔH ˃ 0 (berharga positif).
Alat danBahan
Tabung reaksi / rak. Ba(OH)2 . 8 H2O padat .
Pengaduk CaO padat
Aquadest NH4Cl padat
Pita Magnesium HCl 0,3 M.
Thermometer
Cara Kerja
Masukkan aquades ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 ml. Pegang tabung reaksi
dan ukur suhunya.
Tambahkan 1 spatula CaO dan ukur suhunya dengan memegang tabung reaksi.
Isi tabel pengamatan.
Masukkan Ba(OH)2 sebanyak 2 spatula kedalam tabung reaksi, Ukur suhunya
dengan termometer
Tambahkan NH4Cl sebanyak 2 spatula, aduk campuran kemudian tutuplah
dengan gabus. Pegang tabung reaksi itu dan rasakan suhunya. Ukur suhunya
dengan termometer Isi tabel pengamatan
Masukkan 5 ml HCl 0,3 M kedalam tabung reaksi, rasakan suhunya dengan
memegang tabung reaksi. Ukur suhunya dengan termometer
Tambahkan pita Mg sepanjang 2 cm , kocok campuran dengan hari – hati .
Rasakan suhunya dengan memegang tabung reaksi, Ukur suhunya dengan
termometer catat hasil pengamatan.
5. Hasil Pengamatan
No.
Kegiatan
Pengamatan
Pencampuran CaO + Aquades
Pencampuran Ba(OH)2 + NH4Cl
Pencampuran Mg + HCl
……………………………………..
44
to = ta =
to = ta =

6. Analisis Data
1. Bagaimanakah jumlah energi zat – zat hasil reaksi ( produk) dibandingkan
dengan jumlah energi zat pereaksi ( reaktan ) pada reaksi 1, 2 dan 3 jika diukur
pada tekanan yang sama.
2. Gambarlah diagram tingkat energi untuk ketiga reaksi diatas.
3. Tariklah kesimpulan pengertian reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
Soal Essay
1. Jelaskan pengertian sistem dan lingkungan
2. Kapur tohor (CaO) digunakan untuk melabur rumah agar tampak putih bersih.
Sebelum kapur dipakai, terlebih dahulu dicampur dengan air dan terjadi reaksi
yang disertai panas. Apakah reaksi ini eksoterm atau endoterm? Bagaimana
perubahan entalpinya?
3. Sepotong es dimasukkan ke dalam botol plastik dan ditutup. Dalam jangka
waktu tertentu es mencair, tetapi di dinding botol sebelah luar ada tetesan air. Dari
mana tetesan air itu?

4. Larutan NaHCO3 (baking soda) bereaksi dengan asam klorida menghasilkan


larutan natrium klorida, air, dan gas karbon dioksida. Reaksi menyerap kalor
sebesar 11,8 kJ pada tekanan tetap untuk setiap mol baking soda. Tuliskan
persamaan termokimia untuk reaksi tersebut.
Jawaban
1. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian ,sedangkan
lingkungan yaitu hal-hal diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat
mempengaruhi sistem
2. Reaksi yang terjadi:
CaO(s) + H2O(l)→ Ca(OH)2 (s)
Oleh karena timbul panas, artinya reaksi tersebut melepaskan kalor atau reaksinya
eksoterm, ini berarti kalor hasil reaksi lebih rendah dari pereaksi. Jika reaksi itu
dilakukan pada tekanan tetap (terbuka) maka kalor yang dilepaskan menyatakan
perubahan entalpi ( ΔH) yang harganya negatif.
3. Perubahan es menjadi cair memerlukan energi dalam bentuk kalor. Persamaan
kimianya:
H2O(s) + kalor → H2O( l)

45
4. Persamaan kimia setara untuk reaksi tersebut adalah
NaHCO3(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g)
Oleh karena reaksi membutuhkan kalor maka entalpi reaksi dituliskan positif.
Persamaan termokimianya:NaHCO3(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g)
ΔH= +11,8 kJ

46

Anda mungkin juga menyukai