Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM AC

”KOMPRESOR TIPE WANKEL”

Oleh :
Agung Gumelar 16504241001/A11
M. Dzaki Ardian S. 16504241002/A11
Arif Hidayat 16504241003/A11
Wahyu Arya R. 16504241004/A11
Julian Eka P. 16504241005/A11

Dosen Pengampu : Drs. Sukaswanto, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
KOMPRESOR TIPE WANKEL

A. KOMPETENSI
1. Membongkar dan memasang kembali unit kompresor tipe wankel.
2. Menggambar konstruksi kompresor tipe wankel dan komponen-
komponennya.
3. Menjelaskan kondisi komponen kompresor tipe wankel.
4. Menjelaskan cara kerja kompresor tipe wankel.

B. SUB KOMPETENSI
Setelah mengikuti praktik kompresor AC ini, diharapkan mahasiswa :
1. Mampu membongkar dan memasang kembali unit kompresor tipe
wankel.
2. Mampu menggambar konstruksi kompresor tipe wankel dan komponen-
komponennya.
3. Mampu menjelaskan kondisi komponen kompresor tipe wankel.
4. Mampu menjelaskan cara kerja kompresor tipe wankel.

C. DASAR TEORI
Sistem AC pada mobil berfungsi untuk mendinginkan dan
menstabilkan ruangan mobil dengan cara mengambil panas dari ruangan
tersebut.
Dingin merupakan sifat relatif yang menunjukkan rendahnya derajat
panas. Panas adalah salah satu bentuk energi. Panas sendiri terdapat dua
jenis yaitu:
a. Panas sensible yaitu panas yang diambil atau diberikan dari
suatu zat untuk merubah suhu zat
b. Panas laten yaitu panas yang diberikan atau diambil dari suatu
zat untuk merubah wujud zat tersebut.

Berdasarkan hukum Boyle Gay Lussac:


Apabila suatu zat dimampatkan atau dikompresikan maka tekanan
zat tersebut akan naik, volumenya akan turun dan suhunya akan naik.
Atau sebaliknya jika diekspansi maka kejadiannya akan sebaliknya.
Dari sini maka dibuat konsep kerja kompresor untuk menciptakan
perubahan tekanan, suhu dan volume untuk keperluan sistem AC.
Pemanfaatan tekanan tinggi pada kerja kondensor karena uap tekanan
tinggi akan mempermudah pengembunan. Begitu juga pada evaporator
diperlukan tekanan rendah untuk mempermudah dan mempercepat proses
penguapan dari refrigrant.
Tipe kompresor AC yang digunakan pada mobil banyak macamnya,
diantaranya adalah kompresor tipe wankel.Sistem wankel pertama kali
dikembangkan oleh Felix Wankel pada tahun 1950 sebagai mesin
pembakaran dalam. Sistem wankel memiliki banyak keuntungan
diantaranya adalah putarannya yang lebih stabil dan dalam satu putaran
menghasilkan usaha yang lebih banyak. Karena hal inilah maka sistem
wankel ini digunakan juga sebagai kompresor AC sehingga dengan
putaran mesin yang sama dan kapasitas hisap yang sama, jumlah
refrigerant yang dapat disirkulasikan 6 kali lipat lebih banyak.

D. DATA PRAKTIKUM
1. Nama & Gambar Komponen

Gambar. Unit kompresor wankel


Gambar. Front Cover Gambar. Rotor Shaft

Gambar. Rotor

Gambar. Penahan katup tekan Gambar. Stator


Gambar. Balancer Housing Gambar. Rear Cover dan Discharge
and Suction Valve

2. Kondisi Komponen
No Nama Komponen Keadaan
1 Front Cover a. Bearing “seret”.
b. Permukaan tidak rata.
c. Terjadi banyak goresan.
2 Balancer Housing a. Terdapat goresan-goresan.
b. Retak.
c. Permukaan tidak rata.
3 Stator a. Permukaan aus.
b. Berkarat.
c. Permukaan tidak rata.
4 Rotor Shaft a. Ujung poros patah.
b. Putaran bearing kasar.
c. Bearing kocak.
5 Rotor a. Bearing kocak.
b. Dua buah seal hilang.
c. Goresan.
d. Permukaan aus dan berkarat.
6 Penahan Katup Tekan a. Permukaan aus.
b. Coakan sudah aus.
c. Permukaan berkarat.
7 Rear cover a. Terjadi goresan-goresan pada
permukaannya.
b. Terjadi bibit-bibit keretakan.
8 Discharge Valve Service a. Ulir sudah mengalami sedikit
kerusakan.
b. Permukaan mengalami
deformasi keretakan.
9 Suction Valve Service a. Saluran mengalami pecah
pada ujungnya.
b. Permukaannya tidak merata.
10 Baut Pengikat a. Hilang 1 baut
b. 3 baut mengalami keausan

3. Komponen Yang Hilang


a. Balancer
b. Discharge Valve
c. Gasket
d. Kopling Magnet
e. Seal/perapat rotor

E. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


1. Fungsi Komponen
a. Saluran suction dan discharge : Jalur masuk refrigrent dari
evaporator (suction) dan jalur keluar refrigerant ke kondensor
(discharge)
b. Katup Tekan : Menahan tekanan balik diruang silinder pemompaan
c. Penahan katup tekan : Sebagai penahan katup tekan supaya
pembukaanya tidak terlalu lebar
d. Stator/ silinder : tempat pemompaan refrigerant
e. Rotor : berfungsi sebagai penekan dan penghisap refrigerant
f. Bering Rotor : memperlancar pergerakan rotor
g. Poros pompa rotary : Menyalurkan putaran dari pulley ke rotor
h. Bearing poros pompa : Sebagai dudukan poros dan memperlancar
putran poros
i. Perapat rotor /ring rotor : Perapat refrigerant ketika terjadi penekan
agar tidak bocor
j. Balancer: Membantu pemasukan refrigerant ke ruang stator /silinder
(atas) menjadi balancer poros (bagian bawah)

2. Analisis kondisi komponen


a. Katup tekan patah dan hilang
 Penyebab : Pemasangan saat setelah pembongkaran yang keliru,
dikarenakan posisinya yang terjepit dengan penahan katup
sehingga jika tidak pas saat memasukkan maka akan terlipat dan
patah.
 Akibat : Terjadi tekanan balik pada ruang rotor saat penekanan
refrigerant karena katup yang bocor.
b. Stator
 Penyebab : Komponen yang paling berpotensi aus karena
berhubungan langsung dengan rotor.
 Akibat : Ketika stator aus akan menyebabkan penekanan
refrigrant tidak maksimal. Karena keausan berpotensi
menyebabkan bocor
c. Rotor
 Penyebab : Pada rotor biasanya terjadi keausan namun tidak
langsung pada rotornya namun pada ring perapat rotor.
 Akibat : Ketika aus akan menyebabkan kebocoran saat menekan
refrigrant.
d. Seal Rotor
 Penyebab : Jarang di gunakan, suhu yang terlalu tinggi
 Akibat : Akan menyebabkan penekanan refrigrant bocor dan
tidak tertekan hingga spesifikasi yang ditentukan
e. Bearing kocak
 Penyebab : karena usia pakai maupun kurangnya pelumasan.
 Akibat : Akan menyebabkan putaran jadi berat dan akan
merusak komponen lain seperti poros karena putaranya tidak
halus..
f. Poros
 Penyebab : Poros bisa terjadi kerusakan seperti keausan yang di
sebabkan gesekan akibat putaran karena bearing kocak dan bisa
terjadi kebengkokan karena putarannya yang tidak
seimbang/center.
 Akibat : timbul getaran dan putaran, putaran poros tidak
maksimal dan menimbukan kerusakan padan komponen lain
g. Baut pengikat
 Penyebab : Proses pengencangan yang salah.
 Akibat : Unit kompresor tidak terikat dengan baik, dapat
menumbulkan kekocakan dan menyebabkan kerusakan
komponen yang lain.
h. Discharge dan Suction Valve
 Penyebab : Proses pembongkaran dan pemasangan yang salah
 Akibat : Dapat menimbulkan kebocoran jika terjadi keausan

3. Cara Kerja
Pada saat putaran mesin hidup dan kopling magnet bekerja
maka pressure plate akan tertarik oleh kekuatan magnet, sehingga
putaran mesin berhubungan dengan rotor pada kompresor. Gerakan rotor
akan menyebabkan perubahan volume dalam ruang stator. Perubahan
ruang yang berupa pembesaran ruang akan menyebabkan penurunan
tekanan sehingga refrigrant akan mengalir melalui suction hole menuju
ruang belakang dan selanjutnya dengan bantuan balancer akan didorong
masuk menuju ruang bagian stator depan untuk penampungan. Untuk
selanjutnya dari ruang depan akan diisap kembali dengan bantuan
balancer depan menuju ruang rotor melalui lubang isap. Selanjutnya rotor
juga terus berputar dan menyebabkan penyempitan ruang didalam stator
terhadap rotor sehingga terjadi penekanan refrigrant. Tekanan refrigrant
selanjutnya akan mengalir melalui katup tekan dan dialirkan mennuju
ruang belakang dan dikeluarkan melalui discharge hole dalam bentuk gas
refrigran bertekanan dan bersuhu tinggi. Proses terjadinya pengisapan dan
penekanan dipengaruhi oleh gerakan dari rotor. Gerakan rotor
dipengaruhi oleh poros yang digerakkan oleh mesin.

F. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kompresor AC tipe wankel merupakan salah satu jenis kompresor AC
yang bekerja untuk meningkatkan tekanan refrigerant agar dapat
bersirkulasi dengan baik dalam sistem AC.
2. Di dalam melakukan pembogkaran, pemeriksaan, dan perakitan perlu
diperhatikan SOP (Standard Operational Procedure) agar didapatkan
hasil yang baik dan tidak merusak komponen yang ada.
3. Kondisi secara keseluruhan kompresor AC jenis wankel yang kami
gunakan untuk praktikum sudah tidak layak lagi untuk dipakai dalam
sistem AC. Hal ini dikarenakan banyak sekali komponen-komponen yang
mengalami kerusakan bahkan ada yang hilang.

G. DAFTAR PUSTAKA
 http://unyftotomotifacpljrn.blogspot.co.id/2009/06/kompresor-
wankel_17.html

Anda mungkin juga menyukai