Anda di halaman 1dari 6

I.

Tujuan praktikum
1. Dapat menentukan efiseiensi pemisahan
2. Dapat menentukan jumlah plate ideal
3. Dapat menentukan yield distilat
II. Dasar Teori
Destilasi ada proses pemisahan secara fisik (physical separation) yang
berdasarkan perbedaan titik didih, dan sedikitnya dibutuhkan dua komponen.
Proses pemisahan tidak dapat dilakukan apabila kedua komponen memiliki titik
didih yang sama dan kondisi ini lazimnya disebut dengan azeotrop. Pemisahan
destilasi dua komponen memang jarang ditemukan pada proses – proses di
industri, tetapi dengan mempelajari pemisahan destilasi dua komponen ini akan
memberikan pemahaman yang cukup baik mengenai pengaruh – pengaruh dari
berbagai variable yang ada (seperti, reflux rasio, kondisi umpan, kemurnian
produk dan lain – lain).

Salah satu metode yang sering digunakan dalam menghitung jumlah stage
ideal untuk destilasi dua komponen (binary distillation) adalah dengan
menggunakan metode McCabe- Thiele, disamping itu terdapat metode lain yaitu
metode ponchon Savarit. Bila dibandingkan dengan metode ponchon savarit,
maka metode McCabe – Thiele lebih mudah digunakan karena dengan metode
McCabe-Thiele ini tidak memerlukan perhitungan Heat Balance ( necara panas )
untuk menentukan jumlah stage yang dibutuhkan. Metode McCabe- Thiele ini
mengasumsikan bahwa laju alir molar baik liquid maupun vapour atau L/V
konstant, atau dikenal juga dengan istilah Constant Molar Overflow ( CMO ),
namun pada keadaan sebenarnya keadaan CMO tidaklah konstant.
Secara umum sebuah kolom distilasi terdiri dari :

I. Vessel atau kolom itu sendiri, dimana pada kolom ini lah terjadi
pemisahan, aliran yang terjadi didalamnya secara countercurrent, uap yang
berasal dari reboiler naik kebagian atas kolom, sedangkan liquid yang
disupplai dari reflux turun kebawah. Didalam kolom terdapat plate atau
piring ( disebut juga dengan stage ) pada plate inilah terjadi proses
pemisahan yang efektif.
II. Condenser, berfungsi untuk mengkondensasikan uap ( V’ ) yang berasal
dari kolom, condenser dapat mengkondensasikan seluruh uap yang berasal
dari kolom ( disebut juga dengan total kondenser, tidak dihitung sebagai 1
stage ), atau dapat pula mengkondensasikan sebagaian uap ( partial
kondenser, dihitung sebagai 1 stage )
III. Accumulator, berfungsi sebagai penyedia reflux ( R )
IV. Reboiler , menguapkan kembali liquid yang berasal dari kolom distilasi (
L‖ ) dan (umumnya dihitung sebagai 1 stage )
Gambar 1 Kolom Destilasi

L’ adalah laju alir molar yang kembali ke kolom (ke stage pertama ), sedangkan
V’ adalah uap yang keluar dari kolom menuju ke kondenser untuk di
kondensasikan. L‖ adalah liquid yang berasal dari kolom destilasi menuju ke
reboiler untuk diuapkan kembali, sedangkan V‖ adalah uap yang terbentuk dari L‖
dan masuk lagi ke kolom. Untuk lebih memudahkan, bagian rectifying akan di
tandai dengan subscript n, dan bagian stripping ditandai dengan subscript m.
Dalam perhitungan theoritical stage ada beberapa tahap yang harus dilakukan ,
yaitu :
I. Pembuatan kurva kesetimbangan uap cair ( biasanya untuk senyawa atau
komponen yang lebih ringan )
II. Membuat garis operasi baik seksi rectifying ( enriching ) maupun stripping
III. Membuat garis umpan / feed ( q-line ), q- line ini akan menunjukkan
kualitas dari umpan itu sendiri, apakah dalam keadaan uap jenuh, liquid
jenuh dan lain – lain
IV. Membuat atau menarik garis stage yang memotong kurva kesetimbangan
yang memotong kurva kesetimbangan xy, garis operasi rectifying dan
stripping yang diawali dari XD dan berakhir pada XB,

Gambar 2 Grafik McCabe-Thiele


Membuat kurva Kesetimbangan
Dalam membuat kurva kesetimbangan xy, umumnya kurva dibuat untuk
komponen yang lebih ringan, misalkan pemisahan komponen etanol - air, maka
kurva yang dibuat kesetimbangan xy adalah untuk komponen etanol. jika dalam
soal telah tersedia data kesetimbangan xy , maka data tersebut dapat langsung
digunakan , namun jika tidak data tersebut harus dibuat terlebih dahulu , terdapat
beberapa cara dalam membuat kurva kesetimbangan ini :
a. Dengan menggunakan relatif volatilitas :

b. Jika diketahui tekanan operasi kolom ( dan biasanya diasumsikan tidak


terjadi penurunan tekanan dalam kolom ) maka kurva kesetimbangan dapat dibuat
dengan rumusan

Membuat Garis Opersi Enriching


Garis operasi rectifying dapat dijabarkan dengan :

Dimana
Ln = laju alir molar liquid stage ke n
Vn+1 = laju alir molar uap stage ke n+1
Xn = fraksi liquid ke n+1 komponen ringan
XD = fraksi destilat komponen ringan
D = laju alir molar destilat
Garis operasi enriching dimulai dari titik ( XD,YD ) atau ( XD, XD ), Penomoran
stage umumnya dimulai dari atas lalu diteruskan ke bawah hingga berakhir pada
reboiler sebagai stage terakhir.
Dimana :
R = rasio refluks
Rasio refluks didefenisikan sebagai :
R = (arus yang diumpan kembali ke kolom ( refluks, L’ )) / (arus produk atas yang
diambil)
= L’/D
Pada persamaan diatas ( persamaan kedua ) , perpotongan garis tersebut terhadap
sumbu y adalah pada titik (0, ), seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 3 Garis Operasi Rectifying

Garis operasi stripping


Garis operasi stripping dapat di jabarkan dengan :

Dimana :
Lm = laju alir molar liquid stage ke m
Vm+1 = laju alir molar uap stage ke m+1
Xm = fraksi liquid ke n+1 komponen ringan
XB = fraksi bottom produk komponen ringan
B = laju alir molar bottom produk
Jika slope Lm/Vm diketahui maka garis operasi stripping dapat dibuat, tetapi
biasanya mudah membuat garis operasi stripping setelah garis umpan ( q line )
diketahui.

Gambar 4 Garis Operasi Stripping


III. Alat dan Bahan

Alat Bahan
Satu set perangkat modul batch distilasi Etanol
Reflux Air
Piknometer
Termometer
Selenoid valve
Stopwatch
Gelas ukur
Pipet ukur
Timbangan/ neraca

IV. Skema Kerja

Siapkan grafik y vs x ; t vs xy ; 1/y-x vs x system etanol air

Susun tata kerja untuk melakukan operasi distilasi batch tanpa reflux

Catat data yang diperlukan guna menyelesaikan tugas yang diberikan antara
lain : skema data pengamatan dan data kadar methanol vs berat.

Isi labu vol 250 cc dengan larutan methanol dengan volume 150 cc kadar
(70 % berat) atau menyesuaikan dengan petunjuk teknis pengajar.

Pastikan aliran air untuk kondensor berjalan normal

Siapkan larutan etanol sebagi umpan dengan kadar tertentu dan volume 100
cc (F)
Kalibrasi umpan etanol dengan kecepatan missal 10 ml/menit dan pastikan
kalibrasi valid dan siap diuji cobakan. (jangan dialirkan dulu !)

Nyalakan oil bath untuk memenaskan larutan etanol pada suhu didihnya

Atur widraw / reflux pada keadaan missal 2 : 3 dan pastikan valve terbuka

Beberapa saat setelah terjadi kondensasi distilat alirkan umpan kedalam


kolom
distilasi dan catat kecepatan kondensasi distilat (D)

Amati kenaikan suhu etanol dalam labu dan ambil beberapa sampel distilat
jika sudah terjadi kondensasi.

Ukur density , berat dan volume distilat

Anda mungkin juga menyukai