Sap
Sap
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan pada adek-adek kelas 1-6 diharap kan
mereka mampu:
B. Pelaksanaan
Tanggal 21 Maret 2018 jam 08.20 WITA acara penyuluhan cuci
tangan 6 langkah dimulai dan dibuka oleh protokol dari mahasiswa KKN-
PPM Stikes Muhammadiyah Sidrap yaitu saudara HERLAN
ARDIANSYAH dilanjutkan dengan perkenalan dari masing-masing
mahasiswa. Acara dilanjutkan dengan penyuluhan cara mencuci tangan 6
langka yang disampaikan oleh pemateri penyuluhan yang isinya antara lain
: pengertian, waktu yang tetap untuk mencuci tangan, manfaat mencuci
tangan, langkah-langkah mencuci tangan..
A. Pengertian TOGA
Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil
budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada
hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun
ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.
Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan
memanfaatkannya. Sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
pengobatan keluarga.
B. Fungsi TOGA
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan
tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain
meliputi:
1. Upaya preventif (pencegahan)
2. Upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan)
3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)
4. Sarana untuk pelestarian alam Apabila pembuatan tanaman obat alam
tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka
sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh tumbuhan akan mengalami
kepunahan.
5. Sarana penyebaran gerakan penghijauan. Untuk menghijaukan bukit-bukit
yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan
penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon
asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain.
6. Sarana untuk pemerataan pendapatan. Toga disamping berfungsi sebagai
sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi
sebagai sumber pengbasilan bagi keluarga tersebut.
7. Sarana keindahan. Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka
hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada di
sekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap
tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah-
C. Macam-Macam Tanaman
1. Kunyit
Nama Daerah (Kunir; Kunyir; Koneng; Kunyet; Kuning; Kuneh)
a. Deskripsi Tanaman
Tumbuhan berbatang basah, tingginya sampai 0,75 m, daunnya
berbentuk lonjong, bunga majemuk berwarna merah atau merah
muda. Tanaman herba tahunan ini menghasilkan umbi utama
berbentuk rimpang berwarna kuning tua atau jingga terang.
Perbanyakannya dengan anakan. Banyak juga ditanam di
perkarangan. dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian
2000 m dpl.
b. Bagian Tanaman Yang Dijadikan Obat : Rimpang
c. Khasiat/Kegunaan : Anti inflamasi; Anti bakteria.
d. Resep/Cara Pengolahan
1) Luka dan kurap : Rimpang kunyit 1 jari; Daun asam 1
genggam; Air sedikit, Dipipis, Tempelkan pada luka dan diganti
setiap 3 jam.
2) Mencret : Rimpang kunyit 1/2 jari; Rasuk angin 1/2 sendok
teh; Ketumbar 3 biji; Buah kayu ules 1 biji; daun trawas 1
helai, Campuran ditumbuk; ditambah air 115 ml dan
dididihkan; kemudian disaring, Diminum pagi dan sore; tiap
kali minum 100 ml.
3) Nyeri haid : Rimpang kunyit 1 jari; Ketumbar 7 butir; Cengkih 1
butir; Asam kawak; Biji pala, Campuran ditumbuk; ditambah air
110 ml; dan dididihkan; kemudian disaring, Diminum 1 kali
sehari 100 ml.
4) Sakit perut : Kunyit dibakar 1 jari; Kulit batang pulosari 1 jari;
Ketumbar 7 biji; Seluruh tanaman patikan cina 1 genggam; Air 1
cangkir, Campuran ditumbuk; ditambah air dan dididihkan sampai
diperoleh secangkir; disaring, Bayi umur 5-7 bulan; 1 sendok
teh/jam; Anak umur 1-2 tahun; diminum 2 kali sehari; 2 sendok
makan; Dewasa; sehari minum 3 kali; 1/2 cangkir.
2. Kemangi
Nama Daerah (Kemangi; Kemangen; Surawung)
a. Deskripsi Tanaman
Tanaman semak yang tegak dengan bau khas, tinggi mencapai 1,5
meter. Bunganya berbibir berbentuk bulir warna putih dan merah
muda. Bijinya bila kena air menggelembung seperti agar-agar.
Tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 1300 mdpl.
b. Bagian Tanaman Yang Dijadikan Obat : Daun
c. Khasiat/Kegunaan : Diaforetik
d. Resep/Cara Pengolahan
Perut kembung : Daun kemangi secukupnya, Dicuci bersih,
Dimakan sebagai lalapan.
3. Lidah Buaya
a. Bagian Tanaman Yang Dijadikan Obat : Daging daun, bunga dan akar.
b. Sifat Kimiawi Dan Efek Farmakologis : Rasa pahit, dingin. Anti
radang, pencahar (Laxative), parasitiside. Herba ini masuk ke
meridian jantung, hati dan pancreas.
c. Khasiat/Kegunaan : Anti inflamasi; Laksatif; Stomakik; Ekspektoran.
d. Resep/Cara Pengolahan : Daun, bunga, akar, pemakaian segar.
Digunakan untuk pengobatan :
1) Sakit kepala, pusing.
2) Sembelit (Constipation).
3) Kejang pada anak, kurang gizi (Malnutrition).
4) Batuk rejan (Pertussis), muntah darah.
5) Kencing manis (DM), wasir.
6) Peluruh. haid.
7) Penyubur rambut.
e. Pengolahan: Daun 10 – 15 gram, bila berbentuk pil: 1,5 – 3
gram. Atau berupa bubuk (tepung) untuk pemakaian topikal.
1) Pemakaian luar: Daun dipakai untuk koreng, eczema, bisul,
terbakar, tersiram air panas, sakit kepala (sebagai pilis), caries
dentis (gigi berlubang), penyubur rambut.
2) Penyubur rambut: Daun lidah buaya segar secukupnya dibelah,
diambil bagian dalam yang rupanya seperti agar-agar,
digosokkan ke kulit kepala sesudah mandi sore, kemudian
dibungkus dengan kain, keesokan harinya rambut dicuci.
Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang
memuaskan.
3) Luka terbakar dan tersiram air panas (yang ringan): Daun
dicuci bersih, ambil bagian dalamnya, tempelkan pada bagian
tubuh yang terkena api/air panas.
4) Bisul: Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan
pada bisulnya.
4. Seledri
Khasiat daun seledri dan pengolahannya:
- Arthritis, detoxifikasi, dan sirkulasi darah pada otot dan sendi
Pengolahannya :
Cuci bersih 8 gram daun seledri segar, 8 gram devil’s claw
(Harpogoohytum procumbes), dan 8 gram white willow (Salix alba).
Rebus bahan bersama 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Minum
ramuan 3 kali sehari, masing-masing setengah gelas (Hariana, 2002)..
- Diuretik dan urinary antiseptik
Pengolohannya :
Cuci bersih 37 lembar daun seledri, lalu tambahkan 2 gelas air. Rebus
bahan hingga airnya tersisa 1 gelas. Dinginkan, lalu saring ramuan.
Minum air ramuan sekaligus 1 kali sehari (Hariana, 2002)..
- Gout (Asam Urat)
Pengolahannya :
Tambahkan 25 gram biji seledrik e dalam bahan makanan. Makan
setiap hari dengan dosis yang sama. Cara lain yaitu 2 sendok makan
biji seledri direbus dalam 2 liter air selama 3 jam dengan api kecil.
Minum air ramuannya selagi hangat sehari 3 kali, masing-masing 1
cangkir (Hariana, 2002)..
- Asma dan bronkitis
Pengolahannya :
Cuci bersih 37 lembar daun seledri, lalu tambahkan 2 gelas air. Rebus
bahan hingga airnya tersisa 1 gelas. Dinginkan, saring ramuan. Minum
air hasil saringan sealigus sekali sehari (Hariana, 2002)..
- Tekanan darah tinggi
Pengolahannya :
Cuci, lalu potong kecil-kecil seledri. Rebus seledri dalam 2 gelas air
hingga airnya tersisa ¾ gelas. Dinginkan, lalu saring ramuan. Minum
air ramuan 2 kali sehari, masingmasing separuhnya. Cara lain yaitu
daunnya dimakan sebagai lalapan (Hariana, 2002)..
Catatatan: Bagi seseorang yang air seninya mengandung zat putih
telur (protein +) dilarang minum ramuan ini (Hariana, 2002).
5. Serai
Tanaman serai dapat membunuh sel sel kanker. Cara pengolahan
tanaman serai dapur untuk membunuh sel kanker sebagai berikut: siapkan
900 mg air dalam panci dan panaskan, setelah itu siapkan sebanyak 5
batang tanaman serai dapur segar dicuci bersih. Setelah air mendidih
masukkan tanaman serai dan tambahkan madu sebagai pemanis sesuai
selera. Diamkan hingga 5-10 menit lalu angkat, kemudian siap untuk
diminum baik hangat maupun dingin. Rebusan dapat diminum 2 kali setiap
hari.
6. Lengkuas
Selain dimanfaatkan sebagai bumbu masakah, rimpang lengkuas
juga memiliki khasiat sebagai obat yang cukup familiar di masyarakat.
Diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Rimpang lengkuas merah yang dimasak dan ditambahkan dengan cuka
encer, biasa digunakan sebagai minuman wanita yang baru melahirkan.
Teknik pengobatan ini dalam masyarakat diyakini mampu
mempercepat pembersihan rahim.
b. Rimpang lengkuas yang dicampurkan dengan bawang putih dengan
perbandingan 1:4, kemudian dicampur dengan cuka banyak digunakan
untuk melakukan pengobatan pada borok, panu, kudis dan koreng.
c. Bagi mereka yang terkena rematik, rimpang lengkuas juga sangat
mujarab untuk membantu mengatasi rematik. Caranya, rimpang
lengkuas dipotong – potong dan direbus dengan air secukupnya,
kemudian air rebusan ini digunakan untuk mandi.
d. Masih banyak khasiat lengkuas dalam pengobatan tradisional kita,
misal sebagai obat gosok, membantu mengeluarkan lendir pada saluran
pernapasan dan lain – lain.
e. Penggunaan tradisional
Rimpangnya sering digunakan untuk mengatasi gangguan lambung,
misalnya kolik dan untuk mengeluarkan angin dari perut
(stomachikum), menambah nafsu makan, menetralkan keracunan
makanan, menghi- langkan rasa sakit (analgetikum), melancarkan
buang air kecil (diuretikum), mengatasi gangguan ginjal, dan
mengobati penyakit herpes. Juga digunakan untuk mengobati diare,
disentri, demam, kejang karena demam, sakit tenggorokan, sariawan,
batuk berdahak, radang paru-paru, pembesaran limpa, dan untuk
menghilangkan bau mulut. Rimpang lengkuas yang dikunyah
kemudian diborehkan ke dahi dan seluruh tubuh diyakini dapat meng-
obati kejang-kejang pada bayi dan anak-anak.
Disamping itu rimpang lengkuas juga dianggap memiliki
khasiat sebagai anti tumor atau anti kanker terutama tumor di bagian
mulut dan lambung, dan kadangkadang digunakan juga sebagai
afrodisiaka (peningkat libido). Khasiatnya yang sudah dibuktikan
secara ilmiah melalui berbagai penelitian adalah sebagai anti jamur.
Secara tradisional dari sejak zaman dahulu kala, parutan rimpang
lengkuas kerap digunakan sebagai obat penyakit kulit, terutama yang
disebabkan oleh jamur, seperti panu, kurap, eksim, jerawat, koreng,
bisul, dan sebagainya. Di India dan Malaysia, rebusan rimpang
lengkuas atau rimpang yang dimasak bersama nasi diberikan kepada
para ibu sehabis melahirkan. Di banyak negara di Asia, rimpang
lengkuas digunakan sebagai bumbu masak. Demikian pula buahnya
sering digunakan sebagai bumbu masak atau rempah pengganti
kapulaga. Minyak lengkuas (Oleum galanga) sering ditambahkan
sebagai aroma dalam pembuatan minuman keras dan bir. Oleum
galanga juga bersifat insektisida. Buah lengkuas dapat digunakan
untuk menghilangkan rasa dingin, kembung dan sakit pada ulu hati,
muntah, mual, diare, kecegukan (singuitus), dan untuk menambah
nafsu makan. Juga dapat digunakan untuk menyembuhkan bisul. Biji
digunakan untuk mengatasi kolik, diare, dan muntah-muntah. Daunnya
digunakan sebagai pembersih untuk ibu sehabis melahirkan, untuk air
mandi bagi penderita rematik, dan sebagai stimulansia. Tunas muda
lengkuas dapat digunakan untuk mengobati infeksi ri ngan pada
telinga. Batang yang sangat muda (umbut) dan tunas atau kuncup
bunga dapat dimakan sebagai lalap atau sayur setelah direbus atau
dikukus terlebih dahulu.
LAMPIRAN 7
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERILAKU HIDUP BERSIHDAN SEHAT (PHBS)
1 3 menit Pembukaan:
-salam
-perkenalan
-menjelaskan tujuan pembelajaran
2 15 menit Pelaksanaan:
menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi:
1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat
2. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Dirumah Tangga.
3 5 Menit Evaluasi:
3. Pengertian Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat
4. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Dirumah Tangga.
5. Doorprize.
4 2 menit Penutup:
Mengucapkan terima kasih dan
mengucapkan salam.
D. Evaluasi
1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
2. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dirumah Tangga.
Materi penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS)
1. Apa pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
2. Bagaimanakah perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dirumah Tangga.
LAMPIRAN MATERI PHBS