Anda di halaman 1dari 5

Anisha Kurniasari (A2A016028)

VENTILASI

Ventilasi adalah proses penyediaan udara segar ke dalam dan pengeluaran udara kotor dari
suatu ruangan tertutup secara alamiah maupun mekanis tersedianya udara segar dalam rumah
atau ruangan amat dibutuhkan manusia, sehingga apabila suatu ruangan tidak mempunyai
sistem ventilasi yang baik dan over crowded maka akan menimbulkan keadaan yang dapat
merugikan kesehatan.

Ventilasi industri atau pertukaran udara di dalam insdustri merupakan suatu metode yang
digunakan untuk memelihara dan menciptakan udara suatu ruangan yang sesuai dengan
kebutuhan proses produksi atau kenyamanan pekerja. Disamping itu juga digunakan untuk
menurunkan kadar suatu kontaminan di udara tempat kerja sampai batas yang tidak
membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan pekerja.

A. Prinsip Sistem Ventilasi


Prinsip sistem ventilasi yang digunakan dalam suatu industry adalah membuat
suatu proses pertukaran udara di dalam ruang kerja. Pertukaran udara ini biasa dicapai
dengan cara memindahkan udara dari tempat kerja dan mengganti dengan udara segar
yang di laksanakan secara bersama-sama.
Menurut Talty T.John(1988),jika tidak ada sistem pertukaran udara, kontaminan
yang akan beregerak perlahan didalam udara ruang kerja. Sehingga kontaminan akan
tetap berada disekitar sumber dan di daerah sekitar pernapasan pekerja dengan
konsentrasi yang tinggi. Pertukaran udara dapat dilakukan baik secara alami maupun
dengan bantuan perawatan mekanik. Pertukaran udara terjadi karena adanya perbedaan
tekanan,dimana udara bergerak dari daerah yang mempunyai tekanan tinggi ke daerah
yang tekanannya rendah. Pertukaran udara secara mekanik di lakukan dengan cara
memasang sistem pengeluaran udara(exhaust system) dan pemasukan udara (supply
system) dengan menggunakan Fan. Exhaust system dipasang untuk mengeluarkan udara
beserta kontaminan yang ada disekitar ruang kerja,biasanya ditempatkan disekitar ruang
kerja atau dekat dengan sumber-sumber dimana kontaminan dikeluarkan. Supply system
di pasang untuk memasukkan udara didalam ruangan,umumnya digunakan untuk
menurunkan tingkat konsentrasi kontaminan didalam lingkungan kerja.
B. Tempat Kerja Berbahaya
Lingkungan kerja merupakan tempat dimana kita melakukan pekerjaan banyak
faktor bahaya di lingkungan kerja yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan,
Anisha Kurniasari (A2A016028)

keselamatan, bahkan dapat menimbulkan kebakaran dan peledakan. Faktor bahaya


tersebut bersumber dari kegiatan dimana proses produksi berlangsung.
Terdapat beberapa tempat kerja yang dalam proses kegiatan dilokasi tersebut
merupakan sumber bahaya, diantaranya :
1. Tempat peleburan, penuangan dan pengecoran logam.
2. Tempat penimbangan bahan cat,penuangan larutan/solvent pengadukan bahan cat,
dan tempat pencucian tangki-tangki kotor pada industry cat.
3. Tempat-tempat solder dan pengelasan pada industry elektronik.
4. Tempat pengisisan,pengangkutan bahan dengan menggunakan conveyor pada
industry semen.
5. Tempat pengecatan pada industry otomotif.
6. Tempat-tempat pekerjaan logam seperti gerindra logam,pemotongan logam dan
penghalusan logam.
7. Tempat dimana bahan-bahan yang sangat beracun dikerjakan.
8. Tempat-tempat pekerjaan kayu,penggergajian.
C. Kondisi Ventilasi di Industri
Masih banyak industri yang kurang diperhatikan sistem ventilasi dalam
menciptakan kondisi lingkungan kerja,yang sesuai dengan kebutuhan produksi maupun
kenyamanan pekerja. Bila pemasangan sistem ventilasi tidak tepat dapat menyebabkan
ketidaknyamanan atau bahkan dapat menurunkan kondisi kesehatan pekerja. Pemasukan
udara segar yang kurang, penyaringan volutan udara luar yang tidak efektif, serta gerakan
udara sirkulasi dalam ruangan terlalu kecil adalah sebagian besar masalah yang berkaitan
dalam sistem ventilasi. Beberapa penilaian menunjukkan bahwa kualitas udara yang
tidak memenuhi syarat menyebabkan biaya tinggi yang meliputi biaya pemeliharaan
kesehatan langsung, kerusakan bahan dan peralatan serta biaya kehilangan produksi.
Menurut Soedirman(1981) ada beberapa permasalahan yang berkaitan dengan
sistem ventilasi di dalam industry,dimana kondisi lingkungan kerja tidak sesuai dengan
kebutuhan proses produksi dan kenyamanan pekerja,yang disebabkan karena :
1. Tidak adanya perlengkapan sistem ventilasi
Dengan tidak adanya perlengkapan sistem ventilasi pada suatu mesin/perlatan
dimana suatu proses sedang berlangsung,maka pengeceran terhadap kontaminan atau
panas ynag dipancarkan oleh sumber akan berlangsung secara alami. Pertukaran udara
secara alami ini disebabkan kekuatan angin (tekanan udara luar) yang masuk melalui
lubang jendela atau pintu,pengaruh tekanan udara, lewat ventilasi atap,atau karena
Anisha Kurniasari (A2A016028)

kecepatan dan arah angin. Umumnya,pancaran debu,uap logam,ataupun gas sangat


sukar untuk dikendalikan hanya dengan pertuakaran udara secara alami.
2. Sistem ventilasi yang ada kurang memadai
a. Pemilihan tipe ventilasi yang tidak tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
Contoh,pada suatu proses dipasang suatu canopyhood dan dekat dengan sumber
kontaminan seperti yang terlihat pada gambar A, maka selama tenaga kerja
melakukan pekerjaan akan selalu terpapar oleh kontaminan yang dipancarkan oleh
sumber-sumber. Tipe ventilasi yang cocok seperti yang ditunjukkan pada gambar
B.
b. Pemasangan sistem ventilasi yang tidak tepat
Contoh gambar C menunjukkan pemasangan sistem ventilasi tipe slot yang
dipasang dibawah tangki proses pencelupan yang berisi solven yang mudah
menguap (amly lacetate) tujuan dari pemasangan sistem ventilasi tipe ini untuk
mengamankan lingkungan tempat kerja dari bahaya kebakaran/peledakan. Namun
ditinjau dari kesehatan dan keselamatan kerja,maka tipe tersebut tidak memadai,
oleh karena tenaga kerja akan terpapar oleh amly lacetate. Untuk untuk maka
sistem pemasangan ventilasi slot tersebut harus dipasang diatas dan sejajar dengan
permukaan tangki seperti yang ditunjukkan pada gambar D.
c. Pemasangan sistem ventilasi yang tidak sempurna
Apabila udara yang dikeluarkan ketempat terbuka dari suatu sistem ventilasi
mengandung sejumlah kontaminan, sedang sistem ventilasi tanpa dilengkapi
dengan alat pembersih seperti scrubber ,cyclone,bag house filter,kemungkinan
udara kontaminan tersebut sebagian akan masuk kembali dan mencemari
lingkungan tempat kerja. Demikian pula yang jatuh diluar perusahaan,walaupun
dalam jumlah yang kecil namun lama kelamaan akan mengendap dan menumpuk
yang akhirnya dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.

3. Perencanan pipa-pipa (ductwork) yang tidak baik


a. Beberapa industr telah memasang sistem ventilasi pada proses-proses tertentu
yang diperkirakan sebagai sumber dipancarkannya kontaminan, dengan pipa yang
berbentuk segi empat dan bentuk pipa yang baik adalah pipa bulat
Anisha Kurniasari (A2A016028)

b. Ada pipa-pipa yang harus dibuat membelok (elbow) yang bbelum banyak
diperhatikan dalam pemansangannya. Bentuk elbow yang baik adalah bila jari-jari
elbow lebih besar dari diameter duct.
c. Pada pembuatan pipa-pipa cabang juga banyak yang berbuat kekeliruan. Bentuk-
bentuk pipa cabang adalah bila sudut antara pipa induk dengan pipa cabang
sebesar 300 atau kurang.
4. Pemilihan Fan
Sering terdapat pula sistem ventilasi yang dipasang di perusahaan
menggunakan fan yang tidak tempat, baik bentuk maupun tenaga (horse power)
yang diperlukan. Akibatnya kekuatan hisap didalam duct sangat kecil, demikian pula
capture velocity¸sehingga sistem ventilasi ini tidak dapat menghisap seluruh
kontaminan yang dipancarkan dari sumber, bahkan kontaminan yang ada
dihamburkan keluar dan mencemari udara/lingkungan tempat kerja.
D. Pemilihan Sistem Ventilasi di industri
Sistem ventilasi yang digunakan dalam suatu industri sesusai kebutuhan tiap
departemen dalam suatu industri dapat berbeda tergantung pada keadaan, prosees atau
penggunaan bahan kimia yang digunakan. Menegtahui tujuan penggunaan ventilasi akan
membantu menentukan sistem ventilasi yang mana yang lebih tepat untuk operasi
tertentu. Berikut ini adalah beberapa contoh tipe sistem ventilasi yang dapat digunakan
untuk keperluan operasi didalam suatu industri.
1. Comfort ventilation
Pertukaran udara adalah merupakan suatu cara dimana bagian dalam dari suatu
ruangan dipanaskan atau didinginkan, atau mengubah kelembaban udara, untuk
mengendalikan suatu proses atau membuat keadaan menjadi nyaman. Pertukarna
udara untuk membuat keadaan menjaidi nyaman dikenal sebagai Comfort
Ventilation, sebagai contoh adalah penggunaan Air Conditioning untuk
meningkatkan perasaan naman dan enak selama bekerja. Dalam hal ini, rassa
nyaman tersdebut dipandang sebagai suatu keharusan dari pada suatu kebutuhan.
2. Dilution ventilation
Beban panas yang tinggi, pancaran gas atau uap atau kontaminan lain di dalam
suatu ruangan dapat di kendalikan dengan cara memasukan udara segara kedalam
ruangan tersebut (terjadi pengenceran). Dan menghisap keluar udara kontaminan
dari lingkungan kerja. Cara ini disebut Dilution ventilation. Umum nya Dilution
ventilation sangat baik untuk mengendalikan beban panas, seringkali juga dapat
Anisha Kurniasari (A2A016028)

digunakan dan berhasil dengan baik untuk mengendalikan uap bahan kimia organik
di udara tempat kerja, atau dari larutan-larutan yang menguap pada suhu kamar.
3. Local Exhaust Ventilation
Tujuan dari sistem ventilasi ini adalah untuk mengeluarkan udara kontaminan
dari sumber tanpa memberi kesempatan kepada kontaminan untuk mengadakan
difusi dengan udara didalam lingkungan kerja. Umumnya Local Exhaust Ventilation
ditempatkan sangat dekat dengan sumber emisi. Penggunaannya lebih
menguntungkan dibandingkan dengan Dilution ventilation. Dengan mengisap keluar
kontaminan dari lingkungan kerja dan mengendapkan kontaminan dalam suatu
kolektor, berarti membuat pabrik lebih bersih dan juga mengurangi biaya ketata-
rumahtanggan.
4. Exhausted enclosure
Kecepatan yang sangat tinggi dari kontaminan yang dipancarkan dari suatu
sumber dan merupakan bahan yang sangat beracun harus dikendalikan dengan
proses isolasi, dan selanjutnya untuk ventilasi pada ruangan tersebut dilakukan
menggunakan pengendalian jarak jauh. Tenaga kerja yang sewaktu-waktu masuk
keruangan tersebut perlu menggunakan alat pelindung diri di lengkapi breathing
apparatus.
5. Clean room ventilation
Beberapa proses industri harus mengusahakan agar debu didalam ruangan
kerja tetap dalam keadaan biasa seperti keadaan diluar ruangan adalah merupakan
suatu masalah. Pada pembuatan gyroscopes misalnya, dan juga penggunan
instrument lain yang memerlukan akurasi tinggi dikerjakan didalam ruangan yang
bersih, demikian juga pada industri photographi dan pembuatan obat-obatan. Sistem
pertukaran udara dari beberapa kamar yang saling berhubungan dipasang filter yang
mempunyai efisiensi tinggi untuk memberi udar segar yang ditempatkan sedekat
mungkin kepada tempat kerja. Filter mungkin akan menutup salah satu dinding (sisi
ruangan) atau atap ruangan, dan dibuat lubang disalah satu sisi atau dilantai ruangan
untuk mengeluarkan kontaminan.

Anda mungkin juga menyukai