Anda di halaman 1dari 4

3

akan dapat membantu siswa dalam usaha memperbaiki dan memberi motivasi

peningkatan prestasi berikutnya. Bagi pengelola pengajaran, sajian terperinci nilai

siswa dapat berfungsi menunjukkan bagian-bagian proses pengajaran mana yang

perlu diperbaiki.

2. Fungsi Informatif

Memberikan nilai siswa kepada orang tuanya mempunyai arti bahwa

orang tua siswa tersebut menjadi tahu akan kemajuan dan prestasi putranya di

sekolah. Catatan ini sangat akan berguna, terutama bagi orang tua yang ikut

serta menyadari tujuan sekolah dan perkembangan putranya. Dengan catatan

nilai untuk orang tua maka :

a) Orang tua menjadi sadar akan keadaan putrannya untuk kemudian

lebih baik memberikan bantuan berupa perhatian, dorongan, atau

bimbingan

b) Hubungan antara orang tua dengan sekolah menjadi baik.

3. Fungsi Bimbingan

Pemberian nilai kepada siswa akan mempunyai arti besar bagi

pekerjaan bimbingan dengan perincian gambaran nilai siswa, petugas

bimbingan akan segera tahu bagian-bagian mana dari usaha siswa di sekolah

yang masih memerlukan bantuan. Catatan lengkap yang juga mencakup

tingkat (rating) dalam kepribadian siswa serta sifat-sifat yang berhubungan

dengan rasa sosial akan sangat membantu siswa dalam pengarahannya sebagai

pribadi seutuhnya.

4. Fungsi Administratif

Yang dimaksud dengan fungsi administratif dalam penilaian antara lain

mencakup :
a) Menentukan kenaikan dan kelulusan siswa
4

b) Memindahkan atau menempatkan siswa

c) Memberikan beaasiswa

d) Memberikan rekomendasi untuk melanjutkan belajar

e) Memberi gambaran tentang prestasi siswa/lulusan kepada para calon

pemakai tenaga.

B. Faktor –faktor yang Turut diperhitungkan dalam Penilaian

Walaupun hal yang dinilai tidak sama bagi setiap sekolah, namun secara

garis besar dapat ditentukan unsur umum dalam penilaian yang menyangkut

faktor-faktor yang harus dipertimbangkan. Unsur umum tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Prestasi/pencapaian (achievement)

Nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh

mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan di setiap bidang studi.

Simbol yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka,

hendaknya hanya merupakan gambaran tentang prestasi saja.2 Unsur

pertimbangan atau kebijaksanaan guru tentang usaha dan tingkah laku siswa

tidak boleh ikut berbicara pada nilai tersebut.

2. Usaha (effort)

Terpisah dan nilai prestasi, guru dapat menyampaikan laporannya

kepada orang tua siswa. Laporan atau nilai tidak boleh dicampuri dengan nilai

prestasi sama sekali. Yang sering terjadi adalah kecenderungan dari guru

untuk menilai unsur usaha ini lebih rendah bagi anak yang prestasinya rendah

dan sebaliknya.

2
https://text-id.123dok.com document/wq2evl1eq-faktor-faktor-yang-turut-
diperhitungkan-dalam-penilaian.html diacces pada harui selasa 29 Mei 2018, pukul 08:27
Wita
5

3. Aspek pribadi dan sosial (personal and social characteristic)

Unsur ini juga perlu terutama yang berhubungan dengan

berlangsungnya proses belajar-mengajar, misalnya, mentaati tata tertib

sekolah.

4. Kebiasaan bekerja (working habits)

Yang dimaksud disini adalah hal-hal yang berhubungan dengan

kebiasaan melakukan tugas. Misalnya: segera mengerjakan PR, keuletan

dalam usaha, bekerja teliti, kerapihan kerja, dan sebagainya.

C. Cara Menentukan Nilai Akhir

Tiap guru mempunyai pendapat sendiri tentang cara menentukan nilai

akhir. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pandangan mereka terhadap penting dan

tidaknya bagian, kegiatan yang dilakukan siswa. Yang dimaksud kegiatan-

kegiatan siswa misalnya: menyelesaikan tugas, mengikuti diskusi, menempuh tes

formatif, menempuh tes tengah semester, “tes semester”, menghadiri

pelajaran/kuliah, dan sebagainya.

Sementara guru berpendapat bahwa menghadiri pelajaran dan mengikuti

diskusi sudah merupakan kegiatan yang sangat menunjang prestasi sehingga

absensi siswa perlu dipertimbangkan dalam menetukan nilai akhir. Guru lain

berpendapat sebaliknnya, karena walaupun hadir dalam kuliah/pelajaran, mungkin

saja hanya raganya saja. Dengan demikian, tidak ada gunanya memperhitungkan

absensi.

Penentuan nilai akhir dilakukan terutama pada waktu guru akan mengisi

rapor atau STTB. Biasanya dalam menentukan nilai akhir ini guru sudah

dibimbing oleh suatu peraturan atau pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintah
6

atau kantor/badan yang membawahinya.3 Cara menetukan nilai akhir yaitu

sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh nilai akhir, perlu diperhitungkan nilai tes formatif dan

tes sumatif dengan rumus sebagai berikut :

NA = [{((F1+F2+...Fn)/n)+2S}/3]

N adalah nilai akhir

F adalah nilai tes formatif

S adalah nilai sumatif\

N adalah angka indeks pada F sampai ke-r

2. Nilai akhir diperoleh dari nilai tugas, nilai ulangan harian dan nilai

ulangan umum dengan bobot 2, 3, dan 5. Rumusnya sebagai berikut :

NA = {2T+#H+5U}/10

T adalah nilai Tugas\

H adalah nilai ulangan harian

U adalah nilai ulangan umum

3. Nilai akhir untuk STTB diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian

(diberi bobot satu) dan nilai EBTA diberi bobot dua) kemudian tiga.

Rumusnya sebagai berikut :

NA {∑H+2E}/{nH+2}

∑H adalah jumlah nilai ulangan harian

E adalah nilai EBTA

nH adalah nilai frekuensi ulangan harian.

3
https:efoelmath89.wordpress.com/2013/03/31/cara-menentukan-nilai-akhir/ diacces
pada hari selasa 5 juni 2018, pukul 10:10 Wita

Anda mungkin juga menyukai