Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “pajak penghasilan” dalam
memenuhi tugas mata kuliah perpajakan
Saya mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu saya untuk
menyusun makalah ini baik bantuan secara materil maupun non material / moril sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhirnya saya menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Sehingga, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dari semua kalangan dan dapat memberikan motivasi yang lebih
nyata dalam peningkatan kemajuan pendidikan di Indonesia
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
A.LATAR BELAKANG...........................................................................................................................3
B.RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................................3
C.TUJUAN PENULISAN........................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................................4
A. PAJAK PENGHASILAN.................................................................................................................4
1. Pengertian..............................................................................................................................4
2. Sejarah Pajak Penghasilan......................................................................................................4
3. Pajak Penghasilan Di Indonesia..............................................................................................5
B. SUBJEK PAJAK PENGHASILAN.....................................................................................................6
a) Tidak Termasuk Subyek Pajak................................................................................................7
c. OBJEK PAJAK PENGHASILAN......................................................................................................7
a) TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK.............................................................................................9
D. PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK...........................................................................................10
e. TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPh)............................................................................................11
a. Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)..................................................12
BAB III..................................................................................................................................................14
KESIMPULAN.......................................................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pengenaan pajak penghasilan secara eksplisit yang diatur dalam satu undang-undang
sebagai income tax baru dapat ditemukan di inggris pada tahun 1799. Dalam undang-undang
pph mengatur cara menghitung dan melunasi pajak terutang, sehingga UU Pph tersebut
menjamin kepastian umum. Demikian juga UU Pph memberikan fsilitas kemudahan dan
keringanan bagi wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PAJAK PENGHASILAN
1. Pengertian
Pajak penghasilan (PPh) dikenakan Terhadap orang Pribadi dan badanYang Berkenaan
Dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak.Yang menurut
undang-undang No. 17 Tahun 2000.
Pada undang-undang No.17 tahun 2000 tersebut PPh ialah pajak atas penghasilan (Laba)
yang dipeoleh orang Pribadi Maupun Badan Undang-Undang PPh mengatur cara menghitung
dan melunasi pajak terutang, sehingga UU PPh Tersebu tmenjamin kepastian umum
Demikian juga UU PPh memberikan fasilitas kemudahaan dan keringanan bagi wajib pajak
dalam melaksanakan kewajiban perpajakan.
Pengenaan pajak penghasilan secara eksplisit yang diatur dalam UU sebagai Income Tax
baru dapat ditemukan di Inggris pada tahun 1799. Di AmerikaSerikat, PPh untuk pertama kali
dikenal di New Plymouth pada tahun 1643, dimana dasar pengenaan pajak adalah“ a person’s
faculty, personal faculties, and abilities.
Pada tahun 1646 di Massachusett dasar pengenaan pajak didasarkan “Returns and Gain”
“Personal faculties and abilities” secara implisi adalah pengenaan pajak penghasilan atas
orang pribadi, sedangkan “Returns and Gain” berkonotasi pada pajak Penghasilan badan
usaha. Tonggak-tonggak penting dalam sejara hpajak AmerikaSerikat adalah UU Pajak
Federal tahun 1861 yang selanjutnya telah beberapa kali mengalami tax reform, terakhir
dengantex reform act tahun 1986. Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (tex returns) yang
4
dibuat Pada tahun 1860-an Berdasarkan Undang-undang Pajak Federal tersebut telah
dipergunakan sampai dengan tahun 1962.
Pada tahun1908 Terdapat Ordonansi Pajak Pendapatan yang diperlakukan untuk orang
Eropa, Dan badan-badan yang melakukan usaha bisnis tanpa memperhatikan kebangsaan
pemegang sahamnya. Dasar pengenaan pajak penghasilannya yang berasal dari barang
bergerak maupun barang tak gerak, penghasilan dari usaha, penghasilan pejaba tpemerintah,
pension dan pembayaran berkala. Tarifnya bersifat Proporsional dari 1%, 2%, dan 3% atas
dasar criteria tertentu. Selanjutnya tahun 1920 dianggap sebagai tahun unifikasi, dimana
dualisti kyang selama ini ada jadi dihilangkan dengan diperkenalkannya General Income Tax
yakni Ordonansi Pajak Pendapatan yang diperbaharui tahun 1920 yang berlaku baik bagi
penduduk pribumi, orang Asia maupun orang Eropa. Dalam Ordonansi Pajak Pendapatan ini
telah diterapkan asas-asas pajak penghasilan yakni asas keadilan domisili dan asas sumber.
5
dimana fungsi pajak mengatur/regulerend dimaksukan kedalam Ordonansi PPs 1925,
khususnya tentang ketentuan tax Holiday.
Yaitu orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di
Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12
bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempatan di Indonesia.
Yaitu warisan dari seorang yang sudah meninggal da belum dibagikan tetapi
menghasilkan pendapatan, maka pendapatan itu dikenakan pajak.
Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia. Kecuali unit tertentu
dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
e.
6
Yaitu bentuk usaha yang digunakan oleh orrang pribadi yang tidak bertempat tinggal
di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12
bulan, atau badan yang tidak didirikan dan kendudukannya di Indonesia yang
melakukan kegiatan di Indonesia.
2. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau penjabat-penjabat lain dari negara
asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang berkerja sama pada
dan bertempat tinggal bersama-sama mereka, dengan syarat :
7
a. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang
pensiun atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali ditentukan lain dalam undang-
undang pajak penghasilan.
c. Laba usaha.
Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan, kecuali
yangdiberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan
badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil
termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada
hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau pengusaan antara pihak yang
bersangkutan.
f. Bunga termasuk premium diskonto dan imbalan karena jaminan pengembalian utang.
g. Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan
asuransi kepada pemegang polisi dan pembagian sisa hasil usaha koperasi.
h. Royalti.
k. Keuntungan karena pembebasan utang kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
o. Iuran yang di terima atau di peroleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari
WP yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
p. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak.
9
Bagi perseroan terbatas, BUMN dan BUMD yang menerima dividen kepemilikan
saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal
yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.
7. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan
oleh menteri keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;
8. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pension dalam bidang-bidang
tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;
9. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma dan
kongsi;
10. Bunga Obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksa dana selama 5 tahun
pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian izin usaha.
11. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura.
Ketentuan PTKP ini dapat diubah sesuai dengan perkembangan tingkat biaya hidup.
Melalui Surat Keputusan Menteri Kuangan. Ketentuan PTKP ini berlaku untuk seluruh
Indonesia sehingg amemungkinkan jumlah PTKP tidak sesuai dengan tingkat biaya hidup
di daerah yang bersangkutan.
10
e. TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPh)
1. Tarif WP orang Pribadi (Berlaku sampai dengan 31 Desember 2008)
2. Tarif WP Badan
Berlaku sampai dengan 31 Desember 2008
11
LapisanPenghasilanKenaPajak TarifPajak
12
lurus serta anak angkat yang ditanggung
sepenuhnya, maksimal 3 orang untuk setiap
keluarga
13
BAB III
KESIMPULAN
Pajak penghasilan (PPh) dikenakan Terhadap orang Pribadi dan badanYang
Berkenaan Dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak.Yang
menurut undang-undang No. 17 Tahun 2000.
Pengenaan Pajak Langsung Sebagai cikal bakal dari pajak penghasilan sudah terdapat
pada zaman Romawi Kuno, antara lain dengan adanya pungutan yang bernama “Tributum”
yang Berlaku sampai dengan tahun 167 sebelumMasehi. Di Indonesia penggenaan pajak
dimulai dengan adanya tenement tax (huistaks) pada tahun 1816, Yakni sejenis pajak yang
Dikenakan sebagai sewa terhadap mereka Yang Menggunakan Bumi sebagai tempat
berdirinya rumah atau bangunan.
14