Streptococcus Agalactiae
Streptococcus Agalactiae
Species ikan yang terinfeksi meliputi: ikan ekor kuning, tilapia, sidat, rainbow trout, channel
catfish, golden shiner, lele-lelean (Arius felis), silver trout dan mullet. Efek yang ditimbulkan
adalah ikan menjadi sulit bernapas dan hilang kemampuan dalam menentukan arah dan gerak
(inkoordinasi). Mata menjadi buram, nekrosis dan dapat menyebabkan kondisi kebutaan.
Kerusakan organ-organ internal akan mengakibatkan kematian.
c) Epizoologi
d) Gejala Penyakit
Gejala klinis :
Gejala klinis ikan yang terinfeksi antara lain nafsu makan menurun,
pertumbuhan terhambat, bergerak tidak beraturan, berenang ke permukaan
dan tidak beraturan, lesu, warna gelap di bawah rahang, perut gembung, luka
berkembang menjadi borok, tubuh menghitam, sisik mudah lepas, luka,
pendarahan pada pada operkulum (tutup insang) dan anus, mata keruh dan
menonjol keluar (Kusuda et al., 1992 dan Eldar et al., 1994). Namun gejala
yang paling signifikan dari penyakit ini pada ikan adalah septikemia dan
meningoencephalitis (Eldar et al., 1995). Organ dalam yang sering terserang
adalah limfa, hati dan otak, kemudian menyebar ke ginjal, usus dan jantung
(Austin & Austin, 1999). Limfa tampak membesar dan rusak, hati terlihat
pucat dan nekrosis di beberapa tempat. Usus mengandung cairan dan
sebagian hemoragi. Sering dijumpai meningitis akut, dengan permukaan otak
terlihat kekuningan dan mengandung banyak bakteri (Kitao, 1993; Austin &
Austin, 1999).
e) Prosedur Diagnosa
Sumber : google.com
Kontrol Penyakit
Desinfeksi sarana budaya sebelum dan selama proses pemeliharaan ikan
Pencegahan secara dini melalui vaksinasi (N14G) atau antibiotik. Yang harus
diperhatikan ketika melakukan vaksin yatu : ikan telah berumur lebih dari 2
minggu, ikan sehat dan hindari pemberian vaksin pada ikan yang sakit, suhu air
yang relatif hangat 25 oC dan stabil.
Pemberian unsur immunostimulan seperti penambahan vitamin c pada pakan
secara rutin selama pemeliharaan
Memperbaiki kualitas air secara keseluruhan, terutama mengurangi kadar
bahan organik terlarut dan atau meningkatkan frekuensi penggantian air baru
Pencegahan stres pada ikan
Pengaturan kepadatan kolam
Pengelolaan kesehatan ikan secara terpadu ikan, lingkungan dan patogen