Anda di halaman 1dari 3

NAMA : INDRI SRI HELMIWATI

NIM : G1D116070

TUGAS : TOKSIKOLOGI INDUSTRI

1. Asas Biologi Bagi Toksikologi


a) Asas Umum
Pada dasarnya toksikologi mengangkut suatu zat kimia pada organisme
hidup, sehingga uji toksik merupakan uji yang bertujuan untuk menentukan
kondisi-kondisi yang harus dipenuhi apabila suatu sel biologi yang
dipengaruhi oleh zat kimia dan sifat dari efek zat kimia yang di timbulkan.
Yang perlu di ingat untuk asas umum ialah bahwa terdapat banyak variasi
dalam toksisitas yang ditimbulkan oleh zat kimia baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang diantara berbagai macam-macam spesies hewan
mamalia, meskipun evaluasi terhadap efek toksik dilakukan dengan sangat
hati-hati dan evaluasi tersebut paling rasional dan dapat diterima untuk
menetapkan kebanyakan tipe toksisitas dengan tujuan ekstrapolasi ke
manusia. Namun perlu ada pengecualian utamanya ialah evaluasi yang agak
tidak berhasil terhadap tipe toksisitas immugenik.
b) Asas Metodeloogi Eksperimental Tosikologi
Asas ini didasarkan atas premis bahwa segala efek zat kimia atas jaringan
hidup merupakan hasil reaksi zat kimia tersebut dengan suatu komponen
sistem biologi hidup, atau hasil interaksi antara suatu bahan kimia tertentu
dengan suatu komponen biologi. Studi tentang metode toksikologi
dipusatkan pada deteksi dan evaluasi terhadap sifat perubahan fungsi dan
struktur yang disebabkan oleh pejanan zat kimia sertasignifikasi efek-efek
tersebut atas sel-sel hidup. Hasil perkembangan metodelogi toksikologi ini
memunculkan asas-asas umum, yang berlaku bagi kebanyakan prosedur uji
toksikologi dan barang kali juga bagi semua uji toksikologi, asas-asas
tersebut adalah :
1) Zat kimia harus kontak dengan target sel/jaringan biologi untuk
menimbulkan efek.
2) Terdapat kisaran daerah antara “NOEL no observed effect level”
dengan konsentrasi secara signifikan memberi efek atas segala sistem
biologi
3) Sel-sel biologi dalam segala macam spesies memiliki fungsi serupan
dan juga jalur metabolik yang serupa, pada umumnya dengan cara
serupa akan dipengaruhi oleh zat kimia
4) Perubahan kecil yang terjadi pada struktur suatu zat kimia mungkin
sangat mempengaruhi aksi biologi yang ditimbulkan

2. Perbedaan Toksik Akut, Sub Kronis, dan Kronis


Perbedaan Toksisitas Akut Toksisitas Sub Toksisitas kronis
kronis
Waktu Pemajanan 24 Jam 1-3 bulan 6 bulan
Bahan Uji Zat kimia uji Zat kimia uji Zat uji sebagian
(Xenobiotik) secara tunggal secara ganda selama masa
(dosis harian) hewan hidup
Hewan Uji Hewan uji roden Hewan uji roden Tikus umur 9-10
dan nirroden. 4-5 dan nirroden. minggu, anjing,
hewan uji Minimal 10 primate.
hewan uji tiap
kelompok
Metode Uji Dosis rendah dan Minimal 3 3 kelompok dosis
dosis tinggi (+) kelompok berbeda (+)
control (-) peringat dosis (+) control(-)
control (-)
3. Uji Potensi Toksisitas Khusus
a) Teratogenisita
Teratogenisita adalah suatu obat atau zat yang menyebabkan
pertumbuhan janin yang abnormal. Kata teratogenisis berasal dari bahasa
yunani yaitu ‘teratos’ yang berartu monster dan ‘genesis’ yang berarti
asal. Jadi teratogenesis didefinisikan sebagai asal terjadinya monster atau
proses gangguan proses pertumbuhan yang menghasilkan monster.
Contohnya infusa daun seledri pada tikus betina galur wistar.

b) Mutagenesis
Efek yang menyebabkan terjadinya perubahan sifat genetik sel tubuh
makhluk hidup dan dikelompokkan menjadi 3 jenis : mutasi gen, aberasi
kromosom dan kerusakan DNA. Contohnya ekstrak etanol mahkota
dewa.
c) Karsinogenisitas.
Proses terjadinya kanker yang diwalai dengan adanya kerusakan DNA
atau mutasi pada gen-gen p-53 dan ras, yaitu kerusakan DNA pada gen-
gen pengatur pertumbuhan. Secara keseluruhan proses karsinogenesis
dapat dibagi menjadi 2 fase yaitu fase inisiasi dan fase pasca inisiasi
(Hanahan & Weinberg 2000). Fase inisiasi adalah fase aktivasi senyawa
karsinogen sampai terjadi mutasi awal, sedangkan fase pasca inisiasi
meliputi tahap promosi dan progres. Contohnya asam deoksiribonukleat.
d) Pada kulit dan mata
Melihat efek local senyawa uji jika terpapar pada kulit dan mata. Yang
diamatin adalah efek iritasi primer, korosi, sensitivitas kulit, fototokis
dan foto alergi, uji iritasi mata.
e) Perilaku
Mengevaluasi aktivitas motorik atas pengaruh senyawa uji. Contoh
pengaruh logam berat merkuri terhadap sistem syaraf/otak.

Anda mungkin juga menyukai