Anda di halaman 1dari 57

PENGANTAR KEPERAWATAN

KOMUNITAS

Made Rini Damayanti S


PSIK FK UNUD
2017
Pengertian Komunitas

 Komunitas: sekelompok individu yang tinggal pada


wilayah tertentu, memiliki keyakinan dan minat yang
relatif sama, serta berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan.
 Komunitas: suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh
batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat
yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan
interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan
yang lainnya (WHO, 1987).
 Komunitas: tempat atau kumpulan orang-orang atau
sistem sosial (Sounders, 1991).
Pengertian Keperawatan Komunitas

“Pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan


pada masyarakat dengan penekanan kelompok
resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan dan rehabilitasi
dgn menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yg dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan kesehatan” (CHN,1997)
Lanjutan...
Sintesis dari praktek keperawatan dan praktek
kesehatan masyarakat, yang sebagian besar
tujuannya adalah menjaga/memelihara kesehatan
komunitas dan penduduk dengan fokus pada promosi
kesehatan dan pemeliharaan individu, keluarga, dan
kelompok dalam komunitas. Berorientasi pada
masalah kesehatan yang akan datang serta
mengidentifikasi kebutuhan kelompok terhadap situasi
dan kondisi tertentu.
Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas

 Early Home Care Nursing (Before Mid-1800s)


 District Nursing (Mid-1800s to 1900)
 Public Health Nursing (1900 to 1970)
 Community Health Nursing (1970 to the Present)
Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas
di Indonesia

 Metologi Yunani—Asclepius (curative health care) &


Hegeia (preventive health care).

 Periode perkembangan kesehatan masyarakat:


1. Prescientific period (Babilonia, Mesir, Yunani,
Romawi s.d. abad 18)
2. Scientific period (Chadwich-pioneer IKM,

Winslow-public health modern, Snow-the father


of epidemiology).
Lanjutan...
 Perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia-mulai abad ke-16:
• Kolera (1927) → Cacar (1948)
• Pelatihan dukun bayi Deandels(1807)
• STOVIA (1851) → Lembaga Eykman (1888)
• Pes (1922)
• Hydrich mengidetifikasi hubungan sanitasi dan kesehatan-daerah
percontohan upaya promosi kesehatan (1925)
• Bandung Plan oleh Patah-Laimena memperkenalkan upaya pelayanan
kesehatan masyarakat dengan upaya preventif dan kuratif (1951)
• Proyek Bekasi/Lemah Abang model percontohan pengembangan
kesmas pedesaan di 8 wilayah dan menjadi pioneer puskesmas (1952)
• Konsep puskesmas dirintis (1967) → 1968 raker kesehatan nasional--
puskesmas dibentuk.
Prinsip Keperawatan Komunitas

 Kemanfaatan—memberi manfaat yang sebesar-


besarnya bagi komunitas “seimbang antara
manfaat dan kerugian”

 Autonomi—masyarakat diberikan kebebasan


untuk melakukan atau memilih alternatif terbaik
yang disediakan.

 Keadilan—upaya/tindakan yang dilakukan sesuai


dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.
Teori dan Model Konseptual dalam Keperawatan
Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan pelayanan profesional


yang pada praktiknya memerlukan acuan/landasan teoritis
untuk menyelesaikan atau mengatasi fenomena--
penyimpangan dalam kebutuhan dasar komunitas. Beberapa
model konseptual yang terkait:
 Model konseptual oleh Florence Nightingale (1859)—

pengaruh lingkungan terhadap klien “Environmental


model”
 Model konseptual oleh H.E. Peplau (1952)—hubungan

perawat secara interpersonal “Interpersonal relation in


nursing”
 Model konseptual oleh Virginia Henderson
(1966)—Need based model atau ADL model
 Model konseptual oleh Martha Rogers (1970)—The
science of unitary human beings
 Model konseptual model olah Dorothea Orem
(1971)—Self-care theory of nursing
 Model konseptual oleh King’s (1971)—Model
sistem
 Model konseptual oleh Betty Neuman (1972)—
Health care system model
 Model konseptual oleh I.J. Orlando (1972)—The
dynamic nurse-patient relationship
 Model konseptual oleh Callista Roy (1976)—Adaptation
model of nursing
 Model konseptual oleh Johnson—pendekatan sistem
 Model konseptual oleh M. Leinenger (1978)—Cultural
care theory
 Model konseptual oleh Jean Watson (1979)—Theory of
nursing
 Model konseptual oleh N. Pender (1982)—Health
promotion model.
Model Keperawatan Komunitas

Health Care System Newman


 Aktivitas keperawatan ditujukan pada penekanan

penurunan stress dengan cara memperkuat garis


pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel, normal,
maupun resistan.
 Model ini menganalisis interaksi antar variabel yang

menunjang keperawatan komunitas, yaitu aspek


fisik/fisiologis, psikologis, sosial dan kultural, spiritual—
manusia (sistem terbuka, kesatuan variabel yang utuh),
lingkungan (internal dan eksternal), sehat (dinamis),
keperawatan (level prevensi).
Garis pertahanan diri pada komunitas:
1. Buffer zone/flexible—tingkat kesehatan yang dinamis,
hasil respons sementara terhadap stressor (respon
komunitas terhadap lingkungan).
2. Garis pertahanan normal—tingkat kesehatan komunitas
yang dicapai saat itu, berupa pola koping dan
kemampuan dalam pemecahan masalah jangka panjang
yang diperlihatkan sebagai kegiatan kesehatan komunitas.
Meliputi ketersediaan pelayanan, perlindungan terhadap
status nutrisi, tingkat pendapatan, sikap/perilaku
masyarakat terhadap kesehatan dan kondisi rumah
 Garis pertahanan diri pada komunitas:
3. Garis pertahanan resisten—mekanisme intenal untuk
menghadapi stressor penyebab ketidakseimbangan
sistem. Meliputi tingkat pendidikan, pelayanan
kesehatan, transportasi, tempat rekreasi, cakupan
imunisasi.

 Intervensi diarahkan pada ketiga garis pertahanan


tersebut yang terkait dengan tiga level prevensi dengan
tujuan keperawatan yakni stabilitas klien dan keluarga
dalam lingkungan yang dinamis.
Community as Partner Farlane
 Dikembangkan dari model Newman:

pendekatan totalitas manusia untuk menggambarkan


masalah klien.
 Komunitas sebagai mitra/partner untuk menekankan
PHC sebagai filosofi yang mendasari dimana komunitas
turut aktif untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah
atau mengatasi masalah.
Komponen utama model:
 Berfokus pada komunitas

sebagai partner dan


penerapan proses
keperawatan.
 Inti dari proses

pengkajian menunjukkan
aspek manusia/people
selaku komponen dasar
komunitas—1 core dan 8
subsistem—framework
pengkajian
keperawatan.
 Core (inti) : demografi, nilai, keyakinan, dan
riwayat komunitas.
 Sebagai anggota komunitas akan dipengaruhi oleh
delapan subsistem komunitas: lingkungan fisik,
pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan
pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial,
komunikasi, ekonomi, dan rekreasi.
 Stressor merupakan tekanan yang menimbulkan stimuli
yang memiliki potensi untuk menyebabkan
ketidakseimbangan pada suatu sistem—bisa berasal
dari dalam atau luar komunitas.

 Stressor menembus garis pertahanan fleksibel dan


normal dan menghasilkan gangguan pada komunitas.

 Stressor bagi kesehatan komunitas →


ketidakadekuatan, sulitnya menjangkau dan
ketidakmampuan memperoleh pelayanan merupakan.
 Stressors dan garis pertahanan akan bersama-
sama menjadi bagian dari diagnosis keperawatan
komunitas dengan meningkatkan derajat reaksi.

 Derajat reaksi merupakan jumlah gangguan yang


diakibatkan oleh stressors yang menyerang garis
pertahanan komunitas.

 Derajat reaksi dapat dilihat pada tingkat


mortalitas dan morbiditas, pengangguran, angka
kejahatan, dll.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Keperawatan Komunitas

 Perkembangan teknologi
 Perkembangan dalam proses berpikir tentang
sebab-akibat
 Perubahan dalam pendidikan
 Perubahan demografi dan peran wanita
 Perubahan pandangan konsumen
 Tekanan dan pola perekonomian
Tujuan Keperawatan Komunitas

 Peningkatan kesehatan (promotif)


 Pencegahan penyakit (preventif)

Melalui upaya:
Pelayanan keperawatan langsung kepada individu,
keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh
masyarakat dan masalah/isu kesehatan masyarakat
yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan
kelompok.
Lanjutan…Tujuan Keperawatan Komunitas

Secara spesifik, diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan


masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan
masalah tersebut
3. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
4. Menganggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang
mereka hadapi, yang akhirnya dapat meningkatkan
kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri—self care.
Komponen Pelayanan Kesehatan Masyarakat

 Promosi kesehatan
 Pencegahan masalah kesehatan
 Pengobatan penyakit/masalah kesehatan
 Rehabilitasi
 Evaluasi
 Penelitian
Sasaran Keperawatan Komunitas
 Individu—bantu individu agar dapat memenuhi KDM
 Keluarga—fokus pelayanan kesehatan yang strategis

 Kelompok khusus—kelompok dengan kebutuhan khusus


sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhan; kelompok
dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan; kelompok yang
berisiko tinggi terserang penyakit.
 Masyarakat

Penekanan pelayanan kesehatan komunitas:


Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang optimal
Karakteristik Keperawatan Komunitas

 Bidang/lahan keperawatan
 Gabungan antara IKM dan keperawatan
 Berfokus pada populasi
 Menekankan pada aspek preventif, promotif dan
kesejahteraan
 Mendorong tanggung jawab dan kemandirian klien dalam
perawatan diri
 Menggunakan pengukuran dan analisa kelompok/agregat
 Menggunakan prinsip-prinsip dari teori pengorganisasian
 Mengikutsertakan kolaborasi antar profesi
Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas

1. Proses kelompok—penanganan yang bersifat


individual tidak akan mampu mencegah atau
memberantas penyakit tertentu, perlu pendekatan
pemecahan masalah kesehatan dengan proses
kelompok.
2. Pendidikan kesehatan, promosi kesehatan
3. Kemitraan (Partnership)
4. Pemberdayaan (Empowering)
Level Pencegahan dalam Keperawatan
Komunitas

 Prevensi primer:
1. Promosi kesehatan

2. Perlindungan spesifik

 Prevensi sekunder
1. Deteksi dini

2. Pengobatan secara dini

 Prevensi tersier
1. Pembatasan kecacatan

2. Rehabilitasi
Lanjutan...
Keperawatan Komunitas berfokus pada kebutuhan dasar
komunitas yang berkaitan dengan pola perilaku masyarakat
yang tidak sehat, serta ketidakmampuan masyarakat untuk
beradaptasi dengan lingkungan. Intervensinya meliputi:
 Pendidikan kesehatan

 Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan


di komunitas
 Intervensi keperawatan yang membutuhkan keahlian perawat

 Kerja sama lintas sektoral dan lintas program dalam


mengatasi masalah kesehatan di komunitas
 Rujukan keperawatan dan non-keperawatan bila dibutuhkan.
Falsafah Keperawatan:
Paradigma Keperawatan Komunitas

 Falsafah keperawatan: pandangan mendasar tentang


hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadi
kerangka dasar dalam praktik keperawatan.

 Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas


mengacu pada falsafah atau paradigma keperawatan
secara umum—”manusia merupakan titik sentral dari
setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan”
Falsafah Keperawatan:
Paradigma Keperawatan Komunitas

MANUSIA
(individu, keluarga, kelompok,
komunitas)

KEPERAWATAN KESEHATAN
( 3 level prevensi) (Sehat-Sakit)

LINGKUNGAN
(Fisik, Biologis, Psikologis,
Sosial, Kultural, dan
Spiritual)
Manusia:
 Mahluk bio, psiko, sosial, kultural, spiritual

 Kebutuhan Dasar Manusia: Maslow—disusun dalam

suatu hierarki kepentingan (fisiologis, keamanan,


kecintaan, penghargaan, aktualisasi diri); manusia
tidak pernah berhenti mempunyai keinginan (tidak
pernah ada kebutuhan yang dapat dipenuhi secara
sempurna); kebutuhan saling bergantung dan
melengkapi.
Kesehatan:
 Sehat: kondisi terbebasnya seseorang dari

gangguan pemenuhan KDM atau komunitas;


keseimbangan yang dinamis sebagai dampak
keberhasilan mengatasi stresor.

 Sakit: suatu keadaan yang memperlihatkan adanya


keluhan dan gejala sakit secara subjektif dan
objektif sehingga penderita memerlukan
pengobatan untuk mengembalikan dirinya ke
keadaan sehat.
 Kesehatan: suatu keadaan sejahtera sempurna
yang lengkap, meliputi kesejahteraan fisik, mental,
dan sosial, bukan semata-mata bebas dari
penyakit atau kelemahan dan mampu produktif.

 Natural history of disease dapat digunakan


sebagai cara dalam upaya pencegahan atau
pengontrolan penyakit itu sendiri—stage of
susceptibility, stage of presymptomatic disease,
stage of clinical disease, stage of disability.
Lingkungan
 Hubungan sehat-sakit dan lingkungan

1. Model ekologi atau segitiga epidemiologi (agent-

host-environment)
2. Model paradigma hidup sehat (L.Blum)—empat faktor
utama yang mempengaruhi kesehatan individu dan
masyarakat: environment, lifestyles, medical care
services, herediter
3. Wheel model of man environment interaction –
menjelaskan hubungan antara sektor lingkungan yang
selalu berhubungan dengan sektor host dan agent.
 Rentang sehat-sakit bersifat dinamis dan selalu
berubah setiap saat, dipengaruhi oleh:
1. Politik: keamanan, penekanan, penindasan

2. Perilaku manusia: kebutuhan, kebiasaan, adat-

istiadat
3. Keturunan: genetik, kecacatan, etnik, faktor risiko,

ras
4. Pelayanan kesehatan: promotif, preventif, kuratif,

rehabilitatif
5. Lingkungan: tanah, udara, air

6. Sosial ekonomi: pendidikan dan pekerjaan.


Keperawatan:
 Suatu bentuk pelayanan profesional yang

merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan, berdasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-
spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu,
keluarga dan masyarakat, yang sehat ataupun sakit
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Peran Perawat Komunitas

 Peran sebagai pelaksana kesehatan


 Peran sebagai pendidik
 Peran sebagai administrator
 Peran sebagai konselor
 Peran sebagai peneliti
 Peran sebagai konsultan
 Peran sebagai advokator
Fungsi Keperawatan Komunitas

Fungsi perawat komunitas dalam menjalankan


perannya:
 Independen

 Dependen

 Interdependen
Tatanan Praktik Keperawatan Komunitas

 Praktik Keperawatan Komunitas di institusi


pelayanan kesehatan (Puskesmas).

 Praktik Keperawatan Komunitas di luar


institusi pelayanan kesehatan seperti:
Posyandu lansia, UKS, Kesehatan Kerja, Bina
Keluarga.
Perbedaan Pelayanan Keperawatan di Klinik/RS
dengan di Komunitas

 Tempat kegiatan
Klinik: bangsal perawatan, klinik
Komunitas: puskesmas, rumah, sekolah, perusahaan, panti
 Tipe klien yang dilayani
Klinik: orang sakit, orang meninggal
Komunitas: orang sehat, sakit, meninggal
 Ruang lingkup pelayanan
Klinik: kuratif dan rehabilitatif
Komunitas: promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, resosiasi
Lanjutan...

 Fokus/perhatian utama
Klinik: rasa aman selama sakit
Komunitas: peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit
 Sasaran pelayanan
Klinik: individu
Komunitas: individu, keluarga, kelompok khusus,
masyarakat
Etika Keperawatan Komunitas

 Etika: Ethos → kebiasaan, adat, perilaku, karakter.


 Etika: mempelajari apa yang baik & apa yang buruk
secara moral.

 Etika keperawatan: alat untuk mengukur perilaku moral


dalam keperawatan. Yang diukur dan dievaluasi perilaku
moral perawat.
 Bila berperilaku tidak baik → sanksi moral.
 Kode etik: pedoman bagi perawat untuk bertindak,
berperilaku dan tanggung jawab dalam memberikan
pelayanan keperawatan.

 Fungsi kode etik keperawatan:


• Untuk melindungi perawat dan klien

• Sebagai alat menyusun standar praktik

• Pedoman dalam melaksanakan tindakan

• Kerangka pikir perawat untuk mengambil keputusan &


tanggung jawab kepada masyarakat, tenaga
kesehatan yang lain dan profesi.
Lanjutan...
Tujuan Etika Profesi Keperawatan:
 Menciptakan kepercayaan klien pada perawat
 Menciptakan kepercayaan pada sesama
perawat
 Menciptakan kepercayaan masyarakat pada
profesi keperawatan
Lanjutan...

Prinsip etika dalam keperawatan komunitas:


 Kebaikan

 Autonomi

 Kejujuran
Pertimbangan Etika Keperawatan di Komunitas
Dasar pertimbangan:
1. Perawat yang datang ke klien bukan sebaliknya

2. Tempat pelayanan merupakan otonomi klien

3. Masyarakat atau keluarga mempunyai norma etik


yang berbeda
4. Keluarga/masyarakat mempunyai jadwal aktifitas

yang berbeda.
Standar Praktik Keperawatan
 Standar → baku,patokan
 Tolak ukur dalam penilaian penampilan kerja
seorang perawat komunitas
 Kegunaan:
• Melindungi perawat dan klien dari kesalahan

• Mengetahui tindakan keperawatan yang


dilakukan perawat apakah lalai atau salah
atau benar.
Standar Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas

1. Pengumpulan data status kesehatan klien secara


sistematik
2. Menegakkan diagnosa keperawatan dari data
status kesehatan
3. Perencanaan pelayanan: menentukan tujuan dari
diagnosa keperawatan
4. Perencanaan diprioritaskan: pemberian
keperawatan
5. Pemberian tindakan keperawatan
(promosi,preventif dan pemulihan)
Lanjutan...

6. Tindakan keperawatan dalam membantu klien


meningkatkan kesehatan
7. Kemajuan klien terhadap pencapaian tujuan
8. Kegiatan pengkajian kembali secara kontinyu
Kerjasama Keperawatan Komunitas

Perawat kesehatan komunitas bekerja sama


dengan populasi dan berbagai kelompok
meliputi :
 Anggota dari tim kesehatan masyarakat seperti

epidemiologis, pekerja sosial, nutrisionis dan pendidik


kesehatan
 Organisasi kesehatan pemerintah

 Penyedia layanan kesehatan

 Organisasi dan koalisi masyarakat

 Unit pelayanan komunitas seperti sekolah, lembaga

bantuan hukum dan unit gawat darurat


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai