KOMUNITAS
pengkajian menunjukkan
aspek manusia/people
selaku komponen dasar
komunitas—1 core dan 8
subsistem—framework
pengkajian
keperawatan.
Core (inti) : demografi, nilai, keyakinan, dan
riwayat komunitas.
Sebagai anggota komunitas akan dipengaruhi oleh
delapan subsistem komunitas: lingkungan fisik,
pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan
pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial,
komunikasi, ekonomi, dan rekreasi.
Stressor merupakan tekanan yang menimbulkan stimuli
yang memiliki potensi untuk menyebabkan
ketidakseimbangan pada suatu sistem—bisa berasal
dari dalam atau luar komunitas.
Perkembangan teknologi
Perkembangan dalam proses berpikir tentang
sebab-akibat
Perubahan dalam pendidikan
Perubahan demografi dan peran wanita
Perubahan pandangan konsumen
Tekanan dan pola perekonomian
Tujuan Keperawatan Komunitas
Melalui upaya:
Pelayanan keperawatan langsung kepada individu,
keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh
masyarakat dan masalah/isu kesehatan masyarakat
yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan
kelompok.
Lanjutan…Tujuan Keperawatan Komunitas
Promosi kesehatan
Pencegahan masalah kesehatan
Pengobatan penyakit/masalah kesehatan
Rehabilitasi
Evaluasi
Penelitian
Sasaran Keperawatan Komunitas
Individu—bantu individu agar dapat memenuhi KDM
Keluarga—fokus pelayanan kesehatan yang strategis
Bidang/lahan keperawatan
Gabungan antara IKM dan keperawatan
Berfokus pada populasi
Menekankan pada aspek preventif, promotif dan
kesejahteraan
Mendorong tanggung jawab dan kemandirian klien dalam
perawatan diri
Menggunakan pengukuran dan analisa kelompok/agregat
Menggunakan prinsip-prinsip dari teori pengorganisasian
Mengikutsertakan kolaborasi antar profesi
Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
Prevensi primer:
1. Promosi kesehatan
2. Perlindungan spesifik
Prevensi sekunder
1. Deteksi dini
Prevensi tersier
1. Pembatasan kecacatan
2. Rehabilitasi
Lanjutan...
Keperawatan Komunitas berfokus pada kebutuhan dasar
komunitas yang berkaitan dengan pola perilaku masyarakat
yang tidak sehat, serta ketidakmampuan masyarakat untuk
beradaptasi dengan lingkungan. Intervensinya meliputi:
Pendidikan kesehatan
MANUSIA
(individu, keluarga, kelompok,
komunitas)
KEPERAWATAN KESEHATAN
( 3 level prevensi) (Sehat-Sakit)
LINGKUNGAN
(Fisik, Biologis, Psikologis,
Sosial, Kultural, dan
Spiritual)
Manusia:
Mahluk bio, psiko, sosial, kultural, spiritual
host-environment)
2. Model paradigma hidup sehat (L.Blum)—empat faktor
utama yang mempengaruhi kesehatan individu dan
masyarakat: environment, lifestyles, medical care
services, herediter
3. Wheel model of man environment interaction –
menjelaskan hubungan antara sektor lingkungan yang
selalu berhubungan dengan sektor host dan agent.
Rentang sehat-sakit bersifat dinamis dan selalu
berubah setiap saat, dipengaruhi oleh:
1. Politik: keamanan, penekanan, penindasan
istiadat
3. Keturunan: genetik, kecacatan, etnik, faktor risiko,
ras
4. Pelayanan kesehatan: promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif
5. Lingkungan: tanah, udara, air
Dependen
Interdependen
Tatanan Praktik Keperawatan Komunitas
Tempat kegiatan
Klinik: bangsal perawatan, klinik
Komunitas: puskesmas, rumah, sekolah, perusahaan, panti
Tipe klien yang dilayani
Klinik: orang sakit, orang meninggal
Komunitas: orang sehat, sakit, meninggal
Ruang lingkup pelayanan
Klinik: kuratif dan rehabilitatif
Komunitas: promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, resosiasi
Lanjutan...
Fokus/perhatian utama
Klinik: rasa aman selama sakit
Komunitas: peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit
Sasaran pelayanan
Klinik: individu
Komunitas: individu, keluarga, kelompok khusus,
masyarakat
Etika Keperawatan Komunitas
Autonomi
Kejujuran
Pertimbangan Etika Keperawatan di Komunitas
Dasar pertimbangan:
1. Perawat yang datang ke klien bukan sebaliknya
yang berbeda.
Standar Praktik Keperawatan
Standar → baku,patokan
Tolak ukur dalam penilaian penampilan kerja
seorang perawat komunitas
Kegunaan:
• Melindungi perawat dan klien dari kesalahan