Anda di halaman 1dari 4

Materi Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

A. Pengertian Inspeksi Visual Asam Asetat


Tes visual menggunakan larutan asam cuka (asam asetat 3-5%) dan larutan
iosium logo pada serviks dan melihat perubahan warna yang terjadi setelah
dilakukan olesan. Tujuannya melihat adanya sel yang mengalami dysplasia
sebagai salah satu metode skrining kanker mulut leher Rahim.
Pemberian asam asetat akan mempengaruhi epitel abnormal dimana akan
terjadi peningkatan osmolaritas cairan ekstra seluler, yang bersifat hipertonik ini
akan menarik cairan celuler, yang besifat hipertonik akan menarik cairan dari
intraceluler sehingga membrane sel akan kolaps dan jarak antar sel akan semakin
dekat. Akibatnya bayangan kemerahan dari pembuluh darah dalam stroma akan
tertutup dan serviks akan tampak berwarna lebih putih. Pada epitel skumosa
servik yang normal karena banyaknya jumlah sitoplasma intraseluler, perubahan
jarak antar sel tidak begitu nyata sehingga perubaa pada servik umumnya tidak
terjadi. Setelah pemberian asam asetat servik yang normal akan tetap berwarna
merah muda homogeny dengan permukaan halus. Pada daerah zona transformasi
yang umumnya dilapisi epitel metaplasia maka permukaan servik akan tampak
lebih putih, namun warna putih ini amat halus dan cepat mgnhilang. Hal ini
membdedakan dengan warna serviks apabila paada epitelnya terjadi proses
dysplasia (daerah dengan lesi pra kanker). Dimana warna putih pada epitel servik
tampak lebih tajam dan kusam serta lama menghilang. Epitel yang berubah
warna menjadi putih pada pemberian asam asetat disebut istilah epitel putih
(aceto white ephitelium) makin jelas dan kusam warna putih pada epitel serta
makin jelas batas warna putih sebelum pemberian asam asetat tidak disebut
sebagai epitel putih tetapi sebagai leukoplakia (keratosis) (Maryanti, 2009).

B. Indikasi Inspeksi Visual Asam Asetat


Skrining kanker mulut rahim.

C. Kontraindikasi Inspeksi Visual Asam Asetat


Tidak direkomendasikan pada wanita pascamenopause, karena daerah zona
transisional seringkali terletak kanalis servikalis dan tidak tampak dengan
pemeriksaan inspikulo.
D. Persiapan dan Persyaratan Inspeksi Visual Asam Asetat
1. Persiapan alat dan bahan
a. Sabun dan air cucin tangan
b. Lampu yang terang untuk melihat serviks
c. Spekulum dengan desinfeksi tingkat tinggi
d. Sarung tangan sekali pakai atau desinfeksi tingkat tinggi
e. Meja ginekologi
f. Lidi kapas
g. Asam Asetat 3-5% atau anggur putih white vinegar)
h. Lidi kapas
i. Larutan iodium lugol
j. Larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi instrument dan srung tangan
k. Format pencatatan
2. Persiapan tindakan
a. Menerangkan prosedur tindakan, bagaimana dikerjakan, dan apa artinya
hasil tes positif. Yakinkan bahwa pasien telah memahami dan
menandatangani informed concent.
b. Pemeriksaan inspekulo secara umum meliputi dinding vagina, serviks,
dan fornik.

E. Teknik/prosedur
a. Sesuaikan pencahayaan untuk mendapatkan gambaran terbaik dan serviks
b. Gunakan kapas lidi untuk membersihkan darah, mucus dan kotoran lain
pada serviks.
c. Indentifikasi daerah sambungan skuamo-columnar (zona transformasi).
d. Lihat dengan cermat SCJ dan yakinkan area ini dapat semuanya terlihat.
Catat bila serviks mudah berdarah. Lihat adanya plaque warna putih dan
tebal atau epitel acetowhite bila menggunakan lugol. Bersihkan segala
darah dan debris pada saat pemeriksaan.
e. Bersihkan sisa larutan asam asetat dan larutan lugol dengan lidi kapas
atau kasa bersih.
f. Lepaskan speculum dengan hati-hti
g. Catat hasil pemeriksaan, dan gambar denah temuan.
F. Komplikasi/efek samping
Tidak ada

G. Interpretasi
Iva positif bila ditemukan adanya area berwarna putih dan permukaannya
meninggi dengan batas yang jelas disekitar zona transformasi

Memperhatikan permasalahan dalam penanggulangan kanker serviks di


Indonesia, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dapat menjadi metode alternative
untuk skrining. Pertimbangan ini berdasarkan bahwa:
1. Mudah dan praktis dilaksanakan
2. Dapat dilakukan oleh tenaga swasta maupun ditempat-tempat terpencil
3. Alat-alat yang dibutuhkan sangat sederhanan hanya untuk pemeriksaan
ginekologi dasar.
4. Biaya murah, sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
5. Hasil langsung dapat diketahui
6. Dapat segera diterapi (see and treat)
Cara membuat Asam Asetat
1. Cuka dapur (mengandung asam asetat 20%)
2. Asam Asetat untuk IVA (3-5%)
3. Untuk embuat asam asetat 5% dengan cara mengambil 2 bagian cuka dapur +
4 bagian air
4. Untuk membuat asam asetat 3% dengan cara mengambil 2 bagian cuka dapur
+ 11 bagian air).

DAFTAR PUSTAKA
Maryanti, Dwi & Maajestika S. 2009. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Teori dan
Praktikum. Yogyakarta: Nuha Medika
Rasjidi, Imam. 2008. Manual Prakanker Serviks. Jakarta: CV Sagung Seto
___. 2009. Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: Sagung
Seto.

Anda mungkin juga menyukai