Anda di halaman 1dari 14

Sejarah dan Perkembangan Akuntansi di Indonesia

dan Internasional
A. Sejarah Akuntansi

Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu sarana bagi manajemen untuk mengkomunikasikan
posisi keaungan, kinerja dan perubahan posisi keaungan kepada pihak yang berkepentingan.
Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun
internasional. Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15.

Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting
system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita
di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting
system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang
berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya.

Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu
akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia
Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik
nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.

Perkembangan Akuntansi

Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single
entry maupun double entry.

Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam
perusahaan.

Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap
lebih penting.

Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang
dilaksanakan secara nasional.

Tahun 1925 : Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan,
akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah. Sistem akuntansi yang manual
beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya“punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk
pengolahan data. Lalu, sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP). Hingga
Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

Tahun 1975 : Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal.
Dan Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang
mempengaruhi lingkungan masyarakat.

B. Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang jelas terdapat
pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi
di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini
mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di
Indonesia.

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB
2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik
akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang
dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini
Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana
yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan
organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik
bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).

Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government
Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang
pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918.
Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada
tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995).

Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang
Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai
pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).

Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan
mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang
berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda
masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi
masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang
dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958
menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).
Sejarah dan Perkembangan Akuntansi Indonesia dan Internasional

 Tinggalkan komentar

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang
akan membantu manajer, investor, otoritas, dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi
sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi
disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi
keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Untuk menyampaikan informasi-informasi
tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan keuangan.
Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

 Neraca, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aktiva, utang dan
modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu.
 Laporan laba rugi, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk
periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
 Laporan perubahan modal, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode
tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat
diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
 Laporan arus kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi
perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas)
dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang

Sejarah awal akuntansi dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan menggunakan
catatan. Pada abad XIV perhitungan rugi laba telah dilakukan pedagang-pedagang Genoa dengan
cara menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dan dibandingkan pada saat mereka
berangkat. Tonggak sejarah akuntansi dimulai pada tahun 1494 pada saat Lucas Paciolo (Lukas
dari Burgos) menerbitkan buku ilmu pasti yang berjudul “Suma de Arilhmalica, Proportioni et
Proportionaiita”. Dalam buku itu terdapat satu bab, berjudul ‘Tractatus de Computis et
Scriptorio”. yang berisi cara-cara pembukuan menurut catatan berpasangan (double book
keeping). Peranan romawi sebagai gelanggang percaturan politik dunia surut pada akhir abad 15.
Ditambah dengan penemuan belahan dunia dan jalur perdagangan baru, pusat perdagangan
berpindah ke Spanyol dan Portugal, kemudian ke Belanda. Sejalan dengan perpindahan pusat
perdagangan tersebut sistem akuntansi Romawi, yang telah dikembangkan sebelumnya, juga ikut
pindah ke negara-negara ini. Kemajuan mencolok dalam bidang akuntansi sejak perpindahan
tersebut adalah mulai dibuatnya perhitungan rugi laba tahunan. Hal ini kemudian mendorong
dikembangkannya penyusunan neraca pada setiap saat setelah jangka waktu tertentu. Pada 1673
Perancis mengharuskan kepada setiap pengusaha di negaranya untuk membuat neraca
perdagangan paling tidak sekali dalam 2 tahun. Pada abad 19 ditandai dengan kejadian-kejadian
ekonomi penting, yang akibatnya juga terasa di bidang akuntasi. Dalam abad ini revolusi industri
berkecamuk di daratan Eropa. Dampak langsung dari perubahan teknologi industri tersebut
adalah berkembangnya bidang akuntansi biaya dan munculnya konsep penyusutan. Di abad 20
perkembangan besar terjadi pada 1930. Pada saat itu untuk pertama kalinya diadakan
pembahasan antara New York Stock Exchange dengan American Institute of Certified Public
Accountant guna menetapkan prinsi-prinsip akuntansi yang harus diikuti oleh perusahaan yang
saham-sahamnya terdaftar di bursa. Sebelumnya, pada 1925 Inggris telah mengeluarkan undang-
undang yang mengatur sistem pelaporan keuangan. Sejak saat ini perkembangan banyak berkisar
praktek-praktek akuntansi, termasuk digunakannya komputer setelah perang dunia ke 2.

Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut.

Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single
entry maupun double entry.

Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam
perusahaan.

Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap
lebih penting.

Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang
dilaksanakan secara nasional.

Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:

1. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi


pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
2. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
3. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya“punch card
record”.

Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi,
yaitu sebagai berikut.

1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
2. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi
akuntan.
5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen
mulai dikenal dan berkembang cepat.
6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang
lainnya, perkembangan itu antara lain:

1. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha
menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi,
perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang
mempengaruhi lingkungan masyarakat.

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang
jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak
1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa
dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha
swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia,

Mereka menerapkan sistem pembukuan seperti yang diajarkan Lucas Paciólo.


Dalam tahun 1850 orang Belanda menemukan metode pembukuan baru yang lebih
efisien. Selama periode 1850-1900 terjadi semacam dualisme antara yang
menggunakan metode lama dengan yang menggunakan metode baru. Baru pada
awal abad 20, metode pembukuan lama hilang dari sejarah akuntansi Belanda.
Perkembangan ini juga di bawa ke Indonesia. Sementara bidang-bidang usaha yang
besar dikuasai Belanda, bidang-bidang usaha yang kecil dibiaran dikuasai oeh
kelompok timur asing, seperti Cina, Arab, India dan lain-lain.

Sebagai daya tarik, Pemerintahan kolonial Belanda tidak mencampuri sistem


pembukuan yang mereka gunakan. Dalam hubungan ini muncul sistem pembukuan
Cina (sistem Hokian, Canton, Hakha, Tio Tjoe), Arab,India dan lain-lain.
Kemudian pada tahun 1907, di Indonesia diperkenalkan sistem pemeriksaan
(auditing) untuk menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan. Tidak banyak
pembahan sistem akuntansi di Indonesia pada masa penjajahan Jepang, Setelah
kemerdekaan pemerintah RI mempunyai kesempatan mengirimkan putra-putrinya
belajar akuntansi ke luar negeri. Sedangkan pendidikan akuntansi di dalam negeri
mulai dirintis pada tahun 1952 oleh Universitas Indonesia yang membuka jurusan
Akuntansi di Fakultas Ekonominya. Pada tahun 1954 keluarlah UU No. 34 yang
mengatur pemberian gelar Akuntan. Suatu organisasi profesi yang menghimpun
para akuntan di Indonesia berdiri pada 23 Desember 1957 dan diberi nama Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). Organisasi ini mendirikan seksi Akuntan Publik tahun
1978 dan seksi Akuntan Pendidik tahun 1986. UU Penanaman Modal Asing
dikeluarkan tahun 1967 dan disusul UU Penanaman Modal Dalam Negeri tahun
1968, merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Tumbuhnya
perusahaan-perusahaan baru, baik yang didirikan dalam rangka ke dua undang-
undang tersebut maupun yang bukan, sebagai akibat makin baiknya iklim investasi
di Indonesia, telah meningkatkan kebutuhan akan tenaga akuntansi. Sementara itu,
di sektor Pemerintah, bertambahnya proyek-proyek pembangunan yang harus
dikelola, baik melalui dana APBN maupun non APBN di satu pihak, dan makin
disadarinya sistem pertanggungjawaban yang auditable dan accountable, di pihak
lain, telah mendorong lajunya perkembangan profesi akuntansi. Pemerintah sangat
berperan dalam mendorong perkembangan profesi ini. Diantaranya dengan
membentuk Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi dalam tahun 1985.

Sejarah Perkembangan Akuntansi Indonesia Dan Internasional Serta


Organisasi – Organisasi Pembuat Standar Akuntansi Dan
Audit Internasional
Apr27

Sejarah perkembangan Akuntansi Indonesia Dan Internasional

 Praktik Akuntansi

Pada hakikatnya para ahli akan sepakat apabila di katakan bahwa fungsi akuntansi dalam arti
pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai lama, sejak adanya kejadian
yang berhubungan dengan bisnis, bahkan sejak adanya kehidupan sosial ekonomi manusia. Hal
ini terbukti dari berbagai penemuan-penemuan seperti dikemukakan Ernest Stevelinck dalam
artikelnya yang berjudul Accounting in Ancient Times (The Accounting Historian Journal
Volume 12 No. 1 (1985)) sebagai berikut :

Mesir memiliki sejarah akuntansi yang panjang. Ribuan bukti catatan akuntansi dalam kulit
kayu (papyri) yang ditemukan lebih lima belas abad yang lalu dan menjelaskan bahwa
akuntansi itu telah ada lebih daripada 3000 tahun yang lalu dengan beberapa tingkat
kejelasan.

Pada tahun 3200 sebelum Masehi telah dikenal dua macam teknik akuntansi secara simultan.
Pertama koin dengan bentuk tertentu disimpan dan ditandai kemudian dimasukkan dalam
amplop. Jenis lainnya token disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan berbagai variasi
yang lebih kompleks. Pemisahan ini menggambarkan perbedaan transaksi cash (Utang, Piutang,
dll) dengan transaksi noncash (Persediaan, Peralatan, Tanah, dll) (Mattessich, 1987 ; 79).
 Sejarah Metode Pencatatan Double Entry

Dalam berbagai literatur akuntansi konvensional banyak ditulis akuntansi lahir dari seorang
pendeta itali, yaitu Lucas Pacioli dengan bukunya Summa de Arithmatica, Geometrica
Proportioni et Proportionalita yang diterbitkan tahun 1949 di Venice.

Pencatatan transaksi tidak hanya mencatat pengaruhnya pada satu perkiraan, tetapi juga
dilakukan pencatatan pada perkiraan lain. Menurut ijiri (1996), Pacioli menjalaskan
pencatatan transaksi perdagangan di Italia, dalam bab yang berjudul De Computiset Scripturis
dengan Double Entry Bookkeeping System. Persamaan akuntansi double entry
boookeeping adalah sebagai berikut,

Harta = Utang + Modal

Hasil penelitian-penelitian lainnya menyatakan bahwa ternyata akuntansi maupun double entry
accounting, jauh sebelum itu sudah berkembang di tempat lain. Lucas Pacioli sendiri dalam
bukunya menyatakan bahwa apa yang di tulisnya tentang double entry bookeeping adalah
berdasarkan pada metode yang digunakan di Venice, Italia yang telah berkembang sebeumnya.
Bahkan ia sendiri mengaku melakukan penjiplakan dari bahan manuscript asli dari Venice
(siswanto, 2000).

Ia mengakui bahwa dirinya hanya menuliskan sebuah metode pencatatan pembukuan yang
dianggapnya telah digunakan ratusan tahun sebelumnya, dan sudah digunakan secara umum oleh
para pedagang pada masa itu dan bukan dirinyalah yang menemukan sistem pembukuan
berganda tersebut (Adnan, 1997).

 Perkembangan Ilmu Akuntansi

Revolusi industri di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif terhadap
perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang pertama di Inggris
dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang
tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham,
membayar hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan
inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai
pertanggungjawaban.

Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai
berikut.

 Tahun 1775: pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun
double entry.
 Tahun 1800: masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam
perusahaan.
 Tahun 1825: mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
 Tahun 1850: laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih
penting.
 Tahun 1900: di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang
dilaksanakan secara nasional.
 Tahun 1925: banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:

a) Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi


pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;

b) Laporan keuangan mulai diseragamkan;

c) Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan

d) Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch
card record”.

 Tahun 1950 s/d 1975: Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut:

a) Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.

b) Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).

c) Analisis Cost Revenue semakin dikenal.

d) Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan
profesi akuntan.

e) Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan


manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.

f) Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.

g) Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

 Tahun 1975: mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang
lainnya, perkembangan itu antara lain:

a) Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-
usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;

b) Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi,


perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;

c) Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;

d) Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
e) Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang
mempengaruhi lingkungan masyarakat.

 Sejarah Akuntansi di Indonesia

Sejarah akuntansi di Indonesia tentu tidak bisa lepas dari perkembangan akuntansi di negara asal
perkembangannya. Dengan perkataan lain, negara luarlah yang membawa akuntansi itu masuk
ke Indonesia kendatipun tidak bisa disangkal bahwa di masyarakat Indonesia sendiri pasti
memiliki sistem akuntansi atau sistem pencatatan pelaporan tersendiri. Misalnya saja pada jaman
keemasan Sriwijaya, Majapahit, Mataram. Zaman tersebut pasti memiliki sistem akuntansi
tersendiri. Sayangnya sejauh ini penelitian mengenai hal ini masih belum dilakukan. Namun,
Sukoharsono (1997) menilai akuntansi masuk ke Indonesia melalui pedagang Arab yang
melakukan transaksi bisnis di kepulauan Nusantara.

Periodisasi perkembangan akuntasi Indonesia dapat dibagi atas zaman kolonial dan zaman
kemerdekaan.

1. Zaman Kolonial

Zaman Voc

Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad ke 16, mereka datang
dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai Belanda
yang dikenal dengan nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC), yang didirikan pada
tahun 1619. BOC memperoleh hak monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan
secara paksa di Indonesia, dimana jumlah transaksi dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya
terus bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah
melakukan pencatatan atas mutasu transaksi keuangannya.

Zaman Penjajahan Belanda

Setelah VOC bubar kekuasannya di ambil alih oleh kerajaan Belanda. Zaman penjajahan
Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu itu catatan pembukuannya menekankan pada
mekanisme debit dan kredit, yang antara lain dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit di
Btavia. Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha peredaran candu atau morfin (amphioen) yang
merupakan usaha monopoli di Belanda.

Zaman Penjajahan Jepang

Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi.
Jabatan-jabatan pimpinan di Jawatan Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda,
menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kusus-kursus untuk
mengisi kekosongan jabatan tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada
seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan
akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas
Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan
universitas Gadjah Mada (1964).

2. Zaman Kemerdekaan

Sistem akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia adalah sistem akuntansi Belanda yang lebih
dikenal dengan sistem tata buku. Sistem ini sebenarnya merupakan subsistem dari ilmu akuntansi
dalam bidang metode pencatatan, jadi bukan seperti disiplin ilmu akuntansi yang dikenal di
Amerika. Setelah kemerdekaan kebencian kepada Belanda juga mempengaruhi eksistensi
perusahaan Belanda sehingga pada tahun 1950-an, perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan
modal asing pun mulai masuk. Pada yang sama, perusahaan yang ada masih tetap mengikuti
sistem akuntansi Belanda yang sudah mapan. Sejak saat ini muncullah dualisme sistem akuntansi
di Indonesia.

Salah seorang dosen akuntansi senior Indonesia Dr. S. Hadibroto telah menulis disertasi tentang
dua sistem ini dengan judul yang sudah diterjemahkan : Studi Perbandingan antara Akuntansi
Amerika dan Belanda dan Pengaruhnya terhadap Profesi di Indonesia. Pada kesimpulan
disertasinya beliau menyarankan agar Indonesia lebih baikmemilih sistem akuntansi Amerika
dibandingkan dengan sistem akuntansi Belanda.

Organisasi – Organisasi Pembuat Standar Akuntansi Dan Audit Internasional

Akuntansi memiliki kerangka teori konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya,
kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah di
terima oleh umum karena penggnaanya dan kelohisannya. Standar itu disebut standar akuntansi.

Standar akuntansi mencakup konveksi, peraturan, dan prosedur yang sudah disususn dan
disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat tertentu. Standar ini merupakan
konsensus pada kala itu tentang pencatatan sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal, hasil,
biaya, dan perubahannya dalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar ini dijelaskan transaksi
apa yang harus dicatat; bagaimana mencatatnya , dan bagaimana mengungkapkannya dalam
laporan keuangan yang akan disajikan.

Standar Akuntansi Internasional

Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS ) disusun oleh empat


organisasi utama dunia. Organisasi tersebut yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB),
Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi
Akuntansi Internasioanal (IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu
bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk
menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong
penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat
diperbandingkan (Choi et al., 1999).
Komisi Masyarakat Eropa (EC) menekankan negara-negara anggota untuk menggunakan standar
akuntansi internasional guna memasuki pasar modal pada banyak negara, sehingga mengurangi
masalah operasional perusahaan multinasional dalam skala internasional. Penerapan standar
akuntansi internasional di Eropa lebih bermotif untuk mempermudah jalan masuk ke pasar modal
di banyak negara, khususnya Amerika Serikat dan negara-negara lokasi anak perusahaan.
Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC) bertujuan untuk mengembangkan konsensus
internasional, pertukaran informasi penyusunan standar baku untuk melindungi investor, dan
pengawasan yang memadai dalam pasar modal. Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC)
bertujuan untuk pengembangan profesi dan harmonisasi standar akuntan di seluruh dunia guna
memberikan jasa yang konsisten dan memiliki kualitas yang tinggi guna kepentingan masyarakat
(Choi, et al., 1999). Standar Akuntansi Internasional oleh beberapa organisasi tersebut
diharapkan dapat mengatur praktik-praktik akuntansi secara internasional.

Khtisar Organisasi Besar International Yang Mendukung Konvergensi Akuntansi

Enam organisasi yang menentukan standar akuntansi international dan memajukan penyelarasan
akuntansi international, yaitu:

1) International Accounting Standards Board (IASB)

2) Commision of the European Union (EU)

3) International Organization of Securities Commissions (IOSCO)

4) International Federation of Accountants (IFAC)

5) United Nations Intergovernmental Working Group of Experts on Standards of Accounting


and Reporting (ISAR)

6) Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting


Standards (OECD Working Group)

1. International Accounting Standards Board (Iasb)

Tujuan dari IASB adalah :

 Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas


tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas
tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
 Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
 Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi
guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
 Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi
International dan Standar Pelaporan Keuangan International.

2. Uni Eropa (Europen Union-EU)


Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini,
EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk
mencapai pasar tunggal bagi :

1. Perubahan modal dalam tingkat EU


2. Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang
terintegrasi
3. Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya
tercatat.

3. International Organization Of Securities Commissions (Iosco)

Tujuan dari IOSCO adalah:

 Bekerja sama bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar
yang adil , efisien, dan baik.
 Bertukar informasi tentang pengalaman setiap negara guna memajukan perkembangan pasar
domestic.
 Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standard an pengawasan yang tepat terhadap
transaksi sekuritas di setiap negara.
 Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti
dengan menindak segala pelanggaran.

4. International Federation Of Accountants (Ifac)

Misi IFAC adalah memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran
terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan
kesetiaan terhadap standar professional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi
internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan public dimana keahlian profesi
tersebut lebih relevan.

5. Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan Pbb Dalam International Standards Of
Accounting And Reporting (Isar)

ISAR didirikan tahun 1982, dengan cita-cita : memajukan transparansi, reliabilitas, dan
keterbandingan akuntansi dan pelaporan badan hukum. begitu pun untuk meningkatkan
pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh perusahaan-perusahaan di negara
berkembang dan negara yang sedang mengalami transisi ekonomi.

6. Organization Of Economic Cooperation And Development (Oecd)


OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar
(sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki
jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja.

 Sejarah Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

SAK yang berkualitas merupakan salah satu pedoman pokok untuk menyusun dan menyajikan
laporan keuangan bagi perusahaan. Dengan adanya standar akuntansi yang baik, maka laporan
keuangan dapat menjadi lebih berguna dan menciptakan transparasi bagi perusahaan. Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia, senantiasa berusaha
untuk tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, baik dalam lingkup nasional, regional,
maupun global, khususnya dalam hal yang mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi.
Hal ini dapat dilihat dari dinamika kegiatan pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya
IAI pada tahun 1957 hingga kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah yang pernah dicapai
sebelumnya dalam pengembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia:

1. Menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan
pertama kalinya IAI berhasil melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansiyang berlaku di
Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).” pada tahun 1973.

2. Tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan
kemudian mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan
tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.

3. Tahun1994, setelah berlangsung selama 10 tahun IAI kembali melakukan revisi totalterhadap
PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku ”Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1
Oktober 1994.” IAI mengadopsi pernyataan International Accounting Standard Committee
(IASC) sebagai dasar acuan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia

 Sejarah Perkembangan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

IAI didirikan di Jakarta tanggal 23 Desember 1957. Pengembangan SAK di Indonesia telah
dimulai sejak tahun 1973 dengan dibentuknya Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur
daripada GAAP dan GAAS. Selanjutnya pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi
Indonesia yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Akuntansi Keuangan.
Kemudian komite PAI tersebut pada tahun 1994 diubah menjadi Komite Standar Akuntansi
Keuangan. Pada kongres VIII 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah kembali
namanya menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) untuk masa bakti 1998–2002
dan diberi otonomi khusus untuk menyusun dan mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga
telah dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi
Keuangan (DKSAK). Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk pada tanggal 18 Oktober 2005
untuk menopang kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan perlakukan
akuntansi transaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK.
Sumber :

- Harahap, Sofyan Syafri. Edisi revisi 2011. Teori Akuntansi. Pt Rajagrafindo Persada. Jakarta

- http://www.slideshare.net/tarymarthen/makalah-teori-akuntansi-sejarah-perkembangan-
akuntansi-jiantari-c-301-09-013

- http://christomario.wordpress.com/2012/05/02/bab-viii-standar-audit-dan-akuntansi/

- Editorial Staff

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Fakultas Bisnis, Unika Widya Mandala

Anda mungkin juga menyukai