Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
1.2 RumusanPenelitian
1. Bagaimana mekanisme kerja Self-Potential sehingga dapat menentukkan
keberadaan zona upflow atau zona outflow di daerahSawangan, Depok?
2. Bagaimana keberadaan suatu mineral dapat mengindikasikan keberadaan zona
upflow atau zona outflow di daerahSawangan, Depok?
3. Bagaimana pengaruh geologi daerah penelitian terhadap keberadaan zona upflow
atau zona outflow di daerahSawangan, Depok?
1.3 Tujuanpenelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis hasil mekanisme kerja Self-Potential pada aliran fluida bawah
permukaan sebagai petunjuk dalam interpretasi keberadaan zona upflow atau zona
outflow di daerah Sawangan, Depok.
2. Menganilisis keberadaan mineral dan geologi daerah penelitian sebagai pengaruh
keberadaan zona upflow atau zona outflow di daerah Sawangan, Depok.

1.4 UrgensiPenelitian
1.5 Luaran yang Diharapkan
1. Membantu masyarakat di daerah Sawangan, Depok dengan suatu metode Self-
Potential untuk mendeteksi keberadaan zona upflow atau zona outflow
2. Publikasi jurnal nasional dan internasional

1.6 ManfaatPenelitian
Penelitian ini memiliki manfaat yang sangat penting terutama untuk masyarakat di
daerah Sawangan, Depok di mana dengan adanya suatu metode Self-Potentialdapat
memberi petunjuk dalam interpretasi keberadaan zona upflow atau zona outflow. Jika
ditemukan zona upflow maka daerah Sawangan, Depok memiliki kemungkinan
adanya magma di bawah permukaan. Sedangkan, apabila di daerah tersebditemukan
zona outflow maka memiliki kemungkinan besar daerah tersebut dinyatakan aman dari
keberadaan magma.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aliran Fluida di Bawah Permukaan Bumi


Air karena gaya gravitasi selalu mempunyai kecenderungan untuk bergerak
kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka
akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air menjadi lebih tinggi dan air
menjadi lebih ringan. Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke
atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi
air atau arus konveksi.
Air yang terpanasi dan terkumpul di dalam batuan cadangan karena terapit
oleh lapisan-lapisan kedap air (uap) menyebabkan air atau uap dalam batuan
cadangan berada dalam kondisi tekanan hidrostatik tinggi. Karena tekanan
hidrostatik yang sangat tinggi ini uap jenuh di dalam batuan cadangan akan
berubah kefasa cairan, sehingga di dalam sistem batuan cadangan terdapat dua fasa
uap, yaitu fasa cair dan fasa uap yang terkondensasi. Pengurangan atau pelepasan
tekanan hidrostatik tersebut, seperti misalnya pemboran, menyebabkan air yang
bersuhu sangat tinggi berubah lagi dalam bentuk uap. Perubahan bentuk dari air ke
uap yang kemudian naik ke permukaan melalui retakan batuan dan dihembuskan
keluar yang terkumpul di udara, terkondensasi menjadi air hujan, turun dan
meresap kedalam tanah, membentuk suatu daur hidrologi.
2.2 Spontaneous Potensial Untuk Aliran Fluida Bawah Permukaan bumi
Metode potensial diri (SP) merupakan salah satu metode geofisika yang
prinsip kerjanya adalah mengukur tegangan statis alam (static natural voltage)
yang berada di kelompok titik-titik di permukaan tanah. Metode Potensial Diri
dapat digunakan untuk mengetahui aliran fluida bawah permukaan, dan mineral
logam. Metode Potensial Diri digunakan untuk menentukan daerah yang
mengandung mineral logam. Di dalam tubuh mineral terjadi reaksi setengah sel
elektrokimia, dimana anodanya berada di bawah permukaan air tanah. Pada anoda
terjadi reaksi oksidasi sehingga anoda merupakan sumber arus sulfida yang berada
di bawah tanah. Sulfida mengalami oksidasi dan reduksi yang akibat reaksi H2O
dan O2di dalam tanah. Secara umum anomali SP muncul dari berbagai sumber,
antara lain :
 Potensial Difusi Nilai SP dalam hal ini, diakibatkan oleh perbedaan
konsentrasi dari ion-ion yang terdapat di dalam tanah.
Gambar 2.2 Mekanisme polarisasi pada tubuh mineral.

 Potensial Bioelektrik Proses penarikan dan penyerapan ion oleh membran-


membran pada akar tumbuhan, dapat menghasilkan efek potensial listrik.
 Potensial Mineral Potensial mineral muncul akibat adanya proses reaksi
oksidasi reduksi (redoks) pada mineral tersebut di zona batas muka
airtanah.sumber potensial ditimbulkan oleh endapan mineral
 Streaming Potential Aliran fluida yang bergerak di dalam tanah melalui
pori-pori dan rekahan pada batuan, akan membangkitkan potensial
elektrokinetik atau juga disebut SP

Terdapat 2 metode pengambilan data SP yaitu:

 Metode gradien potensial


Pada metode potential gradient elektroda yang digunakan sebanyak dua buah,
Untuk mendapatkan nilai beda potensial pada titik selanjutnya, kedua elektroda
tersebut dipindahkan seperti lompat kodok (leap-frogged ) sepanjang jalur yang
akan diukur.
 Metode potensialamplitude
Pada metode potential ampilitude ini satu elektroda disimpan di suatu tempat
sebagai titik acuan (base), sedangkan elektroda yang lain dipindahkan dengan jarak
tertentu sepanjang jalur yang akan diukur. Metode SP sangat murah untuk
digunakan dalam eksplorasi geofisika. Metode SP termasuk metode pasif yaitu
perbedaan potensial tanah secara alami diukur diantara dua titik di permukaan.
2.3 Gejala Anomali Aliran Fluida
2.3.1 Gejala Anomali Alterasi Mineral
Potensi mineralisasi secara analitik tidak dapat ditemukan penyebabnya, karena
logam yang berbeda akan menghasilkan potensial berbeda. Namun dapat
terjadi ketika dua logam sebagai elektroda berbeda dimasukan ke dalam suatu
larutan yang homogen sehingga terdapat perbedaan potensial antara elektroda
tersebut yang dikenal dengan potensial kontak elektrolitik. Potensial kontrak
elektrolitik yang terjadi bersama dengan streaming potential dan potensial
difusi merupakan penyebab yang belum diketahui dalam penentuan nilai
anomali potensial yang besar dalam daerah mineralisasi (potensial
mineralisasi). Potensial ini secara khusus dapat ditemukan pada daerah dengan
keterdapatan sulfida, grafit, dan magnetit. Nilai ratusan mV dan potensial yang
besar dari 1 V ditemukan pada daerah grafit dan alunit.
2.3.2 Gejala Anomali Beda Potensial
Self-potential dihasilkan dari dalam bumi dengan berbagai sumber
melalui proses kimia dan fisika. Metode ini bersifat pasif, artinya pengukuran
diukur secara alamiah antara dua titik pada permukaan tanah. Potensial yang
diukur mencakup satu milivolt (mV) sampai satu volt (V) dengan tanda positif
dan negatif. Perbedaan antara positif dan negatif ini merupakan faktor penting
dalam menginterpretasikan anomali dari self-potential.

Sumber Tipe Anomali


Mineral Potential
Sulphide ore bodies
Graphite ore bodies
Magnetite + mineral konduktif lain Negatif = ratusan mV
Batubara
Mangan
Vein Kuarsa
Positif = puluhan mV
Pegmatite
Background Potential
Fluid Streaming, reaksi geokimia, dll Positif +/- Negatif ≤ 100 mV
Bioelektrik Negatif ≤ 300 mV
Aliran fluida bawah permukaan Positif atau negatif hingga ratusan mV
Topografi Negatif hingga 2 mV

Faktor utama yang mempengaruhi self-potential adalah air tanah


(ground water). Potensial dihasilkan oleh aliran air tanah, yang berperan
sebagai elektrolit dan pelarut dari mineral. Ada tiga cara dalam
mengkonduksikan listrik melalui batuan yaitu dielektrik, eletrolitik, dan
konduksi elektronik. Konduktivitas listrik bergantung pada porositas dari
batuannya dan aliran fluida melewati pori-pori tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 TahapanPenelitian

Penelitianinidilakukan di Mata Air PanasSawangandanmenggunakan 2 variabel data


untukmendeteksialiranfluidabawahpermukaan. Variable yang digunakanmeliputi data
alterasibatuan yang didapatdenganpengambilansampel di lapangan, danjuga data
bedapotensial yang
didapatdenganmelakukanpengukuranbedapotensialdenganmetodegeofisika di lapangan.

Selanjutnya, masing-masing variable


tersebutakandiolahdandiintegrasikandenganmetodeinvers modelling.
Metodeinimenggunakan aquarium sebagaiwadah yang akandiisiolehsampelbatuan yang
kemudianakandiberiperlakuan-perlakuanhinggaakhirnyadidapatkaarahaliranfluida yang
tepat. AlurpikirpenelitiandapatdilihatpadaGambar 3.1.

Mata Air PanasSawangan

PengambilanSampelBat Pengukuran Beda


uanAlterasi PotensialdenganMetodeGeofi
sika di Lapangan

AnalisisSampelBatuanAl
terasi

Data Mineral Data Anomali


Alterasi Beda Potensial

Inverse Modelling

Data
AliranFluidaBawahPermuk
aan
3.2 Variabel Penelitian

No Variabel Indikator Pengerti

1 Alterasi Sebaran alterasi mineral khlorite dan Perubahan komposisi pada b


kimia, fisika,
Mineral sulfur
mineraloginya
akibat pengaru
hidrotermal pad
2 Anomali Sebaranbedapotensialdengannilaitinggi Fenomenapeningkatanbedapotensialakibatdarise
Beda
Potensial

3.3 Pengumpulan Data

3.3.1 Jenis Data

Kelengkapan data yang diperlukandalampenelitianinidapatdilihatdalamTabel


3.2.Dalamtabeltersebut, dapatdilihat data-data yang
dibutuhkandalampenelitianinibesertasumberpengumpulan data tersebut.Secaraumum, data
yangdibutuhkanmencakupdua data yang terdiriatas data primer dan data sekunder.

Jenis Data
NO Data Sumber Data
Primer Sekunder

1 Altersi Mineral V SurveiLapangan

2 Anomali Beda Potensial V SurveiLapangan

3.4 Pengolahan Data

3.4.1 Pengolahan Data Spontaneous Potential

Sebelum data SP diolahlebihlanjut, terdapatbeberapatahapan yang


dilakukanuntukmemperbaikikerusakan yang diakibatkan oleh…….. Proses
pengolahan data SP inidilakukandenganbantuansoftware………
a. Koreksi…………………..
3.5 Analisis Data
3.5.1 AliranFluidaBawahPermukaan

Analisisuntukmenentukanaliranfluidabawahpermukaandilakukandennganmengol
ahnilaibedapotensial yang didapatdaripengukuran di lapangan.
Nilaibedapotensialinikemudian di olahdenganmenggunakansoftware…..
untukmenghilangkankerusakkanseperti….. Selanjutnya, nilaibedapotensial yang
telahdikoreksiinidigunakanuntukmendeteksi/membacaaliranfluidabawahpermukaanpa
dadaerahpeneliian.

Anda mungkin juga menyukai