Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTEK KLINIS

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


BRONKIOLITIS
2016
RSUP SANGLAH
DENPASAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/4
Ditetapkan oleh:
Tanggal terbit: Direktur Utama
PANDUAN
PRAKTIK KLINIS
Dr. I Wayan Sudana, M.Kes
NIP 19650409 199509 1 001

No. ICD 10 J.21.9


Pengertian Bronkiolitis adalah inflamasi pada bronkiolus
Anamnesis  Pasien mengalami demam atau riwayat demam,
umumnya tidak tinggi.
 Pilek timbul sebelum gejala lain seperti batuk,
takipnea, sesak napas, dan kesulitan makan. Batuk
kering dan mengi khas untuk bronkiolitis.
 Kesulitan makan yang diakibatkan sesak napas.
 Bayi dengan tampilan toksik seperti mengantuk,
letargi, gelisah, pucat, motling, dan takikardi
membutuhkan penanganan segera.
Pemeriksaan Fisik  Napas cepat dengan usaha ekspirasi meningkat
 Retraksi dinding dada (subkosta, interkosta, dan
supraklavikula).
 Hiperinflasi toraks.
 Mengi dan ronki basah halus pada seluruh lapang
paru.
 Apnea dapat terjadi pada bronkiolitis, terutama pada
anak dengan risiko tinggi seperti usia yang sangat
muda, bayi prematur, atau bayi berat lahir rendah
(BBLR).
Kriteria Diagnosis Klinis sesuai di atas
Diagnosis Banding  Pneumonia
 Pneumonia aspirasi
 Asma
 Croup
 Gagal jantung
 Aspirasi benda asing
 Pertusis
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
BRONKIOLITIS
2016
RSUP SANGLAH
DENPASAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 2/4
Pemeriksaan  Saturasi oksigen. Saturasi oksigen ≤92%
Penunjang membutuhkan perawatan di ruang intensif. Saturasi
oksigen >94% pada udara ruangan dapat
dipertimbangkan untuk dipulangkan.
 Analisis gas darah. Diindikasikan pada bronkiolitis
dengan distres napas berat dan kemungkinan
mengalami gagal napas.
 Foto toraks. Perlu dipertimbangkan pada bayi
dengan diagnosis meragukan atau penyakit atipikal
(tidak khas). Foto toraks sebaiknya tidak dilakukan
pada bronkiolitis yang tipikal. Foto toraks pada
bronkiolitis yang ringan tidak memberikan informasi
yang dapat memengaruhi pengobatan.
 Pemeriksaan hematologi. Pemeriksaan darah rutin
tidak diindikasikan dalam menilai dan menata laksana
bayi dengan bronkiolitis tipikal.
Konsultasi  Pediatri Gawat Darurat pada bronkiolitis dengan
ancaman gagal napas
Perawatan Rumah Indikasi rawat inap:
Sakit Bayi:
 Sianosis
 Saturasi oksigen <92%,
 Frekuensi napas >60 x/menit
 Distres pernapasan, apnea intermiten, atau
grunting
 Penurunan kesadaran
 Tidak mau minum/menetek
 Keluarga tidak bisa merawat di rumah
Anak:
 Saturasi oksigen <92%, sianosis
 Frekuensi napas >50 x/menit
 Distres pernapasan, retraksi epigastrium
 Grunting
 Terdapat tanda dehidrasi
 Keluarga tidak bisa merawat di rumah
Terapi/tindakan  Terapi bersifat suportif : pemberian oksigen dan nasal
suction.
 Bila memakai ventilator, ditambah fisioterapi dada
 Inhalasi β2-agonis kerja cepat (salbutamol) 0,05-0,1
mg/kgBB/kali yang ditambahkan NaCl 3% hingga 4
ml setiap 6-8 jam
 Kortikosteroid intravena (deksametason atau
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
BRONKIOLITIS
2016
RSUP SANGLAH
DENPASAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 3/4
metilprednisolon).
 Dalam keadaan ragu antara diagnosis bronkiolitis
dengan pneumonia, dapat diberikan antibiotik
profilaksis yaitu Ampisilin injeksi 100 mg/kgbb/hari
dibagi empat.
Tempat pelayanan  Triage anak
 Ruang intensif anak
 Ruang perawatan anak
Penyulit  Gagal napas
 Pneumotoraks
Informed consent Tertulis untuk tindakan invasif
Tenaga standar Dokter Sp.A
Dokter Sp.A Konsultan
Residen dibawah pengawasan Sp.A
Lama perawatan 5 hari
Masa pemulihan 2 hari
Hasil Sembuh tanpa gejala sisa, pada kasus yang berat dapat
meninggal
Patologi Tidak diperlukan
Otopsi Tidak diperlukan
Prognosis Dubius ad bonam pada kasus ringan – berat.
Tindak lanjut Kontrol ke poliklinik anak dalam 3 hari setelah keluar RS
Tingkat Evidens &
rekomendasi
Indikator Medis Indikasi rawat di ruang rawat intensif
 Gagal mempertahankan saturasi oksigen >92%
dengan terapi oksigen
 Perburukan status respiratori, ditandai dengan
peningkatan distres napas dan/atau kelelahan
 Apnea berulang
Kriteria pulang
 Gejala dan tanda pneumonia menghilang
 Asupan per oral adekuat
 Pemberian antibiotik jika masih diperlukan dapat
diteruskan di rumah (per oral)
 Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi
dan rencana kontrol
 Kondisi rumah memungkinkan untuk perawatan
lanjutan di rumah
Edukasi  Penjelasan tentang penyakit yang dialami
(Pediatric Health  Penjelasan tentang rencana pemeriksaan diagnostik
Promotion)
PANDUAN PRAKTEK KLINIS
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
BRONKIOLITIS
2016
RSUP SANGLAH
DENPASAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 4/4
 Penjelasan tentang rencana pengobatan
 Penjelasan tentang etika batuk dan higiene personal
 Edukasi saat pulang:
o Pemberian hidrasi oral
o Pemantauan suhu
o Pemberian obat yang masih diperlukan
o Hindari rokok dan iritan lain
Kepustakaan 1. Wohl MEB. Bronchiolitis. Dalam: Chernick V, Kendig
EL, penyunting. Kendig’s disorders of the respiratory
tract in children. Ed ke-7. Philadelphia: WB Saunders
Co; 2006. h. 423-40.
2. Watt KD, Goodman DM. Wheezing in infant:
bronchiolitis. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM,
Jenson HB, Stanton BF, penyunting. Nelson textbook
of pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: WB Saunders
Co; 2007. h. 1773-77.
3. Scottish Intercollegiate Guidelines Network (SIGN).
Bronkiolitis
4. in children a national clinical guideline [diakses
tanggal 5 juni 2009]. Edisi pertama. Edinburg. 2006 .
Diunduh dari: http://www.sign.ac.uk.
5. Ko HM, Chu I. The evidence based management of
bronkiolitis. J Pediatr Neonatology [Internet]. 2009
[diakses tanggal 5 Juni 2009];10(1). Diunduh dari:
http://www.ispub.com/journal/
the_internet_journal_of_pediatrics_and_
neonatology/ volume_10_number_1_11/article/the-
evidence-basedmanagement-of-bronkiolitis.html

Anda mungkin juga menyukai