Anda di halaman 1dari 8

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Duchenne Muscular Dystrophy merupakan penyakit kronik dan terminal. Mayoritas


anak yang memiliki penyakit DMD akan meninggal pada usia berkisar 20 tahun. hal
tersebut disebabkan karena gagalnya sistem pernapasan dan gagal jantung akibat
melemahnya oto secara ekstrim. Biasanya penyakit ini mengenai laki-laki, sedangkan
perempuan yang memiliki penyakit ini hanya bersifat karier atau pembawa. Penyakit
DMD hanya muncul dari 3.600 kelahiran bayi laki-laki. Penyakit ini menunjukkan
perubahan-perubahan baik secara fisik maupun non fisik seperti intelektual, emosi,
perkembangan bahasa, hingga masalah komunikasi dan sosial. Adapun peningkatan
peluang munculnya gejala attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), autistic
spectrum disorders (ASD), opposittional/defiant atau perilaku agresif dan gangguan proses
sesnsoris.

Penyakit ini pertama kali dideskripsikan oleh dokter Giovanni Semmola pada tahun
1834 dan Gaetano Conte pada tahun 1836. Namun, penyakit ini diberi nama oleh neurolog
Perancis Guillaume Benjamin Amand Duchenne (1806–1875) yang mendeskripsikan
seorang anak laki-laki yang menderita distrofi ini dalam bukunya yang diterbitkan pada
tahun 1861, "Paraplegie hypertrophique de l'enfance de cause cerebrale". Setahun
kemudian, ia menerbitkan foto-foto penderita dalam "Album de photographies
pathologiques." Pada tahun 1868, ia menyajikan laporan tiga belas anak yang terjangkit
lainnya. Duchenne juga merupakan orang pertama yang melakukan biopsi untuk
memperoleh jaringan dari penderita agar dapat melakukan pemeriksaan dengan
menggunakan mikroskop.

Penulis memilih salah satu jurnal dengan judul “Parenting pada Ibu dengan Anak
Penderita Duchenne Muscular Dystrophy” untuk selanjutnya akan penulis review isi jurnal
mengenai relevansinya terhadap topik DMD.

1
Ringkasan Jurnal

A. Identitas Jurnal

Judul PARENTING STRESS PADA IBU DENGAN ANAK PENDERITA


DUCHENNE MUSCULAR DYSTROPHY

Jurnal JURNAL PSIKOLOGI KLINIS & KESEHATAN MENTAL

Download http://www.lib.unair.ac.id/index.php?lang=id

Volume Vol. 02, No. 03, Hal. 36 – 40


& Halaman

Tahun 2013

Penulis LUTHFI KHARISMA IKA YUNIAR CAHYATI

Reviewer OKTARIA NINDYAWATI

Tanggal 02 MEI 2018

B. Ringkasan jurnal

Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan gambaran parenting


stress pada ibu dengan anak penderita Duchenne Muscular
Distrpohy (DMD) yang merupakan penyakit yang bersifat
menurun, kronis dan memiliki batas usia akhir. Parenting stress
merupakan keadaan kecemasan dan ketegangan berlebihan dan
berhubungan dengan peran orang tua serta interaksi orang tua –
anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe
penelitian study kasus. Penelitian ini melibatkan tiga orang
partisipan yang dipilih dengan kriteria yaitu orang tua dengan usia
dewasa awal dan ibu yang merawat anak DMD. Teknik analis yang
digunakan adalah analisis tematik dengan pendekatan teory driven.
Pendahuluan Terdapat banyak kelainan dan penyakit yang terjadi saat ini, baik
yang berasal dari genetik atau dibawa saat lahir maupun saat
perkembangan berlangsung. Ada penyakit yang sering dijumpai
dan adapula penyakit yang jarang ditemui. Salah satu jenis
penyakit yang jarang untuk ditemui adalah Duchenne Muscular
Distrpohy (DMD). Penurunan perkembang fisik yang dialami oleh
penderita membuatpenderita menjadi bergantung pada bantuan
orang di sekitar. Kejarangan penyakit golongan kronis dan terminal

2
ini akan berpengaruh pada sisi penerimaan (psikologis) antara
penderita dengan lingkungan seperti ekspresi emosi, ekspektasi,
perubahan nilai dan tanggung jawab. Hal tersebut menadakan
bahwa diperlukannya penelitian yang berhubungan dengan dengan
penyakit ini guna mempersiapkan anak dan lingkungan
sekitar.dalam menghadapinya. Benerapa penelitian mengangkat
tema mengenai keluarga dengan anak yang memiliki penyakit
kronis, menerangkan bahwa keluarga dengan anak yang memiliki
penyakit kronis atau disabilitas memiliki tingkat stress yang lebih
tinggi dibandingkan dengan keluarga yang memiliki anak-anak
normal biasanya. Salah satu penyakit kronis tersebut adalah
Duchenne Muscular Distrpohy (DMD). Penelitian lain
meneybutkan stress yang muncul saat tinggal dengan anak DMD
merupakan stress psikologis yang kronis mengingat berhdapan
dengan penyakit kronik, kesedihan berkepanjangan, merasa
bersalah dan antisipasi dengan kematian yang akan datang. Saaat
ini penelitian mengenai parenting stress pada ibu dengan anak
DMD masih jarang ditemukan. Karena alasan kejarangan inilah,
penelitian ini memiliki fokus terhadap ibu di mana ibu berperan
sebagai primary caregiver dari anak DMD.

Metode Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode


penelitian penelitian kualitatif dengan tipe penelitian study kasus. Metode ini
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah dan hasil penelitian kualitatif ini lebih
menekankan pada makna daripada generalisasi. Penelitian ini
memiliki dua unit analisis yaitu parenting stress yang terdiri dari
domain orang tua dan domain anak. Penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling, di mana pemilihan subjek tidak secara
acak melainkan berdasar pada kriteria subjek yang ditentukan
sebelumnya. Teknik analisis yang penulis gunakan adalah analisis
tematik dengan koding. Analisis tematik merupakan proses
mengkode informasi yang dapat menghasilkan tema yang mana
dapat mendeskripsikan fenomena dan memungkinkan interpretasi
fenomena. Penulis menggunakan pendekatan theory driven dengan
memformulasikan indikasi atau bukti-bukti yang mendukung suatu
teori. Penulis memilih untuk menggunakan triangulasi data, di
mana melakukan penggalian data tidak hanya pada subjek
melainkan kepada significant others.
Hasil dan Hasil dan Bahasan Pada teori parenting stress yang dibuat oleh
Bahasan Abidin terdapat dua domain yaitu domain orang tua dan domain
anak. Aspek pertama dari parent domain adalah feelings of
competence. Ketiga subjek yang diteliti mengakui banyak kendala
atau kesulitan yang mereka temui sehingga acapkali ketiganya
kurang bisa menahan emosi seperti mengeluarkan kata-kata kasar,
menginginkan anak agar meninggal, memukul, menjewer dan
mencubit. Aspek kedua adalah social isolation. Ketiganya
merasakan adanya perubahan yang terjadi pada lingkungan.
Kurang dukungan dari orang terdekat juga dirasakan oleh

3
ketiganya. Aspek ketiga dari parent domain adalah restriction
imposed by parent role. Ketiga subjek merasa bahwa waktu untuk
mengikuti kegiatan atau acar di luar berkurang karena keadaan
anak yang tidak bisa ditinggal. Aspek keempat dari parent domain
adalah relationship with spouse. Ketiga subjek mengaku acapkali
bertengkar dengan pasangan karena masalah anak seperti saling
menyalahkan satu sama lain. Aspek kelima adalah health of parent.
Ketiga subjek merasakan adanya perubahan stabilitas kesehatan
setelah merawat anak DMD. Salah satu perubahan yang dirasakan
adalah mudah lelah atau capek karena terlampau banyak beban
pekerjaan yang dilakukan di rumah. Aspek keenam dari parent
domain yaitu parent depression. Ketiga subjek memiliki beberapa
gejala yang sama namun juga ada yang berbeda. Gejala yang
muncul di antara ketiga subjek adalah sering memikirkan kondisi
dan nasib anak karena batasan usia akhir pada anak, menangis
setiap hari dan malas untuk melakukan aktifitas apapun. Aspek
ketujuh dan yang terakhir dari parent domain adalah attachment.
Ketiga subjek merasa bahwa anak cenderung lebih dekat dengan
orang terdekat subjek seperti suami dan ibu subjek.

Aspek Pertama dari domain child adalah child adaptability. Ketiga


subjek mengutarakan bahwa anak mengalami perubahan dalam
beradaptasi dengan lingkungan. Aspek kedua yaitu child demands.
Ketiga anak subjek membutuhkan banyak bantuan dari orang lain
karena tidak mampu melakukan banyak hal secara mandiri. Aspek
ketiga dari domain child adalah child mood. Semenjak sakit, ketiga
subjek merasakan perubahan suasan hati anak masing-masing.
Salah satu mengatakan kalau anak menjadi lebih pendiam, jarang
tertawa dan jarang tersenyum. Aspek keempat yaitu distractibility.
Berhubung dengan keadaan anak yang tidak bisa melakukan hal
secara mandiri dan sering membutuhkan bantuan, anak terkadang
sering meminta bantuan di saat yang kurang tepat. Permintaan
ketiga anak subjek tak jarang menjadi hal yang menganggu dari
setiap subjek. Aspek kelima dari domain child adalah acceptability
of child to parent. Ketiga subjek memiliki harapan tinggi terhadap
anak. Dua subjek sudah memiliki harapan tinggi terhadap anak
terlebih dahulu. Ketiga subjek merasakan adanya ketidakstabilan
hingga penurunan perkembangan anak. Aspek keenam dan yang
terakhir dari domain child adalah child reinforced parent. Berbagai
macam respon yang ditunjukkan oleh masing-masing anak ketika
ketiga subjek mengajak berkomunikasi. Ada kalanya ketiga anak
merespon negatif komunikasi subjek. Salah satu anak ada yang
menaggapi komunikasi subjek dengan menangis ada juga yang
menanggapi komunikasi subjek dengan ekspresi wajah yang
kurang positif dan menggerutu.
Simpulan & Berdasarkan pemaparan dan pembahasan sebelumnya, dapat
Saran disimpulkan bahwa setiap subjek memiliki gambaran parenting
stress yang berbeda saat berlangsungnya proses merawat anak
DMD, taetapi ketiga subjek memiliki banyak kesamaan dalam

4
setiap aspeknya seperti aspek feelings of competence, parent
depression dan child demands. Ketiga aspek tersebut memiliki ciri
tesendiri apabila dibandingkan dengan penyakit kronis lainnya.
Adapun beberapa saran yang ditujukan untuk ibu, keluarga dari
ibu, masyarakat dan pemerintah serta peneliti selanjutnya. Bagi ibu
yang merawat anak DMD, penting bagi diri untuk selalu berusaha
mendekatkan diri dengan Tuhan dan berusaha mengurangi amarah
saat proses merawat berlangsung. Meningkatkan komunikasi
dengan suami dan/atau dengan orang terdekat, untuk menceritakan
apa yang dirasakan sehingga tidak dipendam sendiri. Bagi keluarga
dari ibu yang merawat anak DMD, dukungan emosional dari
pasangan, orang tua dan anggota keluarga lain yang dibutuhkan
ibu. Bagi pihak masyarakat dan pemerintah, agar lebih peduli
dengan masalah yang terjadi pada kasus kesehatan seperti DMD ini
karena banyak dijumpai keluarga yang merawat DMD merupakan
keluarga yang kurang mampu. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian
ini masih memiliki banyak kekurangan terutama dari segi
kedalaman data yang diperoleh. Akan lebih baik apabila data
wawancara dapat didukung dengan alat ukur yang berhubungan
dengan parenting stress. Peneliti selanjutnya juga bisa
menggunakan metode observasi seperti perilaku nyata yang
mencerminkan adanya parenting stress pada ibu dengan anak
DMD.

5
C. Pembahasan

Pokok-Pokok Dalam pendahuluan jurnal, penulis tidak menjelaskan tentang


Argumentasi profile topik yang ia bahas, melainkan hanya penggambaran umum
Penulis Dalam saja dengan menggunakan kalimat ”Kronis”. Untuk pembaca
Pendahuluan awam, terutama yang tidak mengetahui profil penyakit DMD akan
lebih sulit untuk memahami isi jurnal apabila tidak disertakan
dengan penjelasan yang baik dan akurat mengenai penyakit ini.

Penulis juga tidak memberikan informasi lengkap tentang


penyebab penyakit DMD ini, cara pengobatan dan
perkembangnyya di Indonesia.

Pemilihan Serta Cakupan teori parenting stress yang disajikan oleh penulis sudah
Cakupan Kajian cukup banyak yang bisa dijadikan sebagai acuan penulisan
Teori pembahasan. Namun, di sini penulis pada akhirnya hanya memakai
satu teori parenting stress yakni penulis hanya mengambil teori
parenting stress dari Abidin (1995) yang menyatakan bahwa dalam
proses parenting stress terdapat dua domain di dalamnya yaitu
domain orangtua dan doamain anak yang setiap domain memiliki
aspek yang berbeda.

Untuk pembaca seperti saya mungkin akan lebih mudah


memahami isi kajian teori yang digunakan oleh penulis karena
memang bidangnya. Namun untuk pembaca awam mungkin akan
sedikit kesulitan memahami parenting stress hanya dengan satu
kajian teori yang disajikan oleh penulis.

Metodologi Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode


Penelitian Yang penelitian kualitatif dengan tipe penelitian study kasus. Metode ini
Digunakan dan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
Relevansinya kondisi obyek yang alamiah dan hasil penelitian kualitatif ini lebih
menekankan pada makna daripada generalisasi. Penelitian ini
memiliki dua unit analisis yaitu parenting stress yang terdiri dari
domain orang tua dan domain anak. Penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling, di mana pemilihan subjek tidak secara
acak melainkan berdasar pada kriteria subjek yang ditentukan
sebelumnya. Teknik analisis yang penulis gunakan adalah analisis
tematik dengan koding. Analisis tematik merupakan proses
mengkode informasi yang dapat menghasilkan tema yang mana
dapat mendeskripsikan fenomena dan memungkinkan interpretasi
fenomena. Penulis menggunakan pendekatan theory driven dengan
memformulasikan indikasi atau bukti-bukti yang mendukung suatu
teori. Penulis memilih untuk menggunakan triangulasi data, di
mana melakukan penggalian data tidak hanya pada subjek
melainkan kepada significant others.

6
Secara keseluruhan, metode yang digunakan sudah relevan
terhadap topik yang dibicarakan di dalam jurnal. Penulis juga
memberikan gambaran dan pengertian terhadap setiap langkah
metode yang ia ambil untuk penelitiannya tersebut

Kerangka Pembasahasan yang disajikan penulis, hanya berfokus kepada 2


Berpikir Penulis aspek parenting stress, yakni pihak orang tua dan anak tanpa
Pada Bagian adanya aspek lain seperti lingkungan. Pembahasan dan hasil dirasa
Pembahasan kurang memberikan gambaran bagi pembaca seperti saya tentang
parenting stress yang dihadapi orang tua anak penderita DMD.
Informasi yang disajikan penulis juga tidak memberikan masukan
ataupun saran kepada 2 aspek utama parenting stress sehingga
pembaca seperti saya masih harus mengira-ngira langkah seperti
apa yang harus dilakukan untuk manajemen parenting stress.

Pembahasan yang ringkas dan langsung masuk ke topik


pembicaraan memang bisa dipahami oleh beberapa orang, namun
tidak semua. Bagi orang awam mungkin akan lebih lama lagi
mencerna isi kandungan isi jurnal dengan informasi yang singkat
dan langsung kepada topik pembicaraan.

Kesimpulan Dan Kesimpulan yang disajikan penulis memberikan gambaran


Saran Yang parenting stress yang dihadapi oleh orangtua anak penderita DMD
Diajukan Penulis, terrtulis singkat padat dan jelas. Namun dalam penulisan masih ada
Serta beberapa ejaan yang kurang benar.
Implikasinya
Pada Penelitian Untuk saran yang tersaji oleh penulis sudah sangat bagus baik itu
Berikutnya untuk ibu, keluarga dari ibu, masyarakat dan pemerintah serta
peneliti selanjutnya

7
D. Kesimpulan & Saran

1. Pengertian & Tujuan review jurnal

o Pengertian review bermakna tinjauan, ringkasan dari beberapa sumber baik buku,
film, berita dan yang lainnya. Secara harfiah, review ini difungsikan sebagai salah
satu hal untuk meninjau karya untuk mengetahui kualitas, kelebihan serta
kekurangan yang dimiliki oleh karya tersebut. Tinjauan ini juga memberikan
informasi kepada pembacanya yang bisa bertujuan untuk memberikan informasi,
mengajak, ataupun membuat pembaca lebih penasaran akan karya tersebut

o Tujuan dari review jurnal sendiri adalah untuk mempermudah dalam memahasi inti
dari hasil penelitian yang telah dilakuakan

2. Review Jurnal “Parenting Stress pada Ibu dengan Anak Penderita


Duchenne Muschular Dystrophy”

o Inti dari review ini secara keseluruhan adalah untuk mempermudah pembaca dalam
memahami inti dan hasil penelitian yang tersaji dalam sebuah jurnal. Memberikan
gambaran singkat untuk topik “Parenting Stress pada Ibu dengan Anak Penderita
Duchenne Muschular Dystrophy” dan juga pembahasan yang tidak secara langsung
agar pembaca juga dapat membaca jurnal secara menyeluruh.Memberikan
informasi singkat aspek-aspek yang terdapat dalam parenting stress orang tua anak
penderita penyakit DMD supaya pembaca juga lebih mudah memahami isi jurnal

3. Saran

o Sebagai penulis, saran yang bisa saya utarakan kepada penulis jurnal adalah bisa
mengkaji lagi teori-teori yang lain agar bisa dimasukkan dalam bab pembahasan
supaya pembaca yang awam akan mudah mencerna inti dari penelitian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai