Anda di halaman 1dari 4

Nama : Feby Novarita Keliat

NPM : 1625100596
Materi : Akuntansi Perpajakan

4. a. CIF (Cost Insurance Freight) : USD 800.000 + USD 50.000 + USD 10.000 = USD
860.000

b. Nilai Impor = CIF + Bea Masuk


= USD 860.000 + (30% x x USD 800.000)
= USD 860.000 + USD 240.000
= USD 1.100.000

c. PPh 22 Impor = 2.5% x Nilai Impor


= 2.5% x USD 1.100.000
= USD 27.500 / Rp 233.750.000,- (Kurs USD = Rp 8.500)

d. HPP Mesin = CIF + Bea Masuk + PPN + Pungutan di Pelabuhan + Ongkos Angkut
+ Biaya Pemasangan
= USD 860.000 + USD 240.000 + USD 110.000 + USD 5.000 + USD
1.000 + USD 4.000
= USD 2.210.000 / Rp 18.785.000.000 ( Kurs USD = Rp 8.500)

e. Jurnal Transaksi Pembelian Impor


Mesin USD 800.000
Asuransi USD 50.000
Bea Masuk USD 10.000
PPN Impor USD 110.000
PPh 22 USD 27.500
Kas USD 997.500

Jurnal Transaksi pada saat dijual ke PT Semesta


Kas USD 2.917.200
PPN Keluaran USD 265.200
Mesin USD 2.210.000
Laba USD 442.000

8. a. Beban Dividen Rp 78.000.000


Utang PPh 4 ayat 2* Rp 7.800.000
Kas Rp 70.200.000
*) Dipotong PPh 4 ayat 2 karena Dividen diterima oleh Orang Pribadi.
b. beban bunga pinjaman Rp 52.500.000
Utang PPh 23 Rp 7.875.000
Kas Rp 44.625.000
c. beban jasa akuntan Rp 25.000.000
Utang PPh 23 Rp 500.000
Kas Rp 24.500.000
d. Beban Sewa Mesin Rp 15.000.000
Utang PPh 23 Rp 300.000
Kas Rp 14.700.000
e. Beban Dividen Rp 150.000.000
Kas Rp 150.000.000
*) Tidak dipotong PPh 23 karena penyertaan modal PT Avatar 35%
f. Beban bunga pinjaman Rp 5.000.000
Utang PPh 23 Rp 750.000
Kas Rp 4.250.000
g. Piutang Rp 689.500.000
Uang Muka PPh 22 Rp 10.500.000
Penjualan Tekstil Rp 700.000.000
h. Beban Jasa cleaning service Rp 75.000.000
Utang PPh 23 Rp 1.500.000
Kas Rp 73.500.00
i. Beban jasa perbaikan mesin Rp 20.000.000
Utang PPh 23 Rp 400.000
Kas Rp 19.600.000

12. PPh 23 yang dipotong PT Moci = 2% x Rp 20.000.000 = Rp 400.000


PPN yg dipungut PT Moci = 10% x Rp 20.000.000 = Rp 2.000.000

Jurnal yang dibuat PT Moci


Beban Jasa Audit Rp 20.000.000
PPN Masukan Rp 2.000.000
Utang PPh 23 Rp 400.000
Kas Rp 21.600.000

Jurnal yang dibuat KAP Edson


Kas Rp 21.600.000
Uang Muka PPh 23 Rp 400.000
PPN Keluaran Rp 2.000.000
Jasa Audit Rp 20.000.000

18. Penghasilan dalam negeri = Rp 600.000.000


Penghasilan luar negeri = Rp 80.000.000
Total penghasilan = Rp 680.000.000
Asumsi tidak ada biaya maka Penghasilan Kena Pajaknya adalah Rp 680.000.000
Pajak Terutang 2011 = 50% x 28% x Rp 680.000.000
= 95.200.000
*) 50% merupakan tarif pasal 31E karena omzet masih dibawah Rp 4.8 Milyar
**) Tarif pajak Badan untuk tahun 2011 adalah 28%
Maksimal jumlah kredit pajak PPh Pasal 24 yang bisa dikreditkan =
80.000.000 x 95.200.000 = Rp 11.200.000
680.000.000

Jadi jumlah pajak luar negeri yang dapat dikreditkan maksimal sebesar Rp 11.200.000

19. PT. Kencana memiliki saham di Z Corp yang berada di Perth, Australia Sebesar 40%.
PT. Kencana mendapatkan dividen sebesar Rp 300.000.000,- yg ditetapkan RUPS
pada tahun 2011 dan baru dibagikan pada Bulan Februari 2012.
Perlakuan Pajak atas transaksi tersebut adalah dikenakan PPh Pasal 24 dan bisa
dikreditkan pada saat dividen tersebut dibagikan, yaitu pada tahun 2012. Kredit
Pajaknya sebesar jumlah pajak yang dipotong di luar negeri, tetapi tidak boleh
melebihi batas maksimum dari kredit pajak PPh Pasal 24.

Anda mungkin juga menyukai