Anda di halaman 1dari 20

A.

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Beragama merupakan suatu bentuk keyakinan manusia terhadap berbagai hal yang
diajarkan oleh agama yang dianutnya. Beragama berarti meyakini secara bulat terhadap pokok-
pokok ajaran dan keyakinan sebuah agama, oleh karena itu tidak ada manusia yang mengaku
beragama tanpa ia meyakini apa-apa yang ditetapkan oleh agama tersebut.

Dalam agama islam terdapat pilar-pilar keimanan yang dikenal dengan rukun iman,
terdiri dari enam pilar, keenam pilar tersebut adalah keyakinan islam terhadap hal-hal atau
kepercayaan terhadap hal-hal yang diluar daya nalar manusia. Rukun iman ini terdiri dari : 1.
Iman kepada Allah, 2. Iman kepada Malaikat, 3. Iman kepada kitab, 4. Iman kepada rasul, 5.
Iman kepada hari akhir, 6. Iman kepada qada dan qadar.

Enam pilar keimanan umat islam tersebut merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh
setiap muslim. Tanpa mempercayai salah satunya maka gugurlah keimanannya, sehingga
mengimani ke enam rukun iman tersebut merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat diganggu
gugat.

Oleh karena itu, penulis akan mengkaji tentang dua pokok keimanan, yaitu Keimanan
Kepada Allah. Diharapkan kajian tersebut dapa menambah khazanah ilmu pengetahuan dalam
materi kuliah Akidah Akhlaq. Serta darinya diharapkan pula semakin mempertebal keimanan
kita sebagai umat muslim kepada Allah.

II. KEPENTINGAN

1. Memahami maksud pokok-pokok keimanan kepada Allah.


2. Mengetahui penjelasan tentang pokok keimanan kepada Allah.
3. Mengetahui penerapan dalam kehidupan sehari-hari tentang pokok keimanan kepada
Allah.

III. PERTANYAAN
1. Apakah yang dimaksud pokok keimanan kepada Allah?
2. Bagaimana penjelasan tentang pokok keimanan kepada Allah?
3. Apa saja sifat-sifat Allah itu?
4. Bagaimana ciri orang yang beriman kepada Allah?

IV. MANFAAT

1. Dapat menambah keyakinan kita kepada Allah yaitu menyakini keagungan dan kebesaran
Allah yang telah menciptakan dunia seisinya serta mensyukuri nikmat-Nya.
2. Dapat menjadi acuan dalam kehidupan kita sehari-hari supaya taat menjalankan perintah
Allah dan menjauhi semua larangan-Nya sehingga hati dan jiwa kita selalu ingat kepada
Allah.
3. Dapat menyelamatkan orang beriman, baik di dunia maupun di akhirat.

B. BAHASAN
I. DEFINISI

a. Pengertian

Iman berasal dari (bahasa Arab :‫ )اإليمان‬secara etimologis berarti ‘percaya’. Kata iman
(‫ )إيمان‬diambil dari kata kerja ‘aamana’ (‫ — )أمن‬yukminu’ (‫ )يؤمن‬yang berarti ‘percaya’ atau
‘membenarkan’.

Iman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama. Rukun ini sangat penting
kedudukannya dalam Islam. Sehingga wajib bagi kita untuk mengamalkannya dengan benar
supaya membuahkan akidah yang benar pula tentang Allah. Dengan memohon pertolongan
Allah kami mencoba mengulas permasalah pokok tentang rukun iman yang pertama ini.
Semoga ulasan berikut dapat memperkokoh iman kita kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Iman kepada Allah merupakan asas dan pokok dari keimanan, yakni keyakinan yang pasti
bahwa Allah adalah Rabb atau Dzat pemilik segala sesuatu, dialah satu-satunya pencipta,
pengatur segala sesuatu, dan dialah satu-satunya yang berhak disembah, tidak ada sekutu
bagi-Nya. Semua sesembahan selain Dia adalah sesembahan yang batil, dan beribadah
kepada selain-Nya adalah kebatilan.

b. Makna

Ada 4 hal yang meliputi iman kepada Allah, diantaranya:

Ø Mengimani Wujudiyah (keberadaan) Allah

Yaitu meyakini keberadaan Allah maka hal tersebut ditunjukan banyak dalil, baik secara fitrah, akal,
nash(syar’i), maupun dalil-dalil dari panca indera.

Ø Mengimani Rububiyah Allah

Yaitu meyakini bahwa Allah lah satu-satunya Tuhan, tidak ada sekutu bagiNya.

Ø Mengimani keuluhiyahan Allah

Yaitu meyakini bahwasannya hanya Dia saja satu-satunya sesembah yang berhak disembah dan tidak
ada sekutu baginya.

Ø Asma’ wa sifat

Yaitu menetapkan nama atau sifat yang telah Allah tetapkan bagi diriNya dalam kitabNya atau dalam
sunnah rasulNya sesuai apa yang disampaikan.

Adapun hal-hal yang dapat membatalkan iman, diantaranya:

§ Syirik dalam beribadah

Syirik adalah perbuatan dosa besar yang memungkinkan dilakukan manusia sementara tidak ada dosa
yang lebih besar dari syirik. Syirik di bagi menjadi 2, yaitu:
1. Syirik Besar

Yaitu syirik yang dilakukan seorang muslim maka dia dinyatakan keluar dari islam dan di azab oleh Allah
selama-lamanya dalam api neraka, namun jika dia bertaubat sebelum meninggal maka Allah akan
mengampuninya.

2. Syirik kecil

Yaitu salah satu dosa besar meski pelakunya tidak dinyatakan keluar dari agama islam.

§ Meyakini bahwa ada kekuatan lain selain kekuatan Allah SWT

§ Tidak menganggap bahwa orang-orang musrik itu kafir

§ Meyakini bahwa ajaran selain ajaran nabi muhammad SAW lebih sempurna

§ Membenci sesuatu yang telah ditetapkan Rasulullah SAW

§ Memperolok-olokan sebagian dari ajaran yang di bawa oleh Rasulullah SAW

§ Melakukan Sihir

§ Membantu orang-orang musyrik untuk memusuhi kaum muslimin

§ Meyakini bahwa sebagian manusia di benarkan untuk meninggalkan syari’at Nabi Muhammad SAW

§ Berpaling dari Agama Allah SWT

c. Fungsi

d. 1. Menambah Keyakinan
e. Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala sesuatunya dan membuat kita
masih hidup sampai sekarang. Jadi kita harus semakin yakin dan bersyukur kepada Allah
f.
g.
h. 2. Menambah Ketaatan
i. Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk taat menjalani perintah
Allah dan menjauhi laranganya sehingga hati kita akan selalu ingat kepada Allah
j.
k.
l. 3. Menentramkan Hati
m. Dalam surah Ar-Ra’ad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang beriman selalu mengingat
Allah, dan membuat hati mereka tentram karenanya
n.
o.
p. 4. Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat
q. Dalam Quran Surah Al-Mukminin, Allah berfirman : “Sesungguhnya Kami menolong
rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada
berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)”
r.
s. Iman kepada Allah mengandung 4 karakter :
t.
u. 1. Beriman dengan adanya Allah
v. Allah telah memberikan fithrah (insting) kepada setiap makhluk untuk beriman
kepada Penciptanya. Seperti firman Allah :
w. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah) (terhadap atas)
firman allah yang telah menciptakan manusia menurut; fitrah itu.Tidak ada
perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui, (QS. Ar-Rumm :30)
x. Akal sehat menunjukkan bahwa alam semesta ini mempunyai sang pencipta.
Sesungguhnya makhluk-makhluk ini, generasi terdahulu dan yang
menyusulnya, harus ada sang pencipta yang mengadakannya. Dia tidak mungkin
menciptakan dirinya sendiri, dan tidak ada secara kebetulan. Maka, pastilah bahwa
dia mempunyai pencipta. Dia-lah Allah Rabb semesta alam. Seperti firman Allah ;

y. Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang


menciptakan (diri mereka sendiri) Ataukah mereka telah menciptakan langit dan
bumi itu; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (QS.
Ath-Thur :35-36)
z. Perasaan menunjukkan adanya Allah. Sesungguhnya kita melihat silih bergantinya
malam dan siang, rizqi manusia dan hewan, mengatur urusan semua makhluk,
memberikan indikasi yang pasti terhadap ada-Nya.
aa. Allah mempergantikan malam dan siang.Sesungguhnya pada yang demikian itu,
terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai
penglihatan. (QS. An- Nur :44
bb. Allah memperkuat para rasul dan nabi-Nya dengan tanda-tanda dan mukjizat yang
dilihat atau didengar manusia. Mukjizat merupakan perkara-perkara yang berada
di luar batas kemampuan manusia. Allah memperkuat dan menolong para rasul-
Nya dengan mukjizat tersebut. Ini merupakan tanda yang pasti terhadap adanya
yang mengutus mereka, Dia-lah Allah. Seperti, Allah membuat api menjadi dingin
dan keselamatan terhadap Ibrahim, membelah laut bagi Musa, menghidupkan
orang mati bagi Isa, dan membelah bulan bagi Muhammad.
cc. Sudah sekian banyak Allah mengabulkan orang-orang yang berdoa, memberi
kepada orang-orang yang meminta, menolong orang-orang yang kesusahan, yang
menunjukkan ada, mengetahui, dan berkuasa-Nya Allah.
dd. Firman allah:
ee. Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu :"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala
bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang bertutut- turut". (QS.
Al-Anfaal :9)
ff. Syara' menunjukkan adanya Allah. Maka, hukum-hukum yang mencakup untuk
segala kepentingan makhluk, dan yang diturunkan oleh Allah di dalam kitab-kitab-
Nya terhadap para nabi dan rasul-Nya merupakan bukti bahwa hal itu berasal dari
Rabb Yang Maha Bijaksana, Maha Kuasa, Maha Mengetahui terhadap segala
kepentingan hamba-Nya
gg.
hh. 2. Beriman dan percaya bahwa Allah adalah Rabb satu-
satunya, tidak ada sekutu bagiNya.
ii. Rabb adalah yang memiliki ciptaan, kerajaan, dan perkara. Maka, tiada yang
menciptakan kecuali Allah , tiada yang menjadi raja selain Allah, dan semua
perkara adalah milik-Nya. Makhluk adalah makhluk-Nya, kerajaan adalah
kerajaan-Nya, dan perkara adalah perkara-Nya. Yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang, Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Mengasihi apabila diminta kasih
sayang-Nya, mengampuni apabila diminta ampunan-Nya, memberi apabila
diminta, dan mengabulkan bila dimohon. Yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya), tidak pernah mengantuk dan tidak pula tidur
jj.
kk. 3. Beriman kepada uluhiyah Allah
ll. Kita mengetahui dan meyakini bahwa hanya Allah saja illah yang sebenarnya,
tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya Dia yang berhak disembah. Dia-lah Rabb
semesta alam, illah alam jagad raya. Kita menyembah-Nya dengan cara yang Dia
syari'atkan, kesempurnaan cinta dan kesempurnaan pengagungan. Kita
mengetahui dan meyakini bahwa sebagaimana Allah Maha Esa dalam rububiyah-
Nya (Rububiyah yaitu mengenal Allah melalui perbuatan-Nya), tidak ada sekutu
bagi-Nya. Maka, demikian pula Dia Maha Esa pada uluhiyah-Nya, tiada ada sekutu
bagi-Nya. Maka, kita hanya menyembah-Nya saja, tiada sekutu bagi-Nya dan kita
menjauhi penyembahan kepada selain-Nya.
mm. Uluhiyah artinya mentauhidkan Allah dalam perbuatan-perbuatan yang
dilakukan hamba atau mengikhlaskan semua ibadah hanya kepada-Nya
nn. 4. Beriman kepada Asma dan Sifat Allah
oo. Pengertiannya yakni memahami Asma dan sifat Allah, menghapalnya,
mengakuinya,menyembah kepada Allah dengannya, dan mengamalkan tuntutann
ya dan keagungan Allah mengisi hati semua hamba dengan rasa takut dan
pengagungan terhadap-Nya
pp. Mengenal sifat kemuliaan, kemampuan, kekuasaan mengisi hati dengan sifat hina,
tunduk, dan merendahkan diri di hadapan Rabb-nya. Mengenal sifat-sifat kasih
sayang, kebaikan, kemurahan, dan pemberi mengisi hati dangan rasa ingin dan
berharap pada karunia, kebaikan, dan kemurahan Allah. Gabungan semua sifat ini
mengharuskan bagi sifat mahabbah (cinta), rindu, tenang, tawakkal, dan
mendekatkan diri kepada Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya
qq. Kita menetapkan bagi Allah asma` dan sifat yang ditetapkan-Nya untuk diri-Nya
atau yang ditetapkan oleh Rasulullah bagi-Nya. Kita beriman kepada asma dan
sifat-Nya serta makna dan pengaruh yang terdapat asma dan sifat tersebut . Kita
beriman bahwa Allah (Maha Pengasih) dan pengertiannya adalah bahwa Dia
mempunyai sifat kasih sayang. Dan di antara pengaruh dari nama ini: bahwa Dia
memberikan kasih sayang kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan, seperti inilah
penjelasan pada nama-nama yang lain. Kita menetapkan hal itu berdasarkan atas
sifat dan asma` yang pantas bagi kebesaran Allah tanpa ada tahrif (mengubah
lafazh dan membelokkan makna sebenarnya), ta'thil (pengingkaran seluruh atau
sebagian asma` dan sifat Allah), takyif (menanyakan bagaimana Allah), dan tamtsil
(menyerupakan Allah dengan makhluk-nya)
rr. Asma` Allah Yang Maha Indah Asma` Allah mengindikasikan atas sifat-sifat
kesempurnaan-Nya. Asma’ diambil dari sifat. Maka, ia adalah asma` dan sifat,
karena sebab itulah ia menjadi indah. Mengetahui Allah, asma dan sifat-Nya
merupakan ilmu yang paling mulia, paling agung dan paling wajib. Di antara asma`
Allah adalah Allah: yaitu yang dituhankan, yang disembah, dicintai, diagungkan
oleh semua makhluk, tunduk bagi-Nya dan kembali kepada-Nya dalam segala
kebutuhan
ss.
tt. ASMA’UL HUSNA
uu.
vv. Pengertian Asma’ul Husna
ww.
xx. Menurut bahasa, Asma berarti Nama, sedangkan Asma’ul adalah bentuk jamaknya
yang artinya Nama-Nama, dan Huzna berarti baik. Sehingga, “Asma’ul huzna”
artinya “Nama-Nama yang baik”. Sedangkan menurut istilah, “Asma’ul Huzna”
ialah nama-nama baik yang hanya dimiliki oleh Allah SWT (sifat wajib Allah),
sebagai bukti akan keagungan-Nya. Sesuai Firman Allah dalam Al-Quran, surat
Al-Isra’ : 110.
yy. ASMAUL HUSNA (99) :
zz. 1. Ar-Rahman ar-Rahim: Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang:
yang rahmat-Nya lebih melebihi luas segala sesuatu
aaa. 2. Al-Malik: Dia Yang Maha Merajai: yang merajai semua makhluk
bbb. 3. Al-Maalik: Dia Yang Maha Memiliki: yang memiliki semua
kerajaan, raja-raja dan hamba
ccc. 4. Al-maliik: Pemilik Kerajaan: yang terlaksana perintah-Nya di
dalam kerajaan-Nya. Di tangan-Nya kerajaan. Dia memberikan kerajaan kepada
orang yang dikehendaki-Nya dan mengambil kerajaan dari orang yang Dia
kehendaki
ddd. 5. Al-Quddus (Yang Maha Suci): yang maha suci dari kekurangan
dan cela, yang diberikan sifat dengan sifat kesempurnaan
eee. 6. As-Salaam (Yang Memberi Keselamatan, Yang Melimpahkan
kesejahteraan, Yang Terhindar dari segala kekurangan): yang terhindar dari
segala cela, penyakit, dan kekurangan
fff. 7. Al-Mukmin (Yang Memberi Keamanan): yang makhluk-Nya aman dari
perbuatan zhalim-Nya. Dia menciptakan keamanan dan memberikan keamanan
kepada hamba-Nya yang dikehendaki-Nya
ggg. 8. Al-Muhaimin (Yang Maha Memelihara): Yang menyaksikan atas
makhluk-Nya dengan apa saja yang bersumber dari mereka, tiada suatu pun yang
tidak nampak dari-Nya
hhh. 9. Al-'Aziz (Yang Maha Perkasa)": Yang milik-Nya semua keperkasaan.
iii. 10. Al-Jabbar (Yang Maha Kuasa memaksakan semua kehendak-Nya kepada
semua makhluk-Nya):
jjj. 11. Al-Mutakabbir (Yang Mempunyai segala kebesaran dan keunggulanyaa)
kkk. 12. Al-Kabir (Yang Maha Besar):
lll. 13. Al-Khaliq (Yang Maha Pencipta)
mmm. 14. Al-Khallaaq: Yang telah menciptakan dan terus menciptakan
segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya
nnn. 15. Al-Bari` (Yang Mengadakan)
ooo. 16. Al-Mushawwir (Yang Membentuk rupa)
ppp. 17. Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi):
qqq. 18. Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rizqi)
rrr. 19. Ar-Raziiq (Yang Memberi Rizqi)
sss. 20. Al-Ghafur al-Ghaffar (Yang Maha pengampun)
ttt. 21. Al-Ghafir : Yang menutupi dosa hamba-Nya
uuu. 22. Al-Qaahir (Yang mempunyai kekuasaan tertinggi):
vvv. 23. Al-Qahhar (Yang Maha Mengalahkan)
www. 24. Al-Fattah (Yang Maha Pemberi Keputusan)
xxx. 25. Al-'Aliim (Yang Maha Mengetahui)
yyy. 26. Al-Majiid (Yang Maha Mulia/Yang Maha Terpuji)
zzz. 27. Ar-Rabb: Yang Maha Memiliki lagi Mengatur (semua makhluk),
aaaa. 28. Al-'Azhim (Yang Maha Agung)
bbbb. 29. Al-Waasi' (Yang Maha Luas karunia-Nya)
cccc. 30. Al-Karim (Yang Maha Pemurah/Mulia)
dddd. 31. Al-Akram (Yang Paling Pemurah)
eeee. 32. Al-Waduud (Yang Maha Pengasih)
ffff. 33. Al-Muqit (Yang berkuasa memberi rizqi kepada setiap makhluk, )
gggg. 34. As-Syakuur (Yang Maha mensyukuri)
hhhh. 35. Asy-Syakir (Yang Mensyukuri amal kebaikan hamba-Nya)
iiii. 36. Al-Lathiif (Yang Maha Halus, Yang Maha lembut terhadap hambanya)
jjjj. 37. Al-Halim (Yang Maha penyantun )
kkkk. 38. Al-Khabiir (Yang Maha Mengenal, Yang Maha Mengetahui)
llll. 39. Al-Hafiizh (Yang Maha Pemelihara)
mmmm. 40. Al-Haafizh: Yang memelihara amal perbuatan hamba dan menjaga)
nnnn. 41. Ar-Raqiib (Yang Maha Mengawasi)
oooo. 42. As-Samii' (Yang Maha Mendengar)
pppp. 43. Al-Bashir (Yang Maha Melihat)
qqqq. 44. Al-'Ali, al-A'la, al-Muta'aal (Yang Maha Tinggi, Yang Paling tinggi)
rrrr. 45. Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana)
ssss. 46. Al-Hakam al-Hakim: Yang diserahkan hukum kepada-Nya
tttt. 47. Al-Qayyum (Yang Tegak dan terus menerus mengurus makhluknya)
uuuu. 48. Al-Wahid, al-Ahad (Yang Satu, Yang Tunggal)
vvvv. 49. Al-Hayy (Yang Maha Hidup)
wwww. 50. Al-Haasib, al-Hasiib (Yang memberi kecukupan dengan kadar
yangtepat)
xxxx. 51. Asy-Syahid (Yang Maha Menyaksikan)
yyyy. 52. Al-Qawii, al-Matiin (Yang Maha Kuat, Yang Maha Kokoh)
zzzz. 53. Al-Walii (Yang Melindungi)
aaaaa. 54. Al-Maula: Yang mencintai, menolong, membantu hamba-hambanya)
bbbbb. 55. Al-Hamid (Yang Maha Terpuji)
ccccc. 56. Al-Shamad(yangf maha sempurna )
ddddd. 57. Al-Qadiir, al-Qaadir, al-Muqtadir (Yang Maha Kuasa, Yang
Maha berkuasa)
eeeee. 58. Al-Wakiil (Pemelihara, Pelindung )
fffff. 59. Al-Kafiil: Yang memelihara segala sesuatu
ggggg. 60. Al-Ghanii (Yang Maha Kaya )
hhhhh. 61. Al-Haqq, al-Mubiin (Yang Benar)
iiiii. 62. Al-Mubiin (Yang menjelaskan segala sesuatu menurut
hakikat sebenarnya)
jjjjj. 63. An-Nuur (Pemberi Cahaya)
kkkkk. 64. Dzul Jalali wal Ikraam (Yang memiliki kebesaran dan karunia)
lllll. 65. Al-Barr (Yang Melimpahkan kebaikan)
mmmmm. 66. At-Tawwab (Yang Maha Penerima taubat)
nnnnn. 67. Al-'Afuww (Yang Maha Pemaaf)
ooooo. 68. Ar-Rau`uf: Yang memiliki belas kasih. Ar-Ra`fah: kasih sayang
ppppp. 69. Al-Awwaal: Yang telah ada sebelum segala sesuatu
qqqqq. 70. Al-Akhir: Yang tidak ada sesuatu sesudah-Nya
rrrrr. 71. Azh-Zhahir: Yang tidak ada sesuatu pun di atas-Nya
sssss. 72. Al-Warits: Yang tetap ada setelah punahnya semua makhluk-Nya.
ttttt. 73. Al-Muhith (Yang meliputi terhadap segala sesuatu)
uuuuu. 74. Al-Qariib (Yang Maha Dekat)
vvvvv. 75. Al-Hadi (Yang Maha Pemberi petunjuk)
wwwww. 76. Al-Badii' (Yang Maha Pencipta )
xxxxx. 77. Al-Faathir: Yang menciptakan semua makhluk
yyyyy. 78. Al-Kaafi (Yang Melindungi hamba-hamba-Nya)
zzzzz. 79. Al-Ghalib: Yang mengalahkan selamanya.
aaaaaa. 80. An-Naashir, an-Nashir: Yang menolong para rasul dan parapengikut)
bbbbbb. 81. Al-Musta'aan (Yang diminta pertolongan)
cccccc. 82. Dzul Ma'arij: Yang naik kepada-Nya para malaikat dan ar-Ruh
dddddd. 83. Dzuth-Thaul: Yang menguraikan karunia, nikmat, dan pemberian
eeeeee. 84. Dzul Fadhl: Yang memiliki segala sesuatu, memberi karunia
kepada hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam ni'mat
ffffff. 85. Ar-Rafiiq (Yang Maha Lembuh, Maha Halus)
gggggg. 86. Al-Jamiil (Yang Maha Indah)
hhhhhh. 87. Ath-Thayyib: Yang Maha Suci dari kekurangan dan cacat
iiiiii. 88. Asy-Syafi (Yang Menyembuhkan)
jjjjjj. 89. As-Subbuh: Yang Maha Suci dari cacat dan kekurangan
kkkkkk. 90. Al-Witr (Yang Maha Esa, Tunggal, Ganjil):
llllll. 91. Ad-Dayyan (Yang Maha Kuasa)
mmmmmm. 92. Al-Muqaddim, al-Mu`akhkhir (Yang Mendahulukan,
Yangmengakhirkan)
nnnnnn. 93. Al-Hannan: Yang Maha Penyayang terhadap hamba-Nya
oooooo. 94. Al-Mannan (Yang Maha Pemberi, Yang Maha Pemurah)
pppppp. 95. Al-Qaabidh (Yang Menyempitkan rizqi)
qqqqqq. 96. Al-Baasith (Yang Melapangkan rizqi)
rrrrrr. 97. Al-Hayii, as-Sittiir: Yang menyukai orang yang pemalu
ssssss. 98. As-Sayyid: Yang sempurna dalam kepemimpinan, keagungan,
tttttt. 99. Al-Muhsin: Yang meliputi semua makhluk dengan kebaikan
dan karunianya.

uuuuuu. 5. Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup


vvvvvv. Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi tentram, hidup
pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan menjadi lebih mudah diselesaikan
karena Allah akan membantunya.
wwwwww.
xxxxxx. Iman kepada Allah mengandung 4 karakter :
yyyyyy.
zzzzzz. 1. Beriman dengan adanya Allah
aaaaaaa. Allah telah memberikan fithrah (insting) kepada setiap makhluk untuk
beriman kepada Penciptanya. Seperti firman Allah :
bbbbbbb. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
(Allah) (terhadap atas) firman allah yang telah menciptakan manusia menurut;
fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS. Ar-Rumm :30)
ccccccc. Akal sehat menunjukkan bahwa alam semesta ini mempunyai sang
pencipta. Sesungguhnya makhluk-makhluk ini, generasi terdahulu dan yang
menyusulnya, harus ada sang pencipta yang mengadakannya. Dia tidak mungkin
menciptakan dirinya sendiri, dan tidak ada secara kebetulan. Maka, pastilah bahwa
dia mempunyai pencipta. Dia-lah Allah Rabb semesta alam. Seperti firman Allah ;

ddddddd. Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang


menciptakan (diri mereka sendiri) Ataukah mereka telah menciptakan langit dan
bumi itu; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (QS.
Ath-Thur :35-36)
eeeeeee. Perasaan menunjukkan adanya Allah. Sesungguhnya kita melihat silih
bergantinya malam dan siang, rizqi manusia dan hewan, mengatur urusan semua
makhluk, memberikan indikasi yang pasti terhadap ada-Nya.
fffffff. Allah mempergantikan malam dan siang.Sesungguhnya pada yang
demikian itu, terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai
penglihatan. (QS. An- Nur :44
ggggggg. Allah memperkuat para rasul dan nabi-Nya dengan tanda-tanda dan
mukjizat yang dilihat atau didengar manusia. Mukjizat merupakan perkara-perkara
yang berada di luar batas kemampuan manusia. Allah memperkuat dan menolong
para rasul-Nya dengan mukjizat tersebut. Ini merupakan tanda yang pasti terhadap
adanya yang mengutus mereka, Dia-lah Allah. Seperti, Allah membuat api menjadi
dingin dan keselamatan terhadap Ibrahim, membelah laut bagi Musa,
menghidupkan orang mati bagi Isa, dan membelah bulan bagi Muhammad.
hhhhhhh. Sudah sekian banyak Allah mengabulkan orang-orang yang berdoa,
memberi kepada orang-orang yang meminta, menolong orang-orang yang
kesusahan, yang menunjukkan ada, mengetahui, dan berkuasa-Nya Allah.
iiiiiii. Firman allah:
jjjjjjj. Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu :"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala
bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang bertutut- turut". (QS.
Al-Anfaal :9)
kkkkkkk. Syara' menunjukkan adanya Allah. Maka, hukum-hukum yang mencakup
untuk segala kepentingan makhluk, dan yang diturunkan oleh Allah di dalam kitab-
kitab-Nya terhadap para nabi dan rasul-Nya merupakan bukti bahwa hal itu berasal
dari Rabb Yang Maha Bijaksana, Maha Kuasa, Maha Mengetahui terhadap segala
kepentingan hamba-Nya
lllllll.
mmmmmmm. 2. Beriman dan percaya bahwa Allah adalah Rabb satu-
satunya, tidak ada sekutu bagiNya.
nnnnnnn. Rabb adalah yang memiliki ciptaan, kerajaan, dan perkara. Maka,
tiada yang menciptakan kecuali Allah , tiada yang menjadi raja selain Allah, dan
semua perkara adalah milik-Nya. Makhluk adalah makhluk-Nya, kerajaan adalah
kerajaan-Nya, dan perkara adalah perkara-Nya. Yang Maha Perkasa lagi Maha
Penyayang, Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Mengasihi apabila diminta kasih
sayang-Nya, mengampuni apabila diminta ampunan-Nya, memberi apabila
diminta, dan mengabulkan bila dimohon. Yang hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya), tidak pernah mengantuk dan tidak pula tidur
ooooooo.
ppppppp. 3. Beriman kepada uluhiyah Allah
qqqqqqq. Kita mengetahui dan meyakini bahwa hanya Allah saja illah yang
sebenarnya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya Dia yang berhak disembah. Dia-lah
Rabb semesta alam, illah alam jagad raya. Kita menyembah-Nya dengan cara yang
Dia syari'atkan, kesempurnaan cinta dan kesempurnaan pengagungan. Kita
mengetahui dan meyakini bahwa sebagaimana Allah Maha Esa dalam rububiyah-
Nya (Rububiyah yaitu mengenal Allah melalui perbuatan-Nya), tidak ada sekutu
bagi-Nya. Maka, demikian pula Dia Maha Esa pada uluhiyah-Nya, tiada ada sekutu
bagi-Nya. Maka, kita hanya menyembah-Nya saja, tiada sekutu bagi-Nya dan kita
menjauhi penyembahan kepada selain-Nya.
rrrrrrr. Uluhiyah artinya mentauhidkan Allah dalam perbuatan-perbuatan yang
dilakukan hamba atau mengikhlaskan semua ibadah hanya kepada-Nya
sssssss. 4. Beriman kepada Asma dan Sifat Allah
ttttttt. Pengertiannya yakni memahami Asma dan sifat Allah, menghapalnya,
mengakuinya,menyembah kepada Allah dengannya, dan mengamalkan tuntutann
ya dan keagungan Allah mengisi hati semua hamba dengan rasa takut dan
pengagungan terhadap-Nya
uuuuuuu. Mengenal sifat kemuliaan, kemampuan, kekuasaan mengisi hati dengan
sifat hina, tunduk, dan merendahkan diri di hadapan Rabb-nya. Mengenal sifat-
sifat kasih sayang, kebaikan, kemurahan, dan pemberi mengisi hati dangan rasa
ingin dan berharap pada karunia, kebaikan, dan kemurahan Allah. Gabungan
semua sifat ini mengharuskan bagi sifat mahabbah (cinta), rindu, tenang, tawakkal,
dan mendekatkan diri kepada Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya
vvvvvvv. Kita menetapkan bagi Allah asma` dan sifat yang ditetapkan-Nya untuk
diri-Nya atau yang ditetapkan oleh Rasulullah bagi-Nya. Kita beriman kepada
asma dan sifat-Nya serta makna dan pengaruh yang terdapat asma dan sifat tersebut
. Kita beriman bahwa Allah (Maha Pengasih) dan pengertiannya adalah bahwa Dia
mempunyai sifat kasih sayang. Dan di antara pengaruh dari nama ini: bahwa Dia
memberikan kasih sayang kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan, seperti inilah
penjelasan pada nama-nama yang lain. Kita menetapkan hal itu berdasarkan atas
sifat dan asma` yang pantas bagi kebesaran Allah tanpa ada tahrif (mengubah
lafazh dan membelokkan makna sebenarnya), ta'thil (pengingkaran seluruh atau
sebagian asma` dan sifat Allah), takyif (menanyakan bagaimana Allah), dan tamtsil
(menyerupakan Allah dengan makhluk-nya)
wwwwwww. Asma` Allah Yang Maha Indah Asma` Allah mengindikasikan atas
sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Asma’ diambil dari sifat. Maka, ia adalah asma` dan
sifat, karena sebab itulah ia menjadi indah. Mengetahui Allah, asma dan sifat-Nya
merupakan ilmu yang paling mulia, paling agung dan paling wajib. Di antara asma`
Allah adalah Allah: yaitu yang dituhankan, yang disembah, dicintai, diagungkan
oleh semua makhluk, tunduk bagi-Nya dan kembali kepada-Nya dalam segala
kebutuhan
xxxxxxx.
yyyyyyy. ASMA’UL HUSNA
zzzzzzz.
aaaaaaaa. Pengertian Asma’ul Husna
bbbbbbbb.
cccccccc. Menurut bahasa, Asma berarti Nama, sedangkan Asma’ul adalah bentuk
jamaknya yang artinya Nama-Nama, dan Huzna berarti baik. Sehingga, “Asma’ul
huzna” artinya “Nama-Nama yang baik”. Sedangkan menurut istilah, “Asma’ul
Huzna” ialah nama-nama baik yang hanya dimiliki oleh Allah SWT (sifat wajib
Allah), sebagai bukti akan keagungan-Nya. Sesuai Firman Allah dalam Al-Quran,
surat Al-Isra’ : 110.
dddddddd. ASMAUL HUSNA (99) :
eeeeeeee. 1. Ar-Rahman ar-Rahim: Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang: yang rahmat-Nya lebih melebihi luas segala sesuatu
ffffffff. 2. Al-Malik: Dia Yang Maha Merajai: yang merajai semua makhluk
gggggggg. 3. Al-Maalik: Dia Yang Maha Memiliki: yang memiliki semua
kerajaan, raja-raja dan hamba
hhhhhhhh. 4. Al-maliik: Pemilik Kerajaan: yang terlaksana perintah-Nya di
dalam kerajaan-Nya. Di tangan-Nya kerajaan. Dia memberikan kerajaan kepada
orang yang dikehendaki-Nya dan mengambil kerajaan dari orang yang Dia
kehendaki
iiiiiiii. 5. Al-Quddus (Yang Maha Suci): yang maha suci dari kekurangan
dan cela, yang diberikan sifat dengan sifat kesempurnaan
jjjjjjjj. 6. As-Salaam (Yang Memberi Keselamatan, Yang Melimpahkan
kesejahteraan, Yang Terhindar dari segala kekurangan): yang terhindar dari
segala cela, penyakit, dan kekurangan
kkkkkkkk. 7. Al-Mukmin (Yang Memberi Keamanan): yang makhluk-Nya
aman dari perbuatan zhalim-Nya. Dia menciptakan keamanan dan memberikan
keamanan kepada hamba-Nya yang dikehendaki-Nya
llllllll. 8. Al-Muhaimin (Yang Maha Memelihara): Yang menyaksikan atas
makhluk-Nya dengan apa saja yang bersumber dari mereka, tiada suatu pun yang
tidak nampak dari-Nya
mmmmmmmm. 9. Al-'Aziz (Yang Maha Perkasa)": Yang milik-Nya semua
keperkasaan.
nnnnnnnn. 10. Al-Jabbar (Yang Maha Kuasa memaksakan semua kehendak-
Nya kepada semua makhluk-Nya):
oooooooo. 11. Al-Mutakabbir (Yang Mempunyai segala kebesaran
dan keunggulanyaa)
pppppppp. 12. Al-Kabir (Yang Maha Besar):
qqqqqqqq. 13. Al-Khaliq (Yang Maha Pencipta)
rrrrrrrr. 14. Al-Khallaaq: Yang telah menciptakan dan terus menciptakan
segala sesuatu dengan kekuasaan-Nya
ssssssss. 15. Al-Bari` (Yang Mengadakan)
tttttttt. 16. Al-Mushawwir (Yang Membentuk rupa)
uuuuuuuu. 17. Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi):
vvvvvvvv. 18. Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rizqi)
wwwwwwww. 19. Ar-Raziiq (Yang Memberi Rizqi)
xxxxxxxx. 20. Al-Ghafur al-Ghaffar (Yang Maha pengampun)
yyyyyyyy. 21. Al-Ghafir : Yang menutupi dosa hamba-Nya
zzzzzzzz. 22. Al-Qaahir (Yang mempunyai kekuasaan tertinggi):
aaaaaaaaa. 23. Al-Qahhar (Yang Maha Mengalahkan)
bbbbbbbbb. 24. Al-Fattah (Yang Maha Pemberi Keputusan)
ccccccccc. 25. Al-'Aliim (Yang Maha Mengetahui)
ddddddddd. 26. Al-Majiid (Yang Maha Mulia/Yang Maha Terpuji)
eeeeeeeee. 27. Ar-Rabb: Yang Maha Memiliki lagi Mengatur (semua makhluk),
fffffffff. 28. Al-'Azhim (Yang Maha Agung)
ggggggggg. 29. Al-Waasi' (Yang Maha Luas karunia-Nya)
hhhhhhhhh. 30. Al-Karim (Yang Maha Pemurah/Mulia)
iiiiiiiii. 31. Al-Akram (Yang Paling Pemurah)
jjjjjjjjj. 32. Al-Waduud (Yang Maha Pengasih)
kkkkkkkkk. 33. Al-Muqit (Yang berkuasa memberi rizqi kepada setiap
makhluk, )
lllllllll. 34. As-Syakuur (Yang Maha mensyukuri)
mmmmmmmmm. 35. Asy-Syakir (Yang Mensyukuri amal kebaikan hamba-Nya)
nnnnnnnnn. 36. Al-Lathiif (Yang Maha Halus, Yang Maha lembut terhadap
hambanya)
ooooooooo. 37. Al-Halim (Yang Maha penyantun )
ppppppppp. 38. Al-Khabiir (Yang Maha Mengenal, Yang Maha Mengetahui)
qqqqqqqqq. 39. Al-Hafiizh (Yang Maha Pemelihara)
rrrrrrrrr. 40. Al-Haafizh: Yang memelihara amal perbuatan hamba dan menjaga)
sssssssss. 41. Ar-Raqiib (Yang Maha Mengawasi)
ttttttttt. 42. As-Samii' (Yang Maha Mendengar)
uuuuuuuuu. 43. Al-Bashir (Yang Maha Melihat)
vvvvvvvvv. 44. Al-'Ali, al-A'la, al-Muta'aal (Yang Maha Tinggi, Yang
Paling tinggi)
wwwwwwwww. 45. Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana)
xxxxxxxxx. 46. Al-Hakam al-Hakim: Yang diserahkan hukum kepada-Nya
yyyyyyyyy. 47. Al-Qayyum (Yang Tegak dan terus menerus mengurus
makhluknya)
zzzzzzzzz. 48. Al-Wahid, al-Ahad (Yang Satu, Yang Tunggal)
aaaaaaaaaa.49. Al-Hayy (Yang Maha Hidup)
bbbbbbbbbb. 50. Al-Haasib, al-Hasiib (Yang memberi kecukupan dengan kadar
yangtepat)
cccccccccc.51. Asy-Syahid (Yang Maha Menyaksikan)
dddddddddd. 52. Al-Qawii, al-Matiin (Yang Maha Kuat, Yang Maha Kokoh)
eeeeeeeeee.53. Al-Walii (Yang Melindungi)
ffffffffff. 54. Al-Maula: Yang mencintai, menolong, membantu hamba-hambanya)
gggggggggg. 55. Al-Hamid (Yang Maha Terpuji)
hhhhhhhhhh. 56. Al-Shamad(yangf maha sempurna )
iiiiiiiiii. 57. Al-Qadiir, al-Qaadir, al-Muqtadir (Yang Maha Kuasa, Yang
Maha berkuasa)
jjjjjjjjjj. 58. Al-Wakiil (Pemelihara, Pelindung )
kkkkkkkkkk. 59. Al-Kafiil: Yang memelihara segala sesuatu
llllllllll. 60. Al-Ghanii (Yang Maha Kaya )
mmmmmmmmmm. 61. Al-Haqq, al-Mubiin (Yang Benar)
nnnnnnnnnn. 62. Al-Mubiin (Yang menjelaskan segala sesuatu menurut
hakikat sebenarnya)
oooooooooo. 63. An-Nuur (Pemberi Cahaya)
pppppppppp. 64. Dzul Jalali wal Ikraam (Yang memiliki kebesaran dan
karunia)
qqqqqqqqqq. 65. Al-Barr (Yang Melimpahkan kebaikan)
rrrrrrrrrr. 66. At-Tawwab (Yang Maha Penerima taubat)
ssssssssss. 67. Al-'Afuww (Yang Maha Pemaaf)
tttttttttt. 68. Ar-Rau`uf: Yang memiliki belas kasih. Ar-Ra`fah: kasih sayang
uuuuuuuuuu. 69. Al-Awwaal: Yang telah ada sebelum segala sesuatu
vvvvvvvvvv. 70. Al-Akhir: Yang tidak ada sesuatu sesudah-Nya
wwwwwwwwww. 71. Azh-Zhahir: Yang tidak ada sesuatu pun di atas-Nya
xxxxxxxxxx. 72. Al-Warits: Yang tetap ada setelah punahnya semua makhluk-
Nya.
yyyyyyyyyy. 73. Al-Muhith (Yang meliputi terhadap segala sesuatu)
zzzzzzzzzz.74. Al-Qariib (Yang Maha Dekat)
aaaaaaaaaaa. 75. Al-Hadi (Yang Maha Pemberi petunjuk)
bbbbbbbbbbb. 76. Al-Badii' (Yang Maha Pencipta )
ccccccccccc. 77. Al-Faathir: Yang menciptakan semua makhluk
ddddddddddd. 78. Al-Kaafi (Yang Melindungi hamba-hamba-Nya)
eeeeeeeeeee. 79. Al-Ghalib: Yang mengalahkan selamanya.
fffffffffff. 80. An-Naashir, an-Nashir: Yang menolong para rasul dan parapengikut)
ggggggggggg. 81. Al-Musta'aan (Yang diminta pertolongan)
hhhhhhhhhhh. 82. Dzul Ma'arij: Yang naik kepada-Nya para malaikat dan ar-Ruh
iiiiiiiiiii. 83. Dzuth-Thaul: Yang menguraikan karunia, nikmat, dan pemberian
jjjjjjjjjjj. 84. Dzul Fadhl: Yang memiliki segala sesuatu, memberi karunia
kepada hamba-hamba-Nya dengan berbagai macam ni'mat
kkkkkkkkkkk. 85. Ar-Rafiiq (Yang Maha Lembuh, Maha Halus)
lllllllllll. 86. Al-Jamiil (Yang Maha Indah)
mmmmmmmmmmm. 87. Ath-Thayyib: Yang Maha Suci dari kekurangan dan
cacat
nnnnnnnnnnn. 88. Asy-Syafi (Yang Menyembuhkan)
ooooooooooo. 89. As-Subbuh: Yang Maha Suci dari cacat dan kekurangan
ppppppppppp. 90. Al-Witr (Yang Maha Esa, Tunggal, Ganjil):
qqqqqqqqqqq. 91. Ad-Dayyan (Yang Maha Kuasa)
rrrrrrrrrrr. 92. Al-Muqaddim, al-Mu`akhkhir (Yang Mendahulukan,
Yangmengakhirkan)
sssssssssss. 93. Al-Hannan: Yang Maha Penyayang terhadap hamba-Nya
ttttttttttt. 94. Al-Mannan (Yang Maha Pemberi, Yang Maha Pemurah)
uuuuuuuuuuu. 95. Al-Qaabidh (Yang Menyempitkan rizqi)
vvvvvvvvvvv. 96. Al-Baasith (Yang Melapangkan rizqi)
wwwwwwwwwww. 97. Al-Hayii, as-Sittiir: Yang menyukai orang yang pemalu
xxxxxxxxxxx. 98. As-Sayyid: Yang sempurna dalam kepemimpinan, keagungan,
yyyyyyyyyyy. 99. Al-Muhsin: Yang meliputi semua makhluk dengan kebaikan
dan karunianya.
C. Contoh

Ada banyak sekali contoh perilaku iman kepada Allah yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-
hari, seperti :

Mendirikan Sholat

Menafkahkan sebagian rezeki

Beriman Kepada Kita Allah

Menafkan sebagian hartanya baik disaat waktu lapang ataupun sempit

Selalu berbuat kebajikan

Mampu menahan amarah

Mampu memaafkan kesalahan orang lain

Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah

Berhenti dari perbatan keji dan tidak mengulanginya lagi

Mempercayai dengan benar rukum iman

II. DASAR ATAU DALIL

Keberadaan Allah adalah sesuatu yang sudah sangat jelas. Hal ini dapat ditunjukkan dengan dalil akal,
hissi (inderawi), fitrah, dan dalil syariat.

Dalil akal menunjukkan adanya Allah, karena seluruh makhluk yang ada di alam ini, baik yang sudah ada
maupun yang akan datang, sudah tentu ada penciptanya. Tidak mungkin makhluk itu mengadakan
dirinya sendiri atau ada begitu saja dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan.

Adapun petunjuk fitrah juga menyatakan keberadaan Allah. Seluruh makhluk telah diciptakan untuk
beriman kepada penciptanya tanpa harus diajari sebelumnya. Tidak ada makhluk yang berpaling dari
fitrah ini kecuali hatinya termasuki oleh sesuatu yang dapat memalingkannya dari fitrah itu. Hal ini
berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Setiap anak lahir dalam keadaan fitrah (Islam, ed),
lalu orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, dan Majusi” (HR. Bukhari dan Muslim).

Indera yang kita miliki juga bisa menunjukkan tentang keberadaan Allah. Kita semua bisa menyaksikan
dikabulkannya permohonan orang-orang yang berdoa dan ditolongnya orang-orang yang kesusahan. Ini
menunjukkan secara qath’i (pasti) akan adanya Allah. Demikian pula ayat-ayat (tanda-tanda) para nabi
yang dinamakan mukjizat yang disaksikan oleh manusia atau yang mereka dengar merupakan bukti yang
nyata akan adanya Dzat yang mengutus mereka, yaitu Allah Ta’ala. Sebab, kemukjizatan-kemukjizatan
itu di luar jangkauan manusia pada umumnya, yang memang sengaja diberlakukan oleh Allah Ta’ala
untuk mengokohkan dan memenangkan para rasul-Nya.

ُ ِ‫ي ْال َكب‬


‫ير‬ ُّ ‫ذَلِكَ بِأ َ َّن هللاَ ه َُو ْال َح ُّق َوأ َ َّن َمايَ ْدعُونَ مِ ن دُونِ ِه ه َُو ْالبَاطِ ُل َوأ َ َّن هللاَ ه َُو ْالعَ ِل‬
(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan
sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah,
Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar (Al Hajj: 62).

َ ‫س َو ْالقَ َم َر َوالنُّ ُج‬


‫وم‬ ْ ‫ار َي‬
َّ ‫طلُبُهُ َحثِيثًا َوال‬
َ ‫ش ْم‬ َ ‫علَى ْال َع ْر ِش يُ ْغشِى الَّ ْي َل النَّ َه‬
َ ‫ض فِي ِست َّ ِة أَي ٍَّام ث ُ َّم ا ْست ََوى‬
َ ‫ت َواْأل َ ْر‬ َّ ‫ِإ َّن َربَّ ُك ُم هللاُ الَّذِي َخلَقَ ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬
َ ْ
َ‫اركَ هللاُ َربُّ العَالمِ ين‬ َ َ‫ت بِأ َ ْم ِر ِه أَالَلَهُ ْالخ َْل ُق َواأل ْم ُر تَب‬
َ ْ ٍ ‫س َّخ َرا‬
َ ‫ُم‬
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan
cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk
kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah,
Tuhan semesta alam.

‫الرح َمنُ ه َُو ِإل ِإلَهَ َل َواحِ د ِإلَه َو ِإلَ ُه ُكم‬


َّ ‫الرحِ ي ُم‬
َّ

“Dan Tuhan itu, Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang.” (QS. Al Baqarah (2): 163.)

َّ ‫الرحْ َٰ َم ُن‬
‫الر ِحي ُم‬ َّ ‫ب َوال‬
َّ ‫ش َهادَةِ ۖ ُه َو‬ َ ۖ ‫ّللاُ الَّذِي َال إِ َٰلَهَ إِ َّال ُه َو‬
ِ ‫عا ِل ُم ْالغَ ْي‬ َّ ‫ُه َو‬
Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang
nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (Al-Hasyr:22).

﴾١ ﴿ ‫ّللاُ أ َ َحد‬
َّ ‫قُ ْل ُه َو‬

﴾٢ ﴿ ُ‫ص َمد‬ َّ
َّ ‫ّللاُ ال‬
﴾٣ ﴿ ‫لَ ْم يَ ِل ْد َولَ ْم يُولَ ْد‬

﴾٤ ﴿ ‫َولَ ْم يَ ُك ْن لَهُ ُكفُ ًوا أ َ َحد‬

1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa

2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada -Nya segala sesuatu

3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan

4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia (QS. Al Ikhlash (112): 1-4)

ِ ‫فَا ْعبُد‬
﴾٩٢ ﴿ ‫ُون‬ ِ ‫ِإ َّن َٰ َه ِذ ِه أ ُ َّمت ُ ُك ْم أ ُ َّمةً َو‬
‫احدَة ً َوأَنَا َربُّ ُك ْم‬
[21:92] Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang
satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. (Al-Anbiya 21:92).

III. PENDAPAT ULAMA ATAU PARA AHLI

Iman manusia terbagi menjadi beragam pendapat [dikutip dari Al Minhah Al


Ilahiyah, hal. 131-132 dengan sedikit perubahan redaksional] :

Pertama
Imam Malik, Asy Syafi’i, Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, dan segenap
ulama ahli hadits serta ahlul Madinah (ulama Madinah) –semoga Allah merahmati
mereka- demikian juga para pengikut madzhab Zhahiriyah dan sebagian ulama
mutakallimin berpendapat bahwa definisi iman itu adalah : pembenaran dengan hati,
pengakuan dengan lisan, dan amal dengan anggota badan. Para ulama salaf –semoga
Allah merahmati mereka- menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu
iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan
berkurang

Kedua
Banyak di antara ulama madzhab Hanafi yang mengikuti definisi sebagaimana yang
disebutkan oleh Ath Thahawi rahimahullah yang mengatakan bahwa iman itu
pengakuan dengan lisan dan pembenaran dengan hati.

Ketiga
Ada pula yang mengatakan bahwa pengakuan dengan lisan adalah rukun tambahan
saja dan bukan rukun asli. Inilah pendapat Abu Manshur Al Maturidi rahimahullah,
dan Abu Hanifah pun diriwayatkan memiliki sebuah pendapat seperti ini.

Keempat
Sekte Al Karramiyah mengatakan bahwa iman itu hanya pengakuan dengan lisan
saja! Maka dari definisi mereka ini orang-orang munafiq itu dinilai sebagai orang-
orang beriman yang sempurna keimanannya, akan tetapi menurut mereka orang-
orang munafiq itu berhak mendapatkan ancaman yang dijanjikan oleh Allah untuk
mereka. Pendapat mereka ini sangat jelas kekeliruannya.

IV. PILIHAN-PILIHAN TERHADAP PENDAPAT AHLI

Berdasarkan pilihan beberapa pendapat para ulama atau ahli diatas, kami menyimpulkan
bahwa pendapat yang paling sesuai dengan pendapat kami addalah sebagai berikut:

Imam Malik, Asy Syafi’i, Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, dan segenap
ulama ahli hadits serta ahlul Madinah (ulama Madinah) –semoga Allah merahmati
mereka- demikian juga para pengikut madzhab Zhahiriyah dan sebagian ulama
mutakallimin berpendapat bahwa definisi iman itu adalah : pembenaran dengan hati,
pengakuan dengan lisan, dan amal dengan anggota badan. Para ulama salaf –semoga
Allah merahmati mereka- menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu
iman bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan
berkurang.

Alasan mengapa kami memilih pendapat Imam Malik, Asy Syafi’i, Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin
Rahawaih, dan segenap ulama ahli hadits serta ahlul Madinah (ulama Madinah) karena pendapat
mereka kami nilai lebih sesuai dengan norma masyarakat dan kaidah islami yang berlaku
dimasyarakat islami, terlebih diera modernisasi seperti sekarang ini.

c. Penutup

a. Kesimpulan

Iman berasal dari bahasa arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah
membenarkan dengan hati, di ucapkan dengan lisan, dan di amalkan dengan tindakan (perbuatan).

Pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada
dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan itu di ikrarkan dengan
lisan,serta di buktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

b. Saran

????????????????????????????????????//

D. Daftar pustaka

Usuluddin ( Aqaid). Trimurti. Gontor. 1994. KH Zarkasyi.

www.ukhuwahislamiyah.com. Diakses tgl 29 September 2015

Pendidikan Agama Islam semester ganjil. Drs. Masyduqi,M.Pd.I. 2008

http://iman-kepada-rasul-rasul-allah.html

http://zulfi19.abatasa.com

Anda mungkin juga menyukai