TUBUH
Persentase total cairan tubuh
dibandingkan berat badan
UMUR TOTAL CAIRAN TUBUH
% TERHADAP BB
Bayi baru lahir 77
6 bulan 72
2 tahun 60
16 tahun 60
20 – 39 tahun
Pria 60
wanita 50
40 – 59 tahun
pria 55
wanita 47
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
CAIRAN TUBUH % TERHADAP VOLUME
BB (LITER)
CAIRAN INTRASELULER (CIS) 40 28
CAIRAN EKSTRASELULER (CES) 20 14
INTERSTITIAL (15) (11)
INTRAVASKULER (5) (3)
TOTAL CAIRAN TUBUH 60 42
(Keterangan : untuk laki-laki, BB = 70 KG)
CATATAN : Sebenarnya ada kompartemen CES lain, yaitu limfe dan cairan transelule r. Cairan
transeluler hanya 1-2%dari BB meliputi cairan sinovial, pleura, intraokuler dll.
KOMPOSISI DARI
KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH
EKSTRASELULER
INTRASELULER
INTRAVASKULER INTERSTITIAL
Natrium(mEq/L) 10 145 142
Kalium(mEq/L) 140 4 4
Kalsium(mEq/L) <1 3 3
Magnesium (mEq/L) 50 2 2
Klorida (mEq/L) 4 105 110
Bikarbonat (mEq/L) 10 24 28
Fosfat (mEq/L) 75 2 2
Protein(g/dL) 16 7 2
KANDUNGAN
ELEKTROLIT CAIRAN TUBUH
CAIRAN Na+ K+ Cl- HCO3-
(mEq/L) mEq/L) mEq/L) (mEq/L)
Keringat 30 - 50 5 45 - 55 -
Saliva 2 - 40 10 - 30 6 - 30 30
Cairan lambung
- High acidity 10 – 30 5 – 40 80 – 150 -
- Low acidity 70 - 140 5 – 40 55 – 95 5 – 25
Sekresi pankreas 115 – 180 5 55 – 95 60 – 110
Sekresi bilier 130 – 160 5 90 – 120 30 – 40
Cairan ileum 40 – 135 5 – 30 20 – 90 20 – 30
Diare 20 – 160 10 – 40 30 – 120 30 – 50
ASUPAN DAN KELUARAN CAIRAN
TUBUH NORMAL (PRIA 70 KG)
Asupan / hari (ml) Keluaran / hari (ml)
Minum 1400 – 1800 Urine 1400 – 1800
Air dalam makanan 700 – 1000 Feces 100
Air hasil oksidasi 300 – 400 Kulit 300 – 500
Paru 600 – 800
Total 2400 – 3200 Total 2400 – 3200
Catatan : Kehilangan melalui kulit (difusi) dan paru disebut insensible Loss
KEBUTUHAN AIR, NATRIUM DAN KALIUM
DEWASA ANAK
10 kg pertama : 4 ml/kg/jam
30 - 35 ml/kgBB/hari
AIR 10 – 20 kg berikutnya : tambahkan 2 ml/kg/jam
atau
> 20 kg : tambahkan 1 ml/kg/jam
2500 – 3000 ml/hari
contoh : BB 25 kg = 40+20+5 = 65 ml/jam
NATRIUM 1 – 2 mEq/kgBB/hari
atau 3 – 4 mEq/kgBB/24 jam
80 – 120 mEq/hari (70 kg)
KALIUM 0,5 – 1 mEq/kgBB/hari
atau 2 – 3 mEq/kgBB/24 jam
50 – 100 mEq/hari (70 kg)
2 FAKTOR UTAMA DALAM REGULASI
KESEIMBANGAN CAIRAN :
◦SEKRESI ADH (ANTI DIURETIC HORMONE)
◦RASA HAUS (timbul bila kehilangan air 2%
dari BB)
2 FAKTOR UTAMA DALAM REGULASI
KESEIMBANGAN CAIRAN :
Osmolaritas plasma atau
volume cairan sirkulasi
Retensi air
tonisitas = CIS
No net water movement melalui
membran sel yang
semipermeabel SEL
Replace acute/
increases ECF abnormal
loss
800 ml 200 ml
Cairan hipertonik
Konsentrasi partikel terlarut
> CIS
Menyebabkan air keluar dari
sel menuju area dengan
konsentrasi lebih tinggi → sel
CAIRAN HIPERTONIK
Restrict
increases IVF
fluid
Menyebabkan air
berdifusi ke dalam sel →
sel dapat membengkak
pada pemakaian jenis
cairan ini secara tidak tepat SEL
Replace Normal
increases ICF > ECF
loss (IWL + urine)
660 ml 255 ml 85 ml
TUJUAN TERAPI CAIRAN
Mempertahankan status hidrasi dan perfusi jaringan yang adekuat serta
keseimbangan elektrolit
alat
◦.Efek yang mungkin terjadi karena total
parenteral nutrisi (hyperalimentation) :
dehidrasi osmotik, depresi elektrolit, sensitisasi
terhadap peptida
PRINSIP TERAPI CAIRAN PADA TRAUMA
BEBERAPA HAL PENTING :
Langkah-langkah dalam mengelola renjatan / shock pada
penderita trauma :
◦ Menyadari terjadinya renjatan melalui tanda-tanda klinisnya. Tidak
ada tes laboratorium yg dapat mendiagnosis renjatan
◦ Terapi harus dimulai sambil mencarai penyebab renjatan. Berbahaya
untuk menunggu sampai tanda-tanda renjatan jelas dan baru
memulai pemulihan volume dengan agresif.
Perdarahan merupakan penyebab renjatan yg paling sering
ditemukan pada kasus trauma
Setiap penderita trauma yang dingin dan tachicardia dianggap
mengalami renjatan sampai terbukti sebaliknya
Vasopressor merupakan kontraindikasi pada terapi renjatan
karena perdarahan
RESUSITASI PADA PASIEN TRAUMA
Oksigenasi yang adekuat
Kontrol perdarahan
Penggantian volume yang hilang
Menyokong kontraktilitaaas miokard
Pemulihan rasa sakit
VOLUME DARAH RATA-RATA