PENDAHULUAN
memerlukan dana yang sangat besar. Untuk itu, pemerintah perlu untuk
dari devisa yang berasal dari ekspor dan bantuan luar negeri masih belum
memang berasal dari bangsa itu sendiri baik dari hasil kekayaan alam maupun
dari pajak yang dihimpun dari masyarakat. Pajak dinilai sebagai wujud
yang sudah lazim kita dengarkan: without law tax is robbery. Dasar hukum
dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang berbunyi "pajak dan
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam
undang-undang”.
1
Dalam perkebambangannya, kontribusi penerimaan negara yang
berasal dari pajak dalam negeri diharapkan mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Harapan ini tumbuh karena adanya keinginan pemerintah untuk bisa
Tabel 1.1
Penerimaan Pajak Dalam Negeri dan Perdagangan Internasional 2013-2016
(dalam miliaran rupiah)
Pajak Penghasilan yang merupakan salah satu jenis pajak yang ada di
2
yang berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama
subjek pajak badan. Menurut Mardiasmo (2011) subjek pajak badan terdiri dari
dengan nama dan bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun,
politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk
menggunakan dasar penghasilan kena pajak dan tarif yang berlaku sesuai
2008 pasal 6 ayat (1) menjelaskan bahwa penghasilan kena pajak ditentukan
2015). Tax planning adalah suatu alat dan suatu tahap awal dari manajemen
3
secara sistematis berbagai alternatif untuk mencapai pemenuhan kewajiban
yang lebih luas dari sekedar tax planning. Menurut Suandy (2011) manajemen
tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk
pastilah hal itu tidak terlepas dari konsep manajemen secara umum yang
itu, tarif pajak efektif juga menunjukkan respon dan dampak insentif pajak
biaya bunga yang timbul dari utang yang dimiliki oleh perusahaan dapat
maupun yang belum dibayar pada saat jatuh tempo adalah biaya yang dapat
4
lebih memilih menggunakan utang dalam pembiayaan.
karena adanya beban depresiasi yang melekat pada aset tetap. Beban
depresiasi yang timbul atas kepemilikan aset tetap akan mempengaruhi pajak
barang jadi atau barang dagangan, barang dalam proses produksi, bahan
10 ayat (6) juga dijelaskan bahwa penilaian persediaan barang hanya boleh
untuk harga pokok hanya boleh dilakukan dengan metode rata-rata atau
biaya administrasi dan umum, dan biaya penjualan dikeluarkan dari biaya
persediaan dan diakui sebagai beban dalam periode terjadinya biaya. Biaya
berdasarkan harga terendah antara harga pokok dan harga pasar dan harga
5
menurut akuntansi dan pajak diperlukan adanya penyesuain seperlunya untuk
6
perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia?
luar:
7
Sebagai acuan untuk mengevaluasi atas kebijakan-kebijakan
perpajakan yang telah dibuat. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai
sejenis.
Penulisan skripsi ini terbagi dalam lma bab yang disusun secara sistematika
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah yang menjadi dasar penulisan skripsi,
skripsi ini.
Bab ini berisi teori-teori pendukung yang berkaitan dengan penulisan skripsi
sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data yang digunakan
8
di dalam penelitian.
Bab IV Pembahasan
Bab ini membahas gambaran umum objek/data penelitian, analisis data, dan
Bab ini berisi simpulan hasil uji hipotesis yang menjadi masalah dalam
9
BAB II
LANDASAN TEORETIS
Jensen dan Meckling (1976, diacu dalam Masri dan Martani, 2012)
menjelaskan teori agensi adalah kontrak antara satu atau beberapa principal
timbul biaya agensi (agency cost), yaitu biaya yang timbul agar manajer
pajak sangat dipengaruhi oleh agency problem. Masri dan Martani (2012)
adalah karena adanya perbedaan kepentingan antara para pihak, satu sisi
2.1.2 Pajak
Umum dan Tata Cara Perpajakan pasal 1 ayat (1), “pajak adalah kontribusi
10
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
1. Menurut Golongan
jasa.
11
2. Menurut Sifat
daerah masing-masing.
12
Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah
bidang keuangan.
Besarnya tarif dalam menghitung pajak dibedakan untuk setiap jenis pajak.
Untuk menghitung tarif pajak yang terutang diperlukan dua unsur, yaitu tariff
pajak dan dasar pengenaan pajak. Tarif pajak dapat berupa angka atau
yaitu:
1. Tarif Tetap
Tarif tetap adalah tarif berupa jumlah atau angka yang tetap, berapa
13
Tarif proporsional adalah tarif berupa persentase tertentu yang
pajak merupakan salah satu elemen dari manajemen perusahaan (Rusydi dan
14
Lumbantoruan (1996, dicacu dalam Suandy, 2011) adalah sarana untuk
tersebut adalah:
15
2. Pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax implementation).
16
perusahaan untuk melunasi kewajiban perpajakannnya, apakah
ditetapkan/yang terhutang.
tidak hanya berasal dari perusahaan yang ingin menekan beban pajaknya,
tetapi juga ada motivasi yang berasal dari tiga unsur perpajakan itu sendiri.
1. Kebijakan perpajakan
karena membayar lebih tinggi) dan tidak kurang (agar terhindar dari
17
2. Undang-undang perpajakan
baik.
3. Administrasi perpajakan
didefinisikan oleh Richardson dan Lanis (2007, diacu dalam Haryadi, 2012)
dengan laba komersial sebelum pajak. Dengan adanya tarif pajak efektif,
18
maka perusahaan akan mendapatkan gambaran secara riil bagaimana usaha
Karena apabila perusahaan memiliki persentase tarif pajak efektif yang lebih
tinggi dari tarif yang ditetapkan maka perusahaan kurang maksimal dalam
2012).
Utang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
bahwa utang adalah sumber dana yang menimbulkan beban tetap keuangan,
akibat timbulnya utang. Utang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu utang
jangka pendek dan utang jangka panjang (Munawir, 2010, diacu dalam
Rahmawati, 2012). Utang jangka pendek adalah semua kewajiban yang harus
dilunasi oleh perusahaan dalam kurung waktu maksimal satu tahun. Utang
jangka panjang adalah kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan yang jangka
19
waktu pelunasannya lebih dari satu tahun.
perusahaan (Masri dan Martani, 2012). Modigliani dan Miller (1958, diacu
dalam Masri dan Martani, 2012) menjelaskan bahwa biaya bunga merupakan
menghemat pajak.
leverage atau tingkat utang dalam perusahaan. Ada dua macam penghitungan
rasio leverage menurut Sawir (2004) yaitu leverage keuangan berdasar nilai
buku diukur dengan rasio nilai buku seluruh utang (debt = D) terhadap total
dengan rasio nilai buku seluruh utang terhadap total nilai pasar perusahaan
(total value = V). Pierce dan Robinson Jr (2008) menjelaskan bahwa total rasio
utang terhadap total aset diatas 0,5 biasanya dianggap aman untuk
perusahaan pada industri yang stabil. Sawir (2004) menjelaskan bahwa dalam
1. Rasio utang
Rasio utang merupakan gambaran dari total aset yang dimiliki oleh
20
Rasio ini menggambarkan bagaimana menghitung utang dengan
berwujud maupun benda tak berwujud yang dapat dikuasai oleh yang berhak
2011).
Aset pada perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu aset lancar dan aset
tetap (Nafarin, 2007). Aset lancar (current asset) adalah aset perusahaan yang
dimiliki oleh perusahaan dan mempunyai umur ekonomis paling lama satu
tahun dalam siklus kegiatan perusahaan yang normal (Nafarin, 2007). Nafarin
(2007) juga menjelaskan bahwa aset tetap (fixed asset) adalah aset yang
dimiliki oleh perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun
dalam siklus kegiatan yang normal. PSAK No. 16 (IAI, 2007) menjelaskan
bahwa aset tetap adalah aset bewujud yang yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan untuk operasi
21
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
dikarenakan sifat aus yang dimiliki oleh aset tetap. Untuk aset tetap yang tidak
digunakan oleh perusahaan juga tetap akan menyusut karena sifat aset tetap
membagi aset tetap menjadi tiga jenis, yaitu aset tetap berwujud, aset tetap
tak berwujud dan aset tetap sumber daya alam. Istilah penyusutan untuk
masing-masing aset tetap berbeda satu dengan yang lain, untuk penyusutan
terhadap aset tetap tak berwujud disebut amortisasi dan penyusutan aset
Perusahaan dengan rasio aset tetap dibanding dengan total aset yang besar,
akan membayar pajak lebih rendah dibanding perusahaan yang memiliki rasio
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan
22
ada dalam perusahaan nantinya akan diolah menjadi persedian
produksi.
tinggi.
persediaan suku cadang antara lain rantai dan gear yang digunakan
23
Perusahaan tidak boleh terlalu banyak menyimpan persediaan karena
persediaan digunakan maka sumber dana yang terikat didalamnya tidak dapat
antara jumlah persediaan dengan total aset (Richardson dan Lanis, 2007).
pemborosan.
harus dikembalikan.
tersedia di pasaran.
24
kuantitas.
penyimpanan, dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. PSAK No. 14
(IAI, 2014) menjelaskan bahwa biaya tambahan yang timbul akibat investasi
biaya tambahan dari persediaan dan diakui sebagai beban pada periode
membayar pajak lebih rendah sesuai dengan laba yang diterima oleh
perusahaan.
Dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 17 ayat (2b) dan Peraturan
25
Pemerintah No. 81 Tahun 2007 pasal 2 menjelaskan syarat untuk
ayat (1) diberikan kepada Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang
saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh
4. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) harus
26
variabel dependen ukuran perusahan, tingkat utang, tingkat profitabilitas,
berpengaruh positif terhadap tarif pajak efektif, dan fasilitas perpajakan tidak
berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Jadi dalam penelitian ini hanya
terhadap tarif pajak efektif, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tarif
pajak efektif. Dalam penelitian ini hanya variabel ukuran perusahaan yang
27
utang perusahaan tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif, profitabilitas
berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Dalam penelitian ini hanya ukuran
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Adnantara dan Dewi (2016) yang
bahwa intensitas aset tetap tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif.
28
profitabilitas, dan intensitas asset tetap, serta fasilitas perpajakan memiliki
efektif. Tingkat utang (DER) tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif.
X1 = Rasio Utang
X4 = Fasilitas Perpajakan
29
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Darmadi (2013), rasio utang tidak
berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Hal ini berarti peran tingkat utang
pajak efektif. Sementara menurut Adnantara dan Dewi (2016) rasio utang
berpengaruh negatif, yang berarti tingkat utang akan memperkecil tarif pajak
efektif, yang berarti bagus bagi manajemen perpajakan. Penelitian ini hasilnya
Intensitas aset tetap juga diyakini dapat mempengaruhi tarif pajak efektif
berpengaruh positif terhadap tarif pajak efektif. Hal ini menunjukkan bahwa
aset tetap dapat meningkatkan tarif pajak efektif, yang berarti dapat
berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Menurut Haryadi (2012) aset tetap
juga tidak mempengaruhi tarif pajak efektif. Dalam penelitian Febrianti (2016)
juga dijelaskan bahwa intensitas aset tetap tidak berpengaruh terhadap tarif
pajak efektif.
30
2.4.3 Pengaruh Intensitas Persediaan Terhadap Tarif Pajak Efektif
Selain rasio utang dan intensitas aset tetap, intensitas persediaan bisa
persediaan berpengaruh positif terhadap tarif pajak efektif. Hal ini berarti
semakin besar nilai persediaan, maka akan memperburuk tarif pajak efektif.
terhadap tarif pajak efektif. Hal ini berarti intensitas persediaan tidak memiliki
Fasilitas perpajakan yang diatur dalam UU No. 36 tahun 2008 pasal 17 ayat
(2013) fasilitas perpajakan tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Hasil
tarif pajak efektif. Dalam hal ini, fasilitas perpajakan dinilai memperburuk
31
BAB III
METODE PENELITIAN
penjelasan atas suatu variabel kedalam bentuk yang dapat diukur. Definisi
yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas dua jenis, yaitu:
32
terdiri dari lima variabel yaitu:
1. Rasio Utang
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = ……………....……….(3.1)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
penelitian ini dapat dihitung dengan cara total aset tetap yang
33
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 = …………(3.2)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
3. Intensitas Persediaan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = ……...(3.3)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
4. Fasilitas Perpajakan
34
fasilitas dan perusahaan yang tidak mendapatkan fasilitas
yang hendak diuji dalam penelitian ini adalah tarif pajak efektif. Tarif
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘……….(3.4)
35
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang lebih tersusun dalam arsip (data
manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar dalam Bursa
kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas
dijadikan subyek penelitian sebagai “Wakil” dari para anggota populasi. Teknik
tertentu. Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
36
1. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengamatan.
penelitian.
manufaktur di Indonesia.
37
3.3 Metode Analisis Data
Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh perubahan tarif wajib pajak
asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah data yang
telah dikumpulkan oleh peneliti memiliki kualitas yang baik. Uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas data, uji
dikumpulkan sudah memenuhi seluruh kriteria asumsi klasik, maka data yang
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
normalitas data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya
38
1. Jika data menyebar diatas garis diagonal dan mengikuti arah garis
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
adanya korelasi antar variabel bebas (independent variable). Uji ini untuk
melihat nilai tolerance dan lawannya variace inflation factor (VIF). Model
atas 0,1 atau VIF di bawah 10. Apabila tolerance variance di bawah 0,1 atau
39
3.3.1.3. Uji Autokorelasi
autokorelasi
4. tentukan nilai batas independen (du) dan batas bawah (dl) dari
tabel.
b. dl < d < du, daerah tanpa keputusan (grey area), berarti uji tidak
40
e. 4 –dl<d<4, Ho ditolak, berarti tidak ada korelasi negatif.
nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki
pengamatan yang lain, atau adanya hubungan antara nilai yang diprediksi
0.
kembali.
41
3.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Keterangan:
X1 = Rasio Utang
X3 = Ukuran Perusahaan
X4 = Fasilitas Perpajakan
(Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama
Ho: b1 = b2 =..... = bk = 0
42
tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol.
HA:b1≠ b2≠....≠bk≠0
diterima.
determinasi adalah antara nol sampai dengan satu. Nilai 𝑅 2 yang kecil berarti
43
(Ghozali, 2013).
dependen. Hasil uji hipotesis yang ditampilkan pada uji statistik t harus
menunjukkan nilai signifikan < 0,05. Jika nilai signifikan melebihi 0,05 maka
(Ghozali, 2013).
BAB IV
tahun 2014-2016. Sesuai dengan data yang telah dikumpulkan dan dipilih
44
Indonesia, sehingga diperoleh 60 data penelitian. Data penelitian ini diolah
Pengukuran statistik deskriptif ini menunjukkan ukuran terpusat dari data yang
diwakili oleh mean (rata-rata) dan dispersi data yang berupa standar deviasi,
pengujian statistik.
(anual report) perusahaan yang diteliti dalam periode tahun 2014 hingga 2016,
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
RASIO_UTANG 60 .08 .86 .3908 .22532
Valid N (listwise) 60
45
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa terdapat variabel
dependen, yaitu ETR dan empat variabel independen, yaitu rasio utang,
antara total utang dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Pada tabel 4.1
diatas, didapat bahwa nilai minimum untuk rasio utang adalah sebesar 0.08,
perbandingan antara jumlah aset tetap dengan total asset yang dimiliki
perusahaan dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Pada tabel 4.1 diatas,
didapat bahwa nilai minimum untuk intensitas aset tetap adalah sebesar 0.04,
perusahaan. Pada tabel 4.1 diatas, didapat bahwa nilai minimum untuk rasio
0.44. Untuk jumlah rata-rata didapat sebesar 0.1904. Standar deviasi didapat
sebesar 0.11408.
pajak yang dikenakan kepada perusahaan. Pada tabel 4.1 diatas, didapat
46
bahwa nilai minimum untuk fasilitas perpajakan adalah sebesar 0, sedangkan
variabel dummy. Untuk jumlah rata-rata didapat sebesar 0.3. Standar deviasi
penghasilan. Pada tabel 4.1 diatas, didapat bahwa nilai minimum untuk ETR
adalah sebesar 0.04, sedangkan nilai maksimumnya yakni sebesar 0.6. Untuk
0.10852.
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
47
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot
garis dan mengikuti arah garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa model
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan Metode Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized Residual
N 60
Negative -.075
Tabel 4.2 diatas adalah hasil dari uji normalitas dengan metode
ini. Pada tabel 4 dapat dilihat nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,746, lebih
besar dari α = 0,05 sehingga data residual berdistribusi normal yang berarti
48
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Tabel 4.3
Hasi Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardiz
ed Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .218 .051 4.261 .000
menunjukkan terjadinya korelasi antara sesama variabel bebas. Pada uji ini
dapat dilihat tidak ada nilai korelasi antar variabel terlihat dari nilai tolerance
tidak dibawah 0.1 dan nilai VIF tidak diatas 10.0, sehingga dapat dikatakan
49
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Std. Error
Adjusted R of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1 .441a .194 .136 .10089 2.523
INTENSITAS_ASET_TETAP, INTENSITAS_PERSEDIAAN
50
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui score Durbin-Watson
bernilai 2.523, lebih besar dari 1 dan lebih kecil dari 3 sehingga dapat
Tabel 4.5
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Error
Adjusted R of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1 .441a .194 .136 .10089 2.523
INTENSITAS_ASET_TETAP, INTENSITAS_PERSEDIAAN
0.136 atau 13,6 %. Hal ini menunjukkan bahwa variabel ETR atau tarif pajak
efektif yang dapat dijelaskan oleh variabel rasio utang, intensitas persediaan,
Tabel 4.6
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
51
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression .135 4 .034 3.315 .017b
Residual .560 55 .010
Total .695 59
a. Dependent Variable: ETR
INTENSITAS_ASET_TETAP, INTENSITAS_PERSEDIAAN
signifikansi 0.017. Hal ini berarti nilai probabilitas dibawah 0.05. Ini
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .218 .051 4.261 .000
Dari Tabel 4.17 Hasil Uji statistik t, dapat dirumuskan model persamaan
52
Y = 0.218 + 0.241 X1 – 0.039 X2 – 0.232 X3 + 0.020 X4 + e
4.6 Pembahasan
Berdasarkan tabel uji t ini dapat diketahui bahwa variabel rasio utang memiliki
nilai signifikansi sebesar 0.001 dan dibawah 0.05. Hal ini berarti Hipotesis H0
ditolak dan H1 diterima, yang berarti rasio utang berpengaruh terhadap tarif
pajak efektif. Melalui uji t juga dapat dilihat bahwa pada koefisien beta rasio
utang adalah 0.241. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa variabel rasio utang
berpengaruh positif terhadap tarif pajak efektif. Adanya pengaruh positif ini
dapat dijelaskan bahwa tingkat utang akan menurunkan tarif pajak efektif yang
Berdasarkan tabel uji t ini pada hipotesis yang kedua yakni Intensitas aset
tetap, dan nilai sig α > 0.050, yakni sebesar 0.657. Hasil uji t ini menunjukkan
bahwa intensitas aset tetap tidak berpengaruh terhadap tarif pajak efektif. Hal
sama hasilnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Imelia (2015) dan
53
Haryadi (2012). Aset tetap memang diyakini menjadi faktor pengurang dalam
laba perusahaan akibat adanya biaya penyusutan yang pada akhirnya akan
mengurangi pajak. Aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan tidak seluruhnya
dimiliki oleh perusahaan. Ketika aset tetap itu disewa dari pihak luar, maka
yang akan menanggung biaya depresiasi adalah pihak yang memiliki aset
Berdasarkan tabel uji t ini pada hipotesis yang ketiga yakni Intensitas aset
tetap, memiliki nilai sig α > 0.050, yakni sebesar 0.142. Hasil uji t ini
Penelitian ini sama hasilnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Imelia
(2015). Dari hasil ini, biaya-biaya yang terkandung dalam persediaan yang
persediaan yang ada. Dalam hal ini, berarti biaya-biaya persediaan seperti
biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang tergolong kecil sekali
Berdasarkan tabel uji t ini pada hipotesis yang keempat yakni fasilitas
perpajakan, memiliki nilai sig α > 0.050, yakni sebesar 0.493 Hasil uji t ini
54
menunjukkan bahwa intensitas aset tetap tidak berpengaruh terhadap tarif
pajak efektif. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis H4 ditolak dan H0 diterima.
Penelitian ini sama hasilnya seperti penelitian yang dilakukan oleh Darmadi
BAB V
55
5.1 Simpulan
Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh rasio utang, intensitas aset
pada perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri dasar dan kimia
laporan selama 3 tahun, yakni 2014, 2015, dan 2016. Dari sebanyak 68
sampling.
sebagai berikut:
efektif.
efektif.
56
6. Fasilitas perpajakan tidak memiliki pengaruh terhadap tarif pajak
efektif.
Indonesia.
57
5.3 Saran
LAMPIRAN
58
3 SMGR Semen Indonesia Tbk d.h. Semen Gresik Tbk
4 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
5 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
6 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
7 INAI Indal Alumunium Industry Tbk
8 ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
9 LMSH Lionmesh Prima Tbk
10 PICO Pelangi Indah Canindo
11 BUDI Budi Acid Jaya Tbk
12 DPNS Duta Pertiwi Nusantara
13 EKAD Ekadharma International Tbk
14 INCI Intan Wijaya International Tbk
15 AKPI Argha Karya Prima Industry Tbk
16 APLI Asiaplant Industries Tbk
17 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk d.h Kageo Igar
Jaya Tbk
18 CPIN Chaeron Pokphand Indonesia Tbk
19 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
20 ALDO Alkindo Naratama Tbk
59
17 IGAR 0.265090411 0.191365228 0.797831914
18 CPIN 0.466850502 0.48682267 0.415110659
19 JPFA 0.671326958 0.643946263 0.513118729
20 ALDO 0.57076801 0.53299491 0.510424511
60
5 ARNA 0.046176082 0.05870089 0.109035287
6 TOTO 0.219217829 0.247314966 0.018153814
7 INAI 0.368634073 0.209638123 0.204374503
8 ISSP 0.436275412 0.378422512 0.40604812
9 LMSH 0.219895771 0.16813048 0.262405729
10 PICO 0.390458758 0.402721744 0.38693199
11 BUDI 0.108995947 0.113377014 0.154278573
12 DPNS 0.163988382 0.133450888 0.10728734
13 EKAD 0.39380316 0.294291389 0.176802005
14 INCI 0.151682504 0.092181473 0.099116023
15 AKPI 0.130277682 0.120384941 0.103810951
16 APLI 0.12855558 0.097495302 0.076764323
17 IGAR 0.341164223 0.292621687 0.254686369
18 CPIN 0.205584982 0.220089967 0.211101849
19 JPFA 0.325769107 0.341209627 0.285699941
20 ALDO 0.215172712 0.217354123 0.232855914
Fasilitas Perpajakan
Daftar Fasilitas Perpajakan
No Perusahaan 2014 2015 2016
1 INTP 1 1 1
2 SMBR 0 0 0
3 SMGR 0 0 0
4 AMFG 0 0 0
5 ARNA 1 1 1
6 TOTO 0 0 0
7 INAI 0 0 0
8 ISSP 1 1 1
9 LMSH 1 1 1
10 PICO 0 0 0
11 BUDI 1 1 1
12 DPNS 0 0 0
13 EKAD 0 0 0
14 INCI 0 0 0
15 AKPI 0 0 0
16 APLI 0 0 0
17 IGAR 0 0 0
61
18 CPIN 1 1 1
19 JPFA 0 0 0
20 ALDO 0 0 0
DAFTAR RUJUKAN
62
Perusahaan Properti dan Real Estate. Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Triatma Mulya, Volume 11 Nomor 2, 31 Agustus 2016.
Blocher EJ, Chen KH, Cokins G, dan Lin TW. 2007. Manajemen Biaya. Tim
Penerjemah Penerbit Salemba, Penerjemah. Jakarta: Salemba Empat.
Terjemahan dari cost management.
63
Marfuah, Laila. 2015. Pengaruh Return On Asset, Leverage, Ukuran
Perusahaan Kompensasi Rugi Fiskal dan Koneksi Politik terhadap Tax
Avoidance. Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Masri, Indah dan Martani, Dwi. 2012. Pengaruh Tax avoidance Terhadap Cost
Of Debt. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.
Pearce II, John A dan Robinson Richard B. Jr. 2008. Manajemen Strategis 10.
Salemba Empat, Jakarta.
Resmi, Siti. 2013. Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 7. Jakarta: Salemba
Empat.
64
Suandy, Erly. 2008. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
www.bps.go.id
www.idx.co.id
65