Jurnal Strategi Peningkatan Partisipasi Keluarga Dalam
Jurnal Strategi Peningkatan Partisipasi Keluarga Dalam
ABSTRAK
Kata Kunci : Strategis peningkatan partisipasi keluarga pada program KB, ISM
ABSTRACT
The low family participation in the development of family planning programs due
to lack of family support and lack of effective strategy programs in the development of
family planning acceptors. This study aims to show whether family support, programs run
by the government and strategy programs play a role in increasing family participation in
the development of family planning programs in the city of Parepare. KB program in the
City of Parepare. The instrument used was a questionnaire with a total sample of 16
respondents representing each different agency, using the Interpretative Structural
Modeling (ISM) analysis method. The results showed that the support of the family that
must play a role is husband's support. For government programs to increase the role of
families in family planning programs, namely increasing access and quality of family
planning services, provision of facilities and infrastructure. While the strategy program in
the development of family planning programs is increasing access and quality of family
planning services, provision of facilities and infrastructure, development of family
planning, improvement of knowledge of reproductive health, empowerment and family
welfare. Based on the results of the study concluded that the husband's support is the
main support in increasing family participation in family planning programs, increasing
access, quality of family planning services and the provision of facilities and
infrastructure are priority programs run by the government, while the program strategy in
the development of family planning acceptors is increased access and quality of service
KB, Provision of facilities and infrastructure, family planning development, improvement
of knowledge of reproductive health, empowerment and family welfare
METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif dan menggunakan metode ISM yang bertujuan untuk
mendeskripsikan tentang strategi peningkatan partsipasi keluarga dalam pengembangan
program KB di kota Parepare. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner.
Lokasi dan waktu penelitian dilaksanakan di Kota Parepare, yang terdri dari 4 Kecamatan
yaitu Kecamatan Bacukiki, Kecamatan Bacukiki Barat, Kecamatan Ujung dan Kecamatan
Soreang, pada bulan Mei sampai Juli tahun 2018. Populasi dan sampel adalah
instansi/lembaga pemerintah, tokoh masyarakat, penyuluh dan kader KB dengan sampel
sebanyak 16 orang yang mewakili setiap instansi/lembaga yang berbeda dengan model
analisis Interpretative Structural Modelling (ISM) yang tidak membutuhkan sampel yang
banyak.7
Analisis Data
Analisis data pada peneltian ini menggunakan analisi Interpretative Structural
Modelling (ISM) adalah proses pengkajian kelompok (group learning proses) dimana
model-model struktural dihasilkan guna memotret perihal kompleks dari system, melalui
pola yang dirancang dengan seksama menggunakan grafis secara kalimat. Teknik ISM
ditunjukan untuk pengkajian oleh suatu tim, namun bisa juga dipakai oleh seorang
peneliti.9 Dalam penelitian ISM ini dilakukan dengan empat tahapan utama model
analisis ISM yaitu :
1. Menyusun Struktural Self-Interfaction Matrix (SSIM), yaitu masukan (penilaian) dari
responden terhadap sub-sub elemen diatas, sebagai hasil
2. Menyusun table ReachabilityMatrix, dengan mengganti simbol-simbol
V, A, X, dan O dengan angka 1 dan 0 bermakna :
V, jika Eij = 1 dan Eji = 0 (elemen i lebih penting dari pada j).
A, jika Eij = 0 dan Eji = 1 (elemen i tidak lebih penting dari pada elemen j).
X, jika Eij = 1 dan Eji = 1 (elemen i dan j sama penting ).
O, jika Eij = 0 dan Eji = 0 (elemen i dan j tidak sama penting ).
1 = Ada hubungan kontekstual antar elemen
0 = Tidak ada hubungan kontekstual antar elemen
3. Menyusun model struktural (tingkat elemen) setiap elemen
4. Menyusun Matrix Driver Power Dependent (DP-D) yang terdiri dari empat sektor
seperti pada Gambar 1.
PEMBAHASAN
Dukungan Keluarga Yang Berperan Dalam Peningkatan Partisipasi Keluarga Pada
Program KB
Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor dalam mempengaruhi pasangan
usia subur untuk menjadi akseptor KB. Kurangnya dukungan keluarga menyebabkan
minat pasangan usia subur untuk menjadi akseptor KB mejadi kurang. Hal ini sejalan
dengan teori Friedman (2013) yang menyatakan bahwa dukungan keluarga merupakan
salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap perilaku positif. Dukungan keluarga
yang paling berperan yaitu dukungan suami.10
Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Nuryati
(2014) berdasarkan uji statistik diketahui bahwa terdapat pengaruh dukungan suami
dalam pemilihan alat kontrasepsi dengan nilai p=<0.0001. Dari data 97.1 % yang
mendapat dukungan suami untuk menggunakan alat kotrasepsi. Hal tersebut
menunjukkan bahwa dukungan suami atau persetujuan suami sangat berpengaruh
terhadap pemakaian alat kontrasepsi yang digunakan istrinya.11 Hasil penelitian lain
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumini (2009) dalam Nuryati (2014)
bahwa 78 % alat kontrasepsi yang dipakai oleh seorang wanita di dasarkan persetujuan
suami atau pasangannya.11
Penelitian lain yang dilakukan Sri Mulyati (2009) dalam Hsmiatin (2017) bahwa
penelitiannya menunjukkan faktor yang paling berhubungan dan yang signifikan dengan
pemilihan alat kontrasepsi adalah dukungan suami dengan hasil uji chi-square nilai p
value (0,022).12 Dan Penelitian lain yang juga dilakukan oleh Yeni,dkk (2017)
menunjukan bahwa dukungan suami berperan dalam peningkatan partisipsi keluarga pada
program KB. Dengan hasil uji chi-square nilai p value (0,022) sehingga dapat
disimpulkan bahwa dukungan suami berperan dalam peningkatan partisipasi keluarga
pada program KB. Dimana suami merupakan kepala keluarga sekaligus pengambil
seluruh keputusan di dalam keluarga.13
KESIMPULAN
Berdasarkan Hasil analisis dan Pembahasan Penelitian mengenai Strategis
Peningkatan Partisipasi Keluarga Dalam Pengembangan Program KB Di Kota Parepare
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dukungan suami yaitu merupakan sub-elemen kunci dalam peningkatan partisipasi
keluarga pada program KB
2. Program yang dijalankan pemerintah yang menjadi program prioritas untuk
peningkatan partisipasi keluarga pada program KB adalah (1) Peningkatan akses
pelayanan KB dan (2) Penyediaan saran dan prasarana
SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka pada bagian ini
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Disarankan agar suami sebaiknya ikut berpartisipasi dalam menggunakan KB dan
pentingnya diberikan penyuluhan kepada keluarga terkhususnya yaitu : Suami, dan
mertua perempuan serta perlunya kesadaran setiap anggota keluarga akan fungsi dan
perannya masing-masing.
2. Disarankan kepada pemerintah untuk lebih meningkatkan kerja sama lintas sektor
yang terakit pada program pemerintah dalam meningkatkan akseptor KB. Tidak
hanya beberapa program saja yang difokuskan akan tetapi perlunya ditunjang dengan
program-program lainnya sehingga program yang dijalankan dapat meningkatkan
partisipasi keluarga dalam melakukan KB
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Pusat Statistik (BPS) 2017. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia.
Jakarta: BPS 2017
2. Febriansyah, (2015). Studi Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Program Keluarga
Berencana Di Kacamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal
Administrasi Negara, 3(3), 873-884
3. Kurniati, (2017). Strategi Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Dalam
Pelayanan Konseling KB Pada Balai Penyuluhan KB Di Kecamatan Somba Opu
Kabupaten Gowa. Makassar : Uin Alauddin.
4. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, (2016). Rapat Kerja Kesehatan
Nasional 2016 Gelombang II. Jakarta : 5 April 2016.
5. Sefrina, (2016). Hubungan Dukungan Keluarga Dan Keberfungsian Sosial Pada
Pasien Rawat Jalan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan.4 (2), 140-160.
6. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, (2017). Pendataan Keluarga Jumlah
PUS di Kota Parepare : BKKBN; 2017
7. Dino, R & Hera, R (2017). Penentuan Faktor Kunci Peningkatan Kualitas Air
Limbah Industri Makanan Menggunakan Interpretative Structural Modeling (ISM).
Jurnal Ilmu Lingkungan 15(2), 90-95
8. Makmur Sianipar (2013). Penerapan Interpretative Structural Modeling (ISM)
Dalam Penentuan Elemen Pelaku Dalam Pengembangan Kelembagaan Sistem Bagi
Hasil Petani Kopi Dan Agroindustri Kopi. Jurnal Bussiness and Economy. 6(1), 8-15
9. Nedi Syahril. (2012). Stakesholder Yang Berperan Dalam pengendalian
Pencemaran Minyak Di Selat Rupat. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 17(1),
26-37
10. Sukarno dan Nugraheni. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keikut
Sertaan Akseptor KB Pria Di Kelurahan Jagalan Kecamatan Jebres. Jurnal
Kesehatan, 5-1
11. Nuryati,S dan Fitria,D. (2014). Pengaruh Faktor Internal Dan Faktor Eksternal
Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Akseptor KB Baru Di Kabupaten Bogor.
Jurnal ilmiah kesehatan Diagnosis 5(5)
12. Hasmiatin. (2016). Hubungan Pengetahuan, Dukungan Suami Dan Budaya Dengan
Penggunaan Alat Kotrasepsi IMPLANT Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja
Puskesmas Abeli Kecamatan Abeli Kota Kendari Tahun 2016. Jurnal Kesehana
Masyarakat 5(1), 6-16
13. Yeni., Mutaha, Rr., Etrawati Fenyy., & Utama Feranita. (2017). Paritas dan Peran
Serta Suami Dalam Pengambilan Keputusan Terhadap Penggunaan Metode
Kontrasepsi. Jurnal MKMI, 13(4), 362-368.
14. Lambelanova Rosy dan Ramadhan Muhammad. (2016). Peran Badan
Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (BPPKB) Dalam Melaksanakan
Program Keluaraga Berencana Di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan
Selatan. Jurnal Politik Pemerintahan,9(1), 71-94.
LAMPIRAN
Gambar 1
13 1
12 6
11 2,12,8
10 Independent 4 Linkage
9
8
Driver Power (DP)
7
6 3,13 11
5 10
4 9
3 Autonomous Dependent
2 7 5
1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Dependent
Keterangan :
1. Dukungan Suami
2. Dukungan Istri
3. Dukungan Anak
4. Dukungan Mertua (Perempuan)
5. Dukungan Mertua (Laki-laki)
6. Dukungan Orangtua (Ibu)
7. Dukungan Orangtua (Bapak)
8. Dukungan Sahabat/Teman
9. Dungan Tetangga
10. Dukungan Sepupu
11. Dukungan Tante/Om
12. Dukungan Saudara (Kakak/Adik)
13. Dukungan Saudara (Ipar)
Gambar 1. Matrix Driver Power – Dependent (DP-D) dukungan keluarga
Gambar 2
14 1,2
13
12 4
11 Independent 6 6 11 Linkage
10 3
Driver Power (DP)
9 12 10
8 8
7
6 9
5
4 Autonomous Dependent14
3 5 13 7
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Dependent
Keterangan :
1. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB
2. Penyediaan sarana dan prasarana
3. Menguatkan advokasi dan KIE tentang program KB
4. Peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi
5. Penyiapan data dan informasi kependudukan
6. Pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga
7. Penataan dan pengembangan kapasitas kelembagaan kependudukan dan keluarga
berencana
8. Pengembangan fungsi dan peran pemerintah setempat
9. Pemberdayaan dan peningkatan peran tokoh masyarakat
10. Peningkatan jumlah penyuluh kesehatan KB
11. Penumbuh kembangan 14odelin KB
12. Peningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam pengasuhan anak
13. Penguatan landasan 14odel dan kebijakan KKB
14. Penguatan penelitian dan pengembangan Bidang KKB
Gambar 2. Matrix Driver Power – Dependent (DP-D) program pemerintah
Gambar 3